NovelToon NovelToon
Suamiku Om-Om Galak

Suamiku Om-Om Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / cintapertama / perjodohan / nikahmuda / cintamanis
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Belum kering luka hatinya setelah kehilangan kedua orangtuanya dalam waktu berdekatan, Baby Aurora, seorang gadis remaja berusia 19tahun harus dihadapkan pada perjodohan dengan pria yang sama sekali tidak disukainya.

Galak, kasar dan pemarah, itulah sosok Damar Bimasakti di mata Baby.

Sedangkan dalam pandangan Damar, Baby hanyalah barang mentah di mana ia akan keracunan jika memakannya.

Akankah dua karakter yang bagai air dan minyak ini menyatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JPB 31

Kelopak mata Damar terbuka perlahan. Hal pertama yang hadir dalam pandangannya adalah wajah sembab istrinya. Ia menatapnya dalam. Semalam setelah perang panas itu, Baby terus menangis.

Damar tidak memberinya kata ampun. Ia mengulang lagi perbuatannya setelah beristirahat sebentar, hingga Baby hampir pingsan karena kelelahan.

Ia membenarkan selimut yang menutupi tubuh polos mereka, kemudian bangun dan duduk bersandar. Memikirkan apakah perbuatannya semalam benar atau salah.

Diraihnya ponsel di atas meja. Di ponsel tertera banyak pemberitahuan pesan masuk yang belum terbaca, salah satunya adalah pesan dari Ryu yang belum dibuka sejak semalam. Damar pun membukanya.

[Mar, tolong perlakukan Baby dengan baik. Aku melepasnya untuk kamu karena sudah janji sama ibu dan ayahnya. Kalau tidak, aku akan merebutnya darimu] -Ryu.

Tangan Damar terkepal, kemarahan kembali memuncak. Ia menekan simbol hijau di ponsel agar dapat segera terhubung dengan Ryu.

"Temui aku di kantor pagi ini!" ucapnya Datar, lalu tanpa basa-basi memutus panggilan.

"Brengsek si Ryu!" Lalu meletakkan kembali ponsel ke atas meja dengan kasar. Laki-laki itu beranjak dari tempat tidur dan segera masuk ke kamar mandi.

_

_

Baby mulai terbangun ketika mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Ia menggeliat pelan dan meringis saat merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.

Menyibak selimut, Baby mendapati tubuhnya tak terbalut sehelai benang pun. Ia teringat perlakuan Damar semalam.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka. Damar muncul dari sana dengan pinggang terlilit selembar handuk. Ia melirik istrinya yang telah terbangun, tetapi tidak menghampirinya.

Dengan cepat Damar berganti pakaian, lalu setelahnya segera menyambar tas ransel miliknya dan keluar dari kamar meninggalkan Baby. Ia menuruni tangga dengan terburu-buru.

Bunda Yasmin yang sedang menata sarapan di meja makan menoleh, alisnya saling bertaut saat melihat putranya langsung duduk di sisi rak sepatu.

"Mar ... kamu langsung pergi? Tidak sarapan dulu?"

"Aku ada urusan penting, Bun. Maaf, tidak ikut sarapan." Ia mencium punggung tangan bundanya sebelum keluar dari rumah.

Menyadari gelagat Damar, Bunda Yasmin pun meyakini sesuatu yang tidak beres. Ia segera menuju lantai atas untuk memeriksa Baby, karena sang menantu tak kunjung terlihat.

Begitu memasuki kamar, ia mendapati Baby masih terbaring dalam balutan selimut. Ada isak tangis memilukan yang terdengar dari sana. Wanita paruh baya itu lantas mendekat.

"Baby ... kamu kenapa, Nak?"

"Mas Damar, Bunda ... Mas Damar jahat," jawab Baby dengan suara parau.

