+Cinta satu malam】Terjebak Cinta Tuan Presdir
Deskripsi Cerita:
Alana, seorang perempuan cantik yang tumbuh dalam lingkungan keras, tidak pernah menyangka bahwa hidupnya akan berubah dalam satu malam yang tragis. Sejak kecil, ia telah kehilangan kedua orang tuanya dan terpaksa tinggal bersama bibi serta sepupunya yang memperlakukannya dengan buruk. Meskipun hidup dalam tekanan, Alana selalu menjaga kehormatan dan kesuciannya.
Namun, segalanya berubah ketika Clara, sepupunya yang licik, bersama ibunya, Sandra, menjebaknya dalam sebuah rencana busuk demi uang. Dengan tipu daya dan obat bius, mereka menyerahkan Alana kepada seorang lelaki kaya yang haus nafsu. Namun, keberuntungan tampaknya masih berpihak pada Alana—lelaki yang seharusnya menjadi pemilik tubuhnya justru mengembalikan uangnya dan pergi.
Sayangnya, Alana tetap tidak bisa lepas dari jeratan takdir. Dalam keadaan setengah sadar akibat pengaruh obat, ia terbangun di kamar hotel bersama seorang pria asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Asila27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
apakah dia menyerah
Melinda menggenggam tangan Alana semakin erat, mencoba menyalurkan ketenangan. Untuk memberi semangat kepada Alana.
"Kita gak akan membiarkan dia merebut anak-anakmu al, Aku dan Melvin akan selalu di sisimu," kata Melinda meyakinkan.
"Tapi kalau dia menggunakan kekuasaannya? Aku tahu siapa Ronal. Dia bukan tipe orang yang akan menyerah begitu saja. Aku takut Mel," ucap alana dengan suara bergetar, matanya penuh ketakutan.
Melvin menarik napas dalam, ekspresinya tegas.
"Kalau perlu, kita bawa masalah ini ke jalur hukum. Kamu punya hak penuh atas Andra dan Dira. Lagipula, selama ini dia ke mana? Dia tidak ada saat kamu berjuang membesarkan mereka." sahut Melvin.
Alana terdiam. Kata-kata Melvin ada benarnya. Selama ini, dia yang berjuang sendiri. Namun, bayangan Ronal yang penuh ambisi membuatnya ragu.
"Kalau dia memaksa? Kalau dia menggugat hak asuh?" tanya Alana lirih.
Melinda menatapnya lekat.
"Kita akan pastikan itu tidak terjadi. Kita bisa kumpulkan bukti bahwa dia tidak pernah hadir sebagai ayah. Hakim tidak akan mudah memberikan hak asuh kepadanya begitu saja." jawab Melinda.
Alana menggigit bibirnya. Pikirannya masih dipenuhi ketakutan.
"Atau... kita benar-benar pergi dari sini al, Kita kembali ke Korea. Kamu bisa mulai hidup baru di sana," kata Melvin kembali mengusulkan ide nya.
Alana menatap Melvin dengan terkejut.
"Kabur Vin? Aku... aku lelah terus lari dari dia." ucap Alana dengan wajah menunduk
Melinda tersenyum lembut. "Kita bukan lari al, Kita hanya mencari tempat di mana kamu dan anak-anak bisa merasa aman. karena menurutku di sana lah kamu akan aman. Tapi semua keputusan ada di tanganmu." sahut Melinda.
Alana yang mendengar ucapan sahabat nya itu, menarik napas panjang. Ia tahu cepat atau lambat, ia harus menghadapi Ronal. Tapi satu hal yang pasti ia tidak akan membiarkan siapapun mengambil Andra dan Dira darinya.
"lalu apa rencana kamu al! Apa kah kamu memiliki rencana.!" Tanya Melinda.
Alana yang mendengar pertanyaan sahabat nya, menghela nafas.
