NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:622.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - SANG PEBINOR

Malam hari nya, seperti tak terjadi apapun Dion makan dan beraktivitas seperti biasa nya. Namun saat melihat ke panci berisi bubur kacang ijo, kening nya mengernyit karena dia tak suka bubur kacang, lalu ini untuk siapa?

"Mel.."

"Iya, Mas." Jawab Melisa, dia langsung keluar dari kamar begitu mendengar panggilan suami nya. 

"Ini bikin bubur buat siapa?"

"Buat aku, kenapa? Kamu kan gak suka bubur kacang ijo." Ucap Melisa.

"Iya, tapi ini banyak banget. Pasti gak bakalan habis kalo cuma buat kamu sendiri." 

"Tadi Arvin minta, aku lupa belum ngasih juga ke dia." Jawab Melisa, dia melupakan kalau Arvin meminta bubur kacang itu karena seharian dia sibuk badmood mengurusi suami nya yang mengeluh perut nya kembung karena masuk angin.

'Pasti ini akibat semalaman bermain dengan selingkuhan mu itu kan, Mas?' begitulah isi batin Melisa saat sedang mengerik punggung suami nya dengan uang koin pecahan seribu rupiah.

"Ohh, besok hangatin Mas mau bawa ke sekolah buat temen." 

"Iya." Jawab Melisa singkat, dia memutar mata nya dengan jengah ke arah suami nya. Namun, seperti nya Dion tak menyadari nya dan memilih pergi dari dapur sambil memainkan ponsel nya. 

Dughh.. 

"Aaahhhh sialan!" Dion merutuk sambil memegangi dahi nya yang kejedot di tembok.

"Ini tembok sejak kapan ada disini sih? Sialan, sakit banget!" Gerutu nya, membuat Melisa cekikikan dari dapur. Ingin nya sih, dia tertawa terbahak-bahak, tapi dia sadar benar kalau itu akan membahayakan nyawa nya sendiri. 

'Itu bukan salah tembok nya, salah sendiri sambil jalan mainin ponsel. Mata nya gak di pake sih, jadi nya kejedot. Syukurin tuh, karma instan.' Batin Melisa. 

Melisa pun mengambil mangkuk dan menuang bubur ke dalam nya, lalu pergi keluar rumah untuk mengantarkan bubur nya pada Arvin.

"Permisi.." Ucap Melisa lirih sambil mengetuk pintu utama rumah Arvin.

Tak perlu waktu lama, Arvin langsung keluar sambil bertelanjaang dada, membuat wajah Melisa langsung merona. Meskipun sudah sering di suguhkan pemandangan tubuh atletis Arvin, tetap saja rasa nya dia malu. 

"Sayang, ngapain?"

"Ini, nganterin bubur buat kamu, yang." Jawab Melisa. 

"Gak nginep malam ini?"

"Ada Mas Dion, yang." Jawab Melisa pelan.

"Yahh, aku kangen dong nanti." 

"Aku juga, tapi mau gimana lagi kan? Aku pergi dulu ya?"

"Tunggu aku di dapur jam sebelas malam, sayang." Ucap Arvin, mata nya menyorot tajam ke arah Melisa berdiri. 

"Mata nya kok gitu."

"Ehhh iya, maaf sayang." Ucap Arvin, dia mengubah tatapan mata nya menjadi tatapan hangat penuh cinta, seperti biasa nya.

"Ngapain jam sebelas, yang? Jangan macem-macem aahh.."

"Jatah aku, sayang."

"Jangan nekat dong, ada suami aku di rumah."

"Lalu, aku peduli? Tidak, aku hanya ingin jatah ku. Setelah itu, aku pulang sayang." Jawab Arvin dengan tegas. Akhirnya Melisa pun pasrah, entah akan seperti apa nanti. Dia takut kalau sampai ketahuan oleh suami nya, meskipun suami nya itu juga melakukan hal yang sama, tapi tetap saja ada ketakutan tersendiri dalam hatinya.

"Yaudah, aku pulang dulu." 

"Ya, bersiaplah nanti malam." Melisa hanya mengangguk, lalu pergi dari rumah Arvin dengan langkah terburu-buru. 

Biasa nya, Dion akan menyambut nya dengan tatapan tajam jika lebih dari lima menit dia tak langsung pulang dari rumah Arvin, tapi sekarang tidak sama sekali. Pria itu nampak acuh dan asik bermain ponsel, sesekali dia akan tersenyum tanpa mengalihkan tatapan nya dari ponsel. Itu membuat Melisa mendengus kesal. 

