YULIA

"Sialan.. lalu di mana Kepala pelayan itu... kenapa dia belum datang melapor..." ucap Ibu Suri kesal.

"Hamba juga tidak tahu yang Mulia...kita tunggu sebentar lagi..." jawab wanita paruh baya yang merupakan pelayan setianya .

Namun sampai tengah malam , Kepala Pelayan itu tidak datang juga. dan keadaan Istana aman- aman saja . Tidak terdengar berita apapun seperti apa yang Ibu Suri harapkan . Dan semua itu membuat Dia sangat marah.

"Bedebah...kemana sebenarnya perginya pelayan brengsek itu...bukankah seharusnya dia sudah datang ke kita sejak sore tadi...!" seru ibu Suri dengan nada semakin marah. Semua pelayan yang ada di ruangan itu hanya bisa diam ketakutan. Namun saat ketegangan di dalam kamar ibu Suri semakin mencekam

Tiba - tiba terdengar ketukan di daun pintu kamar, dan terdengar suara pelayan di balik pintu.

" Ampun Yang Mulia...Pangeran kedua datang berkunjung..." ucap seorang pelayan dari balik pintu . Namun sebelum Ibu Suri menjawab, terlihat pintu terbuka dan masuklah seorang Pria muda dengan wajah tampan . Pria itu terlihat tersenyum dan berjalan kearah Ibu Suri.

"Ibu...andanda datang berkunjung..." ucapnya lembut .

"Pangeran Kim Yun He...." ucap Ibu Suri dengan wajah masih kesal . Terlihat Pangeran Kedua mendekati sang Ibu , lalu memeluk wanita paruh baya itu .

"Ada apa Ibu...? kenapa wajah ini terlihat kesal...?" ucapnya lembut.

"Ada sedikit masalah Pangeran..." jawab Ibu Suri dengan suara sedih .

"Masalah..?.masalah apa yang bisa membuat wajah Cantik ibuku kesal..." ucap Pangeran Kedua dengan lembur. Pangeran kedua adalah Putra satu- satunya Ibu Suri. karena itulah Pangeran Kedua sangat di manja oleh Ibu Suri. hingga membuat sifat pangeran Kedua Sombong, congkak dan Manja. Dan satu lagi , Dia merupakan Pangeran yang terkenal dengan sifat playboynya . Dia tidak tahan melihat kecantikan di depannya .

Sifatnya itulah yang membuat Kaisar Kim sedikit tidak menyukai pangeran kedua.

'Kepala pelayan yang Ibu Suruh memberikan racun itu pada si tua bangka , malam ini tidak datang melapor, ibu sedikit cemas..." ucap Ibu Suri dengan wajah kesal.

"Oo..masalah itu...aku fikir masalah apa..." ucap Pangeran. Kedua dengan enteng .

"Pangeran...jangan memandang masalah dengan muda... kita belum tahu apa yang terjadi pada kepala Pelayan itu....!" seru Ibu Suri dengan marah.

"Tenang Ibu...dengar , kalau kepala pelayan itu belum kembali, mungkin Dia masih merencanakan sesuatu . atau Dia masih ingin melihat Kaisar Keparat itu mati di depannya . Karena itu, pasti saat ini Dia sedang menunggu kabar kematian si tua bangka itu..."ucap Pangeran kedua dengan tenang.

Mendengar ucapan sang Putra, terlibat wajah Ibu Suri kembali tenang .

"Baik kita akan menunggu sebentar lagi..." ucap Ibu Suri .

#$#

Malam harinya Yulia segera pergi ke istana setelah memasukkan kedua putra kembarnya kedalam ruang Dimensinya . Seperti hari kenarin. Dia melompat dari atap ke atap atau dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Dan ketika sampai di Istana saat dia akan Melompati tembok istana, seseorang menyapanya.

"Kau sudah datang..?" ucap seseorang yang memakai topeng Perak. Yulia kagey bukan main, wajah di balik jadat itu, terlihat agak Pucat karena kaget . Setelah melihat siapa orang wajah pria bertopeng, Yulia tahu kalau pria itu Kaisar Kim They Yung .

"Ck..Yang Mulia membuatku kaget..." ucap Yulia setelah menghela nafas lega .

"Maaf... " ucap suara itu lembut.

"Kenapa yang Mulia ada di sini..?" kata Yulia .

"Aku tak ingin kekasihku meninggalkan aku lagi..." jawab Kaisar Kim dengan Suara lembutnya.

