Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Pertama
" Tolong ajarkan aku bermain biola." pinta pengamen itu
" Ok." jawab Gloria singkat.
Gloria mengajarkan cara bermain biola dalam dua jam orang itu sudah mulai memahami. Gloria pun ijin meninggalkan pengamen itu karena sudah jam 6 sore waktunya kembali ke hotel.
Gloria melanjutkan perjalanan kembali. Tanpa sepengetahuan Gloria ada sepasang mata memperhatikan kebaikan Gloria dia adalah Thomas.
Thomas yang tadi berada di lobby tanpa sengaja melihat Gloria keluar dari hotel. Karena penasaran Thomas mengikuti Gloria.
xxxx
Sesuai permintaan Thomas malam ini ada pertemuan klien dan Gloria sudah menyiapkan laporannya. Dua orang klien sudah datang dan Thomas terkejut melihat klien tersebut begitu pula klien tersebut.
" Amora." panggil Thomas
" Mas Thomas." panggil Amora
" Hai apa kabar? sudah lama kita tidak bertemu?" ucap Thomas
" Kabar baik, mas Thomas pasti juga kabar baik tambah tampan." puji Amora
" Bisa saja, kamu juga tambah cantik dan seksi ." ucap Thomas sambil melirik sekilas Gloria.
Gloria hanya menundukkan wajahnya menahan luka.
" Siapa dia?" tunjuk Amora ke arah Gloria
" Oh dia sekretarisku." ucap Thomas
" Mas Thomas tampan, kenapa tidak mencari sekretaris yang cantik dan seksi." tanya Amora
" Sebenarnya sih ingin mencari kamu ada?" tanya Thomas sambil mengepalkan tangannya menahan marah.
deg
( " Kenapa dadaku terasa nyeri, keputusanku sudah bulat, besok pagi sekali aku akan pergi dan malam ini aku akan pesan travel untuk mengantarku ke tempat terpencil." ucap Gloria dalam hati.)
" Bagaimana kalau aku menjadi sekretaris." tawar Amora
" Bukannya kamu jadi CEO kok ingin jadi sekretaris?" tanya Thomas.
" Agar aku dekat dengan mas Thomas." goda Amora
" Oh iya kita bicara dulu tentang kerjasama kita, Glo presentasikan?" pinta Thomas dengan nada dingin.
Gloria hanya tersenyum dan mulai mempresentasikan setelah setuju dan tanda tangan Gloria meminta ijin untuk ke toilet.
Sampai di toilet Gloria menghubungi pihak travel dan Gloria bersyukur karena pihak travel bersedia mengantar Gloria jam 4 pagi.
Selesai menelepon Gloria masuk ke kamar mandi untuk menangis setelah puas menangis Gloria membasuh mukanya untuk menghilangkan mata sembabnya agar tidak kelihatan dirinya menangis.
Gloria keluar dari pintu toilet baru beberapa langkah Gloria tanpa sengaja mendengar pembicaraan Amora dengan seorang pria.
" Aku minta tolong teteskan semua obat ini ke dalam minuman untuk pria bernama Thomas." ucap Amora sambil memberikan sebuah botol kecil berbentuk polos.
" Tapi nona?" ucap pria itu
" Tenang saya akan bayar Rp. 20.000.000 dan efeknya agak lama jadi kamu jangan kuatir, bagaimana?" tanya Amora
" Baik nona saya setuju." ucap pria itu
deg
'Apa isi botol itu? apakah racun? aku harus mencegahnya.' ucap Gloria dalam hati.
Gloria menunggu Amora pergi dari tempat itu setelah Amora pergi Gloria berjalan ke tempat meeting diadakan.
Acara pertemuan meeting sudah selesai merekapun mengobrol tampak Thomas mengobrol disamping Amora sambil tertawa bersama sedangkan Gloria duduk berhadapan dengan Thomas karena tempat duduknya tadi digunakan oleh Amora.
Tidak berapa lama pelayan itupun datang, Gloria menatap pria itu tanpa berkedip membuat Thomas menahan amarahnya.
'Memang aku harus melupakanmu Glo, Amora duduk di sebelahku saja kamu tidak perduli malah menatap pelayan itu, sudah jelas - jelas aku pria yang paling tampan dan kaya.' ucap Thomas dalam hati .
Karena Thomas kesal Thomas mengambil gelas minuman.
"Tuan jangan di minum ada racunnya." larang Gloria
" Nona, menuduh saya!!" ucap pelayan itu membalikkan badannya ke arah Gloria dengan tatapan kesal
" Nona Gloria jangan menuduh orang, itu tidak baik." ucap Amora dengan nada lembut.
