Kupu Kupu Malam

"Kenapa badan ku sakit semua, serasa remuk redam" gumam Clarissa memegang dada nya, yang juga terasa sesak. kaki tangan nya terasa pegal pegal.

"Kamu sudah bangun,? apa ada yang sakit kenana memgangi dada sampai seperti itu? tanya Jonathan yang baru saja masuk dan mendapati Clarissa sudah bangun.

" Ke,, kenapa tuan masih disini " ucap Clarissa tanpa melihat ke lawan bicaranya.

"Memangnya kenapa kalau aku masih disini? ini kan kamar ku.!

Jonathan

" Deg!

Gadis itu baru ingat kalau kamar ini memang kamar pria itu.

Dada nya semakin terasa sesak saat mengingat pergulatan malam itu dengan pria tampan yang ada di hadapan nya.

"Maaf,, maafkan aku tuan!

" Sudah sudah sebaiknya kamu makan dulu ini baru minum obat" titah nya seraya menyodorkan piring yang sudah berisi kan bubur ayam.

"Apa ini untuk ku tuan"? tanya Clarissa dengan polos nya.

"Memangnya ada orang lain lagi disini selain kamu! jawab Jonathan ketus.

Mendengar perkataan pria itu, Clarissa hanya bisa menitikan air mata nya.

" Buruan dimakan, habis ini ikut aku"!

" Maaf tuan, kenapa aku harus ikut. Aku kan harus pulang ke rumah Mami Yessi, kalau aku tidak pulang nanti dimarahin Mami" ucap Clarissa memberanikan diri.

"Kenapa kamu harus takut, kamu lupa kalau aku sudah membayarnya"?

" Apa maksud tuan ini, dia sudah membayar ku untuk malam ini juga?

Huuf,,, gimana ini, bekas semalam saja aku masih terasa begitu sakit. gimana kalau malam ini aku tidak bisa melayani nya dengan baik, pasti Mami Yessi akan membunuh ku. batin Clarissa gemetar karena rasa takut nya.

"Woii,,,, kenapa malah bengong, buruan makan karena sebentar lagi kita harus keluar dari sini. bentak pria itu.

" Maaf tuan, apakah tuan juga sudah membayar ku pada Mami Yessi untuk malam ini juga? gimana kalau malam ini kita tunda dulu tuan, aku takut jika malam ini aku tidak bisa melayani tuan dengan baik.

Aku takut mengecewakan tuan dan juga takut jika aku tidak bisa melayani tuan Mami Yessi pasti akan membunuh ku. ucap Clarissa sambil menangkup kan kedua tangan nya memohon.

"Polos sekali gadis ini" gerutu Jonathan dalam hati.

Gadis itu semakin membuat Jonathan gemas dengan sikap dan tingkah nya.

"Tenang saja aku tidak akan melakukan itu dengan mu untuk saat ini. Aku juga akan melepaskan mu dari germo itu, mulai sekarang aku akan menjaga mu.

Mulai sekarang kamu adalah milik ku, aku tidak akan membiarkan mu kembali ke tempat itu lagi. Kamu wanita baik tidak pantas ada di tempat itu. ucap Jonathan. ia tau dengan tatapan gadis itu yang penuh makna.

Sore berganti malam.

"Tuan,, semuanya sudah beres dan ini berkas berkas nya" ucap Alex yang baru saja datang lalu menyodorkan maps berwarna biru.

"Ok Terima kasih. Lalu gimana dengan germo itu?

" Semua sudah beres tuan. rumah juga sudah siap"! jawab Alex.

" Baik lah, tunggu di bawah sebentar lagi aku turun".

Alex pun hanya mengangguk lalu keluar, pria itu meninggalkan bos nya.

"Ayo kita pergi"! ajak Jonathan.

" Kemana tuan"?

"Sudah ikut saja, aku akan membawa mu pergi dari kota ini. kamu akan aman di sana nanti.

" Bagaimana aku bisa percaya, Aku juga tidak kenal dengan tuan" tolak Clarissa.

Pria itu melangkah mendekati Clarissa, wajah nya ditempelkan lebih dekat dengan Clarissa. membuat gadis itu sedikit takut.

