Season 1: Perjalanan Menggetarkan Langit
Sebelum membaca novel ini, silahkan baca season 1 terlebih dahulu.
*********
Erlang Shen tersadar dan mendapati dirinya berada di tempat yang berbeda. Berkali-kali ia berusaha untuk keluar dari tempat itu, tapi tidak berhasil. Tak punya cara lain, Erlang Shen memutuskan untuk menjelajahi dimensi tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 Gu Feng Zong, Guru Para Dewa
"Hahahahahaha"
Tawa Erlang Xiang menggema di langit. Tawa itu disertai dengan petir yang menyambar dan gemuruh terdengar seakan langit akan runtuh. Di punggung Erlang Xiang, muncul siluet matahari yang setengahnya tertutupi. Siluet matahari itu menandakan jika dia berhasil menyerap kekuatan Erlang Gao.
"Baiklah, sekarang giliranmu! Kekuatanmu akan kuserap," jelasnya.
"Coba saja kalau bisa." Erlang Shen tak gentar sama sekali. Menurutnya melawan saudara kembarnya sendiri jauh lebih merepotkan karena mereka tak bisa saling membunuh. Terlebih lagi kekuatan mereka sama kuat.
"Apakah kau mau menyelesaikannya dengan cepat?" tanya Yun Feng.
"Kita bermain dengannya dulu, baru kita akhiri dia," jawab Erlang Shen.
"Jadi, siapa yang mau melawannya? Aku atau kau?" tanyanya kepada Yun Feng. Erlang Xiang yang diabaikan tentu saja marah. Ia menyerang Erlang Shen dengan pusaran hitam.
"Dasar pengganggu." Erlang Shen menepis serangan itu dengan tangan kosong.
"ke betulan aku ingin mencoba jurus baruku." Yun Feng terbang ke langit. Dalam sekejap, kegelapan yang menutupi langit dikendalikan olehnya dengan sangat mudah.
"Bagaimana bisa?" tanya Erlang Xiang.
"Pertanyaan tidak bermutu." Yun Feng membuat segel tangan dengan cepat, lalu pusaran kegelapan dan pusaran petir muncul dihadapannya. Dua pusaran elemen itu menyatu dan membentuk ruang kehancuran.
Sudut bibir Yun Feng membentuk seringai kejam. Erlang Xiang yang berusaha menghancurkan ruang kehancuran tak menyadari serangan yang siap untuk menyerangnya.
Boooommmmm
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan terdengar dan Erlang Xiang memuntahkan darah berkali-kali. Bahkan, dia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Yun Feng, selesaikan sekarang sebelum tuannya datang." Suara Erlang Shen terdengar di telinganya.
"Dengan senang hati." Yun Feng mengeluarkan tombaknya. Sebelum Erlang Xiang mengedipkan mata, tombak kehancuran sudah menembus tubuhnya.
"Aku tidak mau keturunan kakakku terkena kutukan karena membunuhmu. Kalau aku yang membunuhmu, maka kutukan itu tak akan berguna." Yun Feng menjentikkan jarinya kemudian nyala api membakar tubuh Erlang Xiang.
"Cih, setengah jiwanya masih berkeliaran." Ruang kehancuran pecah dan Yun Feng muncul di samping Erlang Shen.
"Jiwanya pecah-pecah. Aku tidak bisa mendeteksi kemana jiwanya pergi," jelas Erlang Shen.
"Jiwanya adalah jiwa spesial. Pecahan kecil dari jiwanya akan membentuk tubuh baru dalam waktu beberapa bulan saja." Yun Feng menimpali.
Swuuuussss
Dari dalam perut bumi, elemen kegelapan menembak ke langit. Tak beberapa lama kemudian sesosok pria dengan aura yang sangat menakutkan muncul di langit.
"Sampah mana yang membunuh muridku berkali-kali?" Suara pria itu menggema di langit.
Pria itu menatap kebawah. Matanya menyipit saat tatapannya tertuju pada Erlang Shen dan Yun Feng. Aura keduanya membuatnya merasa terganggu.
"Aura mereka sama persis dengan kekuatan yang muncul jutaan tahun lalu." Pria itu membatin.
Saat kakinya menginjak tanah, bumi seperti bergetar. Aura dewa kuno menyebar ke berbagai wilayah. Auranya itu benar-benar membuat semuanya musnah dalam hitungan menit.
Swiiizzzzzzz
Boooommmmm
Pria itu meledakkan auranya sendiri. Orang yang terkena ledakan akan mati atau pingsan, tapi Erlang Shen dan juga Yun Feng baik-baik saja. Bahkan, mereka tidak bergeser dari tempatnya satu inchi pun.
"Muridmu yang punya seribu jiwa itu muncul kembali. Ya, meskipun 900 jiwanya sudah kami hancurkan." Erlang Shen duduk santai di atas batu besar, sementara Yun Feng bergelantungan diatas pohon seperti kera.
