NovelToon NovelToon
Alea Si Gadis Tersisihkan

Alea Si Gadis Tersisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Favreaa

"Kamu harus menikah dengan Seno!"

Alea tetap diam dengan wajah datarnya, ia tidak merespon ucapan pria paruh baya di depannya.

"Kenapa kamu hanya diam Alea Adeeva?"

hardiknya keras.

Alea mendongak. "Lalu aku harus apa selain diam, apa aku punya hak untuk menolak?"

***

Terlahir akibat kesalahan, membuat Alea Adeeva tersisihkan di tengah-tengah keluarga ayah kandungnya, keberadaannya seperti makhluk tak kasat mata dan hanya tampak ketika ia dibutuhkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

"Saya memutuskan untuk menerima tawaran Pak Emir!" ucap Arka serius.

"Baik, akan saya sampaikan keputusan Anda pada beliau. Pihak keluarga Ravindra akan menghubungi anda lagi nanti!" ucap Ilyas sebagai jawaban.

Arka memutus sambungan telepon setelah mengiyakan.

"Mas!" panggil Raya yang baru saja bangun dari tidurnya. Dirinya masih terlelap ketika mendengar sayup-sayup suara Arka sedang berbicara di telepon.

Arka menoleh. "Aku sudah memberitahu pihak keluarga Ravindra, kalau aku menerima perjodohan ini."

"Kamu tidak membicarakannya lebih dulu dengan Alea?" tanya Raya heran dan sedikit sinis, pasalnya tadi Arka ragu ketika Bianca menyarankan Alea untuk dijodohkan dengan cucu keluarga Ravindra tapi sekarang Arka memutuskan menerima perjodohan itu tanpa memberitahu dirinya.

"Setelah aku pikirkan lagi, sepertinya itu yang terbaik. Alea bisa keluar dari rumah ini dan tinggal bersama mereka, jadi kamu tidak harus selalu merasa sakit hati dan teringat kesalahanku ketika melihat dia berkeliaran bebas di rumah ini!" terang Arka dengan ekspresi penuh rasa bersalah.

Raya mengulum senyum, ia lalu turun dari tempat tidurnya dan menghampiri Arka. "Terima kasih, Mas. Kami akhirnya mengerti perasaanku!" ucapnya.

Raya lalu memeluk Arka dengan sayang. Ia mulai meraba tubuh suaminya guna memancing kelelakian Arka untuk bangkit. Namun, Arka menepis tangan Raya dan menyingkirkannya secara perlahan.

"Aku lelah, Raya. Bagaimana kalau nanti malam?" tawar Arka.

Dirinya benar-benar lelah karena baru saja selesai melakukan penyatuan dengan Sella dan Arka tersentak karena teringat belum sempat membersihkan diri.

"Tapi, Mas. Kamu--."

"Tunggu, Sayang. Mas udah nggak tahan ." Arka melipir berlari ke kamar mandi.

Raua menghela nafas, menatap punggung Arka yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi dengan perasaan kecewa.

Di dalam kamar mandi, Arka segera menyalakan keran dan sengaja menjatuhkan dirinya ke dalam bak mandi.

"Aakkhh!!" pekiknya mengundang kekhawatiran Raya.

"Mas! ... Mas! Kamu kenapa?" Raya menggedor pintu sembari berteriak bertanya dengan panik.

Tubuh Arka basah kuyup, ia berjalan hati-hati menuju pintu dan membukanya.

"Mas terpeleset, beruntung jatuh ke bak mandi yang terisi air penuh. Nggak ada yang luka, tapi ya gini, baju Mas basah semua!" alibi Arka penuh kebohongan.

Raya menghela nafas lega karena tidak terjadi apa-apa pada Arka.

"Ya udah, Mas. Kamu mandi aja sekalian!" Arka mengangguk lalu kembali menutup pintu.

10 menit di dalam kamar mandi Arka keluar dengan handuk yang terlilit di pinggangnya.

"Mas, udah hampir seminggu aku perhatikan kamu tidak pernah meminta hakmu sebagai suami padaku. Kamu tidak punya peliharaan di luar sana 'kan?" todong Raya dengan pertanyaan, netranya memicing curiga membuat Arka tak nyaman.

"Aku benar-benar lelah, Raya, jangan berpikir macam-macam. Aku sibuk bekerja keras memikirkan kondisi perusahaan yang kacau, aku sampai tak terpikirkan jika tak pernah meminta hakku!" jawabnya sembari berpakaian.

Raya terdiam dan masih menatap Arka ragu.

Arka menghela nafas lalu menghampiri Raya.

"Raya Sayang, dengar! Mas tidak mungkin mengulang kesalahan yang sama,' ucapnya berusaha meyakinkan sang istri.

Raya mengangguk dan memutuskan percaya, selama pernikahan mereka Adam melakukan penghianatan hanya sekali dengan ibu kandung Alea.

