Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Edward
"Ini bekal buat kak al," mai menyerahkan kotak makan untuk kedua kakaknya.
"Ini buat kak zi"
"Ingat tempat bekalnya di jaga.. di bersihkan dan di bawa pulang ke rumah. itu baru di beli mama. kalian selalu meninggalkan kotak bekal" gerutu mia cerewet pada ke dua kakak nya. mama tertawa renyah meliat wajah kedua putranya.
"Astagaa dek, jangan bilang kami CEO, tapi cuma karena kotak bekal aja pelit gitu" ucap alex yang setiap hari di ingatkan.
"Tapi kan ini bagus, ini mama yang beliin.. jangan di tinggal lagi." titah mia membuat papa tersenyum mengejek. papa winata seolah punya sekutu untuk memarahi putra nya.
"Iya iya.." jawab zian mengalah. tak akan habis memang kalau selalu menjawab adiknya.
"Loh.. itu dua lagu buat siapa? kan mama sama papa gak kemana mana" tanya zian.
"Ini buat mia dan kak david nanti" jelas mia tersenyum.
Mia memang begitu. Sebisa mungkin dia selalu memperhitungkan david saat membuat dan membawa sesuatu. dia tau bagaimana david hidup sendiri.
****
Di kantor.
Saat sedang fokus dengan laptopnya. ada juga manager yang sesekali di minta mia menjelaskan perihal perusahaan dan teknis lapangan.
"Kak dav, tolong ajarin aku yang ini" ucap mia tanpa sadar.
Mia tidak segan dan tidak membuat sekat antara dirinya dan karyawannya.. cuma tentu ada batasan batasan tertentu yang harus mereka hormati.
David, menoleh pada bosnya.
"Iya nona..?"
"Kak.. kan kamu udah lebih paham dan juga kamu kuliah di luar negeri. tolong ajarin aku ini kak biar aku paham" mia tidak malu menjadi terlihat kurang di depan para karyawan sekalipun. itu lah nilai plus yang membuat mia begitu di hormati dan di segani di MW group.
3 jam berlalu.
David, yang menerima telfon dari resepsionist segera menerobos masuk ke ruangan mia.
"Hah hah .. huh"
"Astaga.. muka kakak kenapa?" mia kaget kenapa wajah david terlihat merah begitu.
"Kakak sudah lapar? tadi mia membawa bekal, jadi kita tidak perlu keluar" ucap mia santai. tapi david masih berdiri menetralkan jantungnya.
"Nona.. bukan itu"
"Nona.. di bawah ada tuan edward dan tuan rey, sedang di lift menuju ke sini"
What?
"Hah? memang ada apa kak? apakah kita membuat masalah dengan mereka?" tanya mia polos.. dia tiba tiba blank..
"Itu no-
Tok
tok
tok
belum selesai david menjawab, sekretaris bagian kepegawaian yang berada di lantai yang sama mengetuk ruangan mia.
"Iya?"
"Ada tuan edward Nona.." ucap sang sekretaris sopan.
Mia dan david saling memandang dan juga bingung. setau mereka tidak ada kerja sama dengan edward atau wiguna.. apalagi pertemuan.
"Iya.. persilahkan mereka masuk" ucap mia pada akhirnya.
David, bergeser supaya berdiri di samping mia yang sedang duduk di bangku CEO bertuliskan namanya.
Sedangkan edward dan rey masuk dengan begitu gagah nya.. sesekali edward meneliti ruang kerja gadisnya. terlihat rapi dan bersih.. semua tertata.
ada juga foto keluarga mereka bersama winata dan lain lain.. mereka tampak begitu bahagia.
"Silahkan tuan.." mia dengan sopan mempersilahkan tamu kehormatan dadakan itu untuk duduk. dia berdiri membimbing mereka supaya duduk di sofa.
Tak lama kemudian, OB masuk dan menyediakan minuman untuk mereka.. sepertinya david yang diam diam mengirim pesan pada pegawai untuk itu.
"Terima kasih nona.. maaf kami datang tanpa pemberitahuan lebih dulu" ucap rey mewakili tuannya. dia juga tidak tau kalau tuannya akan se nekat itu datang tanpa di undang.. huffft.
