JAGOAN YANG TERSEMBUNYI

Para tamu pria direstoran tersebut nyaris tidak Bisa menahan diri untuk tidak melihat kedua wanita cantik tersebut.

"Mari kita duduk disini." Rachel memilih tempat yang tenang dan tertutup direstoran itu lalu dia dan Stella langsung duduk.

Begitu mereka duduk, ada beberapa tamu yang nekat ingin ngobrol dengan mereka. Namun tak diduga, muncul sosok gelap, menghalangi pandangan para tamu itu.

Semua orang disekitar tercengang. para tamu yang ada disana tidak menyangka kedua wanita cantik ini makan siang bersama dengan pria yang tampak lusuh dan tidak menarik.

"Nona Stella, kenapa kamu malah memilih duduk ditempat tertutup begitu? pelayan tidak akan bisa melihat kita dari sana." kata Calvin.

"Kami bisa duduk dimanapun yang kami mau, kamu tidak berhak meragukan tindakanku." cemooh Stella.

Rachel melirik sekeliling dan berkata kepada Calvin, "Kami akan mendapat masalah jika memilih tempat duduk yang lain."

"Masalah? Masalah apa?"

Stella juga tampak bingung dengan kata-kata Rachel.

Rachel tersenyum tipis. Senyumannya memancarkan aura memikat dan itu cukup membuat jantung siapapun berdegup kencang.

"Kamu benar-benar bodoh! Stella siapapun bisa tahu apa yang sedang terjadi." kata Rachel.

Tak berselang lama, pelayan pun datang untuk mencatat pesanan mereka. Setelah Stella dan Rachel selesai dengan pesanan mereka, Rachel menyerahkan menu kepada Calvin dan mengedipkan mata kepadanya, "Sekarang giliranmu!"

Calvin memindai menu itu dan mengerutkan bibirnya. "Semuanya pasta dan steak. Apa kamu tidak punya daging giling?"

"Mohon maaf pak, kami hanya menyajikan bahan-bahan segar disini jadi tidak ada daging giling direstoran ini!" jawab pelayan itu.

Beberapa tamu yang ada didekat dengan meja mereka memperlihatkan tatapan menghina setelah mendengar pertanyaan Calvin. "Apa orang ini tidak pernah makan direstoran mewah? apa dia tahu tempat seperti ini tidak pernah menyajikan hidangan buruk seperti daging giling?"

Orang udik yang bahkan tidak tahu cara makan direstoran mewah bisa duduk makan bersama kedua wanita cantik! Orang ini tidak pantas makan bersama mereka. ejek para tamu dalam hati.

Kalau begitu aku akan memesan steak ini, tolong buat jadi matang-matang mentah. Calvin menunjuk ke menu dan memesan sesuatu dari situ.

Pelayan itu terkejut dengan permintaan Calvin dan menjawab dengan sopan, "Maaf tuan, saya rasa steak matang-matang mentah tidak cocok dengan selera anda. Saya sarankan steak matang-matang sebagai gantinya."

"Dia benar, kamu harus mendengar saja sarannya. Aku yakin kamu belum pernah mencoba steak matang-matang mentah sebelumnya. Kau akan mempermalukan dirimu sendiri jika kamu tidak mampu menghabiskannya nanti." Stella ingat bahwa Calvin bahkan tidak tahu cara mengunakan peralatan makan ketika ayahnya mengadakan jamuan makan.

"Tidak, aku tetap mau matang-matang mentah." Calvin mengabaikan saran pelayan itu.

Steak mentah dan matang-matang mentah hanya dipanaskan diatas panggang dalam waktu singkat, jadi tidak jauh berbeda dengan sepotong daging mentah. Sementara itu, steak matang-matang sepenuhnya mempertahankan rasa daging, tanpa merasakan bau darah, jadi itu adalah cara terbaik untuk menikmati steak!"

Tiba-tiba, terdengar suara merendahkan dari sebelah meja mereka. Calvin berbalik untuk melihat Asal suara itu. Calvin melihat bahwa suara itu berasal dari seorang pria yang mengenakan stelan mahal dengan kacamata berbingkai emas. pria itu mencibir pada Calvin.

"Jangan seolah-olah Anda tahu segalanya tentang santapan lezat. padahal anda belum pernah mencoba masakan mewah yang sebenarnya."

"Steak biasanya dimasak matang-matang didunia kuliner, dan sama halnya dengan negara lain." tambah pria berjas mahal itu, pria itu berkata dalam hati.

"Biasanya hanya orang udik yang tidak tahu aturan dasar jamuan makan. apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu cukup layak untuk kedua wanita cantik itu?"

Pria itu mendekati Calvin dan menatapnya dengan jijik. "Kalau saya jadi anda, saya akan sangat malu dan segera meninggalkan tempat ini!"

Bibir Calvin melengkungkan seulas senyum dan berkata, "Wow, sepertinya ada si sok tahu segalanya disini."

Dengan tatapan jijik, pria stelan rapi itu menatap Calvin. Saat senyum dingin tersungging di bibirnya, dia berpikir dalam hati, aku tidak percaya orang udik ini punya nyali untuk makan direstoran mewah seperti ini!

