seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecewa
Salsa menolak uluran tangan Brian, dia tadi tersungkur karena merasakan pusing yang tidak bisa dia tahan. tapi kesadarannya masih sepenuhnya sadar.
Di tolak seperti itu membuat Brian mematung sejenak. kemudian dia hanya melihat salsa yang tertatih untuk sekedar berdiri.
" Akhh! "
Set.... dengan sigap Brian memegangi salsa ketika badannya terhuyung. Brian melebarkan mata setelah tangannya menyentuh tubuh salsa.
Salsa memaksa menyingkirkan tangan Brian yang memegangi tangannya " tidak perlu tuan.! " ucap salsa lirih karena keadaannya yang sedang lemah.
Brian mencoba tidak menghiraukan penolakan salsa, dia memaksa untuk memastikan panas di tubuhnya , setelah itu dia hendak membopong tubuhnya . tapi sekuat tenaga salsa terus menolak dan memberontak.
Tapi Brian tetap memaksa " jangan hiraukan aku! pergilah!" ucap salsa tetap menolak.
" Kamu sakit kamu harus segera di obati. ! " kata Brian tidak kalah dengan salsa. mereka berdua tetap adu paksa dengan Brian yang memaksa akan menggendong salsa sedang salsanya tetap kekeh dengan penolakannya.
Merasa sangat marah akhirnya salsa menjerit sambil menyingkirkan paksa tangan Brian. "HENTIKAN BRIAN!" brian menatap salsa sekilas dan dia melihat mata salsa yang menajam padanya dengan nafas yang tertahan karena menahan tangisnya.
Sret...
Tanpa aba-aba Brian langsung menggendong salsa dan di bawa ke kamarnya. setelah sampai dalam dia langsung membaringkan salsa di ranjangnya, " panggilkan dokter! " ucap Brian pada penjaga.
Setelah itu Brian melepas jas dan dasinya. "kenapa kamu melakukan ini padaku! " ucapnya pada Brian. tapi Brian hanya diam dan melanjutkan kegiatannya tanya menggubris salsa.
Salsa yang merasa sedih karena sikap Brian yang masih diam dan acuh, diapun memaksa berdiri dan berjalan . " selangkah lagi kamu berjalan, aku pastikan tidak akan membiarkan kamu hidup! " ucap Brian. yang melihat salsa hendak pergi.
Salsa sempat menghentikan langkahnya, namun setelah Brian selesai bicara dia langsung melanjutkan langkahnya. " AKU BILANG BERHENTI! " suara Brian menggelegar. sebenarnya Brian melakukan ini karena rasa ibanya pada gadis manis itu. karena dia tidak mau melihat salsa sakit
Tapi tak di sangka salsa tetap berjalan dan benar-benar tidak menghiraukan ancaman dan peringatan darinya. Brian merasa sangat geram.
Tap,, tap,, tap..
Dia melangkah lebar untuk mengambil salsa agar kembali ke ranjang. setelah dapat dia langsung menggendong salsa walau dengan penolakan.
" Lepas Brian,, lepaskan aku! LEPASKAN BRIAAANN! " tangis salsa langsung pecah seketika. " HWAAA,, HWAAA,, " Brian mencoba tidak menghiraukan, walau hatinya merasa remuk redam melihat salsa yang seperti ini.
Sebenarnya dia bersikap seperti ini juga tidak ingin salsa kenapa-napa, karena pamannya pasti selalu mengawasi dia. setelah salsa di dudukan di ranjang. dengan cepat salsa kembali berdiri. Brian pun langsung menekan kembali tubuh salsa agar kembali duduk.
Salsa menatap tajam pada Brian. tapi Brian seakan tidak melihat dan menghiraukan. "sebenarnya apa yang kamu mau? biarkan aku kembali ke tempatku.! " ucap salsa melembut. tapi Brian tetap diam sampai akhirnya dokter datang.
Setelah memeriksa juga menutup luka salsa. dokter menjelaskan kalau salsa saat ini terkena infeksi di bagian lukanya yang sama sekali tidak di obati.
Dokter itu menjelaskan panjang lebar tapi salsa tidak menghiraukan, dia hanya menatap kosong ke arah depan. sedang sorot mata Brian menatap tajam pada salsa yang hanya diam.
Kemudian dokter itu pergi setelah memberikan beberapa obat yang harus di minum salsa. tak lama setelah itu Brian juga pergi entah kemana. setelah memastikan kalau salsa di berikan makanan dan di siapkan minuman juga obatnya.
Beberapa jam dari keperginya Brian pun kembali , dia masuk ke kamarnya dan mendapati salsa yang masih di posisi yang sama. duduk bersandar pada ranjang, tapi kali ini salsa memejamkan matanya dengan linangan airmata.
Brian melihat makanan yang masih utuh seakan tidak tersentuh, dan obat yang masih di tempat yang sama.! " apa kamu benar-benar ingin mati! " ucap Brian.
