Di Tikung Keponakan Ayah

Tiba lah hari dimana Keluarga besar bang Rizal datang kerumah, dan ditunggu juga oleh keluarga besarku.

Harinya jatuh pada hari minggu, aku izin sama mami bos untuk libur kerja hari ini, karena ada acara keluarga, Aku jujur saja bilang sama mami bos, kalau keluarga bang rizal datang kerumah dan di izinkan libur oleh mami bos.

Seperti yang telah di sepakati , keluarga bang rizal berkunjung siap sholat zohor. maka dari pagi di rumah sibuk dengan persiapan kedatangan keluarga bang rizal.

Saudara ,sepupu, juga ipar ibu juga ada yang datang membantu. seperti mau pesta saja, padahal belum.

Tadi pagi bang rizal mengabarkan kalau Di keluarganya yang datang ada kedua orang tuanya, kedua kakak beserta istrinya dan kakeknya dari pihak ayah. serta ada juga tiga orang lagi paman dan tantenya. juga keponakannya yang masih kecil.⁰

Sedangkan keluargaku yang menunggu kedua orang tuaku, dua kakekku, dua nenekku saudara ibu cuma satu yang datang bersama istrinya karena yang lain di luar provinsi tinggal, dan ada juga satu orang sepupu ibu membantu ibu memasak, saudara ayah hanya om umar dan istri yang datang. Mak sam entahlah tidak tahu.

Dari pagi mereka masak berbagai lauk khas minang, semua sibuk di dapur. para nenek melihat dan meyuruh apa yang akan dikerjakan. ibu, istri saudara ibu, istri om umar dan sepupu ibu bergotong royang memasak.

Ilham dan putri sibuk membersihkan rumah dibantu oleh paman amir saudara ibu untuk mengelar tikar besar dan menaro kursi tamu ke tepi ruangan, agar ruangan luas menampung tamu dan kerabat yang datang.

Ayah dan om umar menata teras agar rapi.

Para kakek bercengkrama dan bersejarah di halaman samping dekat pintu dapur, karena disana di buat ayah lesehan untuk beristirahat santai jika ayah baru pulang dari kebun, sebelum masuk kerumah, disana juga ayah membuat kran untuk bersih- bersih jika pakaian berlumpur kalau ayah pulang dari sawah.

Pas azan zuhur kami sholat berjamaah di rumah saja agar lebih akrab dan saling mendekatkan diri dengan saudara.

Selasai sholat semua tidak mau makan berat dulu, kata kakek nanti saja bersama, jadilah mereka hanya minum kopi di temani goreng pisang dan goreng ubi jalar. agar tidak terlalu lapar nanti saat temu keluarga.

Tapi tidak dengan para ibu dan anak- anak, mereka harus makan terlebih dahulu walaupun sedikit yang penting makan dulu, untuk lebih eratnya kerabat , para ibu malah makan bersama di piring besar, istilah minangnya makan bajamba di atas piring kaca besar berukuran jumbo.

Setengah jam siap sholat zuhur, datanglah rombongan keluarga bang rizal. mereka mengunakan tiga buah mobil.

Ayah om umar dan paman amir menyambut di teras, dan mempersilahkan masuk kepada semua tamu, setelah para laki- laki masuk rumah, kemudian para ibu menyusul masuk kedalam rumah .

Aku terkejut dengan masuknya para wanita dari keluarga bang Rizal yang beririgan sambil membawa kotak- kotak kaca yang di ikat pita pink dan emas. mereka bergantian masuk dan keluar dan masuk lagi sambil membawa tentengan yang bentuknya sama dan berbagai ukuran.

Kami semua yang menunggu pun kaget dengan banyaknya bawaan mereka.. hingga tengah rumah yang semula kosong menjadi penuh dengan kotak- kotak bawaan.

Apa ini.... kenapa banyak sekali bawaan mereka.. seperti akan akad saja.

Hingga selesai mereka menyusun semua bawaan itu di tengah rumah baru mereka duduk lesehan bergabung degan semua, hingga ruangan ini penuh.

Setelah basa basi menyilahkan duduk dari tuan rumah dan tamu pun sudah duduk dan berterima kasih sudah disambut bersama keluarga besar.

" Seperti yang sudah diketahui oleh keluarga besar nak Dini disini, bahwa kedatangan kami kesini untuk menentukan hari untuk melaksanakan pernikahan antara anak kami rizal dan nak dini ". ucap ayah bang rizal .

aku duduk di antara perempuan dari keluargaku , para perempuan dari keluarga bang rizal duduk di seberang duduk ku. bang rizal duduk di antara para laki- laki yang mengantarnya berseberangan dengan para laki- laki tuan rumah.

" Dini dan rizal beberapa minggu yang lalu sudah melaksanakan tunangan didepan kami kedua orang tua mereka, sekarang kami melamar secara resmi datang bersama keluarga besar Rizal sekalian menentukan hari baik buat mereka ". tambah ayah bang rizal .

" Alhamdulillah ... terima kasih atas kedatangan dari keluarga nak rizal. kami sebagai keluarga besar Dini menerima dengan tangan terbuka niat baik keluarga nak Rizal ". jawab paman amir, pamam amir adiknya ibuku.

