NovelToon NovelToon
Balas Dendam Sang Mafia (Mencintaimu Atau Membunuhmu)

Balas Dendam Sang Mafia (Mencintaimu Atau Membunuhmu)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Gotcha ! Hati Boss Mafia / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dendam Kesumat
Popularitas:17.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Reyhan Giovano, seorang mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat besar kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan.

Di hari yang bahagia untuknya, saat dia akan melamar kekasihnya, dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan. Dan dia juga harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi.

Karena itu Reyhan tidak akan tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia akan membuat perhitungan kepada orang-orang yang terlibat pembunuhan terhadap calon mertuanya, dengan memanfaatkan seorang putri dari salah satu musuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gak Bisa Move On

"Nona, Tuan menyuruh anda untuk datang ke markasnya." ucap seorang pelayan kepada Jenny, karena Sandi sudah standby di mobil yang telah terpakir halaman rumah .

Jenny hanya bisa menghela nafas berat, padahal badannya masih terasa lemas karena dia sudah di gempur terus oleh Reyhan semalam. "Hmm... memangnya ada apa sih!" gerutu Jenny dengan pelan sambil menghampiri mobil milik Sandi.

Jenny segera masuk ke mobil Sandi.

Sandi terus melirik Jenny yang kelihatannya dia baik-baik saja padahal dia sedang di tawan oleh Reyhan, bahkan sebagai seorang tawanan Jenny bisa berpenampilan casual dengan wajahnya yang sangat terlihat cantik.

Aneh sekali untuk seorang sanderaan bisa terlihat rilex dan baik-baik saja seperti ini.

"Hmm... apa bos menyiksamu atau menghajarmu?" tanya Sandi, dia penasaran karena melihat Jenny tidak seperti seorang tawanan malahan dia seperti sedang menjemput seorang nyonya Reyhan.

"Tentu saja dia menyiksaku, bahkan dia membuatku pingsan." jawab Jenny dengan jujur.

"Benar kah?" Sandi tidak tega mendengarnya, dia sudah melihat Jenny dia acara pernikahan Reyhan kemarin. Untuk pertama kalinya Sandi mendengar Reyhan menyiksa seorang wanita, padahal dia sangat tau Reyhan paling tidak bisa menyakiti wanita karena selalu mengingat adiknya.

"Iya," jawab Jenny singkat.

Sambil menyetir mobil, Sandi sebentar-sebentar melirik Jenny, aneh sekali tidak ada satupun kulit Jenny yang lebam padahal Reyhan sudah menyiksanya sampai pingsan. dia seorang hacker yang pintar, tapi urusan seperti itu dia begitu kesulitan untuk menemukan jawabannya.

Sandi hanya bisa berkata di dalam hatinya sayang sekali gadis secantik ini harus berurusan dengan tetua Dego dan Reyhan.

****************

Reyhan sedang menunggu kedatangan Jenny, dia duduk di ruangannya, dia sudah memastikan Jenny tidak akan melihat Roni yang dia sandera di belakang Markas karena Jenny pasti mengenali anak buah Andreas.

Entah mengapa jadi terlintas bayangan saat dia sedang bercinta dengan Jenny semalam, bahkan dia bisa mengingatnya secara detail dari awal sampai akhir, dia masih membayangkan bagaimana nikmatnya saat mengusai tubuh Jenny, membuat tubuhya terasa panas dan jantungnya berdebar-debar, Reyhan segera meneguk minuman yang tersedia di meja kerjanya untuk menjernihkan pikirannya.

"Reyhan." sapa Jenny sambil membuka pintu.

Reyhan yang lagi minum langsung tersendak, "Ohok! Ohok!... "

Jenny panik melihatnya, "Ya ampun kamu kenapa?" Dia menepuk-nepuk punggung Reyhan.

Reyhan menepis tangan Jenny, "A-aku tidak apa-apa."

"Benar kah? Tapi wajahmu memerah? Apa kamu sedang sakit?" Jenny memperhatikan wajah tampan Reyhan sambil menempelkan punggung tangannya di kening Reyhan. "Tapi suhu badanmu normal."

Reyhan nepis tangan Jenny lagi, "Aku sudah bilang aku tidak apa-apa." bentaknya. Reyhan hanya bisa menghela nafas berat melihat Jenny, dia pikir setelah kejadian semalam Jenny akan takut padanya atau jadi merasa segan. Tetap saja sikapnya seperti itu.