" Diam kamu wanita ular, aku tahu kamu menaruh racun di gelas tuan Thomas dan menyuruh pelayan itu untuk mengantarkan minuman itu." bentak Gloria sambil menunjuk ke arah pelayan itu.
" Mas Thom hiks...hiks.." ucap Amora terisak sambil mengeluarkan air mata buayanya.
" Gloria, kenapa kamu mempermalukan ku!!" bentak Thomas
" Aku tidak mempermalukan tapi itu benar tuan." ucap Gloria dengan mata sudah mulai mengembun
" Baik kalau ini ada racunnya, minum ini." perintah Thomas
" Baik." jawab Gloria singkat sambil merebut gelas yang dipegang oleh Thomas.
'Kalau aku mati hari ini aku rela asalkan orang yang kucintai bisa hidup karena tidak terkena meminum racun ini." ucap Gloria dalam hati .
Gloria langsung meminum sampai tidak tersisa.
'Gawat minumnya di minum lagi sama Gloria, aku harus pergi dari sini.' ucap Amora dalam hati .
" Hiks... hiks... lihat tidak terjadi apa - apakan? aku benci padamu Glo karena telah menuduhku. Aku akan pergi dan membatalkan kerja sama kita, biarlah aku rugi kena penalti tidak apa - apa." ucap Amora sambil terisak
" Kenapa begitu Amora, maafkan kesalahan sekretarisku." pinta Thomas
" Kita akan kerja sama kalau mas Thomas memecat nona Gloria." ucap Amora sambil berlari karena takut obatnya sebentar lagi bekerja.
" Amora tunggu!" teriak Thomas tapi teriakan Thomas tidak didengarkan oleh Amora.
" Lihat gara - gara ulahmu kerja samanya jadi batal." bentak Thomas.
Gloria hanya diam dan mulai merasakan tubuhnya panas tapi berusaha di tahan.
" Lihat tidak ada efek sama sekali bukan?" bentak Thomas sambil menyeret Gloria ke kamarnya.
" Kamu akan aku hukum karena kamu sudah dua kali membuatku marah." bentak Thomas
Gloria hanya diam sambil menggigit bibirnya untuk menahan hasratnya.
'Sial ternyata bukan racun tapi obat perang sang." omel Gloria dalam hati .
Sampai di kamar Thomas, Gloria di dorong Thomas ke arah ranjang hingga terlentang dan langsung menind***nya kemudian menciumnya.
Gloria yang sudah tidak tahan langsung membalas ciuman Thomas sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Thomas. Setelah agak lama ciuman itu berhenti karena kehabisan oksigen.
" Mas Thom panas, tolong puaskan aku... akh.." ucap Gloria sambil mendesah karena bagian bawahnya bersentuhan dengan milik Thomas
" Baiklah kalau itu maumu, kamu yang pinta dan aku tidak akan bertanggung jawab." ucap Thomas berlawanan dengan kata hatinya.
Akhirnya terjadilah penyatuan ******* demi ******* keluar dari mulut mereka hingga lahar milik Thomas dimasukkan ke dalam rahim Gloria.
Thomas melepaskan tombak saktinya dan berbaring di sebelah Gloria.
" Sayang lagi ya?" pinta Gloria sambil men***h Thomas
Terjadilah penyatuan kembali sampai 5 ronde barulah Gloria tumbang langsung tertidur pulas. Thomas yang baru pertama kali merasakannya sangat puas kemudian memeluk Gloria merekapun saling memeluk satu sama lain.
xxxxx
Jam 3.00 pagi Gloria perlahan membuka matanya. Gloria sangat terkejut karena dirinya tidur sambil berpelukan. Gloria mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.
Setelah mengingat semuanya Gloria berusaha melepaskan pelukan Thomas. Gloria bangun dari tempat tidur sambil menahan rasa nyeri di bagian bawahnya, Gloria melihat bajunya sobek sehingga Gloria mengambil kemeja Thomas sambil menatap wajah Thomas untuk yang terakhir kalinya.
Setelah puas memandang Gloria keluar dari kamar Thomas dan berjalan ke pintu kamarnya. Gloria langsung mandi selesai mandi dan berpakaian Gloria langsung mengambil koper dan menaruh baju secara asal.
Gloria menulis secarik kertas kemudian ditaruh di meja dekat tempat tidur. Gloria berusaha berjalan sambil menahan rasa nyeri di bawahnya juga nyeri dihatinya.
Gloria menunggu di lobby dan tidak berapa lama mobil travel datang dan membawa Gloria pergi dari kota itu.