NovelToon NovelToon
Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Istri Arjuna (Sebatas Pelampiasan)

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Senjahari_ID24

Blurb

Arjuna Syailendra dan Anggita Jelita, menerima perjodohan demi kepentingan masing-masing. Bersama bukan karena cinta, tetapi hanya sebatas azas manfaat.

Akankah rasa berdebar tak terencana tumbuh di hati mereka? Sementara Arjuna hanya menganggap Anggita sebagai pelampiasan dari cinta tak berbalas di masa lalu.

Ikuti kisah mereka yang akan menguras emosi. Selamat membaca🤗.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjahari_ID24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16a

BAB 16a

Semua orang masuk ke ruang perawatan Ningrum. Maharani duduk menjauh dekat televisi setelah menyapa seperlunya. Meski malas, Maharani tetap memberi salam, bagaimana pun juga Marina selalu menekankan untuk menjaga tata krama terhadap orang yang lebih tua. Anggi memeluk ibunya penuh rindu, disusul Juna yang juga menyapa sopan ibu mertuanya.

"Kamu sudah baikan, Nak?" tanya Ningrum pada si bungsu.

"Aku sudah sehat, Bu. Tinggal pemulihan saja." Anggi menjawab lembut, menenangkan.

"Bagaimana kabarmu, Ningrum? Kangen sekali rasanya." Marina memeluk Ningrum kemudian duduk di kursi yang disediakan di sisi ranjang.

"Aku juga kangen padamu, besan. Kondisiku sudah sangat baik. Beberapa hari lagi dokter mengatakan aku sudah boleh pulang," jawab Ningrum penuh sukacita.

"Syukurlah. Setelah sembuh benar, kamu harus menginap di rumahku, sekalian berlibur di Bali."

"Terima kasih atas semua kebaikan keluargamu, mengeluarkan begitu banyak biaya hanya demi kesehatanku," ucap Ningrum penuh syukur bercampur tak enak hati.

"Kita adalah keluarga sekarang. Sudah seharusnya saling membantu. Fokus saja pada kesehatanmu," jawab Marina tulus dari lubuk hati.

Ningrum bergerak ingin bangun. Dengan sigap Anggi membantu, tetapi Ayu langsung menyela setengah menepis tangannya. Tergesa membantu ibunya supaya duduk nyaman demi menciptakan image anak berbakti di depan Marina.

"Biar aku saja. Kamu duduk sana!" bisik Ayu ke telinga Anggi penuh penekanan di setiap suku kata yang diucapkan.

Anggi mundur lalu menatap punggung kakaknya keheranan. Biasanya jika ia sedang berada di rumah sakit, Ayu selalu menumpahkan semua tugas mengurus sang ibu padanya dan Anggi tidak pernah keberatan akan hal itu.

Anggi mundur menjauh, lalu mengambil satu buah apel di meja dekat dispenser yang terletak di sudut kanan ruangan. Ia bermaksud mengupaskan buah untuk ibunya daripada duduk diam tak berfaedah. Lagi-lagi Ayu merangsek menyambar buah apel dari tangannya. Melotot memberi isyarat agar Anggi menyingkir.

"Tidak usah mencari muka. Duduk sana!" bisik Ayu lagi dengan gigi gemeletuk, kemudian mendorong pundak Anggi sekilas hingga adiknya itu hampir terjerembab. Beruntung, Juna yang berdiri tidak jauh sigap menangkap pinggang Anggi. Walaupun Juna sedang fokus ke layar ponsel, ternyata refleksnya patut diacungi jempol.

"Hati-hati dong!" gerutu Juna pelan. "Sebenarnya kamu kenapa? Bisa-bisanya di lantai datar begini malah hampir jatuh?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Oh, i-itu, kakiku masih agak lemas. Terus kayaknya ada air yang tumpah di lantai, jadinya aku terpleset" Anggi mencoba mencari alasan, harap-harap cemas semoga Juna tidak melihat saat Ayu mendorongnya. Tidak ingin terjadi keributan di hadapan ibunya.

Raut Juna berubah cemas. Spontan dia berjongkok, meraba lutut juga betis Anggi dengan ekpresi panik. "Sebelah mana yang masih lemas? Apa perlu di cek X-ray?"

Anggi nyaris terbahak menyemburkan tawa akan respons Juna yang amat berlebihan, padahal ia menjadi sakit pun penyebabnya adalah Juna dan sekarang si pelaku malah panik sendiri.

"Ya ampun, aku cuma lemas. Bukan patah tulang." Anggi terkekeh sekaligus malu. Mata para orang tua mencuri-curi pandang padanya akibat sikap Juna yang terlalu mencolok. Dengan kikuk Anggi meminta Juna bangun dan menyeretnya keluar kamar.

"Setelah tiga bulan menikah. Mereka makin akrab saja ya. Aku memang tidak salah meminta putrimu untuk dijadikan istri putraku. Anggi bisa membuat Juna menjadi lebih manis." Marina terkikik, merasa lucu sekaligus senang.

"Tolong bimbing putriku, Marina. Anggi masih harus banyak belajar untuk menjadi seorang istri," pinta Ningrum sembari meremas jemari Marina.

"Dia sudah tidak perlu diajari. Sejak awal melihatnya aku selalu yakin, bahwa Anggi yang terbaik untuk Arjuna."

Marina dan Ningrum kembali bercengkerama dalam canda tawa. Maharani lebih suka menonton siaran televisi, sedangkan Ayu mengepalkan tangan dan mendengus dengki mendengar pujian Marina untuk adiknya.

TBC

1
Snow Kim Barbie
AKHIRNYA JUNA BILANG CINTA SAMA ANGGI 😂😊
khaerani suherman
udah baca kesekian kalinya bagus
Runik Runma
semoga bahagia sllu kalian berdua
Runik Runma
gengsi di gedein
Anonymous
ga nggeh...tunangannya gagal 1 th yg lalu...pdhl viona anakny sudah 2...jd?
Runik Runma
mantap
Runik Runma
keren ini ceritanya meresapi bnget ke hati
Snow Kim Barbie
JUNA SEKA TUBUH ANGGI DENGAN TEGANGAN TINGGI YG HARUS DI REDAM, & SELAMA 40 MENIT PULA 😊😊😊
Snow Kim Barbie
JUNA GAK MAU ORANG LAIN YG MENYEKA TUBUH ANGGI, KARENA CEMBURU, WALAUPUN PERAWATNYA CEWEK 😅😊
Anonymous
f
Snow Kim Barbie
JUNA PULANG CEPAT UNTUK BERTEMU DENGAN ANGGI & BERIKAN KEJUTAN, TAPI MALAH DIA YG TERKEJUT KARENA ANGGI MASUK KE RUMAH SAKIT 😱
Snow Kim Barbie
YANG SABAR TINGKAT TINGGI YA PANDU 😓.

JUNA NYEBELIN TINGKAT TINGGI 😡
Fardiana Hamsah
Luar biasa
Eliyanti
Kecewa
Eliyanti
Buruk
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
Snow Kim Barbie
KASIHANNYA PANDU, DIMARAHIN JUNA TERUS 😅
Siti Aisyah
pembaca baru nih dpt recomend dr pembaca author sebelah, pencarian pertama karya ni yg teratas, oke lanjut baca cuss...
mpoknya oneng
Luar biasa
Zia Alika
good job Thor ✅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!