NovelToon NovelToon
Alunan Takdir

Alunan Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Apakah kalian pernah takdir?

Itu yang saat ini sedang Arya usahakan, dia ingin takdir membawa nya kepada sahabat masa kecil, sahabat yang selalu bersama nya di panti asuhan, Arya dipisahkan dari sahabat nya, karena ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi sahabat nya itu, apakah takdir akan membawa Arya pada sahabat nya itu? apakah Arya akan tetap percaya bahwa takdir akan mempertemukan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 -Alunan Takdir-

Setelah memberikan pertolongan pertama pada anak itu, Luna dan yang lain nya membawa anak itu naik ke atas mobil mereka, dan segera menuju ke posko tempat mereka akan tinggal, sepanjang perjalanan Luna menutup luka yang cukup besar di tubuh sang anak dengan kedua tangan nya.

Arya menatap Luna dengan tatapan yang sangat dalam dan juga lekat, Arya tak bisa membantu Luna karena dia di minta untuk memegang infus, wajah Luna terlihat sangat khawatir dan juga cemas.

Perjalan yang mereka tempuh cukup lama, hingga mereka tiba di posko sudah malam hari, Luna meminta beberapa tim nya untuk membantu agar membawa anak ini langsung ke dalam rumah sakit mini yang sudah di siapkan untuk mereka.

Arya menarik tangan Luna saat dia ingin pergi ke dalam " tolong jaga juga kesehatan mu, aku tidak tau mengapa, tapi kau terlihat sangat antusias " ucap Arya menatap Luna

Luna menarik tangan nya " sekarang aku adakah seorang dokter yang sama sekali tidak ingin di atur oleh siapapun, aku akan melakukan apa yang aku anggap benar "

" Dan aku akan selalu ada di belakang mu " balas Arya

Luna menatap Arya dengan tatapan yang sulit di artikan, sepertinya dia sedang mengingat kejadian yang sala seperti saat ini " baiklah " ucap Luna lalu masuk ke dalam rumah sakit mini

Di dalam rumah sakit mini, beberapa anggota sudah menyiapkan ruang operasi untuk sang anak, Luna bersiap dan memasuki ruang operasi, dia memulai operasi dengan alat dan obat seadanya, untung saja luka pada tubuh anak itu tidak terlalu dalam, jadi operasi nya berjalan dengan lancar.

" bawa dia ke kamar rawat, kemungkinan dia akan sadar besok pagi, karena aku cukup banyak memberikan nya bius, itu karena luka nya sudah sangat lama dan dia juga kehilangan banyak darah " ucap Luna kepada salah satu anggota nya

Setelah selesai dari operasi, Luna melanjutkan pekerjaan nya, yaitu menyusun semua obat yang mereka bawa dan juga ada beberapa alat yang di kirim dari rumah sakit untuk mereka gunakan.

Viola menatap Luna yang masih menata obat-obatan itu " Luna kau tidur lah, biar aku yang melanjutkan nya " membantu Luna

Luna menatap Viola " jika aku pergi tidur, apakah kau juga akan ikut dengan ku? " tetap menyusun obat sesuai dengan daftar yang ia pegang

" Aku sudah tidur dari tadi, itu sebab nya aku tidak ada saat kau berada di ruangan operasi, " tersenyum

Luna menatap Viola lalu duduk di bawah " aku merasa sangat lelah dengan semua ini Viola, rasa nya sangat capek " menutupi wajah nya dengan kedua tanggan nya

Viola duduk di samping Luna " sudah lah, apapun yang terjadi aku akan selalu untuk mu, kemanapun kau ada aku " ucap Viola sambil mengusap tangan Luna

Luna menatap Viola " ya aku merasa kau wajar mengatakan hal itu karena kita adalah sahabat, tetapi orang asing mengatakan hal itu, apakah itu masuk akal? " Luna merasa bingung

" Siapa yang mengatakan hal itu kepada mu? hanya aku dan ayah mu yang selalu untuk mu " tiba-tiba saja viola membahas hal yang membuat Luna merasa sedih

Luna menangis begitu saja, dia kembali menutup wajah nya " aku sama sekali tidak ingin berada di sini, aku ingin pulang bersama ayah " menangis

Arya yang kebetulan berada di ruangan sebelah mendengar suara tangisan Luna, dan tentu saja dia sudah hapal dengan suara ini, karena dulu saat di panti dia lumayan sering mendiamkan Rania yang sedang bersedih.

