NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Janda / Cerai
Popularitas:675k
Nilai: 4.9
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat dari pengadilan agama.

Usai mengutarakan semua itu indra lantas berlalu begitu saja meninggalkan meja makan tanpa peduli dengan seruan ibunya.

"Bu, kamu sudah sangat keterlaluan, apa ibu belum puas juga setelah indra menceraikan menantu kita, sampai ibu masih saja mengeluarkan kata-kata buruk terhadap Fana."

"Ingat Bu, kita juga memiliki seorang anak perempuan, bagaimana jika kelak anak perempuan kita di perlakukan ibu mertuanya seperti ibu memperlakukan Fana, apakah ibu tidak akan terluka?????." tidak jauh berbeda dengan indra, ayahnya pun lama-kelamaan merasa muak dengan sikap sang istri sehingga pria itu ikut berlalu meninggalkan meja makan.

Ibunya Indra mendecakkan lidah dengan kesal melihat sikap suami dan juga putranya. Dan lagi-lagi karena sikap keduanya, wanita itu kembali mempersalahkan Fana dalam hal itu.

"Ini semua karena wanita mandul itu, jika saja dulu aku tidak mengizinkan indra menikahinya, wanita pembawa sial itu pasti tidak akan membawa dampak buruk pada keluargaku." gumam ibunya Indra dengan perasaan kesal bercampur emosi.

Di dalam kamarnya, indra terlihat menatap layar ponselnya di mana saat ini menampilkan gambar Fana yang tengah tersenyum, Foto itu diambil Indra menggunakan kamera ponselnya di saat hari ulangtahun Fana setahun yang lalu.

"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang, sayang???." Indra mengusap lembut gambar Fana di layar ponselnya. "Mas sangat merindukanmu, sayang. Maaf jika keputusan yang telah mas ambil ini sangat melukai hati dan perasaanmu, tetapi mas tidak punya pilihan lain. Mas tidak tega melihat kamu menjadi sasaran sikap buruk ibuku, Fana. Sepertinya pepatah cinta tak harus memiliki kini terjadi di dalam kehidupan mas, Fana. Mas rela melepas mu asal kau tidak lagi menderita menghadapi sikap ibuku." Seiring dengan air mata yang jatuh di sudut matanya, Indra mencium gambar wanita yang kini telah berubah status menjadi mantan istri baginya setelah ia menjatuhkan talak pada Fana.

*

Keesokan harinya.

Setelah selesai mandi dan juga mengenakan pakaian lengkapnya, Fana lantas turun ke bawah untuk bekerja, di mana beberapa saat yang lalu Chici dan juga Luki baru saja tiba di studio.

"Morning." Dengan senyum manisnya Chici menyambut Fana yang terlihat menuruni anak tangga.

"Morning." sahut Fana seraya menarik sudut bibirnya ke samping.

"Oh iya Fan, tadi ada orang yang datang mengantarkan sesuatu untukmu. Aku meletakkannya di atas meja kerja kamu." beritahu Chici.

Fana mengangguk paham lalu kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya. Fana kembali menghentikan langkahnya lalu menoleh pada Luki.

"Hari ini Riza datang untuk pemotretan kan???." hari ini ada beberapa pemotretan untuk produk pakaian casual maka dari itu Fana memastikan kedatangan Riza untuk pemotretan hari ini.

"Si bocil pasti datang tapi kayaknya agar sore deh Fan, soalnya mulai hari ini kata si bocil dia mulai bekerja di salah satu perusahaan setelah pulang dari kampus." beritahu Luki sesuai dengan apa yang di sampaikan Riza ketika pagi tadi menghubungi dirinya.

"Sorenya jam berapa????." kembali Fana bertanya untuk memastikan.

"Kayaknya sekitar setengah enam deh Fan." jawab Luki.

"Setengah enam???." ulang Fana. "Bukannya semua pegawai termasuk kamu dan Chici pulangnya jam lima sore, lalu kalau Riza datangnya setengah enam siapa dong yang akan bertugas sebagai fotografernya?????." di satu sisi Fana tidak bisa melarang Riza untuk mengambil kerjaan di tempat lain, namun di sini lain jika Riza datangnya setengah enam sore, siapa yang akan bertugas sebagai fotografer di jam segitu sementara semua pegawainya hanya bekerja hingga pukul lima sore.

"Kayaknya semua anak-anak nggak bisa lembur deh Fan, soalnya hampir semua pegawai sudah menikah dan memiliki anak yang harus diurusin juga." komentar Luki.

Fana terlihat menghela napas berat, wanita itu sejenak terdiam seperti sedang berpikir.

"Ya sudah, kalau yang lain nggak bisa biar aku saja, lagi pula aku menginap di studio." ucap Fana setelah beberapa saat kemudian.

Merasa permasalahan kali ini telah mendapat jalan keluar, Fana lantas melanjutkan langkahnya menuju ruang kerjanya sementara Chici berlalu ke dalam studio pemotretan untuk mengecek pakaian untuk pemotretan pagi ini.

Setibanya di ruang kerjanya Fana menjatuhkan bokongnya di kursinya, sesaat kemudian pandangannya tertuju pada sebuah amplop coklat yang diletakkan di atas meja kerjanya.

