Seorang gadis bernama Lee Anna berusia 18 tahun seorang mafia kejam yang tidak segan membunuh korbannya dengan keji, mati karena menjatuhkan diri dari jurang saat di kejar oleh polisi.
Lalu bereinkarnasi ke tubuh seorang puteri kecil bernama Annaelise Scherzinger yang mati berusia 15 tahun karena di bunuh oleh ayah kandungnya sendiri yang seorang kaisar bernama Antonio Scherzinger karena di tuduh meracuni saudara tirinya bernama Erika Scherzinger.
Apa Lee Anna bisa mengubah takdir Puteri tersebut?
Dengan cara apa Lee Anna mengubahnya?
Apakah Lee Anna bisa membuat sang ayah menyayangi nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 Melakukan Kontrak Dengan Phoenix
" APA..." teriak Eli terkejut melihat wujud asli Diamond Red.
" Jadi ini wujudnya cantik sekali." batin Eli.
Annaelise masih menatap Phoenix itu dengan tatapan berbinar.
" Master apa kau baik baik saja.?" tanya Phoenix itu.
" Aku baik bai....." kata Eli menghentikan ucapannya dan melihat kearah Phoenix.
" Ka...u bi....sa....bi...cara." kata Eli dengan terbata bata.
Sofia yang mendengar ucapan Annaelise langsung memukul kepala Annaelise dengan keras.
" Aduh....sakit." kata Eli sambil memegang kepala yang terkena pukulan Sofia.
" HEI MENGAPA MEMUKULKU SOFIA?" teriak Eli sambil kesal karena di pukul oleh Sofia.
Sofia hanya mengerutkan dahinya mendengar ucapan Annaelise.
"HEI TENTU SAJA AGAR OTAK MU SEDIKIT PINTAR DAN SEMUA HEWAN SPIRIT BISA BERBICARA A.N.N.A.E.L.I.S.E" teriak Sofia dengan menekankan nama Annaelise.
" Hahaha sudah kalian jangan bertengkar." kata Phoenix
Itu meleraikan Annaelise dan Sofia.
Annaelise dan Sofia hanya diam dan membalikan pandangan ke arah lain.
" Annaelise emang semua hewan spirit bisa berbicara dan setiap hewan spirit memiliki sihir elemen." Jawab Phoenix
Atas pertanyaan Annaelise tadi.
Sedangkan Annaelise hanya ber'oh'ria menanggapi jawaban Phoenix.
" Jadi mengapa kau bisa berada di dalam diamond?" tanya Eli yang jiwa penasaran melambung tinggi.
" Jadi sebenarnya aku merupakan hewan spirit dari kaisar sebelumnya aku di segel di dalam diamond selama ini karena suatu hari nanti ada akan seorang pewaris kerajaan yang melakukan kontrak dengan ku mungkin kau lah yang selama ini kami tunggu tunggu, Yang Mulia." kata Phoenix yang menjelaskan panjang x lebar.
" Sekarang bagaimana aku melakukan kontrak dengan mu?" tanya Eli penasaran.
" Baiklah pertama kau harus meneteskan darahmu ke diamond red itu." kata Phoenix.
Annaelise dengan cepat melakukan apa yang di ucapkan Phoenix dirinya menggoreskan jari telunjuknya dengan jepitan rambut miliknya sampai mengeluarkan darah dan meneteskan darahnya ke diamond red.
Seketika diamond red mengeluarkan cahaya nya dan berubah menjadi liontin merah yang cantik.
" Whoah.... liontin ini cantik sekali." gumam Eli sambil menyentuh liontin tersebut.
Phoenix hanya tersenyum melihat pemilik barunya.
" Master sekarang harus memberi nama ke saya." kata Phoenix.
Annaelise mengetuk dagunya dengan jarinya berpikir beberapa menit dan setelah menemukan nama yang cocok Annaelise tersenyum.
" Bagaimana kalo nama mu Blaze artinya api." kata Eli
Saat memberikan nama kepada Phoenix.
" Baiklah saya suka Master." kata Phoenix.
" Yeah... tetapi elemen sihir mu apa?" tanya Eli
" Tentu saja api Eli sebenarnya kau pintar apa tidak sih." jawab bukan Blaze melainkan Sofia.
" Tentukan saja aku pintar mana ada seusia ku yang sudah bisa membaca dan menulis apalagi mengerjakan soal perkalian tentu saja aku juga sudah bisa mengaktifkan sihir ku." kata Eli menyombongkan dirinya.
Sofia hanya memutar matanya karena mendengar ucapan Annaelise yang terlalu percaya diri.
" Sekarang saya akan tinggal di dalam liontin itu jika Master membutuhkan bantuan saya sentuh saja liontin tersebut saya akan langsung membantu Master." kata Blaze menjelaskan kepada Annaelise sebelum masuk ke liontin tersebut.
" Blaze apa kau di sana?" tanya Eli sambil menyentuh liontin nya.
" Iya Master." kata Blaze.
" Apa Blaze yakin ingin ikut bersama Eli bagaimana nanti jika ada yang tahu?" tanya Eli dengan penuh perasaan khawatir.
" Tentu saja saya akan ikut dengan mu Eli, jangan khawatir tidak akan ada melihatku selain dirimu." kata Blaze.
Seketika Annaelise merasa tenang dan Annaelise memutuskan untuk kembali ke istana White.
" Baiklah Sofia, Eli harus kembali sekarang." pamit Eli.
" Tentu dah Eli." kata Sofia melambaikan tangannya.
" Dah juga Sofia." kata Eli sambil melambaikan tangannya juga.
Annaelise berjalan cepat kembali ke istana White saat sudah mencapai pintu dengan cepat Annaelise menyentuh tombol di samping pintu.
Pintu otomatis terbuka dengan cepat Annaelise keluar dan setelah keluar otomatis pintu itu tertutup.
" Huh... aku harus kembali sekarang." kata Eli.
Sebuah tangan menyentuh bahu Annaelise,
seketika tubuh Annaelise menegang dengan cepat Annaelise membalikan badannya.
Annaelise membelakan matanya terkejut saat mengetahui orang yang menyentuh bahunya.
" Gyahhh..
Continue....