"Ah iya maaf nona mia.. saya tidak punya kontak nona maka saya tidak bisa memberitahukannya lebih dulu" ucap edward tanpa dosa.
"Oooh hehe.. tidak apa apa tuan.. silahkan di minum" ucap mia kikuk. dia tidak tau untuk apa dua pria tampan itu datang ke sini.
Sedangkan di luar ruangan.
Para karyawan sudah heboh. mereka tentu tau siapa edward wiguna..
Apakah mereka akan bekerja sama dengan perusahaan besar itu? pasti mereka akan mendapatkan banyak keuntungan dan perusahaan akan semakin maju.
"Tuan muda edward wiguna mendatangi perusahaan menengah seperti kita? apa kita mendapat keajaiban?" ucap satu karyawan
"Benar.. bahkan yang saya dengar, tuan edward sangat sulit di temui.. tapi ini, perusahaan kita sendiri yang di datangi" tambah yang lain
"Sepertinya kita akan mendengar kabar baik"
Krasak krusuk.. pemikiran orang orang diluar sana.. yang semakin heboh. orang nomor satu di dunia bisnis saat ini satu gedung dengan mereka? ini gila.
Kembali ke ruangan mia.
"Mohon maaf tuan, ada keperluan apa ya tuan meringankan langkah ke perusahaan kami yang tidak seberapa ini?" tanya mia merendah.
"Tidak begitu nona.. saya tertarik pada perusahaan ini. seperti yang sama sampaikan tadi malam saya ingin menawarkan kerjasama dengan MW group" ucap edward lugas..
tertarik dengan pemiliknya kalo tuan. batin rey.
"Suatu kehormatan besar bagi kami, tuan yang sudah terkenal kiprahnya di dunia bisnis memberikan kami kesempatan seperti ini"
"Tapi, kami ingin tau apa yang wiguna group tawarkan dan apa yang harus kami perjualkan?" tanya mia profesional, walaupun di dalam jantungnya hampir copot.
Pria di depannya.. idolanya. begitu berwibawa.. ahh jantung tenanglah. pikirnya.
"Kami bekerja sama dengan MW group bukan dengan wiguna group nona" ucap edward tersenyum.. mia dan david kwbingungan.. sedangkan rey hanya membatin di dalam hatinya. Bucin.. buciin.
"Maksud tuan?" mia seolah paham apa yang di bicarakan oleh edward
edward mengangguk.
"Benar nona.. Bukan Wiguna group milik orangtua saya. tapi QQ group, milik saya yang berpusat di kota Z. Di sini ada satu cabang"
David hampir jatuh mendengarnya.. mia tak kalah kaget juga, tapi dia sekuat tenaga menormalkan ekspresinya.
"Tapi tuan.. perusahaan kami tidak ada apa apa nya bahkan di banding kan dengan anak perusahaan qq group." ucap mia masih kaget.
Siapa yang tidak tau.
QQ group milik edward memang semuanya memiliki investor dari luar negeri. Tidak ada yang dari dalam negeri.
Beberapa perusahaan di indonesia yang ingin bekerja sama dengan edward hanya bisa dan mampu di arahkan ke wiguna group. salah satunya adalah perusahaan atmaja.
Banyak perusahaan yang bekerja sama dengan wiguna group juga menyombongkan diri kepada perusahaan lain.. karena memang edward sangat selektif.
Edward sengaja memisahkan wiguna dan qq group.. dia tidak ingin mengotori qq group dengan orang orang yang mengganggu ketenangannya.
Qq group adalah ranah pribadinya.. sedangkan wiguna group dia gunakan sebagai cadangan dan pengecoh. Dia membuat batasan yang tegas antara dirinya dengan pebisnis lain. Tidak ada yang bisa menyentuh qq group. sedikit pun.
"Tuan.. apa anda serius?" tanya mia polos. ah rasanya edward ingin mencubit pipi gadisnya itu.
"Apakah saya terlihat bercanda?" tanya edward tegas membuat mia bungkam.
"Apakah ini bisa kita lanjutkan setelah makan siang nona?" ucap edward tersenyum...
membuat mis gelagapan.
BERSAMBUNG....