"Kalian menghinaku?" tanya pria itu dengan amarah yang tertahan.
"Terserah kau bilang apa," jawab Erlang Shen.
Swuuuussss
Erlang Xiang yang baru saja muncul langsung dibunuh oleh Yun Feng. Bahkan, jiwanya yang baru saja terbentuk sempurna langsung dihancurkan oleh Yun Feng.
"Kau …. " Wajah pria itu memerah karena marah. Setiap kali Yun Feng hidup kembali, Yun Feng akan menghancurkannya.
Swuuuussss
Yun Feng menghancurkan jiwa Yun Feng untuk ke-10 kalinya. Amarah pria itu tak bisa ditahan lagi. Ia melepaskan serangan yang sangat kuat dan menghancurkan area disekitarnya.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan dahsyat tercipta saat dua serangan bertabrakan. Ledakan itu membuat pria itu mundur beberapa langkah. Meski tidak terluka, qi-nya kacau dan tak terkendali.
"Aku Gu Feng Zong tidak mungkin dikalahkan. Kecuali kau adalah …. " Gu Feng Zong tak bisa melanjutkan kata-katanya. Seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali.
"Ya-Yang Mulia!" Gu Feng Zong berlutut di hadapan Erlang Shen. Erlang Xiang yang baru saja muncul jelas kebingungan.
"Apakah kau yang memerintahkan Erlang Xiang untuk membunuh ayah dan ibuku?"
Pertanyaan itu membuat Gu Feng Zong ketakutan, tapi dengan cepat ia menguasai dirinya. Ia masih menyembunyikan ketakutannya dibalik wajah datarnya.
"Kutukan 1000 cakram. Aku tahu setiap dewa dan juga keturunannya memiliki kutukan itu. Apa karena orang tuaku tidak mewarisi kutukan itu, kau memerintahkan Erlang Xiang untuk membunuh mereka," ujar Yun Feng.
"Kau bisa menyembunyikannya dari saudaraku yang lain, tapi garis kegelapan tak bisa kau sembunyikan dariku," lanjutnya.
"Ternyata legenda itu benar adanya. Penguasa selalu lahir berpasangan. Mereka saling melengkapi, tapi kegelapan bisa kukendalikan dengan mudah." Gu Feng Zong mengeluarkan sebuah kristal hitam. Tujuannya tidak lain untuk mengendalikan Yun Feng.
Tapi tak lama kemudian, kristal itu hancur dan berubah menjadi serpihan-serpihan kecil. Erlang Shen tersenyum lalu ia menghampiri Yun Feng.
"Sial! Seharusnya aku datang lebih awal," batin Shu Hao Shi.
"Erlang Xiang! Kalau kau masih mau menjadi muridku, bunuh kedua kakakmu itu!" pintanya, tapi sebelum Erlang Xiang menyerang, piramida transparan muncul dan menyerap jiwanya. Bahkan, seluruh jiwa Erlang Xiang yang tersebar di berbagai tempat juga diserap oleh piramida itu.
"Sayang sekali muridmu sudah ada di tanganku." Yun Feng menyimpan piramida itu di dalam cincin ruangnya.
Boooommmmm
Detik berikutnya, ledakan terdengar. Ledakan tiba-tiba itu membuat Yun Feng terpental jauh. Untungnya dia tidak terluka sama sekali.
"Baj*ngan! Akan kubunuh kalian semua." Gu Feng Zong menancapkan trisula di tanah. Tak sampai semenit, tanah terbelah dan ribuan monster api muncul dari sana.
Erlang Shen dan juga Yun Feng membuat segel tangan yang sama secara bersamaan. Gu Feng Zong yang melihat segel tangan itu langsung melihat ke langit.
"Penguasa naga langit!" Keduanya berteriak lantang.
Roaaaarrrrggg
Raungan naga mengguncang langit. Tak butuh waktu lama, naga yang sangat besar muncul di langit. Gu Feng Zong mengeluarkan elemen kegelapan dan membentuknya menjadi naga hitam raksasa.
Roaaaarrrrggg
Boooommmmm
Dua naga besar berbeda warna bertarung di langit. Pertarungan kedua naga itu menciptakan ledakan dahsyat yang tak ada habisnya.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan kembali terdengar. Naga hitam yang diciptakan oleh Gu Feng Zong meledak lalu menghilang menyisakan asap hitam.
Swuuuussss
Traaaangggg
Traaaangggg
Dentingan logam terdengar saat tombak kehancuran berbenturan dengan senjata Gu Feng Zong. Yun Feng sendiri tak mengizinkan Erlang Shen bertarung dengan guru para dewa itu. Pasalnya, kutukan itu tak dapat dinetralisir oleh Erlang Shen.