'Sedang puber kedua.' Melisa kembali membatin, dari pada ngurusin yang lagi bucin, mendingan dia ke dapur dan memakan bubur kacang dengan lahap, tak peduli dengan suami nya yang sedang merasakan jatuh cinta yang kedua kali nya mungkin.

"Dia pesen bubur kacang ijo kan? Aku habisin, rasain Lu." Gumam Melisa, kalau pun tak habis dia berencana akan menyembunyikan nya. Enak saja minta-minta, mendingan kalau bener buat temen nya. Tapi, Melisa sangat yakin kalau bubur nya bukan buat temen nya, tapi untuk selingkuhan nya.

"Kalo dia nanyain, aku bilang aja basi." Ide yang cemerlang, Melisa tersenyum jahat. Dia segera menghabiskan bubur nya, lalu beranjak ke kamar. Dia harus tidur lebih dulu, sebelum tengah malam nanti harus bangun untuk bertemu dengan Arvin. 

"Kemana?" Tanya Dion saat melihat istri nya masuk ke dalam kamar.

"Tidur, Mas."

"Kamu sudah bersih kan? Mas mau jatah." Ucap Dion, dia bersiap untuk bangkit dari duduknya. 

"E-emm, aku lagi capek banget Mas. Besok aja ya?"

"Capek habis ngapain emang?" Tanya Dion membuat Melisa bingung harus beralasan apa saat ini, padahal inti miliknya belum terlalu sembuh karena perbuatan Arvin kemarin, belum lagi nanti dia akan kembali di hajar oleh Arvin. 

Memang melayani suami secara lahir dan batin adalah kewajiban nya, tapi suami nya yang seperti apa dulu ya kan? Seperti nya menolak ajakan suami yang tipe nya macam Dion, takkan berdosa apapun.

"Gak tau nih, badan aku sakit-sakit semua."

"Ohh ya sudahlah." Jawab Dion dengan pasrah, pria itu kembali duduk di kursi lalu memainkan ponsel nya. Entah sedang apa, mungkin sedang bertukar pesan dengan wanita yang menjadi selingkuhan nya, apapun itu dia tak mau peduli. 

Melisa pun memutuskan untuk tidur lebih dulu, dia menatap langit-langit kamar nya dengan nanar. Hati nya tiba-tiba merasa gamang, apakah yang dia lakukan ini sudah benar? 

Tapi, yang namanya perselingkuhan tak pernah di benarkan. Lalu, apa yang harus dia lakukan? Hubungan nya dengan Arvin juga sudah terlanjur jauh. 

"Hmmm, entahlah. Aku bingung, inti nya kami sama-sama selingkuh." Gumam Melisa sambil berusaha memejamkan mata nya dan berhasil, Melisa tertidur hanya dalam hitungan menit saja. 

Dion pun tak lama menyusul, dia langsung tertidur di samping istrinya, tanpa peduli apapun dia langsung memejamkan mata nya dan tertidur lelap.

Tepat pukul sebelas malam, Arvin masuk ke dalam rumah Melisa. Melisa yang telinga nya sangat peka, langsung membuka mata nya. Dia terbangun dan keluar dari kamar, tentu nya setelah memastikan kalau suami nya tertidur lelap. 

Melisa keluar dari kamar dan langsung pergi ke dapur, dugaan nya benar kalau Arvin sudah datang. Dia tersenyum begitu melihat Melisa yang berjalan mendekat ke arah nya.

"Sayang.." Arvin langsung memeluk wanita itu, lalu membelai wajah cantik nya dan mencium bibir Melisa. Tentu saja, Melisa berontak karena dia baru saja bangun tidur, mungkin saja ada sisa-sisa iler di wajahnya.

"Kenapa, sayang?" Tanya Arvin dengan kening mengernyit heran.

"Bukan begitu, sayang." 

"Lalu, kenapa?"

"Aku baru aja bangun tidur, gimana kalo ada iler di wajah aku, yang?" 

"Gak peduli aku, yang." Jawab Arvin, pria itu kembk mencium bibir Melisa, kali ini wanita itu merespon ciuman pria itu, meskipun tadi dia sempat meronta, tapi sekarang dia membalas perbuatan pria itu tak kalah liar nya.

Akhirnya, kedua nya pun bermain di dapur sambil berdiri. Tentu nya, ini yang pertama kali nya bagi Melisa, wanita itu menahan sekuat tenaga agar tak berteriak terlalu keras, tapi Arvin seolah sengaja agar dia mendesaah dengan kuat.

