Rahasia Menantu Kelas Teri

Setibanya Heru di restoran milik mertuanya, ia langsung mengerjakan tugas seperti biasa. Membersihkan restoran bahkan membantu karyawan bagian dapur untuk mengupas bahan dan menyiapkan semuanya.

Setelah semua pesanan sudah siap untuk diantar, Heru pun bergegas menyiapkan kendaraan restoran yang biasa digunakan untuk hal tersebut. Pukul tujuh malam, dirinya baru saja kembali ke restoran setelah mengantar pesanan ke beberapa alamat di sekitaran kota Bandung.

Saat akan pergi ke toilet, Heru melihat gelagat Selly sedikit aneh di meja kasir. Kebetulan di restoran Bu Rosa ada asisten kasir lainnya bernama Yanti. Saat ini Yanti sibuk membantu karyawan lainnya untuk membersihkan meja atas perintah Selly.

Mau tak mau Yanti yang hanya sebagai pegawai tentu saja menuruti titah anak majikannya itu. Mata Heru terbelalak kala Selly mengambil segepok uang pecahan seratus ribuan. Jika ditaksir diperkirakan Selly mengambil uang sebesar tiga sampai lima juta rupiah.

Heru sengaja merekam kegiatan Selly tersebut lewat ponselnya hanya sebagai cadangan bukti. Sebab ia yakin Selly tipe wanita cukup cerdik dan bisa saja cctv restoran sudah dimatikan olehnya sebelumya atau disabotasenya agar tidak ada jejak bukti.

Sebagai kakak iparnya, dia sangat heran melihat kelakuan Selly. Padahal selama ini adik iparnya itu lebih dimanja oleh ibu mertuanya daripada Nia. Tetapi ternyata semua itu justru dimanfaatkan oleh Selly pada hal-hal negatif.

Sehingga adik iparnya itu sudah berani mencuri barang dan uang milik ibunya sendiri. Selepas restoran tutup jam sembilan malam, Heru awalnya ingin langsung pergi ke rumah sakit namun niat itu ia urungkan saat melihat Selly ternyata dijemput seorang lelaki.

Ia tahu lelaki yang bersama Selly tersebut adalah kekasihnya yang bernama Reza. Namun entah dari mana Selly mengenal lelaki itu, dirinya sebagai kakak ipar juga tidak tahu. Sebab Reza bukanlah teman sekolah Selly. Heru memperkirakan usia Reza sekitar dua puluh tahun. Sedangkan Selly masih tujuh belas tahun.

Perasaannya sedikit cemas melihat Selly malam-malam keluar bersama lelaki. Entah adik iparnya itu sudah ijin ke ibu mertuanya atau belum, dirinya juga tak tahu. Alhasil ia memutuskan membuntuti Selly dengan mengendarai mobilnya yang ia parkir tak jauh dari restoran milik ibu mertuanya.

Dirinya berharap Selly hanya dijemput biasa oleh kekasihnya itu untuk diantar pulang ke rumah. Namun faktanya ternyata tidak seperti itu.

"Mau ke mana Selly malam-malam begini? Ini kan bukan jalan menuju rumah," batin Heru berkecamuk resah.

Dirinya terus membuntuti mobil Reza yang membawa Selly. Tak berselang lama setelah tiga puluh menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di sebuah klub malam yang cukup terkenal di kota Bandung.

Heru semakin heran dan cemas mengapa Selly dibawa Reza ke klub malam. Dari kejauhan Heru melihat adik iparnya itu bergandengan mesra dengan kekasihnya masuk ke klub tersebut.

Mau tak mau dirinya harus ikut masuk ke dalam. Ia tidak mau terjadi sesuatu hal buruk pada Selly. Walaupun adik iparnya itu kerap memperlakukan buruk terhadapnya tetapi sebagai kakak ipar ia punya rasa tanggung jawab melindungi Selly juga.

Akhirnya setelah memarkirkan mobil mercy hitam miliknya, ia melenggang masuk ke klub malam tersebut yang ternyata cukup ketat dan privat. Dikarenakan Heru tidak memiliki kartu VIP atau langganan di sana, akhirnya dengan kuasanya ia membuat semua hal menjadi mudah agar ia bisa masuk ke dalam.

Dua pengawal khusus yang selalu menjadi bayangannya khusus di kota Bandung, turut membantunya mendapatkan akses masuk ke klub malam tersebut sekaligus menjaga keselamatan bos mereka.

Saat mengedarkan pandangannya, ia sedikit kesulitan mencari Selly. Selain kondisi klub yang tengah ramai pengunjung, juga ia tidak terbiasa di dalamnya sehingga belum paham seluk beluk area night club tersebut.

Dirinya meminta kedua pengawalnya mencari Selly juga dan tak lama ia mendapatkan informasi dari salah satu pengawalnya bahwa Selly berada di kamar Mawar 7B. Otomatis ia segera melesat di privat room tersebut dengan arah yang ditunjukkan oleh pengawalnya.

Setibanya di depan kamar tersebut, Heru sempat kesulitan membukanya sebab kamar itu dikunci dari dalam. Ia menyuruh pengawalnya untuk meminta kunci duplikat kamar tersebut bagaimanapun caranya. Jika harus dengan uang pelicin maka ia rela mengeluarkan uangnya untuk hal seperti ini yang sangat darurat dan penting.

Sebab Heru sudah mengetuk pintu beberapa kali namun tak ada yang membukanya dari dalam. Pikirannya sudah kalut dan cemas menjadi campur aduk akan kondisi Selly di dalam.

Setelah kunci berhasil ia dapatkan, ia langsung membuka dengan cepat kamar tersebut.

"Brakk..."

Suara keras terdengar saat Heru membuka secara kasar pintu kamar tempat Selly berada. Dirinya sungguh terkejut melihat pemandangan yang ada di hadapannya sekarang.

"Selly!" pekik Heru.

🍁🍁🍁