Perlahan salsa mulai membuka mata , tapi tidak untuk melihat ke arah Brian yang sedang berjalan pelan ke arahnya. pandangan mata Brian tak lepas dari wajah sendu salsa. wajah yang masih terlihat imut di usianya. seakan mencoba mengekspresikan kedewasaan untuk menghalau segala hal yang sedang menimpanya.
" Tatap aku! " kata Brian. tapi salsa masih tidak bergeming.
Srett,,,
Merasa geram Brian langsung mencengkram rahang salsa walau tidak kuat. dan di sinilah salsa mulai berani membalas tatapan Brian. " bukankah kematianku akan membuatmu lebih baik tuan.? anda tidak akan merasakan sakit hati lagi kerena tidak akan pernah melihatku. tidak ada lagi bayang-bayang kelam dari masa lalumu! " ucap salsa lirih .
Brian terpaku sejenak, " apa kamu mengetahui semuanya? " batinnya. kemudian dia melepaskan tangannya. " keluarlah! " ucapnya.
Tanpa pamit salsa langsung berjalan keluar. "argghhh! " Brian merasa sakit melihat salsa yang seperti itu. wajah melas dan putus asanya benar-benar membuat Brian frustasi, hatinya benar-benar tidak tega.
Drttt,,, drrttt..
Ponselnya bergetar karena ada panggilan " ya! " jawabnya setelah panggilan di jawab.
" aku dengar kamu membawa gadis itu kembali ke kamarmu! ingatlah tujuanmu Brian! kalau kamu tidak bisa melakukannya, biar aku yang lakukan! " peringatan dari pamannya langsung.
Tanpa menjawab Brian langsung mematikan panggilannya, dan langsung membanting ponselnya hingga pecah berkeping-keping.
Setelah itu hari hari berjalan seperti tak ada kehidupan diantara salsa dan Brian. Brian yang selalu bersikap dingin dan acuh, sedang salsa yang selalu diam dan tidak pernah bersua.
Sekarang hilang sudah kebahagiaan salsa, hingga sekedar senyuman saja sudah tidak pernah ada. gadis yang biasanya terlihat imut dan manja. sekarang menjadi sangat pendiam dan putus asa.
Malam ini salsa merenung di samping akuarium, dia mengamati ikan-ikan yang berenang. dengan pandangan yang jauh mengarah ke arah depan. dia berpikir kalau hidupnya akan tetap seperti ini. tak akan ada masa depan lagi, Hari-hari yang akan dia lewati hanya bekerja sebagai budak di mansion mewah ini. menyapu , mengepel , membuang sampah dan tidak akan ada yang berubah.
Sudah tiga hari berlalu namun Brian tidak pernah nampak di mansion. walau meraka sudah tidak saling sapa tapi perasaan salsa tetap khawatir tentang Brian. hatinya terus bertanya di manakah Brian saat ini apakah dia baik-baik saja .
Sudah tidak bisa membendung kerinduan salsa berjalan ke arah tempat laundry,dia mengamati semua pakaian Brian yang di sana, dicium dan di peluknya baju yang sedang di gantung di sana, hingga akhirnya dia mengambil sapu tangan Brian, untuk di bawanya kemanapun dia pergi.
Dan ternyata di sinilah Brian saat ini. di mansion mewah waktu itu. tapi sayang kakek salsa tetap tidak bisa di temukan, karena dia sudah terburu menghilang " apa ada di antara kita yang menjadi mata-matanya! " ucap Brian merasa marah karena musuhnya ini selalu tahu kapan dan bagaimana dia akan di serang.
Brian yang merasa geram memutuskan pulang dan meledakkan mansion itu hingga habis tak berbentuk.
Salsa benar-benar merasakan rindu yang tidak terbendung, selama brian tidak pulang dia benar-benar mengabaikan kesehatannya, dia jarang makan dan tidur karena merasa cemas akan kepergian Brian.
Dan hari ini dia mendengar kalau brian akan kembali. dia bertekat menunggu Brian di depan pintu mansion yang mewah itu. hampir tiga jam dia di sana, sambil jongkok dengan meletakkan kepala di atas lututnya .
Tap,, tap,, tap,,
Salsa mendengar suara langkah kaki yang saling bersahutan. dan itu adalah rombongan Brian yang baru kembali. dari kejauhan tadi Brian sudah melihat salsa yang jongkok di sebalah pintu namun tetap dia abaikan.
Dengan tersenyum tipis salsa berdiri untuk menyambut Brian. setelah Brian semakin dekat salsa semakin menajamkan penglihatannya untuk melihat sosok Brian yang sangat di rindunya.
Dengan berani dia berlari mendekat. " Brian apa kita bisa bicara sebentar! " ucap salsa memaksa. tapi Brian tetap diam tak menghiraukan.
Tak tinggal diam salsa memaksa mengikuti langkah Brian dan mencoba menerobos pengawalan bodyguard Brian. karena tidak tahan dengan aksi salsa yang terus menerobos pengawalan. sampai akhirnya.
Bughh,,,
Seketika salsa jatuh tersungkur, dan langsung tidak sadarkan diri.
kalo bisa setiap up duble/Chuckle/