Mendengar perkataan Kaisar yang selalu memperlihatkan ke inginan dekat denganmu , membuat Yulia bosan menegur lagi. Di tegurpun tak akan ada gunanya. Daripada membuat kesal , biarkan saja. Nanti kalau sudah bosan akan berhenti juga.

"Ya sudah ayo kita pergi..." ucap Yulia.

"Ayo..." ucap Kaisar Kim.

Merekapun segera melompati Tembok istana yang tingginya lebih dari empat meter itu. Setelah itu, terlihat mereka berlompatan di atas Atap istana . Yulia yang mulai memiliki kekuatan meringankan tubuhnya semakin tinggi . Membuat Dia bagai seekor burung yang terbang di atas atap istana. Dan Kaisar Kim terlibat tersenyum melihat ilmu meringankan tubuh Yulia. Namun sejak tadi hatinya gembira, sebab saat dia menggoda Yulia dengan sebutan kekasihku, Yulia diam saja tanpa protes seperti biasanya.

Tanpa terasa mereka telah berada di atas pohon besar yang ada di dekat kamar Ibu Suri. Dan kebetulan sekali daun jendela kamar itu tidak di tutup. Tidak seperti malam lalu.

"Yang Mulia ini jebakan atau mereka lupa menutup Jendela...?" kata Yulia yang pindah di dekat Kaisar Kim karena tempat di mana Kaisar Kim berada sangat jelas untuk melihat Keadaan di dalam kamar Ibu Suri . dan tanpa Yulia sadari, Dia berkata dengan muka yang sangat dekat dengan wajah Kaisar Kim . hingga harum tubuh dan rambut wanita itu bisa tercium jelas oleh sang Kaisar. Membuat tubuh pria itu menegang seketika.

"Wanita ini... apakah dia tidak sadar kalau perbuatannya membuatku blingsatan tak karuan...." batin Kaisar dengan mencoba menutupi debaran jantungnya .

Merasa pertanyaannya tak terjawab, Yulia merasa heran.

"Yang Mulia...ada apa...?" ucap Yulia sambil menatap Kaisar Kim yang bengong . Mendengar suara Yulia, Kaisar Kim tersadar.

"Aah..tidak, tidak ada... Apa katamu tadi...?" tanya Kaisar Kim dengan wajah bodoh.

"Apakah ini jebakan mereka pada Kita, atau mereka lupa menutup Jendela...?" kata Yulia mengulang pertanyaannya. dengan. suara pekan dan wajah mendekati sedang tatapannya tetap kearah kamar Ibu Suri .

" Aku rasa ini bukan jebakan, mereka lupa atau mereka ceroboh... Tapi semua itu membuat ke untungan untuk kita. " ucap Kaisar Kim sambil menahan debaran jantungnya . Mereka bisa melihat kalau di dalam sana ada tiga orang . Ibu Suri , Pangeran ke Dua dan Pelayan setia Ibu Suri . Terlihat keadaan di sekitar istana agak sepi. Hanya beberapa Pengawal yang sesekali berkeliling untuk menjaga istana . Setelah beberapa waktu dalam kesunyian, tiba- tiba terdengar suara benda di lempar. Dan itu tidak hanya sekali saja. Dan terlihat dari tempat Yulia dan Kaisar Kim bersembunyi , Ibu Suri marah dan melepas semua barang yang ada di Meja yang ada di ruangannya .

"Brengsek berani sekali kepala pelayan itu tidak datang malam ini. Apakah Dia tidak menghargai nyawa keluarganya...!" teriak Ibu Suri marah. Melihat sang Ibu marah, Pangeran Kedua segera mendekati Ibu Suri .

"Ibu... Bersabarlah...mungkin dia mengalami sesuatu..." kata Pangeran Kedua menghibur Ibu Suri.

"Itu tidak mungkin... Semua yang Ibu kerjakan tidak akan ada yang menyadari . dan Jika si tua bangka itu mati, tidak ada orang yang tahu kalau Dia kita Racuni...!" seru Ibu Suri dengan marah.

"Tapi mungkin dia mengalami masalah saat memberikan racun tadi pagi..." ucap Pangeran kedua lagi.

"Tidak, itu tidak mungkin ... Karena semua sudah ibu perhitungkan . Racun yang sekarang di konsumsi Pria tua itu, tidak akan terlihat oleh Dokter manapun. Mereka akan menyangka kalau Kaisar terkena serangan jantung..." ucap Ibu Suri dengan yakin.