Bunda Yasmin tersentak menatap wajah sembab Baby. Apalagi saat pandangannya mengarah pada lantai di mana pakaian tidur Baby dan juga pakaian milik Damar teronggok begitu saja di lantai.

"Damar memaksa kamu, Nak?"

Baby tidak menjawab, selain dengan isak tangisnya yang semakin menjadi. Bunda Yasmin lalu menyibak selimut dan mendapati banyak tanda merah di sekitar tubuh menantunya.

"Ya ampun, Damar! Dia sudah benar-benar keterlaluan!" gerutu wanita paruh baya itu. "Kamu bisa bangun?"

"Sakit badannya, Bunda ..."

"Ya Allah, Nak ... Kenapa semalam kamu tidak teriak? Bunda kan bisa tolong kamu. Damar itu bener-bener ya ..." Ia membantu Baby untuk bangun dan memeluknya. "Sudah jangan nangis, nanti bunda bicara sama Damar."

Berselang beberapa menit kemudian, Bunda Yasmin melepas pelukan setelah Baby merasa lebih tenang. Ia beranjak menuju kamar mandi dan menyiapkan air hangat di bath up.

"Kamu mandinya pakai air hangat ya ... Habis mandi kita sarapan. Nanti kamu istirahat di kamar bunda saja."

Baby mengangguk, kemudian Bunda Yasmin membantunya untuk berdiri.

"Auh sakit, Bunda ..." jerit Baby.

"Jalannya pelan-pelan aja, Nak." Sambil membantu Baby untuk memasuki kamar mandi.

Sambil menunggu Baby mandi, Bunda Yasmin turun ke lantai bawah untuk mengambil ponsel untuk menghubungi Damar. Ia sangat geram dengan kelakuan barbar putranya.

Bunda Yasmin menunggu beberapa saat hingga panggilan terhubung.

"Iya, Bunda." Suara Damar di seberang.

"Damar, kamu sudah keterlaluan. Kelakuan kamu ini apa bedanya dengan pemerkosaan?"

"Maaf, Bunda. Nanti pulang aku jelasin. Aku ada urusan penting dulu."

Tut Tuut ...

Panggilan terputus membuat Bunda Yasmin menghela napas panjang.

"Si Damar ini sebenarnya kenapa sih?"

🌼

🌼

🌼

1
Aceng Saepudin
Luar biasa
Wani Ihwani
makasi tor cerita di novel mu seru dan keren semua,,tapi aku dah baca hampir semua
Wani Ihwani
markonah kamu aja dulu tega an sama si bambang
Wani Ihwani
baik nya hati Ryu 💓💓
Wani Ihwani
emang embun bodiguard
Wani Ihwani
kan kan kan di prank markonah
Wani Ihwani
kejar Ryu mbun jangan di biarin menghilang
Wani Ihwani
eleh kamu pun mau markonah
Wani Ihwani
untung ada jilzian, ah seneng nya ada zian
Wani Ihwani
mintak bantuan Zian aja
Wani Ihwani
memang ibu ibu pikiran nya selalu bijak kayak aqu🤣🤣
Wani Ihwani
semua jadi nyatu di sini siallan si willy botak pun ikut😂😂😂👍
Wani Ihwani
Dima mana pasti si Allan,,,. ikut aja si'allan ini ke mana mana
Wani Ihwani
ganteng nya markonah
Wani Ihwani
tor deg degan aqu baca bab seterus nya tentang rahasia kecelaka an orang tua baby
Wani Ihwani
bagus damar gercep
Wani Ihwani
gitu dong Marko,,, lembut dikit jangan galak" sama Bambang kamu ngerti kan markonah
Wani Ihwani
si oyen di kasi ikan asin aja mau , Tria ibarat ayam montok di kasi ke oyen ya mau lah oyen
Wani Ihwani
kok gak cerita dari lama kamu baby kalok itu hp ada data ayah kamu
Wani Ihwani
sabar bunda,, permintaan bayi itu bin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!