Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.
.................
Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas
Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "
Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu
" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "
" Dil "
Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEPERTI MELIHAT KARAN
karena hari semakin sore karena ia dan juga Bu Erina putuskan untuk pulang, Kanaya juga sudah merasa puas memakan eskrim.
Namun ketika mereka sedang berada di basement karena ia melihat suaminya yang sedang mendorong kursi roda masuk ke dalam mall tersebut " Karan " Gumam Kanaya pelan
" Ada apa nak? " Tanya Bu Erina
" Ah enggak, tadi sepertinya aku melihat seseorang yang aku kenal tapi sepertinya bukan deh Mah " Jawab Kanaya yang langsung masuk ke dalam mobil dengan diikuti oleh Bu Erina
di dalam mobil Kanaya masih mengingat-ingat apakah itu benar-benar Karan Atau bukan " Mah bagaimana dengan keadaan perusahaan, dan apa Karan berada di kota yang sama juga dengan kita? " Tanya Kanaya
Bu Erina tersenyum " Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu? setahu Mama sih saat ini karena sedang tidak ada di kota ini dan sedang mengurus perusahaannya yang berada di luar kota " Jawab Bu Erina
Kanya langsung menganggukkan kepalanya seolah ia paham " Oh begitu ya mah "
" Iya Sayang apa kamu merindukannya sehingga kau menanyakan keberadaan Karan saat ini? " tanya Bu Erina
" Eum.. mungkin yang pastinya anakku yang merindukannya, suamiku sudah pergi baru bulan-bulan dan tidak kunjung pulang siapa yang tidak akan merindukannya " Ucap Kanaya " tapi aku masih bisa bersabar dikarenakan ya aku bisa memaklumi Bagaimana kesibukan suamiku jika sedang berada di perusahaan "
Bu Erina tersenyum paksa, Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi menutupi kebohongan putranya itu " kamu yang sabar ya Mama yakin karena pasti akan segera pulang dan berkumpul bersama kita "
" Iyah Mah, aku akan menantikan hari itu " Jawab Kanaya yang langsung menyandarkan tubuhnya ke belakang mobil dan menatap kaca mobil
" Karan kamu benar-benar keterlaluan " Gumam Bu Erina di dalam hati
sedangkan di mall Karen sedang mendorong kursi roda milik istrinya karena entah kenapa istrinya itu tiba-tiba saja ingin datang ke mall ini padahal biasanya Winda paling tidak suka masuk ke mall dengan kondisinya yang saat ini.
" Apa yang sedang kamu cari, biar aku bantu mencarinya juga? " Tanya Karan
Winda tersenyum " Aku tidak mencari apa-apa, aku hanya sedang ingin berjalan-jalan biasa saja bersama kamu mengenang masa-masa kita ketika pacaran dulu " Jawab Winda
Karan membuang nafasnya pelan, karena tidak menyukai situasi saat ini andai saja Winda tidak hilang ingatan mungkin saat ini Karan sudah berkumpul bersama istri dan juga calon anaknya.
" Aku sudah lelah Sedari tadi hanya berputar-putar saja, jika kamu ingin berputar-putar pergilah bersama salah satu bodyguard ku dan aku akan menunggu kamu di sini " Kata Karan yang duduk di kursi pengunjung
Winda langsung menampilkan wajah sedihnya " kamu tidak suka ya jalan-jalan dengan wanita cacat yang sepertiku? " Lirih Winda dengan wajah sedih nya
" bukan begitu hanya saja aku lelah dari tadi aku mengikuti kamu ke sana kemari tapi tidak ada yang kamu tuju, Kamu pikir aku tidak lelah " Kata Karan yang langsung meninggalkan Wenda dengan bodyguard di sana
Karan pergi ke toilet yang membasuh wajahnya " Sampai kapan aku harus seperti ini mengikuti apa yang dia mau dan mengabaikan istriku, apa ketemu saja istriku dan meninggalkan dia "
" Siapa yang akan kamu tinggalkan sayang? "
apa pencak silat?😃😃😃
coba koreksi seblm di up thor