NovelToon NovelToon
Dendam Berselimut Gairah

Dendam Berselimut Gairah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menikah dengan Musuhku / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:263.8k
Nilai: 4.2
Nama Author: Meta Janush

Jaysen Avshallom seorang pria tampan dan kaya raya yang menjadi buta akibat kecelakaan yang menimpanya. Tragedi itu terjadi di malam saat dia memergoki kekasihnya sedang berselingkuh. Dia berniat membalas dendam pada wanita yg membuat dunianya kini menjadi gelap.

Emily Vionetta yang baru tiba di bandara, di culik dan ditawan oleh orang tak dikenal. Ternyata mereka telah salah menangkap orang. Mereka mengira Emily adalah Eleanor saudari kembarnya. Dia terpaksa menjalani hari-hari menyakitkan dan ketakutan.

Ternyata Jaysen adalah dalang penculikannya. Tanpa dia sadari, perasaan cintanya tumbuh. Dia tahu kalau gadis itu bukan Eleanor. Dia tak ingin melepaskannya. Tapi demi balas dendamnya, dia menjebak Emily dalam pernikahan.

Hingga suatu hari Eleanor kembali dan menyesal. Dia ingin kembali pada Jaysen sehingga mengancam Emily. Akankah Eleanor berhasil merebut kembali Jaysen? Benarkah Jaysen buta atau hanya pura-pura buta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31. MENIKAHLAH DENGANKU

Meskipun dia baru bertemu lelaki ini selama beberapa hari dan belum terlalu mengenalnya, tapi secara naluri Emily tahu bahwa Jaysen tidak akan melakukan sesuatu tanpa balasan. Apalagi sesuatu yang ditawarkan oleh lelaki itu adalah menyangkut kebebasan ayahnya. Sudah bisa dipastikan lelaki itu pasti meminta balasan yang setimpal untuk sebuah kebebasan.

“Apa syaratnya?” tanya Emily dengan suara bergetar. Didalam hatinya dia tak henti-henti berdoa semoga lelaki itu masih memiliki hati nurani. Setidaknya sedikit saja rasa belas kasihan.. Jaysen mengangkat wajahnya dan tersenyum miris. Dengan perlahan ibu jari lelaki itu menelusuri rahang Emily dan berhenti dibibir gadis itu.

“Eleanor Milena! Menikahlah denganku!” bisiknya tepat didepan bibir Emily.

Napas Emily seketika tercekat mendengar lamaran Jaysen yang nggak ada romantis-romantisnya sama sekali. Bahkan nada suaranya pun terdengar dingin dan datar. Tidak hanya tubuh Emily saja yang membeku tapi pikirannya pun ikut membeku.

...*******...

Sementara itu dikantor polisi, Titus Maleakhi sedang duduk meringkuk saat seorang petugas membuka pintu jeruji kurungan dan memanggilnya. “Keluarlah!”

“Apa?”

“Silahkan keluar Tuan Titus! Mulai hari ini anda sudah bebas.” jawab petugas itu.

Titus Maleakhi masih terdiam ditempatnya untuk mencerna perkataan petugas itu sebelum dia terperangah. “Sa---saya bebas? Saya benar-benar bebas? Benarkah itu?” serunya penuh keheranan.

Sudah dua minggu ini dia terpaksa mendekam didalam penjara atas tuduhan yang tidak pernah dia lakukan. Bahkan para pengacara keluarga Maleakhi pun sudah menyatakan tidak berdaya untuk membebaskannya.

Tapi sekarang? Tiba-tiba dia dinyatakan bebas?

“Silahkan Tuan Titus. Istri anda sudah menunggu anda diluar.” ujar petugas itu menyadarkan pria paruh baya itu dari lamunannya. Selama dua minggu ini dia sudah pasrah pada nasibnya, tapi justru disaat dia sudah kehilangan harapan dia malah dibebaskan.

Sementara itu Titus mengeryitkan dahinya. Sambil berdiri dan berjalan mengikuti petugas, saat ini pikirannya berkecamuk memikirkan banyak hal.