" kami, kakek, nenek , paman , om dan tantenya dini juga sudah di beritahukan sebelumnya kalau dini sudah tunangan dengan nak Rizal. kami keluarga besar dini akan mendengarkan usulan hari baik dari keluarga nak rizal terlebih dahulu, semoga hari dan tanggal nya kami bisa melaksanakannya tanpa halangan ". tambah om umar, adik ayah.

"Terima kasih juga sudah meluangkan waktu untuk menerima kedatangan kami. seperti yang sudah kami diskusikan sebelumnya dengan saudara dan pamam rizal, kami mengusulkan harinya akan dilaksanaka dua bulan lagi, tepatnya minggu ketiga. Apakah dari pihak keluarga dini bisa menerima usulan dari kami ". jelas ayah bang Rizal .

"Apakah ada alasan dari pihak keluarga nak rizal menilih hari itu? dan semoga kami bisa menyangupinya ". jawab om umar

"Begini... hari itu kami rembuk dan pertimbangkan karena itu awal ajaran baru dan masih dalam waktu libur, bagi yang mau masuk sekolah pasti sudah selesai administrasinya maka tidak akan menganggu orang tua dan anak ysng bersekolah.

keluarga yang masih liburpun bisa menghadiri bersama- sama. dan rizal pun bisa cuti lebih lama karena pasti banyak temannya yang ambil cuti di awal liburan, gantian ambil cutinya ". jelas Kakak bang rizal, kutahu itu kakaknya karena dia datang saat acara tunangan surprais hati itu.

" Bagaimana dengan keluarga Nak dini, apakah kita bisa sepakat untuk melaksanakan pada hari yang kami usulkan ini ". tanya paman bang rizal tadi.

" Bagaimana bang husein? bang amir, ayah dan abah? apakah bisa menerima usulan dari keluarga nak rizal? ". tanya om umar kepada keluarga besarku.

" Kami sebagai kakek Dini mengucapkan terima kasih dengan kemurah hatian nya menerima dini menjadi bagian keluarga dari haji faisal, kami pun sangat menerima usulan tanggal yang keluarga haji faisal berikan.

alasannya pun juga kami sangat paham, karena anak- anak kami pun juga mungkin disibukkan dengan kegiatan masuk sekolah para cucu, jadi sangat membantu juga kalau kita acaranya di akhir liburan.. Setuju kan kita semua?!". jawab kakek, abah ibuku.

" Setuju bah, kita menerima usulan dari keluarga nak Rizal ". ucap paman amir,

Om umar pun setuju , kakek dan para nenek pun ikut setuju.

Maka keputusan telah disepakati dua bulan lagi diadakan hari baik nya. Dan selesai diskusi keluarga maka kami tuan rumah menjamu keluarga bang rizal untuk makan siang, walau telat sebenarnya sudah setengah tiga.

Para bapak makan sambil bercerita dengan suasana akrab. begitupun dengan para perempuan, juga sudah mengakrabkan diri, karena sebentar lagi akan jadi keluarga dan berbesanan.

Aku dan bang rizal sering curi pandang sambil malu- malu. Para tetua sibuk dengan makanan yang mereka hadapi di piring masing- masing.

Kami sangat senang karena semua menikmati jamuan ini. Alhamdulillah....

Setelah basa basi sebentar keluarga bang rizal undur diri. karena sudah mau masuk waktu ashar dan mereka pun akan kembali ke kota provinsi.

Mereka akan istirahat dikosan sebentar sampai magrib, selesai magrib baru balik ke kota .

Kami pun bersih- bersih bersama, ada yang menyapu rumah ada yang mencuci piring.

Saat sholat ashar para bapak- bapak sholat ke mesjid, kami yang perempuan ada yang berjamaah dirumah, ada juga yang srndiri- sendiri, semua gantian untuk bersih- bersih. dan sholat. Rumah dan dapur pun bersih lagi seperti semula. dan srmua piring dan tikar pun sudah kembali di simpan di gudang samping kamar ibu.

Menjelang magrib adik ,ipar dan sepupu ayah dan ibu akan pulang kerumah mereka yang ada di kampung ini dan ke kampung sebelah.

Ibu menyuruh mereka membawa makanan untuk dirumah nanti, supaya tidak memasak lagi karena capek sudah sibuk dari pagi di sini. Ibu memang memasak banyak agar bisa dibawa oleh mereka untuk makan malam nanti bersama keluarga di rumah.

Sebelum mereka akan pulang. tiba- tiba kami dikejutkan dengan kedatangan kak sandra dan orang tuanya.

" Mengapa kalian semua mengizinkan Dini untuk menikah !? umurnya masih kecil dari sandra !! Sandra yang harusnya menikah terlebih dahulu...

Apalagi dengan Rizal... Rizal itu pacarnya Sandra....."

.

.

.

Like & coment ya temans...

Terimakasih sudah mampir 🙏🙏 Dan jangan lupa follow ig nya otor @ rd_devii 🙏🙏

Dengan