NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 10

Lelaki itu sedang bersiap-siap di kamarnya. Seperti sebelumnya, dia akan mengeluarkan semua pakaiannya dan menjajal satu persatu demi untuk berpenampilan semenarik mungkin untuk menemui selingkuhannya. Saat sedang menatap penampilannya melalui pantulan cermin, sebuah pintu di ketuk membuyarkan fokusnya.

"Mas aku mau ke rumah abi, dan belum tahu nanti akan pulang jam berapa" ucap Nina di balik pintu.

"Sudah ku bilang jika kamu akan pergi, pergilah. Tidak perlu meminta ijinku"

Setelah mendapat ijin dari sang suami, Nina bergegas pergi meninggalakan rumah, melajukan mobil miliknya menuju vila tempat mereka akan menemui Danu.

Sementara Di dalam kamar, Danu masih sibuk memilah pakaian yang cocok untuk menemui Nesa. Hingga lebih dari satu jam, dia menetapkan pilihannya pada sebuah T-Shirt polos berwarna putih, di padukan dengan Blazer, dan celana Jeans. Penampilannya yang simple namun tetap menunjukan bahwa dia adalah seorang pemimpin dari perusahaan Metro Group.

Tak jauh berbeda dengan Danu, Nina pun tampak kebingungan dengan pakaian yang akan ia kenakan.

Dan akhirnya dia memilih sebuah dress bergaris dengan panjang di bawah lutut. Tidak ketat, namun tetap seksi dengan belahan samping pada dressnya, ada pula tali dress yang ia ikatkan menyamping di pinggang sebelah kiri.

Nina tengah menunggu Danu, ia duduk di bibir ranjang, seraya membolak-balikan ponselnya. Tidak biasanya Danu datang terlambat, ponselnya pun tidak bisa di hubungi.

"Ada apa dengan mas Danu? kenapa belum sampai? padahal biasanya dia datang sebelum waktunya" Nina mendesah, ia merasa bosan sudah menunggu sangat lama.

"Kenapa ponselnya juga tidak bisa di hubungi. jangan sampai terjadi sesuatu padanya" gumam Nina cemas.

Hingga hampir pukul sebelas, tiba-tiba suara bel berbunyi. Nina langsung menoleh ke arah pintu. Ia bangkit, lalu berjalan untuk membukanya.

"Semoga itu mas Danu"

Nina membetulkan penampilannya sekali lagi sebelum ia membuka pintu.

Saat pintu sudah terbuka, menampilkan sosok Danu berdiri di hadapannya, Nina memindai pandangannya pada tangan kanan dan kiri Danu yang membawa beberapa paperbag. Kelegaan menyelimuti hatinya persekian detik. Tanpa sadar, Nina segera menghambur ke pelukan Danu. Danu yang tampak tidak siap dengan pelukan Nesa, ia tampak kebingungan dengan sikapnya.

"Kenapa kamu memeluku secara tiba-tiba?"

Alih-alih menjawab, Nina justru bertanya balik padanya "Kenapa terlambat?"

Danu tersenyum lalu membalas pelukan Nina setelah sebelumnya membanting belanjaan di tangannya ke lantai.

"Ayo masuk dulu" ucap Danu masih dengan posisi memeluknya erat.

Nina yang tersadar dengan kelakuannya bergegas mengurai pelukannya, lalu dengan cepat menutup pintu utama vila.

"Aku senang dengan sikap manjamu tadi" Ujar Danu lalu melingkarkan tangan di pinggang Nina. "Kanapa setiap kali aku menemuimu, kamu tampil begitu cantik?" ucapnya lagi kali ini membingkai wajah Nina.

"Tidak biasanya kamu terlambat, aku sedikit takut tadi" balas Nina dengan sorot sendu.

"Apa kamu mengkhawatirkanku?"

"Tidak"

"Kamu tidak bisa berbohong di depanku Nesa"

"Jelaskan kenapa mas terlambat datang!"

"Maaf, tadi aku belanja sedikit untukmu, aku tidak tahu seperti apa seleramu, semoga kamu suka"

Nina menatap beberapa paperbag yang teronggok di lantai, Danu berjalan meraihnya lalu menyerahkan pada Nina.

"Bukalah, aku ingin kamu melihatnya, apakah kamu suka, atau tidak"

Nina pun menerimanya, ia membuka satu persatu goodie bag pertama yang berisi tas Her*mes keluaran terbaru berwarna hitam. Nina berdecak kagum dengan tas mewah pemberian Danu.

"Kamu suka?" tanya Danu dengan bibir tersungging.

"Mas ini pasti mahal"

"Tidak mahal untuk wanita yang aku cintai" jawabnya tulus.

Lalu Nina membuka goodie bag ke dua yang agak kecil. Sebuah jam tangan bermerek, tak kalah mewah dari tasnya.

"Mas kenapa kamu membuang uangmu untuk barang mahal seperti ini?"

"Sudah ku bilang kan, tidak mahal untuk wanita yang sangat aku cintai"

Nina terharu mendengar ucapan Danu, Namun sepersekian detik wajahnya berubah muram. Andai saja dia berperan sebagai Nina saat ini, pasti dia akan lebih bahagia mendapat pemberian tulus dari sang suami.