"Ya sudah kalau begitu kita tunggu sampai besok pagi. Dan kalau tidak ada kabar dari Dia, aku akan mencari keberadaannya..." ucap Pangeran Kedua meyakinkan sang Ibu.

Perlahan terlihat Ibu Suri mulai tenang.

"Sekarang Ibu istirahat dulu ya... Kita akan melihat apakah Kepala pelayan besok pagi datang melapor..." ucap Pangeran kedua masih berusaha membujuk sang Ibu.

"Baik kita tunggu sampai besok pagi... Kalau masih tidak ada kabar darinya, kau harus mencari dia..." ucap Ibu suri .

"Baik Ibu... sekarang ibu istirahat dulu. Ananda pamit ..." ucap Pangeran kedua sambil membawa sang ibu duduk di tepi ranjang .

"Pergilah..." kata Ibu Suri .

Terlihat pangeran Kedua keluar dari kamar sang Ibu, sedangkan Ibu Suri mulai merebahkan badannya di bantu oleh pelayan setianya. Tak lama terlihat jendela kamar di tutup. Yulia dan Kaisar Kim berali tempat agar bisa melihat Pangeran kedua . Terlihat Pangeran kedua meninggalkan istana Anyelir.

"Kita pulang..?" tanya Kasar Kim pada Yulia yang ada di dekatnya. saat ini mereka ada di pohon persis di sebelah Kereta kuda milik Pangeran Kedua .

"Tunggu Yang Mulia... Kok aku penasaran dengan Pangeran Kedua..."" kata Yulia pelan .

"Jangan membuat aku cemburu Lia'er..." ucap Kaisar Kim penuh dengan cuka .

" Ck...anda Fikir hamba suka pada Dia..? Yang Mulia meremehkan hamba...." ucap Yulia kesal. Mendengar ucapan Yulia yang sembrono membuat Kaisar Kim tersenyum lebar. di balik topeng peraknya . Tapi seandainya tidak memakai topeng perak pun, Yulia tetap tidak akan bisa melihat senyum lebar sang Kaisar. Sebab saat itu malam hari . Apa lagi dia terfokus pada Pangeran kedua yang mulai menaiki keretanya . Yulia segera terbang kearah kereta yang mulai bergerak. Kaisar pun segera mengejar Yulia . Mereka secara sembunyi mulai mengikuti Pangeran kedua dari jarak agak jauh. Dan ternyata Pangeran Ke dua pergi ke rumah Mentri Lan Kakek dari sang Ibu.

"Kita masuk...?" tanya Yulia.

"Ayo.." jawab Kaisar .

Merekapun memilih melompati tembok pagar rumah yang cukup tinggi. Setiap melihat ilmu meringankan tubuh Yulia yang cukup tinggi, Kaisar Kim tersenyum tanpa di sadari Yulia . Dia sangat bangga dan kagum dengan kekuatan gadis yang dia cintai . mereka berlompatan di atas atap rumah keluarga Lan. Tak lama mereka menemukan tempat Pangeran Kedua berada . Ternyata pangeran Kedua menemui tuan Lan Bao Yan. Terlihat Pangeran Kedua duduk dengan tenang di teras rumah sang Kakek . Dan ternyata di sana bukan hanya Pangetan ke dua dan sang Kakek saja . Tapi mereka juga melihat kalau ada juga putra pertama tuan Lan Bao Yan yaitu Tuan Lan Du Ayah dari Putri Lan Wa.

"Pangeran.. Ada apa kau kemari...?" tanya tuan Lan dengan lembut .

"Aku baru datang dari istana Ayelir Kek... " ucap Pria muda adik Kaisar Kim itu .

"Ada apa dengan Ibumu...? apakah dia sakit..?" tanya Tuan Lan dengan nada Cemas.

"Ibu sehat Kej... Tapi Dia telah menaruh racun lagi di tubuh Ayah... Namun sampai sekarang kami belum mendapatkan hasilnya..." jawab Pangeran Ke dua dengan nada kesal.

"Kalian sebenarnya harus bersabar... Jangan terburu nafsu..." ucap Sang Kakek.

"Benar kata Kakekmu He'er... Seharusnya kalian bersabar terlebih dahulu, kita tunggu pernikahan Wa'er dengan Kaisar Kim, kata ibumu dia akan segera mengirim Dikrit pertunangan mereka berdua..." ucap Tuan Lan Du Ayah dari Lan Wa.