Arya mendekati sumber suara dan tak lupa dia membawa permen rasa strawberry, dia menatap Viola yang berada di sebelah Luna, dan meminta dengan sopan agar Viola meninggalkan Luna dengan nya hanya untuk beberapa saat.

Saat Viola sudah keluar, Arya duduk di samping Luna dan menunggu nya sampai mengangkat kepala nya.

Luna merasa aneh, karena viola sama sekali tak menyentuh nya, dia mengangkat kepala nya dan menatap seseorang yang berada di samping, dan ternyata itu bukan Viola tetapi Arya " kau? " ucap Luna kaget, lalu dengan cepat dia mengusap air mata nya

Arya dengan senyuman di wajah nya memberikan permen strawberry yang sudah ia kupas kepala Luna " ini " ucap nya dengan santai

Luna yang sama sekali tak bisa menolak jika ini tentang permen kesukaan nya, Luna mengambil nya dan tak sengaja melihat cicin pertunangan di jari tangan Arya " apakah kau akan menikah? " ucap nya sambil memakan permen tersebut

Arya menatap cincin yang berada di jari manis nya " mungkin " jawab nya

" Kenapa mungkin? harus nya sudah pasti, ku kira kau akan menjadi seperti teman-teman mu yang lain, mereka semua datang ke tempat kami dan meminta nomor kami, itu memang seru, bertukar nomor dengan orang lain, tapi aku tidak suka " Luna memakan permen nya

Arya menatap Luna dan tentu saja ada senyuman di wajah nya, dia terus tersenyum menatap Luna sampai giginya kering " aku tidak tau harus menjawab apa " ucap nya sambil tersenyum

" Kau tersenyum? apakah ada yang lucu? kita sedang membahas tentang pernikahan mu " menatap Arya

Arya memberikan tangan nya, bukan menjelaskan tentang pernikahan nya, dia malah ingin berkenalan dengan Luna " kita belum sempat berkenalan secara resmi, aku Arya dan aku adalah pemimpin mereka semua " menatap Luna

Luna mengambil tangan Arya " Aku Aluna, atau biasa di panggil Luna, kadang juga mereka memangil ku Luna, aku adalah ketua tim mereka semua " ucap Luna

" Kita sama-sama ketua di pihak yang berbeda, apakah ini tanda nya kita cocok? " menatap Luna

Luna berdiri karena dia sudah merasa lebih baik " kita tidak cocok, kau tidak lihat jari mu itu? Ingatlah calon mu " pergi dari sana

" Dia masih sama, namun ada yang beda dari nya, apakah selama ini hanya aku yang jauh cinta pada nya? apakah aku jauh cinta sendiri? " menatap Luna yang perlahan menjauh dari nya

*

*

*

Pagi ini, sekitar pukul delapan, ada beberapa polisi setempat yang datang mencari anak yang kemarin di bawa oleh Luna, mereka mencari Luna dan ingin menangkap Luna atas tuduhan pencurian.

" Luna, Luna " teriak Viola mencari Luna

Luna keluar dari kamar nya dan menatap Viola dan beberapa rekan tim nya yang sudah menunggu nya di luar " ada apa ini? kenapa kalian semua terlihat sangat cemas? " menatap mereka semua

Tak sempat menjawab, salah satu polisi yang datang menarik Luna dari mereka semua dan menunjukan identitas nya " kami dari pihak kepolisian datang untuk menangkap ku atas tuduhan pencurian terhadap saudara putra " ucap polisi yang menarik Luna

Luna bingung, karena susunan bahasa mereka sangat sulit untuk diartikan " tolong jangan bawa aku, aku tidak bersalah " teriak Luna

Arya datang saat dengar bahwa polisi akan membawa Luna dan benar, polisi sudah memborgol tangan Luna " maaf ada apa ini? kenapa kalian sembarangan membawa orang? " ucap Arya dengan bahasa mereka

" Dia adalah pencuri, dia harus di tangkap dan masuk ke dalam penjara, jika tidak maka akan ada banyak orang seperti dia " ucap polisi itu

Arya yang sudah paham dengan hal ini sama sekali tidak membantah, Arya menatap Luna yang sedang menangis, dia memberikan permen kepada Luna " kau makan ini dan tunggu aku, aku akan datang untuk membawa mu kembali ke sini " kalimat penenang dari Arya untuk Luna

1
Hilda Rahma Dewi
bagus banget novel nya tapi saya juga tetap bahagia banget terima kasih dengan novel toon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!