Arindita memutuskan pindah rumah setelah bercerai dari mantan suami yang lebih memilih wanita simpanannya.
Didampingi oleh putra satu-satunya yang baru berusia delapan tahun, mereka pindah ke sebuah perumahan elit di kawasan ibukota.
Namun kepindahan mereka membuat Arindita dekat dengan anak tetangganya, disitulah kehidupan kedua Arin dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dengan Orang Yang Berbeda
Jam dinding terus berputar, sepuluh menit telah berlalu namun nyatanya setengah jam Arin belum juga turun menemuinya.
Kemana wanita itu? Apa jangan-jangan Arin ketiduran ketika menidurkan Meimei?!
Sonny menghela nafas kasar, apakah malam ini tidak akan ada yang terjadi diantara mereka?? Apakah lagi-lagi Sonny harus menunda hal yang sangat ia inginkan itu?!!
Hufttt.......!
"Mas Sonny.. "
Suara itu membuat pemilik nama tersebut sontak menoleh, indera penglihatan Sonny menyorot kepada seorang wanita yang tak lain adalah istrinya sendiri.
Arin berdiri disana, alis Sonny mengernyit tatkala melihat sesuatu yang berbeda dari Arin.
Arin mengganti pakaiannya? Wanita itu kini malah memakai setelan tidur yang menutupi hampir seluruh tubuh Arin.
Arin mendekat dan berdiri di hadapan Sonny.
Istrinya itu menatap dengan sorot yang sama seperti kemarin malam, tatapan penuh damba namun tak berani untuk diungkapkan.
Sonny menelisik wajah sang istri, mencoba mencari tahu isi hati wanita itu.
Dengan satu gerakan tangan Sonny menarik lengan Arin dan mendudukkan wanita tersebut di atas pangkuannya.
Arin sedikit terkesiap, namun dalam sekejap ia seolah terhipnotis dengan tatapan teduh di depannya.
Jari tangan Sonny terangkat menyelipkan anak rambut Arin yang menutupi kecantikannya, dengan gerakan yang lambat namun membuat tubuh Arin berdesir hebat.
"Anak-anak sudah tidur?" Tanya Sonny berbisik.
Tanpa bisa berkata Arin hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.
Senyum tak lepas dari bibir lelaki dewasa itu, hatinya berbunga-bunga berada di dekat Arin. Kini ia bisa leluasa berdekatan dengan sang istri tanpa ada yang mengganggu kegiatan mereka.
Pandangan Sonny turun dan berhenti pada pakaian tidur Arin, kedua jari Sonny memegang satu kancing baju Arin yang paling atas. Sonny memutar-mutar benda itu, membuat sensasi diantara mereka semakin menjadi-jadi.
"Kenapa mengganti pakaianmu?" Ucap Sonny.
Pertanyaan Sonny membuat wajah Arin memerah bak udang yang baru direbus, ternyata Sonny menyadari keanehan pada dirinya, Arin merasa sangat malu saat ini.
"T-tidak apa-apa" Cicit Arin merona.
"Benarkah? Padahal aku suka kamu memakai baju tadi... " Ungkap Sonny.
Wajah Sonny semakin mendekat dan berhenti didepan daun telinga Arin.
"Kamu terlibat indah... " Tambahnya membuat Arin makin meremang!
"Huh!" Sonny meniup salah satu bagian sensiitiff itu, membuat Arin sontak mengeratkan kedua matanya.
"Lihat aku!" Sonny mengapit rahang sang istri, membuat Arin bersisitap lagi dengan dirinya.
"Lihatlah aku malam ini... Hanya aku! Tidak ada yang lain"
Ucapan Sonny membuat Arin sedikit kebingungan, baru saja ia membuka mulut hendak bertanya namun, Sonny dengan cepat membungkam mulutnya dengan bibir seksi itu.
Cup!
Arin termangu melihat aksi suaminya, tetapi ia tak menolak, jelas saja Arin juga menginginkan hal ini.
Arin hanya pasrah melihat perilaku Sonny, tubuhnya sudah dibakar oleh gelora yang sudah hampir setahun tidak pernah ia rasakan lagi.
Arin menggeliat kan tubuhnya, sensasi geli bercampur nikmat membuat Arin tersiksa dibuatnya.
Wajah Sonny memerah! Ia sudah tidak kuat lagi! Sonny ingin merasakan haknya.
Arin menjambak rambut belakang sang suami seolah menyalurkan segala yang tengah ia rasakan.
Arin semakin menggeliat, tubuhnya bergetar hebat akibat reaksi yang dilakukan Sonny.
Tidak ada yang tau sampai kapan mereka akan berhenti, namun yang pasti Arin maupun Sonny belum ada yang mau mengakhiri malam indah tersebut.