NovelToon NovelToon
Istri Buta Sang Pengacara

Istri Buta Sang Pengacara

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Detektif / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Seiring Waktu / Pihak Ketiga / Gadis Amnesia
Popularitas:929.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: ainuncepenis

Serra gadis yang masih berusia 19 tahun mempertaruhkan kehormatannya karena hanya sakit hati atas perbuatan sang tunangan yang berselingkuh dengan sahabatnya.

kata-kata sang kekasih yang menyakitinya membuatnya berpikir pendek, tidur dengan pria yang baru dikenalnya malam itu.

Arkan yang menerima tawaran wanita yang sangat menyedihkan itu. Memenuhi permintaan wanita itu karena sebuah persyaratan. Mereka menghabiskan malam bersama tanpa mengenal satu sama lain.

Beberapa tahun kemudian takdir mempertemukan mereka dalam keadaan berbeda. Serra yang mengalami kecelakaan dan membuatnya kehilangan penglihatan.

Harus sering berurusan dengan Arkan karena sebuah kasus.

Bagaimana Arkan harus menghadapi wanita yang pernah tidur dengannya namun wanita itu tidak bisa melihat dan mengenalinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegelisahan

Arkan pun memilih meninggalkan Yasmine dan menaiki anak tangga mencari istrinya. Arkan meninggalkannya Yasmine masih penuh dengan kekesalan, dan juga dendam.

Yasmine memang mulai curiga jika Arkan sudah mulai menyukai Serra. Dia tidak menyangka bisa kalah dari wanita buta. Ya harus di akuinya selama ini dia memang selalu kalah.

Serra buta atau tidak buta, Yasmine tetap tidak bisa menyainginya dan menganggap remeh anak tirinya itu. Hanya saja semenjak Serra buta Yasmine lebih sering mengerjainya.

**********

Serra berdiri di balkon tempat favoritnya. Dengan memakai piyama pink-nya berbahan satin. Serra menikmati udara malam.

Tempat itu memang selalu membuatnya nyaman, hatinya yang buruk bisa membaik dengan keberadaannya di sana. Meski tidak bisa melihat, Serra bisa merasakan dengan hatinya keindahan malam di atas balkon tersebut.

Wajahnya yang murung, wajah itu menunjukkan banyak pikiran yang tidak terselesaikan, meski bertemu Vira dan berbicara banyak hal tetap saja Serra masih tidak tenang.

Ya pembicaraan tadi pagi masalah rencana bulan madu masih terngiang di pikirannya. Memang benar apa kata papanya dan Vira jika dia memang ingin ke Eropa. Tetapi dia hanya meyakinkan Arkan kalau dia memang tidak tertarik dalam hal itu.

Sebagai wanita yang memiliki cacat fisik, Serra harus sadar posisinya. Meski sudah menikah, tetapi dia selalu mengingatkan dirinya untuk tidak berekspetasi tinggi terhadap pernikahan itu.

Serra juga yakin Arkan memang pasti menolaknya. Tetapi seperti ingin menjaga hati sendiri Serra lebih ambil kendali menolak lebih awal. Serra seperti takut mendengar itu dari mulut Arkan yang mungkin akan membuat hatinya sedikit sakit.

Serra menghapus dadanya, seraya menenangkan hatinya, seperti berbicara pada dirinya sendiri, membuat Serra lebih mengerti tentang pernikahannya yang hanya sebuah status dan tidak bisa berharap banyak.

**********

Arkan mencari Serra kekamarnya, tetapi tidak menemukan wanita itu. Arkan kembali mencarinya, ke setiap ruangan. Setelah berpikir sebentar, sepertinya Arkan tau di mana keberadaan istrinya, dan dengan cepat akan menuju tempat istrinya.

Arkan menuju ruang belajar Serra dan memang benar Arkan menemukan wanita itu di situ, berdiri dengan penuh pemikirannya.

Arkan menarik napasnya dengan perlahan langkah kaki Arkan mendekati istrinya. Sampai Arkan sudah berdiri di samping Serra. Serra tidak menyadari keberadaan Arkan.

Arkan meletakkan ke -2 tangannya di pagar balkon.dan menoleh kerah istrinya, melihat wajah istrinya yang banyak pikiran dan tidak terukir senyum di wajah itu. Dia bahkan melihat 2 bola mata itu berkaca-kaca.

" Ehmmmm," Arkan berdehem.

Serra yang mendengarnya tersentak kaget dan langsung menggeser-geserkan kepalanya mencari arah suara tersebut.

" Arkan," ucap Serra menyadari keberadaan suaminya

" Iya, kenapa kamu belum tidur?" tanya Arkan.

" Bukannya kamu bilang, tidak ingin menginap, kenapa ada di sini?" tanya Serra tanpa menjawab pertanyaan Arkan.

