NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

balada hari pertama (2)

" Sebenere aku gug..."

" MBAAAKKKKK... "

Sebelum Ajeng menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara kecil nan melengking yang baru - baru ini akan menjadi hal biasa dipendengaran Ajeng.

Reflek, Wahid dan Yudis membungkus telinga mereka karena tidak tahan dengan lengkingan suara Pratiwi yang anehnya jika digunakan untuk menyanyi justru terdengar merdu.

Ajeng sudah menyeringai senang karena ia tahu siapa gerangan sang pemilik hati, eh suara.

" Hosh Hosh... Huffttt.. Haaaah " Ajeng kembali terkikik melihat tingkah Pratiwi yang terlihat bak emak - emak ingin melahirkan itu. Sepertinya Bestie barunya ini lari untuk sampai dihadapannya.

" Eh adek penyanyi, kamu dari... "

" Kakak, panggil aku tiwi. Adek adek, emang kapan mamak saya nglahirin situ, " sengak Pratiwi ke arah Yudis.

Ajeng dan Wahid sebisa mungkin menahan tawa melihat tampang marah dan judesnya si kecil pratiwi yang malah terlihat lucu saat menyela ucapan Yudis.

Yudis sendiri terlihat melongo kala menyadari jika ia tengah di protes oleh juniornya.

" Elah.. Tibang mau akrab aja pake disela.. " gumam Yudis yang masih bisa didengar oleh Ajeng dan Wahid.

" Sudah.. Sudah.. Wi, kita masuk yuk, " sela Ajeng yang langsung menengahi Yudis dan Pratiwi.

Pratiwi segera menyetujui usulanku. Wahid dan kak Yudis juga segera paham dan berpamitan untuk kembali ke kelas mereka sendiri.

Dengan adanya Pratiwi, kegugupan juga rasa excited di hati Ajeng sedikit berkurang. Pratiwi dengan acuh segera mendorong Handle pintu seolah – olah tidak berdosa.

Ajeng kembali terkekeh dengan tingkah ajaib Bestienya ini, ia juga dengan santai mengikuti langkah kaki Pratiwi.

CEKLEK

Suasana hening menyambut kedatangan kami tetapi tak lama kemudian kembali ramai dengan kebisingan ala – ala anak Cowok Yang khas dengan diskusi kehidupan mereka.

Ada juga sekelompok gadis – gadis yang juga sedang berkenalan dan mengobrol, Ajeng sedikit takjub dengan suasana kelas baru kali ini.

Tampaknya tidak ada lagi suasana canggung dan malu – malu bak anak remaja esempeh pada umumnya, mereka terlihat cuek dan hanya ingin menambah kenalan dan menjalin persahabatan.

Bolehkah Ajeng berharap jika suasana kelasnya kali ini akan menjadi seru?

“ Yooo, wi,lagek teko?” sapa seorang cowok yang berada di pojokan kelas, disampingnya sudah berdiri 2 cowok lainnya yang sedang memegang ponsel  sambil berdiskusi ria, sepertinya mereka sedang bertukar nomor telepon.

( baru datang )

“ Heem, sampean tibakno mlebu kene juga?” sahut Pratiwi menanggapi sapaan bocah lakik tadi. ( ternyata kamu juga masuk di (sekolah) sini).

“ Heeh, Aku ada di barisan belakang pas dirimu dihukum” tanggap bocah lakik itu lagi.

Mendengar kata ‘dihukum’ sekelompok siswa baru ini segera mengalihkan pandangan mereka dan menghentikan aktivitas berbincang mereka.

“ Waaahhh, kamu sing dihukum nyanyi itu?” pekik seorang gadis cempreng yang berada di barisan kedua dengan mata yang berbinar.

“ Pantesan kok rasane aku tuh familiar gitu pas dia masuk,”

“ Waahh beruntung kita punya jagoan nyanyi di kelas. Nanti kalo ada lomba antar kelas, doi bisa jadi kartu as,”

Berbagai ucapan terlontar penuh dengan kekaguman dan suka cita terlontar begitu saja, Ajeng merasa bangga sekaligus senang dengan superior yang didapat dari Pratiwi. Sementara yang bersangkutan?

Ck ck ck, harus berkata apa si Ajeng ini melihat ekspresi dari Pratiwi yang tampaknya biasa – biasa saja. Benar  benar aura seorang bintang.