Bagaimana bisa dia mendadak dibebaskan seperti sekarang setelah tuduhan yang menimpanya sangat berat? Apakah Naura yang sudah mengusahakan kebebasannya?

Tapi bagaimana bisa dia melakukannya? Sedangkan tiga pengacaranya saja sudah kalah dipengadilan. Disetiap banding pengacaranya membawa bukti kalau dia tidak bersalahpun bisa kalah.

“Apa Steve yang sudah membantuku?” gumamnya teringat dengan iparnya yang tinggal di New York. “Ah, rasanya tidak mungkin.” desahnya lagi.

Dia kembali mengingat kalau Steve bahkan menolak untuk membantunya saat Titus berniat untuk meminjam uang sebesar sepuluh milyar rupiah.

Waktu itu dia memang tidak mengatakan kalau uang sebesar itu untuk membayar kompensasi yang diminta oleh keluarga Wisesa. Titus hanya beralasan kalau dia membutuhkan bantuan pinjaman untuk suntikan dana perusahaannya.

Bagi Titus, adik iparnya Steve adalah harapan terakhir yang dia punya saat terdesak karena entah mengapa semua kolega bisnis bahkan bank ataupun lembaga keuangan lainnya yang didatanginya untuk meminjam dana, semuanya menolak dengan alasan yang tak jelas.

Seolah semua orang bersekongkol untuk tidak membantunya atau bahkan mungkin ada satu pihak yang berada dibalik layar dan menjadi dalang untuk mengatur agar semua berjalan seperti itu. Tapi bukankah hal itu tidak mungkin? Memangnya siapa yang sanggup melakukan hal semacam itu?

“Seandainya Steve bersedia meminjamkanku uang, Emily pasti bisa segera kubebaskan.” bisiknya dengan wajah muram. Mengingat putrinya itu membuat Titus merasakan kesedihan dan sakit hati.

Dia menghela napas dan menggelengkan kepala berusaha mengenyahkan semua pikiran yang tidak karuan. Sebentar lagi dia akan bertemu Naura istrinya.

Istrinya itu pasti tahu tentang hal ini, semua proses pembebasannya dan siapa yang sudah membantunya.

“Titus!”

Begitu memasuki ruang tunggu, Naura langsung menghambur ke pelukan suaminya. Sehingga membuat pria berusia lima puluh lima tahun itu sedikit terkejut.

“Bagaimana keadaanmu? Mereka tidak menyiksamu selama didalam sana kan? Apa kamu baik-baik saja? Apa ada yang terluka?” cecar Naura dengan pertanyaan sambil memperhatikan suaminya dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Naura bahkan meminta suaminya berputar ditempat beberapa kali agar dia bisa mengecek segala sisi.

“Aku baik-baik saja. Apa kita sudah bisa pergi dari sini? Aku tidak mau berlama-lama disini lagi.” Titus menghela napas lega menatap istrinya.

“Asistenmu sedang mengurus berkasnya. Jadi setelah kamu berganti pakaian, kita bisa segera pergi.” ujar Naura memandang sedih ke baju berwarna oranye yang dipakai oleh suaminya.

“Cepatlah ganti pakaianmu. Aku tidak tahan melihatmu dengan pakaian itu.” Naura mendorong suaminya, sudah tidak betah berlama-lama ditempat suram ini. “Aku sudah memasakkan makanan kesukaanmu untuk kita makan sesampainya dirumah nanti.”

Titus tersenyum mengelus pipi istrinya yang terlihat lebih kurus hanya dalam waktu beberapa hari saja. “Tunggu disini ya. Aku akan segera bersiap. Setelah itu kamu bisa bercerita soal pembebasanku hari ini.” ujar Titus lalu berbalik dan berjalan dengan perasaan bahagia. Titus bersemangat untuk segera meninggalkan tempat yang sudah mengurungnya dan membuatnya sesak selama dua minggu terakhir.

