NovelToon NovelToon
WANITA BARBAR ITU ISTRIKU

WANITA BARBAR ITU ISTRIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Elvani Yunita

Vanny wanita yang terkenal barbar disekolahnya. dia yang suka membuat ulah dan membuat emosi semua guru yang ada disekolahnya.

Suatu hari ketika vanny akan dijodohkan dengan Arvan seorang CEO yang terkenal dingin dan kejam. Alasan mereka menikah hanyalah sebatas balas budi sang ayah kepada orang tua Vanny yang berhasil menyelamatkan nya dari kecelakaan maut.

Kevin terselamatkan ketika mobil yang jatuh kejurang dan tepat diperkampungan orang tua Vanny tinggal. Mereka menyelamatkan nya sebelum akhirnya mobil itu meledak terbakar. Ayah Vanny berlari dan memeluk tubuh Kevin untuk diselamatkan dan dibawa pulang untuk dirawat. Karena kebaikan orang tua Vanny yang tulus, Kevin sepakat untuk menjadikan anak perempuan satu-satu mereka menjadi menantu, dan akan dinikahkan dengan Arvan putranya.

Tak disangka perjodohan ini membuat mereka akhirnya menjadi suami istri, namun keduanya sepakat bahwa pernikahan ini adalah bohongan, kerena mereka tidak mencintai satu sama lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elvani Yunita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Apartemen Arvan

Setelah sarapan pagi Arvan dan Vanny bersiap-siap untuk check out dari hotel bintang lima super mewah yang dijadikan tempat untuk pernikahan mereka. Sebenarnya masih ada sisa dua hari untuk mereka menempati kamar hotel VIP spesial yang di sediakan untuk pengantin baru itu, tapi Arvan dan Vanny sudah tak betah berlama-lama di hotel itu dan ingin segera kembali ke mansion.

Setibanya di mansion, Kevin menyambut mereka dengan perasaan hangat dan lega. Karena akhirnya tujuannya untuk menikahkan Vanny dan Arvan telah tercapai.

"Kenapa kalian sudah pulang, bukan kah kamar hotel itu ayah booking selama 3 hari.?" Ucap Kevin merasa heran dengan kedatangan Arvan dan Vanny yang tiba-tiba, dia mengira jika mereka akan menghabiskan jatah 3 hari bermalam di hotel sebagai pengantin baru.

"Arvan dan Vanny tidak suka tidur dihotel yah, rasanya tidak senyaman tidur ditempat tidur sendiri." Jawab Arvan meyakinkan ayahnya agar tak curiga jika mereka tidak pernah benar-benar menjadi sepasang suami istri.

"Oh, baiklah. Ayah juga sebenarnya senang kalian kembali, rumah ini terasa lebih ramai."

Kevin mencoba mengerti Arvan dan Vanny yang masih pengantin baru, dan merencakan untuk bepergian keluar negeri agar Vanny dan Arvan tak merasa terganggu. Tetapi sebelum dia menyampaikan niatnya, Arvan sudah duluan berbicara mengenai keingin Arvan untuk tinggal di apartemen miliknya setelah menikah.

"Ayah, ! Sebenarnya Arvan ingin meminta izin pada ayah, untuk aku dan Vanny tinggal di apartemen saja. Soalnya kan kami pengantin baru, jadi Arvan fikir lebih bagus jika kami tinggal berdua, agar lebih nyaman." Ucap Arvan dengan sedikit khawatir jika sang ayah ternyata tidak mengizinkan dia dan Vanny pergi dari mansion.

"Kenapa harus di apartemen.? Kalian di mansion utama ini saja, biar ayah pergi tinggal di mansion kita yang lain." Ucap Kevin yang merasa jika Arvan dan Vanny tidak lah pantas tinggal di apartemen, sementara mansion mewah mereka masih ada yang tidak berpenghuni.

"Jangan Ayah, Ayah tinggal di mansion utama saja. Kami hanya butuh suasana berbeda sebagai pengantin baru. Karena masih tinggal berdua, jadi kami menginginkan tempat yang lebih kecil dan simpel seperti apartemen Arvan." Ucap Vanny berusaha memberi pengertian kepada Kevin agar Kevin mau mengizinkan mereka untuk tinggal di apartemen.

Kevin pun berfikir sejenak, dan alhasil dia memberi izin kepada Arvan da Vanny untuk tinggal di apartemen. Karena menurut nya apa yang di ucapkan Vanny bisa ada benarnya juga.