'Tapi Ibu ingin segera membunuh Pria itu kek..." ucap Pangeran Kedua.

Mendengar percakapan mereka, Kaisar Kim terlihat mengepalkan tangannya dengan erat. Sedang Yulia sendiri terlihat sangat heran mendengar percakapan tadi.

"Apa maksud Pangeran Kedua memanggil Kaisar Saong Go dengan Pria itu..." batin Yulia.

"Apakah dengan kematian Kaisar Saong Gi kau pasti bisa merebut kedudukan Kasar Kim They Yung itu , He'er..." tanya sang Paman.

Sepertinya mereka Dia mulai ragu . karena jika Dikrit perjodohan Putrinya dengan Kasar Kim terjadi, Bukankah Kaisar Kim adalah menantunya. Otomatis Putrinya adalah Ratu kerajaan Dongyan ini . Dan jika kekuasaan itu di rebut sang Keponakan, tentu saja sang Putri bukan lagi seorang Ratu . Dan saat itu setatus Kaisar Kim belum jelas bebar . Terlihat wajah Lan Du mulai merah. Keserakahan di dalam hatinya membuat Dia mulai ingin berhianat.

"Manusia seperti itulah yang membuat Kerajaan Dongyan kacau..." ucap Kaisar pelan .

"Jangan Lupa mereka calon mertua anda Yang Mulia..." ucap Yulia sambil berdiri dan melompat menjauh dan meninggalkan rumah kediaman keluarga Mentri Lan .

Mendengar ucapan Yulia sastra wanita itu telah pergi melarikan diri, Kaisar Kim segera mengejar dia. Terlihat dua bayangan hitam saling berkejaran. Sebenarnya Yulia tidak sengaja melakukan itu. Dia tidak sadar kalau Kaisar Kim mengejarnya . Sebab saat itu Dia yang sudah merasa selesai dengan tugasnya, ingin segera kembali ke penginapan dan Akan segera masuk ke ruang Dinensinya untuk berkultivasi. Karena itu dia memoercepat larinya . Namun Dia tak menyangka kalau kalimat godaannya telah mrmprovokasi Pria tampan yang Selalu ingin mendekatinya. Dan tak berapa kama dia merasa di tarik . dan tubuh lembutnya tiba tiba telah jatuh dalam pelukan seseorang. Yulia tentu saja kaget bukan main, Dia segera ingin menendang ************ Si pemeluk, namun ternyata Niatnya sudah tertebak. Dengan cepat pria itu mengunci kaki Yulia dengan salah satu kakinya .

"Kau ingin membuat suamimu tidak memiliki kejantanan lagi. Agar kau bisa mencari alasan untuk mencari Pria lain he..." ucap Kaisar dengan nada kesal.

"Yang Mulia...!" seru Yulia kaget. Dia tak menyangka kalau pria yang berani memeluknya adalah Kaisar Kim They Yung .

"Kau fikir siapa yang berani memelukmu..." ucap Kaisar lagi. Yulia terdiam sejenak.

"Untuk apa yang Mulia mengejar hamba...?" tanya Yulia datar.

"Kau masih tanya untuk apa aku mengejarmu...?" kata Kaisar dengan gamas.

"Hmm..." angguk Yulia dengan wajah tak bersalah. Melihat tingkah Yulia, terlihat Kaisar menahan gemas. Andai dia tak takut Yulia ilfil dan pergi darinya, Pasti dia sudah menghukum Yulia dengan menggigit bibit yanh suka bicara seenaknya itu. Namun Dia menahan keinginannya itu . karena sekarang Dia sedang mendekati gadis yang membuat dia jatuh Cinta . Ingin rasanya Dia menggigit bibir merah yang menggemaskan itu .

"Kau tadi bilang apa Hmm...?" kata Kaisar dengan wajah menatap Yulia yang masih dalam pelukannya .

Tinggi Yulia yang memang ideal tinggi seorang wanita, hingga wajah mereka tidak terlalu jauh . terlihat Yulia menatap wajah Kaisar yang ada di depannya dengan wajah bingung.

"Memangnya hamba berkata apa...?" tanya Yulia heran.

"Kau ini...kau tadi bilang mereka calon mertuaku kan...?" kata Kaisar Kim kesal.

"Lah...bukankah itu kebenatan...?kita tadi menfengar kalau mereka berkata Dikrit itu akan segera mereka terima... " ucap Yulia dengan wajah heran .