Dia sama sekali tidak mengetahui bahwa selepasnya pergi naura mendadak memasang wajah pucat dan ketakutan. “Se---semoga dia tidak marah.” bisiknya menggenggam kedua tangannya yang gemetaran.

“Tapi ini demi kebebasannya dan juga nama baik keluarga Maleakhi. Aku tidak punya pilihan lain.”

Naura menunggu suaminya dengan perasaan gelisah. Dia benar-benar berharap semoga Titus bisa mengerti keputusan yang terpaksa diambilnya demi membebaskan suaminya dan membersihkan nama baik keluarga mereka itu. “Kalau saja Eleanor bisa secepatnya kami temukan,” keluhnya menahan airmatanya.

...*******...

 Sementara itu di kediaman utama keluarga Wisesa. Terjadi keributan dirumah yang biasanya sunyi senyap itu. “Nona, tolong tunggu sebentar! Jangan berlarian seperti itu!” seru salah satu dari dua orang pelayan wanita yang berlari terburu-buru dengan wajah penuh kecemasan.

“Tolong hati-hati Nona. Jangan sampai anda jatuh.” pekik pelayan wanita yang lain terlihat ngeri saat melihat mereka harus berlari menaiki tangga yang mengulir. Emily akhirnya berhenti didepan sebuah pintu kayu berwarna hitam.

Dua orang pengawal berjaga dikedua sisi pintu, mereka memandang heran saat dia berusaha mengatur napasnya.

Sementara dua orang pelayan wanita yang tadi mengikutinya ikut berdiri dibelakang Emily. “Dia ada didalam kan?” tanya Emily setelah berhasil menarik satu napas dalam-dalam. “Tolong buka pintunya.”

Setelah saling melirik, salah satu pengawal akhirnya menjawab, “Se—selamat siang Nona Eleanor. Ba---eh bagaimana kabar anda?” tanya pengawal itu mencoba mengalihkan topik.

 “Jangan mengalihkan pembicaraan!” Emily merengut menyentakkan kedua tangannya dengan kesal. “Dia ada didalam kan? Aku ingin menemuinya, jadi tolong bukakan pintunya. Tapi ngomong-ngomong….iya selamat siang juga. Dan kabarku baik dan sangat baik. Sudah puas bertanya? Terima kasih.” jawabnya ketus.

1
Agus Tina
Lama sekqli thor up nya ... makasih udah up lagi
Azlina85
Gian sdh jd Gio?
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
bingung si jaysen buta tp bisa tau si emily cuma diam ditempat tu dr mana? siapa tau emily sambil kayang kan wkwk
Agus Tina
aBagus ceri
Agus Tina
Thor sudah berganti tahin kenapa tidak up lagi?
Firdausy Dhewy
waooww keren2 visualnya thor 🤩🤩🤩
Maya Ellydarwina
di tunggu thor 🥰🥰🥰🥰🥰
Catur
kenapa lama Up nya tor
Agus Tina
/Casual//Casual/
Yunita Widiastuti
😊😊
Inah Ilham
eiitttt.... tunggu..tunggu...nih kayaknya ngga cuma emily deh yg dibohongi tp kita juga. jaysen sudah bisa melihat kan.?
Meta Janush IG@Meta_Janush: penasaran kan, ikuti terus ya ceritanya
total 1 replies
Yunita Widiastuti
weleh...
Inah Ilham
sekelas mafia pun ketika dia jatuh cinta....ternyata bisa melakukan tindakan bodoh dan konyol 😄😄😄
Maya Ellydarwina
lanjut Thor lanjut yang banyak dong thor sayang 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Ajeng Sri Pramudya
akhirnya, jaysen tau juga bahwa wanita yang slalu di sakiti adalah emily bukan eleanor,
nyesel kan jaysen,
semoga akhrnya nanti bahagia
Agus Tina
kenapa lama upnya. semoga jay mau menerima emily stl tau kevenarannya
Nrlx3
jempol 10
Nrlx3
kakak ditunggu upnya. aku bolak balik cek ternyata belum up 😭
Nie Nie
bagus
Kris Wru
semangat thor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!