"Baiklah, kalian ayah izinkan untuk tinggal di apartemen, tapi hanya selama kalian masih berdua. Berbeda halnya jika kalian sudah punya anak, kalian harus tinggal di mansion ini." Ucap Kevin dengan nada tegasnya.

Arvan dan Vanny begitu senang setelah Kevin mengizinkan mereka untuk pindah ke apartemen Arvan. Mereka merasa bebas dan tidak harus ber acting di depan Kevin setiap hari. Arvan dan Vanny akan memulai hidup baru mereka di apartemen Kevin sebagai suami istri bohongan.

"Baik lah ayah, walaupun kami tinggal diapartemen, tapi kami akan sering-sering datang kesini, Kami juga akan selalu merindukan ayah." Ucap Arvan yang sebenarnya juga merasa sedih jika harus meninggalkan sang ayah di mansion ini sendirian tanpa dirinya.

Setelah kepergian ibunya, sedari kecil Arvan hanya selalu tinggal bersama ayahnya. Arvan yang selalu sayang dan kagum pada sosok ayah yang sekali gus menjadi ibu untuknya.

"Aku juga akan selalu merindukan ayah." Vanny langsung berhambur memeluk Kevin. Dia sangat merasa sedih sekaligus ada rasa bersalah dihatinya.

"Ayah juga akan rindu kalian, jangan terlalu mengkhawatir kan ayah. Kalian hanya sebentar tinggal di apartemen, ayah harap kalian secepatnya untuk punya anak, dengan begitu kalian akan kembali tinggal di mansion ini." Ucap Kevin dengan senyuman hangatnya.

Sontak Vanny dan Arvan menelan saliva nya, dan mulai berperang batin.

"Apa..? Punya anak..? Tidak..tidak.! Aku tidak mau keturunanku dari wanita kampungan, barbar dan aneh sperti itu. Arrgghhh.!! itu menjijikkan." Ucap Arvan dalam hati.

"Hah..? Punya anak..? Aku tidak sudi disentuh pria es batu yang tidak punya perasaan itu. Lebih baik aku jadi perawan tua dari pada harus di sentuh dan di hamili laki-laki menyebalkan itu. Membayangkan nya saja sudah sangat menyeramkan. Arrgghhh.!! menjijilkkaaann." Ucap Vanny dalah hatinya.

Setelah keduanya berperang batin karena mendengarkan ucapan Kevin, merekan pun pamit untuk membereskan barang-barang yang akan merekan bawa ke apartemen Arvan.

"Baik lah ayah, kalau begitu kami izin untuk mengemaskan barang-barang yang perlu kami bawa untuk tinggal di apartemen." Ucap Arvan dengan raut muka yang sedikit cemas setelah mendengar ucapan ayahnya yang menginginkan anak secepatnya.

Mereka pun akhirnya selesai berbenah dan memasuki mobil untuk segera meninggalkan mansion, dan tentunya sesudah kembali berpamitan dengan Kevin.

Kevin pun memeluk Arvan dan Vanny, dan kembali menasehati mereka agar menjadi suami istri yang baik, dan saling memenuhi hak dan kewajiban mereka sebagai suami dan istri.

Sasana haru itu terjadi begitu saja, walaupun hanya berpisah tempat, dan masih berada dalam satu kota, tetapi kenyataannya kedua ayah dan anak itu merasa sedih harus tinggal terpisah. dengan perasaan yang menyedihkan Arvan pun segera melajukan mobilnya berlalu dari mansion menuju apartemen miliknya.

Setelah sesampainya di apartemen Arvan, mereka langsung menaruh barang-barang bawaan yang mereka bawa kedalam kamar masing-masing.

"Waahh.. Apartemen mu mewah sekali, rasanya sangat nyaman. Kau sering tinggal disini.?" Tanya Vanny yang tak henti mengagumi apartemen mewah milik Arvan yang bergaya minimalis dan memiliki desain interior yang begitu mewah dan elegan.

"Yah, aku akan sesekali kesini jika ayah tidak ada di mansion. Walaupun ayahku sudah pensiun dari dunia bisnis, tapi ia masih sering mengunjungi beberapa teman kolega bisnisnya yang berada di beberapa negara."

Arvan sedikit menjelaskan jika ia tidaklah sering tinggal di apartemen, hanya ketika ayahnya bepergian untuk menemui beberapa teman kolega bisnis nya dan sesekali menyempatkan berlibur untuk menenangkan fikirannya. Kevin adalah sosok penyayang, ketika dia merindukan istrinya, dia hanya perlu ke tempat-tempat favorit yang pernah ia kunjugi bersama Maya istri tercintanya. Dengan begitu rasa rindunya sedikit berkurang.