"Dasar wanita licik...kau fikir dengan kita mendengar ucapan dan niat mereka. kau bisa lari dari tanganku... Dengarkan dan ingat selalu dalam otak kecilmu ini... Aku tidak akan pernah menikah dengan wanita manapun selain dengan Dirimu. Aku sudah mencintai dirimu sejak pertemuan kita pertama kali saat kau masih menjadi istri si pecundang itu .Apalagi sekarang kau bukan milik siapa pun. Maka kau harus menjadi istri Kaisar ini.. Dan itu tak akan ada yang bisa merubahnya . paham ..." ucap Kaisar sambil menyentil kening Yulia dua kali.

"Aauu...." seru Yulia pelan.

Namun saat mendengar ucapan Kaisar Kim , Yulia merasa membeku . perlahan perasaan hangat mengalir Di hatinya. Namun trauma pernikahannya seketika membuat dia kembali kesakitan dan dia tak muda percaya.

"Bukanya anda tahu, hamba tak ingin memiliki suami yang bisa memiliki istri lebih dari satu orang.." ucap Yulia.

"Apa masalahnya...? Aku juga tak ingin memiliki banyak istri... aku fikir satu sudah cukup untukku jika itu kamu..." ucap Kaisar dengan tegas .

"Anda seorang Kaisar, tentu saja Sikap yang Mulia akan di tentang para dewan dan mentri..." jawab Yulia.

" Aku tak perduli dengan mereka, ini hidupku, tidak ada seorangpun yang bisa mengatur hidup Kaisar ini..." ucap Kaisar Kim lembut. Yulia terdiam mendengar ucapan Kaisar Kim.

"Aku harap aku tidak akan mendengar ucapan dari mulut kecilmu ini kalimat seperti tadi, atau aku akan menghukummu lebih dari pelukan ini. Ingat itu..." ucap Kaisar Kim mengancam .

" Ck..Iya, iya...sekarang lepaskan hamba..." kata Yulia dengan wajah cemberut .

"Baik akan aku lepas, tapi ingat ucapanku ini. Jangan pernah membuatku marah, atau aku akan menghukum dirimu . Dan Kalau kau ingin tahu hukumanmu apa , buat aku marah..." ucap Kaisar dengan senyum misteriusnya. Kaisar pun melepas pelukannya .

"Sekarang Boleh hamba pulang..?" ucap Yulia.

"Aku antar..." jawab Kaisar .

"Hamba bisa pulang sendiri..." ucap Yulia .

"Kau tidak bisa menolak, ini perintah.." ucap Kaisar.

"Hey...hamba bukan Rakyat yang Mulia...!" seru Yulia .

"Tapi Kau Ibu Putraku ,..." kata Kaisar dengan tatapan lembut .

"Baik..." jawab Yulia yang langsung melesat pergi kearah penginapan tempat Dia tinggal. Sedangkan Kaisar mendampingi Yulia sampai tiba di penginapan dengan wajah tersenyum penuh kemenangan.

"Besok pagi Paman Tan akan menjemput kalian...Kakak dan sahabatmu boleh ikut..." ucap Kaisar.

"Tidak .. biarkan mereka berlatih di penginapan saja. Sebab turnamen hanya tinggal satu minggu lagi..." ucap Yulia .

"Baiklah terserah kamu , Sekarang masuklah... ingat besok paman Tan akan menjemput kalian..." ucap Kaisar Kim lembut.

"Baik...selamat malam Yang Mulia..." ucap Yulia lalu melayang Kedalam kamarnya melalui Jendela . Setelah melihat bayangan Yulia tak terlihat lagi , Kasar segera pergi dengan senyuman di bibir tampannya.

Keesokan harinya, Yulia segera membawa kedua putranya keluar dari ruang Dimensi setelah terlihat rapi. Mereka segera keluar dari kamar mereka. Dan ternyata ke empat paman tampan Si kembar sudah menunggu di depan kamar mereka.

"Kalian sudah rapi... ?Memangnya kalian mau kemana...?" tanya Yulia

"Kami akan pergi melihat perguruan Guang Dan dari jauh Kak.. Kami ingin tahu, apakah Perguruan Guang Dan lebih besar dari perguruan Kita dulu..." ucap Yung Si .

"Baiklah, tapi maaf aku tidak bisa ikut dengan kalian, karena aku ada urusan di istana ..." ucap Yulia.