Ia juga membayangkan jika Danu berselingkuh dengan wanita lain, pasti dia akan membelikan barang-barang seperti ini pada wanita selingkuhannya.

"Sayang"

Panggilan Danu membuat Nina terlonjak kaget.

"I-iya mas?" sahutnya dengan irama jantung yang tak beraturan.

"Kenapa wajahmu terlihat sedih, apa kamu tidak menyukainya?"

"Bukan mas, hanya saja ini terlalu mahal untukku, lain kali tidak usah seperti ini mas"

Danu tersenyum, ia membelai rambut Nina. Danu berfikir jika Nesa adalah wanita yang sangat berbeda dengan kebanyakan wanita di luar sana. Biasanya, para wanita akan merasa senang dengan pemberian barang mahal dari kekasihnya, tapi Nesa malah mempermasalahkan harganya.

"Ayo buka lagi yang lain?" Pinta Danu.

Ketika membuka paperbag berwarna maron, lagi-lagi Nina berdecak kagum, ia memindai wajah Danu yang saat ini tengah tersenyum. Senyuman yang tak pernah Nina lihat ketika di rumah.

"Mas ini apa?"

"Kamu tidak tahu? sudah jelas ini cincin dan kalung"

"Aku tahu mas" Nina meraih perhiasan itu, menatap dalam-dalam benda yang di pastikan harganya sangat fantastis.

"Ini sangat mahal kan?"

"Kenapa kamu mempermasalahkan harganya, aku senang membeli ini untukmu, Sini aku pakaikan"

Danu mengambil cincin di tangan Nina, ia meraih tangannya dan memasang cincin di jari manis Nina, lalu memakaikan kalung di lehernya.

"Kamu sangat cantik" bisik Danu tepat di telinga kanan Nina.

Danu menarik tubuh Nina, lalu ia senderkan di dadanya, sedangkan Dia menyenderkan punggung di kepala ranjang. Nina merasa nyaman di posisi seperti ini, berada di depan Danu dan membelakanginya, ia memejamkan mata menikmati pelukan sang suami dari arah belakang yang tidak pernah ia dapatkan selama menikah dengannya.

"Sayang, bagaimana kalau minggu depan gantian kita menginap di vilaku?" tanya Danu

"Kita lihat saja besok" jawabnya masih dengan memejamkan mata.

Sudah hampir satu jam mereka berada di posisi ternyaman seperti itu.

"Sayang, kita pesan makanan ya?" ucap Danu yang di anggukan kepala oleh Nina.

Danu segera meraih gagang telfon untuk memesan makanan melalui grab food"

Seraya menunggu makanan datang, Danu dan Nina saling mengutarakan perasaan yang membuat Danu tidak sabar untuk segera menikahinya.

"Sayang aku ke toilet sebentar"

Mendengar kalimat Danu, Nina pun segera beralih dari pangkuannya. Tidak lama setelah Danu memasuki kamar mandi, terdengar ketukan pintu di sertai bel yang berbunyi sangat nyaring.

"Pesanannya mba" ucap seseorang sambil menyerahkan beberapa makanan dan minuman setelah Nina membuka pintu.

"Terimakasih mba"

Nina tidak tahu apa yang di pesan oleh Danu, dimana pesanan mereka telah tertukar dengan orang lain. Padahal makanan itu sudah tercampur pil perangsang na"fsu.

Danu menatap heran pada makanan yang sudah tersedia di atas meja. Merasa kalau makannan itu bukan pesanannya.

"Sayang, apa itu pesanan kita?"

"Kenapa mas Danu menanyakannya, mas sendiri yang pesan"

"Tapi itu bukan pesananku sayang"

Nina menatap Danu "Aduh gimana ini, sudah aku minum, sudah ku buka semuanya"

"Tidak masalah si kalau kamu suka, nanti kalau pemiliknya komplen kita ganti pesanan mereka"

"Aku suka makan apa saja" balas Nina lembut. "ya sudah kita nikmati saja yang ada" tambahnya.

Danu mengambil posisi duduk di sebelah Nina, mereka bersama-sama menikmati makanan dengan sesekali saling melempar candaan.

Sesuatu yang membuat Nina bahagia, namun sekaligus merasa hatinya teriris.

Setelah puas dan merasa kenyang, beberapa menit setelah makanan habis termakan, Danu dan Nina merasakan hal aneh dalam dirinya.

Danu menatap Nina dalam, rasanya ia ingin sekali menyentuhnya.

Tanpa aba-aba, pria itu memeluk tubuh Nina. Pelukan yang di rasa cukup aneh. Gayung pun bersambut, Nina juga merasakan hal yang sama. Ia membalas pelukan Danu penuh gai*rah.

Entah bagaimana caranya, tahu-tahu mereka sudah berada di atas ranjang. Saling mencum*bu, membalas ciuman yang semakin lama kian memanas. Danu melu*mat bibir Nina lembut.

BERSAMBUNG

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!