"aku sudah memutuskan nya Mel, vin. Kalau aku akan menghadapi nya. !" Jawab Alana akhirnya.
Beberapa hari telah berlalu, sudah 2 hari sejak kedatangan Ronal ke rumah Alana kemarin. Sejak itu pula Ronal tak datang lagi. Seolah ia terlah menyerah.
Nyata nya Tampa sepengetahuan Alana, Ronal sedang menyelidiki, masalah masa lalu Alana. Yang ternyata selama ini orang tua Alana, bukan meninggal karena kecelakaan melainkan bibi dan sepupu nya lah yang menyabotase mobil almarhum orang tua Alana dulu, sehingga menyebab kan orang tua Alana kecelakaan dan meninggal dunia.
Saat ini Ronal duduk di dalam mobilnya, menuju perusahan nya. Ia duduk dengan menatap hasil penyelidikan yang baru saja ia dapatkan dari Tomy mengenai masa lalu Alana.. Tangannya mengepal erat, rahangnya mengeras saat membaca laporan itu.
"Jadi selama ini… orang tua Alana bukan meninggal karena kecelakaan biasa? Mereka dibunuh?" gumamnya dengan nada dingin.
Ia mengusap wajahnya, mencoba mencerna informasi tersebut. Hatinya dipenuhi kemarahan. Jika ini benar, maka selama ini Alana hidup dalam kebohongan.
"iya tuan seperti yang anda lihat. Ada yang menyabotase mobil orang tua Miss Alana." sahut Tomy.
"brengsek cari buat memberi Mereke pelajaran Tomy, buat mereka mengaku di depan Alana.!" kata Ronal dengan tegas.
"baik tuan, saya akan melakukan secepat mungkin.!" jawab Tomy.
"dengan ini semoga aku bisa membuat hati Alana melunak, dan mau memberiku izin buat bertemu anak-anak ku." gumam Ronal.
Sementara itu, di rumah alana, Alana masih gelisah. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa keputusannya untuk menghadapi Ronal sudah benar, tapi diam-diam ia juga bertanya-tanya kenapa Ronal tiba-tiba menghilang?
"Apa dia benar-benar menyerah?" gumamnya sendiri.
Melinda yang duduk di sampingnya langsung menggeleng.
"Aku tidak yakin al, dia menyerah begitu saja. Bukan kah kita semua tau dari berita nya, kalau Ronal bukan tipe orang yang mudah menyerah. Aku takut dia sedang merencanakan sesuatu." ucap Melinda.
Alana yang mendengar ucapan Melinda, menggigit bibirnya. Pikirannya mulai dipenuhi berbagai kemungkinan.
Apakah Ronal mencari cara untuk merebut Andra dan Dira? Atau ada hal lain yang sedang ia lakukan?
Dan ternyata dugaan Melinda benar. Ronal tidak pergi begitu saja. Ia sedang menggali lebih dalam masa lalu Alana, dan apa yang ia temukan membuatnya semakin bertekad untuk bertemu lagi dengan Alana, bukan hanya untuk membahas anak-anak mereka, tapi juga untuk mengungkap kebenaran yang selama ini disembunyikan darinya.
Ronal menarik napas dalam, lalu mengeluarkan ponselnya dan mengetik sebuah pesan.
"Alana, kita perlu bicara. Ini bukan tentang anak-anak. Ini tentang orang tuamu."
Begitu pesan terkirim, Ronal menghela napas panjang. Ia tahu, setelah ini, segalanya tidak akan pernah sama lagi.
1. Awal kalimat gunakan huruf kapital.
2. Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya contohnya di kalimat ini coba perhatikan lagi letak tanda bacanya.
3. Setelah ku baca chapter satu ini aku koreksi untuk penggunaan huruf kapital dan huruf kecilnya masih ada salah tempat
4. Saran aku sih banyak mampir dan baca karya-karya lainnya amati dan perhatikan penulis mereka
Sekian terimakasih🤗