" Iya, aku berubah pikiran," jawab Arkan " Kenapa kamu belum tidur?" tanya Arkan lagi.

" Aku belum mengantuk," jawab Serra datar.

" Apa yang kamu pikirkan," tanya Arkan memastikan jika Serra memang pasti memikirkan hal lain dan mungkin saja tentang pembicaraan tadi pagi.

" Tidak ada," jawab Serra datar.

" Jangan bohong," ucap Arkan tidak percaya.

" Aku tidak memikirkan apa-apa, aku hanya belum mengantuk," ucap Serra meyakinkan Arkan.

Arkan menelusuri wajah Serra dengan matanya, dan sangat jelas wajah itu penuh kebohongan.

" Serra katakanlah, jangan menutupinya," ucap Arkan.

Serra menarik napasnya dan membuangnya perlahan. Memang dia paling tidak bisa berbohong pada Arkan. Suaminya itu selalu bisa membaca pikirannya.

" Aku minta maaf," ucap Serra. Membuat Arkan bingung, kenapa wanita itu malah meminta maaf.

" Minta maaf soal apa?" tanya Arkan heran.

" Papaku, maafkan papaku, pasti papaku menyulitkanmu, pertama dia menyuruhmu untuk mengumumkan pernikahan kita, dan hari ini, dia membelikan kita tiket bulan madu, untuk kita," ucap Serra.

Arkan tidak percaya mendengarnya. Arkan Pada akhirnya akhirnya Serra mengetahui juga bahwa dia menolak permintaan papa mertuanya itu kemarin.

" Serra, kamu tahu masalah itu?" tanya Arkan memastikan.

" Hmmm,, maafkan papaku, menyulitkan mu, percayalah aku berjanji kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucap Serra menghadapkan wajahnya pada Addrian.

Mereka sekarang sudah berhadapan, Arkan bisa melihat wajah istrinya yang memang menyesal akibat tindakan papanya. Tetapi Arkan juga bisa melihat ada kekecewaan di wajah cantik itu.

" Serra aku tidak ada bermaksud untuk_ _ _"

" Arkan, aku tau, aku tidak apa-apa, lagi pula aku tidak berharap apapun. Tidak mudah bagi kamu untuk mengumumkan pernikahan itu." ucap Serra.

" Serra bukan itu maksudku,"

Terukir senyum tipis di wajah istrinya, sekan mengatakan dia tidak mempersalahkan semua itu.

" Arkan bukannya sebelum kita menikah, kamu sudah mengatakan jika keluargamu memang tidak tau. Jadi aku tau kamu pasti khawatir jika keluarga mu tau, tentang pernikahan kita dari media. Jadi wajar saja jika kamu tidak ingin mengumumkan pernikahan itu, lagi pula keluarga mu pasti kecewa kalau mengetahui berita itu dari orang lain," Serra hanya berusaha tenang. Meski ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

" Serra," Desis Arkan.

" Sudah lah Arkan. Kita jangan membahas itu lagi. Aku akan membuat papa ku mengerti. Arkan aku sadar tentang status pernikahan kita, maaf jika status ini akan terus menyulitkanmu," ucap Serra lagi.

" Maksud kamu?" tanya Arkan.

" Kita menikah bukan berdasarkan cinta, kita menikah hanya kesepakatan. Jadi Tidak ada yang perlu di khawatir kan dalam hubungan pernikahan kita. Kamu menikahiku karena sebuah kasus begitupun dengan aku, menerima pernikahan itu, karena hal yang sama,"

Arkan tidak mengerti dengan pikiran Serra. Serra berbicara dengan lempang. Tetapi Arkan bisa merasakan jika wanita itu kembali menyimpan kekecewaan.

" Serra apa yang kamu pikirkan?" tanya Arkan.

" Aku tidak sembarangan menerima pernikahan itu. Sebelum memutuskannya, aku sudah memikirkan resikonya," jawab Serra.

" Resiko apa," tanya Arkan tegas.

Dengan serius Arkan memandangi wajah Serra. Serra tidak sadar jika air matanya hampir saja jatuh. Dia hanya menahan agar Arkan tidak melihat butir air mata itu.

Serra menarik napasnya seakan siap menjelaskan apa yang di pikirkannya selama ini.

" Arkan Aku tau kamu orang seperti apa, kamu Pria memiliki segalanya. Kesempurnaan dalam fisik, materi, semua sudah kamu miliki. Banyak para wanita di luar sana antri untuk menjadi pacar atau istrimu. Aku sadar siapa aku. Papaku memang kaya, memiliki harta yang berlimpah. Tetapi aku sadar aku wanita cacat fisik, aku tidak bisa melihat, kesempurnaan jauh dari hidup ku." ucap Serra, Arkan hanya diam menunggu kalimat Serra selanjutnya.