"Aaaahhh, sa-yang.." Desaah Melisa, tubuh nya terguncang karena gerakan Arvin di belakang tubuh nya. Tangan Arvin terus meremaas lembut bukit kembar milik Melisa yang sangat kenyal dan masih kencang. 

"Enak, sayang? Kamu suka kan?"

"Pelan-pelan, tolong.." Pinta Melisa, tapi Arvin tidak mendengar, jadi dia bergerak semakin cepat hingga membuat Melisa berteriak meminta ampun.

"Aaahhh, sayang.. Ampun.." mendengar itu, bukan nya melambatkan tempo permainan, Arvin malah semakin mempercepat gerakan nya. Hingga membuat Melisa mangap-mangap mengambil nafas karena Arvin terlalu brutal.

"Semakin kamu berteriak dan meminta ampun, aku akan lebih cepat melakukan nya sayang. Kamu tahu, larangan adalah perintah dalam hal ini." Bisik Arvin di telinga Melisa. 

Hingga akhirnya, satu jam kemudian permainan pun selesai. Arvin pulang dengan wajah berbinar nya karena sudah mendapatkan jatah malam nya, sedangkan Melisa harus membersihkan miliknya terlebih dulu agar tidak lengket, Melisa memegangi perut nya yang terasa sakit akibat guncangan saat permainan Arvin tadi, atau karena senjata pria itu mentok hingga menyentuh rahim nya? Entahlah, yang jelas perut nya sedikit terasa sakit. Kemarin juga seperti itu, tapi setelah beberapa menit sakit nya akan berangsur menghilang. 

"Dari mana?" Tanya Dion, saat Melisa kembali ke kamar.

"Kamar mandi, pipis." Jawab Melisa datar, seolah tak terjadi apapun.

"Ohh, mana ada ke kamar mandi hampir satu jam?"

"Aku sembelit, jadi mules nya awet." Jawab Melisa beralasan, dia rasa alasan ini cukup logis juga.

"Makan pepaya."

"Iya, besok aku minta sama Bu RT." Jawab Melisa.

"Udah, tidur lagi." Ketus Dion, melisa pun berbaring di samping Melisa. 

"Bau apa ini? Tubuh mu bau keringat laki-laki." Ucap Dion, hidung nya mengendus aroma tubuh istrinya.

"Apaan sih, Mas. Hidung mu tuh perlu di periksa ke dokter kali, mana ada aku bau keringet laki-laki. Emang nya aku habis ngapain? Aku cuma pup doang di kamar mandi." Jawab Melisa sedikit sewot.

"Ohh, ya sudahlah tak penting juga." Jawab Dion, lalu berbalik membelakangi Melisa.

'Hufftt, untung saja dia tak pergi ke dapur untuk mengecek sendiri. Kalau sampai itu terjadi, bisa-bisa ketahuan tadi. Lagian Arvin nekat banget astaga.'

......

🌻🌻🌻🌻

1
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
Rini Haryati
bagus
Aya'Na Soraya
Jeleeeeek
siapa aku: Waduuh... org baru mampir 😅
total 1 replies
Umiati Ati
rebut aja Vin....,buat Melisa bahagia
Umiati Ati
hahaha muka pas-pasan senjata mungil ,suka kdrt lagi .... hadeeh
Nimas Kartika Sari
Luar biasa
Crystal
Bisa2nya celana dalam ketinggalan. Berarti Dion pulang ga pake CD dong😂
Crystal
Ga ngaruh kali Thor, lubang pipis beda sm lubang yg dimasukkin Arvin
Crystal
Lahhh Melisa juga bekas orang loh, Vin. Ya meskipun bekas suaminya sendiri.
Crystal
Astaga mungil, biasanya kan keras besar panjang. Ngakak, Thor😂😂
Fhebrie
di tunggu season duanya
Istrinya Jungkook🌻: season keduanya sudah launching ya dengan judul Ayunda, Istri Rahasia Presdir☺️
total 1 replies
Fhebrie
nangis terharu aku Thor seneng lihat arvin baik sama papahnya
Fhebrie
akhirnya tak kirain papa daren cm pura pura baik ga taunya tulus juga
Fhebrie
iy Thor bener karna sebelumnya masih menunjukan seorang Muslim tp di pernikahan kayak non muslim
Fhebrie
dulu istrinya daren kan juga orang biasa
Fhebrie
makin kesini alurnya dr cara nikahnya ini aturan non islam ya Thor... dr bab sebelumnya kan pernah menyebutkan KUA juga klo ga salah
Fhebrie
nah gitu dong pak daren... anak cm satu otomatis mentingin kebahagiaan anaklah.. harta juga sdh banyak mau apa lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!