"Nggak masalah, kita bisa melihatnya hari lain saat kau tidak sibuk .." ucap Yao Han.

" Baiklah , Sekarang ayo kita makan..." ajak Yulia.

Merekapun segera melangkah ke arah Restoran. Dan saat Yulia dan Kawan- kawan sedang makan, Pengawal Tan datang menjemput mereka. Karena Pengawal Tan tidak mau saat diajak makan. Akhirnya Dia menunggu sebentar agar Yulia dan kedua putranya selesai makan. Setelah itu Mereka segera berangkat ke istana.

Sedangkan di istana Sendiri, Kaisar Kim segera memberi perintah agar semua mentri dan bangsawan untuk datang hari itu menghadiri pertemuan di istana. Tak terkecuali Ibu Suri serta pangeran dan Putri Kaisar. Begitu juga dengan Kasar Saong Gi.

Saat Ibu Suri mendapat undanganitu, Dia merasa kaget.

"Ada apa...kenapa Kaisar Kim mengadakan pertemuan...?" tanya Dia pada pengawal yang di utus.

"Hamba juga tidak tahu Yang Mulia...hamba hanya mendapat perintah untuk mengantarkan undangan..." ucap si pengawal.

"Baik ...aku akan segera pergi kesana..." ucap Ibu Suri. Kedua pengawal yang datang, segera undur diri. Dan pergi dari istana Anyelir. Setelah kepergian kedua pengawal, Ibu Suri beetanya pada pelayan setianya .

"Apakah Kepala pelayan kerajaan belum menghadap..." ucapnya Dingin.

'Belum yang Mulia..." jawab pelayan setianya perlahan . Terlihat kemarahan kembali terlihat di wajah Ibu Suri .

"Ya Sudah bantu aku memakai pakaianku, kita akan pergi ke istana. mungkin sebentar lagi Dikrit perjodohan Kasar Kim akan di umumkan ..." ucap Ibu Suri dengan gembira.

Membayangkan Dikrit perjodohan akan segera di kirimkan ke rumah tangga sang Ayah, membuat Ibu Suri gembira.

Setelah bersiap dengan bantuan para pelayan setianya , Ibu Suri segera pergi menuju istana pertemuan.

Sedangkan Yulia Sendiri , Kini sudah berada di depan istana Naga . Dia baru saja turun dari kereta .

"Paman Tan ..ada sesuatu yang harus anda lakukan..." ucap Yulia denga. wajah tenang.

"Apa itu Nyonya..." tanya Paman Tan sambil menatap Yulia yang masih berdiri di dekat kereta.

"Siapa yang akan membawa Kepala Pelayan ke Sidang pertemuan ...?" tanya Yulia .

"Hamba Nyonya..." jawab Paman Tan.

"Kalau begitu bisakah Paman memasukkan pil ini kedalam mulut Kepala Pelayan...?" tanya Yulia. Yulia memperlihatkan sebuah pil berwarna putih kecil sebesar biji kacang hijau yang ada di telapak tangannya.

"Pil kejujuran...Dari mana pil ini anda dapatkan nyonya...? anda tahu...pil ramuan ini sangat langkah, karena para penyuling jarang yang bisa membuat pil ramuan ini... pil ini sangat mahal harganya, walau begitu kami tidak pernah bisa mendapatkan pil ini.." tanya Paman Tan dengan wajah kaget dan gembira.

"Aku banyak memiliki benda ini...apakah kau bisa membuat Kepada pelayan meminum pil ini saat akan masuk ke ruang sidang...?" kata Yulia .

Mendengar ucapan Yulia terlihat wajah Paman Tan kaget. namun tak lama terlihat dia tertawa.

"Baik...hamba pasti bisa membuat dia menelan pil ini.." ucap Paman Tan.

"Kau tidak perlu takut dia akan membuang pil yang sudah kau masukkan kedalam mulutnya. sebab saat pil sudah masuk kedalam mulut, pil ini akan langsung memcair..." ucap Yulia .

"Baik hamba pasti bisa melakukannya ..." ucap Paman Tan.

"Kalau begitu kita masuk dulu nyonya , pasti yang Mulia kaisar telah menunggu Nyonya..." ucap Paman Tan. Merekapun segera masuk ke istana Naga .

Aku harap kalian tidak marah ya.. ceritanya aku lanjut besok lagi.

jangan lupa like, vote dan komennya aku tunggu.

BERSAMBUNG