NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31

“Mom,” Cord sangat sedih saat melihat Mom Bianca yang duduk di samping tempat tidur Dwyne.

Meskipun Mom Bianca hanya diam, tapi Cord bisa melihat kalau mata Mommynya itu berkaca-kaca. Dad Alessandro memegang bahu Cord dan menggelengkan kepalanya, tanda bahwa sebaiknya tak mengajak Mom Bianca untuk berbicara dulu.

“Sebaiknya kamu pulang dulu. Daddy akan menemani Mommy di sini. Daddy minta tolong padamu untuk mengurus perusahaan sementara Daddy di sini,” pinta Dad Alessandro.

“Aku mengerti, Dad. Serahkan semuanya padaku. Aku akan belajar dari Uncle Javer,” kata Cord yang tak ingin Dad Alessandro juga kuatir tentang perusahaan.

“Kamu tolong belikan Daddy dan Mommy makan siang dulu. Dad yakin Mommy tak akan mau meninggalkan Dwyne dan Dad tak bisa meninggalkan Mommy sendirian.”

“Baik, Dad. Aku pergi dulu.”

Cord segera pergi dari sana. Ia juga kuatir akan keadaan Dwyne, tapi ia percaya bahwa Dwyne adalah wanita yang kuat. Ia pasti bisa melewati semua ini dan kembali pulih seperti sedia kala.

**

Velvet memegang kepalanya yang terasa sakit. Selain itu, hatinya gelisah dan jantungnya terasa berdetak dengan cepat.

“Kakak sakit?” tanya Emily yang mejanya persis di depan Velvet.

Velvet tak menjawab dan hanya terus memegang kepalanya. Emily dengan spontan langsung keluar dari ruangan dan pergi ke pantry. Ia membuatkan teh hangat untuk Velvet. Siapa tahu bisa membantu meredakan sakit kepala rekan kerjanya itu.

“Minum dulu, Kak. Aku buatkan teh hangat,” kata Emily.

“Thank you, Em,” Velvet langsung memegang cangkir tersebut dan meminum isinya.

Namun, semakin lama sakit kepala yang dialami Velvet semakin menggila. Pada akhirnya ia memutuskan meminta izin untuk pulang karena di perusahaan pun ia tak bisa bekerja.

“Hubungi aku jika kakak mengalami sakit terus menerus. Aku akan menemani kakak ke dokter,” kata Emily.

“Sekali lagi, terima kasih, Em.”

Velvet pun turun ke lobby. Ia akan meminta bantuan security untuk mencarikan taksi untuknya. Velvet melihat ke arah jam di pergelangan tangannya. Wajtu sudah menunjukkan pukul dua siang. Ia memang belum makan karena sejak tadi hanya fokus pada sakit di kepalanya.

“Vel!” Mendengar namanya dipanggil, Velvet langsung menoleh meskipun ia merasa sangat lemah.

Tiba-tiba Velvet merasa tubuhnya melayang. Ia yang merasa takut terjatuh, langsung mengalungkan tangannya di leher.

“K-kamu?”

“Diamlah dulu. Kita akan ke dokter,” kata Cord yang tiba kembali di Perusahaan Romano setelah membelikan kedua orang tuanya makan siang tadi.

“Aku tidak apa-apa, hanya sakit kepala saja,” kata Velvet.

Namun Cord tak mempedulikan perkataan Velvet. Ia membawa Velvet ke mobilnya, kemudian melajukannya ke rumah sakit terdekat dari Perusahaan Romano.

Sampai di rumah sakit, Cord langsung meminta dokter untuk memeriksa keadaan Velvet. Velvet terlihat sangat lemah sekali, membuat Cord merasa kuatir. Sejak malam kebersamaan mereka, hati Cord seakan sudah tertambat pada wanita di hadapannya itu, meski dulu hubungan mereka terbilang tak terlalu baik.

Cord memperhatikan bagaimana dokter bekerja, karena saat ini mereka ada di bagian gawat darurat di mana ada beberapa tempat tidur di sana. Dokter terlihat meminta perawat mencatat beberapa hal dan juga mengambil sampel darah Velvet, membuat Cord menautkan kedua alisnya karena curiga ada sesuatu yang tidak baik-baik saja.

“Bagaimana keadaannya?” tanya Cord pada dokter saat Velvet selesai diperiksa.

“Kami mengambil sampel darahnya dan akan memeriksanya. Jantungnya berdetak melebihi normal dan saya merasa ada yang tidak beres di dalam tubuhnya,” dokter tersebut menjelaskan.

“Baiklah, lakukan yang terbaik dan aku ingin hasil secepatnya,” kata Cord.

Dokter tersebut mengangguk dan berlalu dari sana. Untuk sementara waktu, Velvet akan dirawat di rumah sakit. Cord tak mengijinkan Velvet dipulangkan sebelum jelas apa yang terjadi padanya.

Cord mengambil ponsel dari dalam saku dan menghubungi Dayven, “Day, aku tak kembali ke perusahaan. Besok baru ke sana.”

Cord mengakhiri sambungan ponsel tetrsebut, kemudian menatap Velvet yang masih terbaring dengan mata terpejam. Dokter memberikan sedikit obat penenang agar Velvet bisa tertidur karena sakit kepala yang terus mengganggunya.

Malam pun tiba, Cord masih dengan setia berada di samping Velvet. Wanita itu telah dipindahkan ke sebuah ruang rawat.

Mata Velvet mengerjap dan dengan perlahan membuka. Ia melihat ke sekeliling dan mendapati Cord sedang menatap ke arahnya.

“A-aku …”

“Diamlah dulu, sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksamu,” kata Cord.

“Aku tidak apa-apa, sepertinya hanya kelelahan dan kurang tidur,” kata Velvet. Ia merasa agak canggung berada di dekat Cord.

“Jangan pernah menyepelekan sakitmu. Seharusnya kamu memeriksakannya sejak awal,” kata Cord lagi.

Seorang dokter masuk sambil membawa sebuah amplop. Ia mendekati tempat tidur dan menyapa Cord serta Velvet.

“Selamat malam,” sapa sang dokter.

“Malam,” balas Cord dan Velvet bersamaan.

“Bagaimana keadaanmu, Nona? Apa masih pusing?”

“Sedikit,” jawab Velvet.

“Ini adalah hasil pemeriksaan darah yang kamu ambil tadi siang. Saya akan membukanya,” dokter tersebut membuka hasil pemeriksaan tersebut dan disaksikan oleh Cord dan Velvet.

Dokter tersebut mengerutkan dahinya saat membaca hasil tersebut. Kemudian ia membetulkan letak kacamatanya dan melihat ke arah Velvet.

“Nona, apa anda mengkonsumsi obat-obat-an tertentu?” Tanya dokter.

“Saya hanya meminum obat anti depresan, tapi hanya saya minum saat saya merasa gelisah saja,” jawab Velvet.

Obat anti depresan? - batin Cord.

“Dalam hasil pemeriksaan darah, anda sepertinya meminum obat berjenis keras belakangan ini, sehingga membuat detak jantung anda meningkat secara signifikan dan sudah jelas itu tak baik. Di sini juga terlihat zat-zar yang terkandung dalam darah anda, anda sepertinya keracunan obat.”

“Keracunan?”

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!