Nayna yang berencana pulang kampung untuk mengisi hari liburnya justru harus mengalami hal yang sangat tidak ia inginkan. Menikah !! yaa di usianya yang sudah 26 tahun dia memang belum memiliki rencana untuk menikah, namun hari ini ia harus menikah.
"Dengan siapa?" Batin Nayna bertanya-tanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rima Sulistianingsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
"kamu perempuan gila yang mau nikah sama aku" Ucap Raka yang membuat Nayna terperanga mendengar Kata-kata Raka, bukan hanya Nayna, Rina dan Pak Adi yang tidak mengetahui status mereka pun sangat terkejut
Nayna menatap sekelilingnya, Ia menatap satu persatu orang disekeliling.
"Setelah sholat jum'at bawa laporannya ke ruangan ku" Ucap Raka yang terlihat santai sekali
Rina dan Pak Adi masih dalam keadaan syok,
"Nay, Kamu sudah nikah sama Pak Raka?"Tanya Rina yang rupanya didengar oleh Raka
"sudah jalan 3 bulan lebih "Jawab Raka sebelum pergi meninggalkan Nayna yang masih menatap tajam dirinya.
Raka menatap Nicko yang tampak kecewa. Senyum tipis terpancar dari raut wajah tampan Raka, Namun tak ada yang menyadari senyum itu.
"Nay, Tega kamu sembunyikan semuanya dari ku"Ucap Rina yang tampak sangat kecewa dengan kebenaran yang baru saja ia ketahui
"Rin, Aku bisa jelasin semuanya" Jawab Nayna namun diabaikan oleh Rina
"Biar aku yang urus" Ucap Nicko sebelum mengejar Rina
"Pak..Tolong sembunyikan dari karyawan lain ya"Ucap Nayna
"iya Nay, Saya sebenarnya sudah curiga sejak beberapa minggu yang lalu" Ucap Pak Adi yang membuat Nayna menegakkan kepalanya menghadap Pak Adi
"Saya mau sholat jum'at dulu Nay" Jawab Pak Adi sembari melangkah pergi,sebenarnya sebagai bentuk alasan juga untuk menghindari pertanyaan Nayna yang nantinya malah bikin pusing dirinya.
"SIAL"umpat Nayna
"RAKAAAAAAAAAA"teriak Nayna suaranya memenuhi ruangan Tim C
"Ahgh" Keluh Nayna membanting dompet berwarna hitam ke lantai
Nayna berjalan keruangan dengan penuh amarah. Tak menyangka Raka akan membongkar status pernikahan mereka secepat ini, Bahkan mengingkari janji yang sudah disepakati, Pikiran Nayna pun bekerja sangat keras untuk membalas perbuatannya, Entahlah ia sangat kesal sekali dengan sikap Raka, Namun tak dapat dipungkiri terbesit Rasa aneh yang ia rasakan, Entah perasaan lega,senang, kesewa atau apapun itu, Nayna masih belum bisa memastikanya.
Nicko terus berjalan menghampiri Rina yang terlihat sangat kecewa kepada Nayna, Bagaimana bisa sahabatnya menyebunyikan statusnya selama itu, Apa selama 11 tahun ini hanya dia saja yang menganggap hubungan mereka lebih dari sahabat, apa hanya dirinya yang menganggap Nayna sebagai saudaranya, semua pikiran berkelut merajai isi kepala Rina.
"Rina" Ucap Nicko yang kini telah duduk disamping Rina, Rina menatap lekat wajah Nicko membuat Nicko bingung
"Jadi yang menikah itu bukan keluarganya tapi dirinya sendiri,untuk itu Kamu dan Dia menjadi keluarga" Ucap Rina dengan mata yang penuh air mata
"maksud kamu?"Tanya Nicko
Rina membuang muka dan kembali menunduk, tanpa sadar air mata nya telah jatuh membasahi punggung tangan kirinya, Cepat-cepat Rina menyeka air matanya
"Apa selama ini cuma aku yang anggap dia sebagai saudara, Apa cuma aku yang selama ini menganggapnya sebagai sahabat" Gumam Rina
cukup lama mereka diam dalam keheningan.
"Pak, Jadi makan siangnya?"Tanya Rina, Wajahnya tampak lesu namun tetap memberikan aura kecantikan alami, Nicko tampak diam sejenak menatap Rina
"Pak, Saya lapar" Ucap Rina
"Oh iyaa ayok cari makan" Ucap Nicko yang tersadar dari lamunannya
"makan di bebek goreng itu aja gimana pak?"Tanya Rina menjulurkan jari telunjuknya mengarah kesebuah warung kaki lima yang berada disebrang kantor
"Oh iya, bersikap santai aja sama saya"Ucap Nicko
Rina memang selalu bersikap sopan dan formal ketika bersama Nicko
Nayna membanting map merah keatas meja kerja nya, Ia masih dipenuhi dengan emosi, 1 jam berlalu Nayna telah menyelesaikan laporan yang diminta oleh Raka, Para karyawan pun telah kembali dari jam istirahat, Mbak Tia menatap Nayna dengan tatapan datar yang tak dapat diartikan oleh Nayna.
apa Mbak Tia mendengar kejadian itu, berapa banyak orang yang mendengar, pikiran Nayna kacau.