"Lalu untuk apa kau menyuruhku kesini? Apa kau merindukan aku?" gurau Jenny , dia tersenyum manis pada Reyhan.

Jenny sangat terlihat cantik hari ini, "Kau berdandan?" Reyhan memperhatikan wajah Jenny.

"Iya, aku pinjam make up bi Tuti, kau hanya membelikan aku pakaian tapi tidak membelikan aku make up. Aku sudah menyuruh bi Tuti untuk memesankan make up untukku, jadi kau tinggal membayarnya nanti."

Reyhan jadi merasa pusing harus bersikap apa pada Jenny, Jenny sama sekali terlihat rilex berada di dekatnya. "Hhh... kau tau aku ini siapa?"

"Tentu saja kau ini suamiku, kau lupa ya kau yang sudah memaksa ku untuk menikah denganmu."

"Maksudku bukan itu, tapi... ah sudah lah. " Reyhan tak ingin memperpanjang pembicaraannya dengan Jenny. "Aku ingin kau memeriksa seorang anak, badannya panas sekali."

"Anak?" Jenny terkejut mendengarnya, "Anak siapa? Apa sebenarnya kau seorang duda?" Jenny bertanya seperti itu sambil membulatkan matanya. "Hmm... pantas saja semalam kau seperti orang yang sudah berpengalaman."

Tenggorokan Reyhan menjadi kering saat mendengar ucapan Jenny mengenai pertempuran mereka semalam.

"Bukan!" Reyhan menegaskan itu. "Itu pertama untukku. "

Jenny membulatkan matanya, "Benar kah?"

"Aku menyuruhmu kesini bukan untuk membahas itu!" Tegas Reyhan, dia tidak ingin sampai dia hilang kendali lagi apalagi kalau sampai dia memakan ucapannya sendiri untuk tidak menyentuh Jenny lagi.

"Kami menyelamatkan seorang anak dari penculikan, dan kami masih terus mencari alamat ketiga anak itu. Tapi sayangnya ada satu anak yang sedang sakit sekarang."

Jenny tertegun mendengarnya, ada perasaan kagum pada Reyhan, dia memang tidak salah menilainya dari awal pertemuan mereka, walaupun Reyhan selalu ingin terlihat kasar atau dingin tapi sebenarnya dia pria yang baik. Itulah yang ada di pikiran Jenny sekarang.

"Wah... kau pantas sekali disebut pahlawan, Rey!" Jenny mengacungkan jempol sambil tersenyum manis.

Reyhan hanya terpaku saat melihat Jenny tersenyum manis padanya, dia menggelengkan kepala, jangan sampai dia terpesona oleh anak Andreas itu.

Ingat Rey! Dia anak Andreas! Anak Andreas! Anak musuhmu! Itulah yang ada dipikiran Reyhan saat ini saat memandangi Jenny.

Terpesona gak Rey kalau Jenny seperti ini..

...****************...

...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...

...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...

...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....

...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...

1
aliya
bagus..suka
Nenk Manieez
mmg sandi the best/Good/
Nenk Manieez
sandi jgn mati y thor
Nenk Manieez
ksian andra
Fitri Ar Rhachman
oh..gt toh kirain jenny langsung pergi
Fitri Ar Rhachman
jenny sama reyhan pisah ya thor
Fitri Ar Rhachman
tegang thor
Fitri Ar Rhachman
amazing lanjutkan thor
Fitri Ar Rhachman
selamatkan jenny rey
Fitri Ar Rhachman
jangan di buat mati thor sandi nya huhu...huhu...sandi
Fitri Ar Rhachman
telor ceplok mania gurih ya reyhan
Fitri Ar Rhachman
ah...so sweet thor, karya mu the best thor
Fitri Ar Rhachman
hadeuh hanas thor
Fitri Ar Rhachman
cemburu nieh panas panas dah kamu rey
Fitri Ar Rhachman
kena karma loh ga mungkin suka, di tinggal jenny bau tau rasa
Fitri Ar Rhachman
haredaung thor... suami mana suami...😛
Fitri Ar Rhachman
nah loh love love kan sama jenny
Fitri Ar Rhachman
curiga bakal ketemu sama kelara
Fitri Ar Rhachman
nah kena kan reyhan
Fitri Ar Rhachman
hayo mau lagi kan rey
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!