Pelanggan yang duduk didekat mulai membicarakan pria itu, dia tampak seperti seseorang yang berstatus tinggi. Tidak mungkin gelandangan seperti Calvin bisa dibandingkan dengannya.

Apakah si gelandangan ingin memamerkan sesuatu dihadapan pria berjas itu? Pikir mereka.

"Hei berandalan, Yang harus kamu lakukan adalah menyingkir dari sini, lelaki bodoh sepertimu tidak pantas berpesta dengan kedua wanita cantik ini!" kata pria berjas rapi itu dengan nada sinis.

"Ini adalah pertama kalinya aku bertemu seseorang yang akan memesan steak dengan tingkat kematangan matang-matang mentah. Aku yakin kamu belum mencoba hidangan semacam itu sebelumnya."

"Tidak kah kamu tahu bahwa hampir tidak ada orang yang akan memesan steak matang-matang mentah?" lanjutnya dengan nada tidak senang dan sarkastik.

Setelah mendengar itu, Stella merasa cemas dan malu, dia berpikir, pada akhirnya Calvin adalah suamiku. Jika Calvin dipermalukan itu sama saja dia ditampar diwajahnya.

"Calvin jangan berdebat dengannya, ganti saja dengan hidangan yang matang-matang." kata Stella tegas.

Rachel yang duduk disebelah Stella memandang Calvin dengan rasa penasaran. Matanya yang menggoda nan memikat dipenuhi kilatan penuh minat sambil memikirkan apa yang akan dilakukan Calvin selanjutnya.

Desas desusnya terdengar dari pelanggan yang menyaksikan situasi yang kian memanas. Lelaki kampungan ini mempermalukan dirinya sendiri pada kunjungan pertama direstoran mewah. Habislah dia! Kata salah satu pengunjung.

Sebagai pencinta steak melihat seseorang memesan matang-matang mentah adalah hal pertama terjadi. Aku yakin bahkan dia tidak tahu cara memegang peralatannya.

Diskusi tetap berlanjut ketika para pelanggan melirik Calvin dengan ekspresi mengejek.

Pria berjas rapi itu menoleh kearah Stella dan Rachel sambil tersenyum lalu berkata, "Hallo nona-nona cantik, maukah kalian bergabung denganku untuk makan?"

"Kami?" pikir Stella pada dirinya sendiri dengan heran. Dia tidak menduga bahwa pria ini akan menggodanya didepan begitu banyak orang. Ini benar-benar memalukan bagi Calvin.

"Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau lelaki elit hanya karena kamu sudah makan makanan mahal beberapa kali?" tiba-tiba suasana canggung dipecahkan oleh sebuah suara.

Pria itu berbalik dan membalas tatapan Calvin, matanya yang sedalam lautan luas membuat pria itu merinding.

Seketika, hal yang terjadi tepat didepan pria berjas rapi itu tampak seperti ilusi baginya, seolah-olah pria yang berada dihadapannya bukanlah seorang pria kampung yang dia lihat barusan karena Calvin memiliki perubahan sikap yang tidak dapat dijelaskan.

"Meskipun memasak steak matang-matang akan menghilangkan bau daging mentah dan akan membuat dagingnya berair tapi sisi steak lebih kering. Steak matang-matang mentah yang mempertahankan rasa dan kelembabannya yang autentik akan memberikan anda rasa yang lebih menyenangkan.

Koki terkenal internasional Gideon Rams mengatakan bahwa steak matang-matang mentah memiliki tekstur halus seperti sutra. dalam hal ini, tentu jenis steak ini yang terbaik. Kata Calvin dengan tenang. "Apakah menurutmu keterampilan memasak mu lebih baik dari Gideon Rams?"

Pria itu tidak dapat membantah setelah mendengar kata-kata Calvin.

Salah satu pelanggan ikut berkata, "Saya ingat Gideon Rams mengatakan ini disalah satu acara memasaknya. Dia mengatakan bahwa, steak matang-matang mentah paling enak karena mempertahankan rasa aslinya!"

Pelanggan itu memberikan Calvin tatapan aneh dan bingung, mereka tidak akan mengira bahwa orang udik seperti dia bisa mengetahui kutipan dari Gideon Rams.

"Kamu berbohong, aku belum pernah mendengar dia mengatakan itu." kata pria itu dengan nada menghina. Dia tidak mengharapkan orang yang tidak berpendidikan seperti Calvin yang tidak tahu tata Krama dasar apapun untuk mengutip Gideon Rams dengan sempurna.

"Baiklah! Karena kamu belum perna mendengarnya, aku yakin kamu juga tidak tahu steak seperti apa yang disukai ratu ustrania, kan?" provokasi Calvin membuat pria itu merasa tersudut.

Meskipun berasal dari spirit Land, minat sang ratu sudah menjadi rahasia umum. Selama seseorang mengikuti berita internasional, orang akan tahu bahwa ratu menyukai steak matang-matang mentah.

**********