"Baiklah, kalau begitu aku akan beres-beres dulu." Ucap vanny yang hendak membereskan kamar tidur yang akan dia tempati.

"Setelah kau membereskan kamar tidurmu, kau harus bereskan kamar tidurku jua, jangan lupa untuk membuatnya serapi mungkin. Disini tidak ada pembantu, jadi kau yang harus menyiapkan semua, mulai dari memasak, menyuci baju dan bersih-bersih di apartemen ini." Ucap Arvan dengan tegas.

"Apa...? Kau kira aku pembantu..? Aku kan harus bekerja di perusahaan mu, jadi mana sempat aku mengerjakan semuanya." Ucap Vanny dengan sedikit emosi mendengar jika dirinya malah menjadi babu di apartemen Arvan. Vanny merasa jika dia tidak akan sempat mengerjakan tugas pembantu seperti itu, sedangkan pekerjaannya sebagai sekretaris di kantor sudah sangat penat dan melelahkan.

"Ayah sudah tidak mengizinkanmu bekerja, kau harus menjadi istri yang patuh katanya." Ucap Arvan dengan santainya.

"Apa ..? Tidak bekerja..? Aduh aku bisa gila.!Sia-sia sudah usahaku selama ini untuk menjadi wanita karir yang profesional." Ucap Vanny yang terkejut sekaligus lemas mendengar ia akan berhenti bekerja dikantor. Sementara tidak mudah baginya bisa menjadi seperti sekarang. Menjadi wanita karir yang profesional dan membanggakan.

"Mau bagai mana lagi.? Kau mau menentang keinginan ayahku..? Kau mau jika rencana kita akan terbongkar..! Kau harus sabar dulu. Kita akan lalui semua ini, nanti juga akan aku beri sebagian hartaku bila kita bercerai, kau tenang saja tanpa bekerja kau tidak akan kekurangan apapun." Ucap Arvan dengan santainya.

Arvan telah memikirkan semuanya. Termasuk harta gono-gini yang akan dia berikan kepada Vanny, agar suatu hari nanti wanita itu tidak kesusahan untuk melanjutkan hidup. Dia akan memberikan lebih dari cukup, baginya Vanny berhak mendapatkan semua itu karena sudah mau bekerja sama menjadi suami istri di atas kontrak.

"Kenapa hidup ku begitu sial,? baru saja aku menikmati hasil jerih payahku, sekarang aku harus menerima kenyataan kalau aku akan jadi pembantumu.? Arggghhh aku bisa gila." Ucap Vanny dengan begitu frustasinya.

"Baiklah, kau tidak perlu menyuci baju, kita akan gunakan jasa laundry, yang perlu kau lakukan hanya membersihkan apartemen dan memasak, karena aku tidak begitu suka masakan luar. Aku lebih suka masakan rumah karena lebih higenis. Kau juga tidak perlu khawatir, Aku akan menggajimu lebih besar dari gajimu sebagai sekretarisku dikantor."

Vanny pun sejenak terdiam dan memikirkan tawaran Arvan. Sebenarnya kalu kembali difikir-fikir tawaran Arvan sangatlah menguntungkan, ia hanya perlu membereskan apartemen dan memasak tapi sudah mendapat gaji lebih besar dari pada menjadi sekretaris di perusahaan yang pekerjaannya lebih ribet dan bisa membuatnya stres.

Terlintas diakalnya bagaimana kalau ia gunakan uang Arvan untuk foya-foya dan menghabiskan waktunya untuk berbelanja dan melakukan hal-hal lain untuk mengurangi rasa bosan dan stresnya.

"Baiklah, kau tidak akan keberatan kan, jika aku menggunakan uangmu untuk berbelanja dan bersenang-senang melakukan apapun yang aku mau." Ucap Vanny dengan nada senang.

"Selagi kau melakukan hal wajar, bagiku tidak masalah, tapi kau ingat.! Jangan mencoreng nama baik keluarga Wijaya. Kau jangan gegabah dan membuat ayah tau pernikahan seperti apa yang sedang kita jalani." Ucap Arvan dengan sedikit memperingati. Agar Vanny tidak terlalu berbuat semaunya yang bisa mengundang rasa curiga ayahnya dengan pernikahan yang mereka jalani.

"Baiklah, kau jangan khawatir, aku juga tidak akan melakukan hal-hal yang bisa membuat kita dalam masalah." Ucap Vanny meyakinkan Arvan, jika dirinya bisa di andalkan untuk ber acting sebagai istri dari Arvan Wijaya. Dia juga tidak akan melakukan hal yang bisa membuat ayah mertuanya curiga dengan pernikahan dirinya dan Arvan yang hanya sebatas kontrak dua tahun.