“ SSStttt diem – diem, kayake ada guru yang bakal masuk,” pekik seorang laki – laki yang jangkung memberi peringatan.

Ajeng segera menarik Pratiwi untuk duduk di kursi paling depan, tepat berada di depan meja guru. Barisan yang entah kenapa menjadi tempat paling dijauhi oleh beberapa siswa baik cowok maupun cewek.

( hayoooo, apakah kalian juga ada yang seperti itu? Alasannya milih tempat duduk paling belakang, semakin belakang dan semakin di pojok adalah pilihan yang semakin bagus adalah untuk ....)

Ajeng sedari Mts malah lebih menyukai barisan kursi di paling depan. Alasannya adalah agar ia bisa menyimak pelajaran dengan baik. Ciss, sok teladan lu mah, jeng.

Psssstt.. sini Buntib bisikin, sebenarnya Ajeng memilih untuk duduk di barisan paling depan adalah karena ... Ajeng matanya sedikit Minus!

Iya, benar. Mata Ajeng sudah menunjukkan tanda – tanda minus sejak ia kelas 3 Mts. Ini juga karena ia yang sangat hobi membaca sambil REBAHAN. Jangan ditiru yaa.

Sistem pembagian kursi dan meja ini cukup unik, ada total 21 pasang meja dan kursi tunggal.

Ada 5 baris horizontal dan 4 baris secara vertikal. Artinya, ada 5 barisan ke samping kanan dan 4 baris ke belakang.

Meja tidaklah menyatu. Artinya, tidak ada teman sebangku karena masing – masing memiliki meja dan kursi tunggal. Masing –masing meja terpisah dengan jarak sekitar setengah meter.

Sesosok wanita berusia 30 tahunan memasuki kelas kami, sosok berjilbab lebar ini dengan anggun melangkahkan kakinya tanpa ada raut kecanggungan yang  berarti. Dibelakangnya terdengar langkah sisa – sisa para murid baru yang juga akan menyandang sebagai siswa kelas X RPL 1, baru saja datang.

Semua siswa baru mengamati tingkah Guru wanita yang berada di depan podium kelas, sikapnya yang tenang begitu menarik perhatian kumpulan siswa yang berada di usia labil seperti Ajeng dan yang lainnya.

“ Selamat Pagi, Murid – murid tercinta, sekali lagi ibu ucapkan selamat datang menjadi bagian dari sekolah ini,”

Suara halus dan lembut seakan membius  kumpulan bocil – bocil kelas X ini. Suara bu guru yang lembut ini begitu mengayomi hati bak ucapan seorang ibu kepada anak – anaknya sendiri.

Ajeng menatap penuh binar ke arah bu guru cantik ini!

“ Nah, sebelum kita memulai hal lain, hari ini mari kita perkenalkan diri kita masing – masing. Nama saya Afriska Widyawati, saya salah satu guru bahasa inggris di SMK ini dan sekaligus sebagai wali kelas kalian sampai kalian kelas XII nanti,” ucap  bu guru cantik, bu Friska.

Semua murid tampak mengangguk setuju dengan ucapan Friska, mereka tentu saja ingin mengenal satu sama lain teman seperjuangan mereka selama 3 tahun ke depan.

Tanpa ada yang sadar, mereka bukan hanya akan menjadi teman kelas, tetapi juga teman saingan, saudara dekat yang akan saling berbagi kesakitan dan kebahagiaan.

Bu Friska segera mengambil sebuah buku absensi dari tumpukan buku yang ia bawa tadi. Ia mulai membuka buku super tebal bersampul biru yang di depannya sudah ada label ‘ ABSENSI’

“ ADI PAMUNGKAS “ seru bu Friska memulai absensinya. Seorang cowok bertubuh jangkung yang Ajeng tahu sebagai bocah yang berteriak memberi peringatan tadi nampak mengacungkan tangannya ke atas.

“ Berdirilah, lalu perkenalkan namamu, cukup nama, tempat tinggal, dan Hobi,” ucap Bu Friska dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari bibirnya.

“ Bu, nggak sekalian status?”

SIIIINNNGGGGG

KRIK KRIK KRIK..

Ajeng tertegun dengan mulut menganga lebar, dengan gerakan patah – patah ia menoleh ke sumber suara yang amat sangat ia kenal ini.

Terang saja, sumber suara tersebut ternyata berasal dari sampingnya, tepatnya adalah dari teman seberang bangkunya.

 SHIII**T.. si Pratiwi weh!!

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!