"Nay Aku perlu bicara sama kamu dan juga Rina"Ucap Mbak Tia dengan wajah yang amat serius
"Sekarang Mbak?"Tanya Nayna
"Nanti" Jawab Mbak Tia yang kembali ke meja kerja
"Nay, Laporannya sudah ditunggu pak Raka"Ucap Pak Adi yang tiba-tiba saja muncul di depan pintu
"Bapak aja deh yang antar"jawab Nayna
"Kamu saja, sekalian luruskan masalah kalian"Ucap Pak Adi
jika boleh Jujur ingin sekali Nayna menghajar Raka,membantingnya kelantai, Dan memukulnya dengan sarung tinju, Namun entahlah Ia tak ada tenaga untuk melakukan semuanya, Ia lebih memikirkan Rina dan Mbak Tia yang masih bersikap Dingin, Rina bahkan tak menyapanya walaupun mata mereka baru saja saling bertemu.
dengan berat hati Nayna melangkah keluar ruangan menuju lantai 5, Emosinya kembali menggebu-gebu saat melihat Raka dengan seorang wanita yang sangat Nayna kenal, Seorang Customer Service yang cukup terkenal dengan kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Wanita itu memberikan sebuah kotak berwarna merah kepada Raka, Dan senang hati Raka menerima dan segera pergi menuju ruangannya.
"Wahhh baru beberapa jam yang lalu dia umumkan status pernikahannya dan sekarang malah mesra-mesraan sama wanita lain"Ucap Nayna yang terlihat jijik
"Dasar ********" teriak Nayna yang berlari kearah Raka
PRAKK
hantaman keras dilayangkan oleh Nayna ke bahu Raka hingga membuat Raka meringis merasakan betapa panasnya bahunya sekarang, kotak merah yang dipegang Raka pun terjatuh kelantai menyebabkan seluruh isi kotak itu berhambur dilantai. Mirna yang melihat kejadian itu hanya dapat tercengang dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Kamu" Ucap Raka yang terlihat sangat marah terlihat dengan cara ia berkata penuh dengan penekanan
Raka menarik Nayna masuk kedalam ruangannya.
"Lepasin" Ucap Nayna
"Bereskan semua ini"Ucap Raka memerintahkan Mirna, Mirna pun segera pergi untuk memanggil OB
Raka menghempaskan Tangan kanan Nayna rasa sakit dapat dirasakan oleh Nayna pada pergelangan tangannya.
Nayna menatap Raka dengan tatapan tajam, begitu pun dengan Raka yang tak mau kalah.
"Maksud kamu apa, Bongkar soal pernikahan kita?"Tanya Nayna
"itu salah mu" Ucap Raka
"Oh salah ku, apa aku melakukan kesalahan ?Bukan kah selama ini aku selalu menjalankan semua permintaan mu, Dimana letak salah ku"Tanya Nayna dengan suara yang sangat lantang
"aku sudah bilang jangan terlalu dekat sama Nicko, Kenapa kamu masih saja dekat-dekat dia" jawab Raka
"HEIIIII...."ucap Nayna yang telihat sangat kesal
"Aku mau dekat sama siapa aja itu hak ku, kamu gak berhak larang-larang aku" Ucap Nayna
"kamu istri ku, Aku berhak ngatur kamu"Ucap Raka penuh menekanan
"Hei kamu lupa, Pernikahan kita hanya diatas kertas, Aku hanya melayani keperluan mu sehari-hari, bukan melayani mu sepenuhnya sebagai seorang istri"Ucap Nayna
Wajah Raka memerah, Terlihat ia sangat marah, Rahangnya mengeras. Raka melangkah Maju mendekat kearah Nayna, Semakin Raka maju semakin Nayna melangkah mundur, Jarak Mereka berdua hanya satu langkah, Raka pun kembali melangkah agar semakin dekat dengan Nayna, Nayna melangkah mundur namun Ia telah mentok dengan dinding kantor, Raka mendekatkan wajahnya kewajah Nayna, Terlihat wajah Nayna mulai tegang
"Kamu mau apa?"Tanya Nayna
Raka tak menjawab, ia masih mengamati wajah Nayna dengan jarak beberapa centi saja, Dan ...
Cup
Bibir Raka mendarat di bibir Nayna, Nayna tampak terkejut hingga matanya membulat, Sementara Raka semakin Agresif Menjelajahi Bibir Nayna, Nayna mendorong Tubuh Raka agar jarak mereka menjauh.
PLAK
Tamparan keras dilayangkan oleh Nayna, Hingga meninggalkan bekas merah pada pipi Kiri Raka.
"brengsek" Ucap Nayna dengan nafas tak beraturan
"ini peringatan" Ucap Raka
bulir air mata terjatuh membasahi Pipi Nayna, Raka yang melihat tampak Panik namun ia berhasil menutup kepanikannya.
"Sial"Ucap Nayna menyapu Air mata yang membasahi pipinya
Raka melangkah mendekat, Namun Nayna menjauh.
"Jangan mendekat"Ucap Nayna dengan suara bergetar
"Maaf"Ucap Raka
tubuh Nayna melemas, Ia terjatuh kelantai hingga membuat Raka semakin panik
"kamu kenapa?Maaf kalau aku salah"Ucap Raka, rasa marah dan cemburu yang ia rasakan seketika hilang saat melihat Nayna terlihat lemas duduk dilantai, air matanya masih mengalir, Tangis Nayna seketika pecah, Membuat Raka semakin kalut dengan rasa bersalah.
**
kira* kenapa Nayna menangis histeris??
👍❤️❤️❤️