"Ikuti saja perintah ku". bisik pria itu tepat di samping telinga nya.

Dengan pasrah tanpa ada jawaban dari nya, Clarissa harus mengikuti perintah pria itu. Pria yang sudah membebaskan dirinya dari sang mucikari itu.

Dengan malas dan tertatih, Clarissa berjalan merambat berniat mengikuti langkah Tuan nya.

"Astaga,, apa semalam aku begitu kasar melakukannya, sampai gadis itu berjalan seperti ini" gerutu Jonathan dalam hati.

Merasa tidak sabar melihat langkah gadis itu, Jonathan langsung menggendong Clarissa ala bridal style.

Clarissa begitu terkejut karena tiba-tiba mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Maaf tuan, aku bisa berjalan sendiri" Clarissa merasa tidak enak dengan perlakuan nya itu.

"Kita harus cepat pergi, kalau kamu berjalan seperti itu kapan kita sampai ke bawah" ucap Jonathan sambil terus melangkah menuju lift yang akan membawanya turun ke parkiran.

Clarissa pun tidak berani komentar lagi, ia pasrah saja.

Beberapa orang memperhatikan Jonathan yang tengah menggendong gadis yang telah ia beli dari sang mucikari itu. Namun ia tidak memperdulikan nya

Ia suda bertekat akan bertanggung jawab pada gadis yang sudah ia rengut mahkota nya itu semalam.

Perjalanan memakan waktu yang lumayan lama, membuat Clarissa tertidur.

Tanpa sadar kepala nya bersandar di batu pria itu.

Jonathan menatap sekilas, gadis disamping nya itu tengah tertidur pulas di bahu nya.

Ia membiarkan gadis itu bersandar dibahu nya tanpa berniat membangun kan nya.

"Sudah sampai tuan" ucap Alex.

Setelah menempuh 3 jam perjalanan, Jonathan sudah tidak sabar ingin segera ke kamar untuk merenggang kan badan nya di atas kasur.

Ia ingin turun tapi gadis disamping nya masih tertidur pulas.

Tanpa berniat untuk membangun kan nya Jonathan pun lansung menggendong Clarissa masuk ke kamar yang sudah di siapkan Alex sebelum nya.

Keesokan pagi nya, jam 07-00 Clarissa mengejapkan kedua mata nya.

Ia begitu kaget luar biasa saat dirinya menempati kamar yang begitu asing.

Ia duduk lalu mengedarkan pandangan nya.

"Kamar siapa ini"? apa mungkin ini kamar pria itu"? gumamnya.

Clarissa lalu turun untuk membasuh muka nya agar lebih segar.

Ia ingin segera keluar dari kamar ini untuk memastikan apakah benar yang ia katakan tadi.

" Non Clarissa sudah bangun"? tanya wanita paruh baya itu membuat Clarissa kaget bukan kepalang.

"Eh,, ibu ini siapa"? tanya Clarissa.

"Saya Bi Siti non,, saya yang akan menemani non disini" ucap bi Siti sambil tersenyum ke arah majikan nya.

"Oh,, ya non, tuan muda Jonathan sudah menunggu non Clarissa dibawah untuk sarapan" ucap bi Siti kembali.

"Em.. jadi pria itu bernama Jonathan"? gumam Clarissa memangut kepala nya dengan pelan.

Clarissa pun mengikuti langkah bi Siti untuk turun ke lantai satu.

Ia merasa asing berada dirumah pria yang telah menolong nya itu.

Ia edarkan pandangan nya dari sudut ke sudut lain.

Sepertinya rumah ini masih baru karena sebagian masih ada bau bau cat.

"Kenapa dia membawa ku kerumah nya, aku harus jawab apa jika orang tua nya bertanya padaku"? batin Clarissa sambil terus melangkah.

Gadis itu mengira jika dirinya telah dibawa ke rumah keluarga Jonathan.

"Silahkan non," ajak bi Siti mempersilahkan nona muda nya untuk duduk.

"Terima kasih bik"!

Sementara itu Jonathan juga sudah duduk di hadapan Clarissa.