Rafka william Adijaya. seorang CEO yang berstatus duda, sedang membawa anaknya jalan-jalan di sebuah taman bermain. Namun, karena ia sedang mengangkat telpon tidak sadar anaknya menghilang.
Karin Dewanti. seorang gadis yang sedang mengantri membeli minuman, ia tak sengaja melihat dua anak sedang menyeberang dan ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi . Karin yang khawatir langsung berlari dan akhirnya ..
sreeett ... bruukk..
"ssshhh, aww." desisnya.
"kalian tidak apa-apa? apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?" cecarnya .
hwaa.. hwaa.. hikss.. Daddy..
akankah Rafka menemukan anak kembarnya ?
yuk, ikuti terus ceritanya sampai habis :)
HAPPY READING ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 31 - Rahasia si kembar
Setelah si kembar tenang, Karin langsung membuka suaranya.
"sudah sayang, yang tenang ya." ucap Karin tersenyum.
keduanya mengangguk.
"aunty ada satu hal lagi yang belum kami ceritakan." ucap Kenzo.
"jika kalian sudah tenang kalian boleh melanjutkannya, aunty akan mendengarkannya." ucap Karin.
"kami sebenarnya tahu bahwa Daddy sudah bercerai dengan mommy, kami tidak sengaja mendengar percakapan Oma, Opa dan Daddy waktu itu." ucap kenzi
*falsback on*
saat itu Rafka sedang sakit, Mama Ayu dan Papa William datang ke rumah Rafka. mereka berkumpul di kamar Rafka karena ingin melihat kondisi putra sulungnya.
"Rafka kamu sakit apa nak?" tanya Mama Ayu khawatir.
"mungkin karena kecapean aja Ma." jawab Rafka lemah.
"gimana gak kecapean Raf, kamu itu pemimpin perusahaan dengan cabang yang bukan sedikit, di tambah lagi kau harus mengurus si kembar sendiri." ucap Papa William.
"iya mau gimana lagi pa, udah jadi tugas aku ngurus si kembar sama perusahaan, aku juga sanggup kok hanya saja sekarang lagi gak enak badan aja, lagian besok atau lusa juga sembuh." ucap Rafka dengan memijit pelipisnya.
"semua gara-gara Cristin, kau dan si kembar jadi menderita, dia meninggalkan si kembar saat masih kecil dan dia tidak pernah menyempatkan waktu walau sejenak untuk si kembar, sedari mereka lahir hanya kau yang sibuk mengurusnya sedangkan dia malah sibuk dengan dirinya sendiri. sejak awal Papa tidak suka dengannya, apalagi sekarang sampai detik ini dia tidak pernah mengunjungi bahkan menanyakan anaknya, dia lebih mementingkan karirnya daripada si kembar." keluh Papa William.
Rafka dan Mama Ayu hanya diam saja menanggapi keluhan Papa William. Si kembar yang ingin melihat keadaan Rafka, terhenti tatkala mendengarkan percakapan ketiga orang dewasa di dalamnya.
"jadi Mommy tidak pernah mengharapkan kita kak?" tanya Kenzi lirih.
"mungkin, aku juga tak menyangka hanya Daddy yang menyayangi kita Kenzi sedangkan Mommy malah pergi meninggalkan kita tanpa berniat mengunjungi kita." jawab Kenzo sendu.
mereka berdua pergi dari kamar Rafka, keduanya masuk ke kamarnya menangis dengan saling mengeratkan tubuhnya berpelukan.
*flashback off*
"sejak saat itulah kami tidak pernah menanyakan Mommy pada Daddy ataupun yang lainnya." ucap Kenzi di akhir ceritanya.
Karin menatap iba pada si kembar, begitu menderitanya mereka selama ini. dia tak kuasa menahan air matanya, dia kembali memeluk si kembar erat.
"saat kami di tolong aunty, kami merasa memiliki ibu." ucap Kenzo.
Karin mengusap kedua matanya, dia juga mengusap air mata si kembar.
"ada satu rahasia lagi yang kami tutupi aunty." ucap Kenzi.
"hah?? ada lagi? kirain tadi adalah yang terakhir?" Karin kaget mendengar kata satu rahasia lagi.
"iya aunty, hehe" ucap Kenzi cengengesan.
"sebenarnya Kenzo memiliki keahlian meretas aunty, aku penasaran dengan sosok Mommy, jadi aku mencari foto dan juga nama Mommy di ruang kerja Daddy tanpa sepengetahuan nya. setelah mendapatkan apa yang aku cari disitulah aku mencari data Mommy lewat keahlianku, aku mengajak Kenzi untuk melihat Mommy di tablet yang sudah tersedia data Mommy." jelas Kenzo.
"jangan kaget ya aunty, aku dan Kenzi punya keahlian masing-masing. kami menyembunyikan semuanya dari orang lain termasuk Daddy, kami berperilaku layaknya anak seusia kami bedanya aku lebih punya pemikiran dewasa di banding Kenzi, aku punya keahlian meretas dan berbisnis, Kenzi juga memiliki kemampuan dalam berbisnis dan juga bela diri. kami berdua sudah bisa membaca, bahkan mengerti semua pelajaran sampai pelajaran SMA." tambahnya.
Karin terkejut dan melongo tak percaya. ternyata si kembar punya banyak rahasia yang mereka sembunyikan, dan dengan pintarnya mereka menyembunyikan rahasia itu tanpa ketahuan sedikitpun.
'ya Allah, benar-benar anak yang penuh misteri kalian sayang' batin Karin takjub.
"aunty bisa jaga rahasia kan?" tanya Kenzi.
"i-ya, aunty akan jaga rahasia."jawab karin gugup karena masih kaget.
setelah obrolan itu selesai, Karin mengajak si kembar untuk membasuh muka karena habis menangis.