"Ini ambil.! Black Card tanpa limit. Kau bisa menggunakannya dengan bebas." Arvan langsung memberi kartu black card tanpa limit untuk Vanny, seolah ia tau kesukaan wanita, hanyalah uang, uang dan uang. Tapi tidak lah masalah bagi Arvan karena Vanny memang pantas mendapatkan uangnya, bagai manapun juga Vanny adalah Istri dari seorang Arvan Wijaya, walaupun cuma istri kontrak, tetapi baginya selama masih menjadi Istrinya ia harus memberikan nafkah, kecuali nafkah batin.

"Waahh.!!! terima kasih suamikuuu.!! Kau memang sangat royal kepada istrimu yang menggemaskan ini." Goda Vanny dengan barbarnya. Karena terlampau senang dengan Kartu Black Card tanpa limit yang diberikan oleh Arvan.

Sontak Arvan pun terkejut, baginya wanita barbar memang pantas disematkan untuk seorang Vanny Kejora.

"Kau jangan terlalu berlebihan, kita hanya pura-pura, jangan menyebutku suami selain didepan orang-orang." Protes Arvan, yang tidak terima jika Vanny menyebutnya dengan sebutan suami. Arvan seolah merasa geli dengan tingkah laku Vanny yang menurutnya tidak tau malu.

"Baiklah suami bohongan kuuuu.!!" Ucap Vanny dengan kembali menggoda Arvan.

Sontak muka Arvan memerah menahan malu, bagai mana ada perempuan yang tidak tau diri seperti Vanny, berani menggodanya secara terang-terangan tanpa ada rasa malu.

Vanny merasa dirinya tidak terbebani dengan pernikahan kontrak ini. Pernikahan yang tidak didasari cinta, melainkan hanya terpaksa. Menurut Vanny akal sehat lebih penting dari pada sekedar perasaan, dia perlu meratukan dirinya sendiri. Baginya membahagiakan dirinya sendiri adalah hal terpenting yang harus ia lakukan saat ini. Persetan dengan perasaan, dia seolah tak peduli akan semua rasa sakit. Tidak ada yang lebih menyakitkan apabila menggunakan perasaan ketimbang menggunakan logika.

1
Leni Kristiani
ok
anggita
like👍 iklan☝ buat author
anggita
📱.... drrtt.. getar.
Naruto
Vanny bukalah hatimu untuk Arvan /Cry//Cry/
anggita
makan bareng😙
anggita
tonton iklan☝+ ng👍like
Elvani Yunita: Thanks author inspirasi ku /Grin//Grin//Determined//Determined/
total 1 replies
Naruto
Benat Vanny. cinta datang karena telah terbiasa /Drool//Drool//Drool/
Elvani Yunita
Ho'oh Vanny mah jual banget ya kan, spek seperti Arvan jangan disia-sia in. entar kaya Erika, nyesal seumur hidup /Facepalm//Facepalm/
Amelia
duh vany itu beneran.... udah ngucapin nya butuh kekuatan besar...
Naruto
Arvan selamat datang di dunia perbucinan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Manik🌼
1 iklan untuk mu/Drool/
Manik🌼
nah loh kan sekarang jatuh cinta sama pesona vanny/Facepalm/
Elvani Yunita: /Facepalm//Slight//Slight/
total 1 replies
Manik🌼
1 bunga mawar 🌹 untuk mu/Drool/
Manik🌼
Arvan baru kenal sih sama Vanny .😒
Manik🌼: /Grin/
Elvani Yunita: Tak kenal maka tak sayang /Grin//Grin/
total 2 replies
Manik🌼
satu bunga untuk mu🌷
Manik🌼
memang ngeselin ya😊🔪
Pena dua jempol
/Rose/cantik untuk kakak author agar lebih semangat menulis
Pena dua jempol
untuk sapaan Tuan, Nyonya, Bu, Pak, Nak ... pakai huruf besar jika di dialog kak. happy writing 🫰🏾💕 siapa tau karya ini di lirik penerbit 💕
Elvani Yunita: Thanks koreksinya /Grin//Grin/
total 1 replies
Amelia
ih kepedean tuh... bangun neng jangan mimpi...
Elvani Yunita: Iya perempuan yang cuma andalin kecantikan tapi minim otak, emank kek gitu kelakuannya. /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Elvani Yunita
wkwkwk, Vanny Kejongor /Curse//Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!