"Sepertinya ini amplop yang tadi di maksud Chici." gumam Fana lalu kemudian meraih amplop tersebut kemudian membukanya.

Deg.

"Ternyata kamu sudah tidak sabar untuk segera bercerai denganku mas, hingga secepat ini kamu melakukan permohonan perceraian ke pengadilan." Fana tersenyum getir melihat surat dari pengadilan agama untuknya.

"Sebentar lagi kisah kita hanya tinggal kenangan mas Indra, tetapi aku tidak pernah menyesal pernah mengenal dan menjadi istri kamu, mas. Seperti halnya kamu mas, aku juga mendoakan semoga kehidupan kamu jauh lebih bahagia setelah berpisah denganku, mas Indra." dengan tangan bergetar Fana membubuhi tanda tangannya di tempat yang telah disediakan untuknya.

"Fan_." Chici tak melanjutkan kalimatnya ketika menyaksikan Fana mengusap sisa air mata di pipinya. Perlahan Chici melanjutkan langkahnya mendekati meja kerja sahabatnya itu.

"What's wrong with you, Fan???." pertanyaannya terjawab ketika pandangan Chici tertuju pada lembaran kertas dihadapan Fana.

"Sepertinya mas Indra memang sudah tidak sabar ingin menceraikan aku, Chi, buktinya secepat ini mas Indra melayangkan permohonan perceraian padaku di pengadilan." meski hampir setiap hari Fana seakan mengingatkan dirinya agar kuat dan tegar menghadapi semua ini, tetap saja air matanya jatuh tanpa permisi jika berhubungan dengan pria yang pernah dan sampai saat ini masih mengisi relung hatinya.

"Menangislah jika itu bisa membuatmu lebih tenang!!!." Chici membawa tubuh rapuh Fana bersandar padanya. "Menangislah dan biarkan waktu yang akan mengobati luka hatimu, karena dua tahun bukan waktu yang sebentar tentunya tidak akan mudah untuk melupakan semua kenangan kebersamaan kalian."

Di sela tangisnya Fana mengangguk.

Merasa sedikit tenang usai menumpahkan air matanya, Fana pun kembali menegakkan tubuhnya. "Terima kasih, Chi, terima kasih karena kamu selalu ada bersamaku." ucap Fana seraya mendongakkan kepala menatap sahabatnya itu.

"Tidak perlu berterima kasih karena itulah gunanya sahabat." ungkap Chici penuh ketulusan.

Fana merasa sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Chici dan juga orang orang terdekatnya yang begitu sayang dan peduli terhadap dirinya. Di saat ia jauh dari kedua orang tuanya tuhan menggantikannya dengan orang orang baik di sekelilingnya.

Melihat Fana jauh lebih tenang dan tak lagi menangis, Chici lantas pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

*

Di perusahaan Galaxy group, di sanalah Riza berada saat ini setelah kembali dari kampus.

"Papa tidak menyangka kamu cepat memahami apa yang diajarkan padamu, nak" baru sehari Riza bergabung di perusahaan pria itu sudah mulai banyak memahami apa yang di ajarkan oleh pegawai kepercayaan ayahnya tentang dunia bisnis.

Tuan Gala merasa bangga karena kecerdasannya dalam berbisnis sepertinya menurun pada pada putra bungsunya itu.

1
George Lovink
Kok Dea...lalu Fana
Jade Meamoure
sedikit bingung Thor...katanya marissa njebak Indra koq skarang bilang prawan
Jade Meamoure
yaelah aq koq kebawa bahagia ya... pinter author 👍👍👍
Selvia: 🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Jade Meamoure
aq mau anak perempuannya bakalan d buat susah n sakit hati kayak menantunya tuh biar emak' e tau rasa
Jade Meamoure
🤣🤣🤣
Jade Meamoure
cakep Thor...
Jade Meamoure
hemm...entah apa komen tuh mantan laki Fana dah jalan ama yg lebih cakep
Jade Meamoure
hayyaaah co cweeet deh
Jade Meamoure
wow... aq padamu ayah...ayah yg hebat aq salut kalo masih ada sifat kayak ayah ni
Salim ah
kalau memang jodoh tak akan kemana ya Riza Fana🤗😘
ira rodi
bab berapa itu kalo gak salah nama papanya riza gala suseno...kok sekarang sdh beda...
Riswana rizz
thor... sepertinya cerita om arka lbh mnarik dibuatkan judul baru deh
Cesy Luthfi
Luar biasa
Arie Lestari
Loh sofa dikamar indra balim lagi ???
Arie Lestari
om azmar ini apa ayah'y indra
Arie Lestari
kenapa Yuli jd ikut tinggal bersama? bukan'y dia sdh menikah dan memiliki anak ?, lalu suami'y ??
Arie Lestari
Q kira hny diriQ yg saja yg menyadari'y.. jg.. "baru saja putri mengeluarkan ponsel'y.." bukankah seharus'y cici dan bukan putri ???
Akun Lima
paling benci ama istri yg bisanya cuma nangis nangis cewek anjink
Sulaiman Efendy
BENARKN, PACARNYA SHAKA..
Sulaiman Efendy
PASTI BRTUNANGAN DGN PACARNYA SHAKA YG PRAMUGARI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!