" Jadi aku selalu menyiapkan diriku untuk hal yang membuat ku pada akhirnya tidak sakit hati. Pria seperti mu suatu saat pasti akan meninggalkan ku. Tetapi bukankah itu tidak akan menjadi masalah, karena kita berdua memang saling tidak memiliki perasaan apa-apa," ucap Serra lagi dengan kekuatan.

Arkan terdiam, mendengar perkataan Serra, dia tidak menyangka jika Serra memikirkan hal itu, Serra terlalu santai atas hubungan pernikahannya. Tidak sadar akhirnya air mata Serra jatuh di pipinya.

Serra yang menyadari air matanya jatuh langsung dengan cepat menghapusnya.

Serra menyadari posisinya tidak mungkin juga dia harus mengharapkan lebih dari Arkan suaminya, dia tau suatu saat Arkan pasti akan pergi dari hidupnya.

Arkan yang melihat tangan Serra menghapus air matanya, menghentikan tangan Serra, Arkan mendekatkan dirinya pada Serra membungkukkan kepalanya, memegang pipi wanita itu dengan tangannya. Mata Arkan berkeliling melihat detail wajah istrinya itu.

" Ada apa Serra," ucap pelan Arkan. memegang pipi Serra

" Arkan pernikahan kita hanya status. kita menikah tidak berdasarkan apapun tidak saling menyukai apalagi cinta. Tetapi kamu harus ingat, selagi aku masih istrimu, aku tidak suka kamu dekat dan memiliki hubungan dengan wanita lain, Aku hanya ingin di hargai sebagai istri," ucap Serra dengan serius.

Hay para readers jangan lupa.

😄Follow

😄Coment

😄Like

😄Vote

🌹jadiin favorite kalian ya.

🌹ditunggu komentarnya, kasih saran yang 🌹banyak ya.

🌹Aku akan up yang banyak kalau kalian terus dukung karya ku🌹

1
Ngobrolin Bola
2025 baru baca cerita ini seru super gemes
Sarimurni
kenapa kebanyakan iklan sih
Linda Agustina Wardhana
tmbh panjang critanya jd gk beres² muter aja di situ
Rizkyta Setiyani
Kecewa
Rizkyta Setiyani
Buruk
Ika
vita cantik bgt visualnya
Neni yulianti
nah mamanya baik kok, trus apa alasannya gak mau ngenalin serra sama mamanya
benar2 ya arkan si maha sempurna
Neni yulianti
lemot
Neni yulianti
justru pak suroto itu ingin menyelamat kan putrinya dari orang seperti kamu arkan, coba dari awal kamu bilang tidak akan meninggalkan serra mungkin pak suroto tdk akn melakukan itu
dasar arkan maha sempurna, muak aku dg sifatnya
aku lbh suka klau endingnya serra gk sama arkan lagi, mungkin dg dokter mata serra nanntinya jatuh hati sama pasiennya, itu akn lebih seru daripada sama si arkan yg maha sempurna eh sok sempurna maksudnya 🤭
Neni yulianti
tidak suka dg sifat pemeran laki2 nya egois
meinikah bukan karna cinta, tidak mau meninggalkan trus apa masalahmu wahai arkan yg sok sempurna
apa sesusah itu meyakinkan hati,
seenaknya sendiri gk suka dibantah tapi selalu membantah, mana ada orang yg seperti itu
saranku ya serra kamu tinggalin aja arkan diam2 biar tau rasa tuh orang yg maha sempurna 😏
Nifi Sabila
good
Rara Koswara
cerita nya bagus
Rara Koswara
sera hamil, tiba2 3 tahun kmudian, ank sera gmn ?
ummi rama
anaknya sera kmn thor...
Dwi Benawi
hemmmm gemes aku... cepet ngomong donk.. Serra jangan terlalu keras kepala donk... makin kesini kok makin bodoh Krn keras kepala
Delia Alfarizi
Arkan kok nyalahin pk suroto yg namanya ortu pasti kuatir anaknya cuma JD pelampiasan takut hamil trus ditinggal karna pernikahan yg jelas.kamu aja aneh Arkan punya istri kok ga dikenalkan org tuamu ada apa denganmu...
Neni yulianti: iya aku setuju, kenapa juga gk mau ngenalin serra sama ortumu
kalau gk suka tinggalin aja selesai,
udah berapa kali serra minta ninggalin dia malah gk mau
ditanya cinta sama serra gk cinta, trus apa masalahmu wahai arkan
total 1 replies
Niar Andriyani
cerita nya bagus
Ilan Irliana
Yasmin itu trnyt haus akn belaian laki2 toh...hihi
Ilan Irliana
sprtinya Suroto cinta m Sherra dah...g rela Sherra bhgia m yg lain....Suroto pst ayah angkt...hihi
Ilan Irliana
Cctv g pny y Ar???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!