Raya tidak tahu bahwa Arka adalah pemain ulung di luar sana. Entah bagaimana reaksinya jika tahu Arka tidak pernah setia.

"Nanti malam kita akan melakukannya, Mas akan membuatmu melayang sepuasnya!" rayu Arka dan Raya tersenyum bahagia.

***

Sedangkan Ilyas yang sedang berada di perusahaan dan baru saja selesai mendapatkan telepon dari Arka, segera meluncur ke kediaman Ravindra.

Seluruh pelayan sudah mengenal Ilyas dengan baik, sehingga ketika dia datang mereka tidak lagi bertanya tujuannya dan langsung mempersilahkan dia masuk.

"Pak Ilyas, sedang mencari Eyang Elaine atau Tuan Seno?" sapa Bi Harum seorang kepala pelayan di Mansion Ravindra begitu melihat Ilyas memasuki ruang tamu.

"Pak Emir, saya mencari keberadaan beliau!"

"Pak Emir sedang berada di kolam belakang bersama Eyang Elaine," terangnya.

Ilyas mengucapkan terima kasih lalu segera menyusul kedua orang itu di tempat yang sudah di tunjukkan oleh Bi Harum.

"Oh, Ilyas. Ada apa?... Membawa kabar bahagia?" sapa Eyang Elaine dengan pertanyaan dan wajah penuh harap.

Ilyas paham ke mana arah pertanyaan Eyang Elaina, ia lalu mengangguk dan berkata. "Mereka setuju dengan perjodohan ini!"

Bugh!

Satu pukulan yang sangat keras mendarat tanpa izin di bahu Paman Emir, membuatnya berjengit dengan wajah meringis.

"Emir, kerja yang bagus!" puji Eyang pada Paman Emir dengan wajah sumringah.

"Bagus sih bagus, Mom. Tapi, nggak usah pake mukul segala!" ucapnya dengan wajah bersungut-sungut.

"Halahh, pukulan ringan kayak gitu nggak bakal bikin engsel bahumu copot!" jawabnya enteng.

Paman Emir memberengut dengan bibir ngedumel, persis wanita yang sedang merajuk.

Eyang Elaine berdiri dengan semangat, meninggalkan begitu saja alat pancing yang baru saja ia gunakan memancing.

"Ayo, Mir. Kita buat surat perjanjiannya !" seru Eyang Elaine semangat.

Ia tidak mengira putra menyebalkannya itu bisa diandalkan. Staminanya masih bugar di usianya yang tak lagi muda, berjalan dengan langkah ringan masuk ke dalam mansion dan tujuannya adalah ruang kerja Seno. Ilyas dan Paman Emir mengikuti dengan malas dari belakang.

Ceklek!

"Noo!" serua Eyang Elaine memanggil Seno begitu ia berhasil masuk.

Seno memicing sinis. "Biasakan kalau masuk ruanganku ketuk pintunya lebih dulu, Eyang!"

"Ya, nanti lain kali Eyang akan mengetuk pintunya dulu sebelum masuk. Sebagai gantinya kamu harus berdiri dan membukakan pintu untuk Eyang!"

Seno mendengus. "Ada apa? ... Kenapa kalian semua berkumpul di ruanganku?" tanyanya dengan raut tak senang sembari menatap Ilyas dan Paman Emir bergantian.

"Arkananta Wicaksana sudah setuju dengan penawaran Emir. Buatkan perjanjiannya, masukkan poin-poin masuk akal yang bisa dimengerti nalar sehat!" titahnya enteng pada Seno.

Seno semakin menunjukkan raut wajah tak senang, ucapan Eyang seakan menuduhnya hendak memasukkan poin-poin di luar nalar yang memberatkan pihak Wicaksana.

Akhirnya Ilyas, Seno dan Paman Emir mulai berdiskusi memasukkan poin-poin yang menurut mereka perlu dimasukkan dalam surat perjanjian, sedangkan Eyang Elaine bertindak sebagai penyaring yang memutuskan apakah ide mereka memang pantas di terima.

"Selama pernikahanku nanti, Aku tidak mau Eyang ikut campur dalam rumah tanggaku!" tegas Seno. Ia sudah mengalah menerima perjodohan dari Eyang Elaine maka sudah seharusnya Eyang Elaine menuruti permintaannya juga.

"Baiklah, apapun itu asal Alea tidak mengadu maka Eyang tidak akan ikut campur !"

"Oke, Deal!"

"Deal!"

Nenek dan cucu saling membuat peraturan tak tertulis yang disaksikan oleh Ilyas dan Paman Emir.

Eyang Elaine lalu meminta Ilyas menghubungi Adam dan mengatakan bahwa keluarga mereka akan datang melamar dua hari lagi, sekaligus menyerahkan perjanjian yang harus ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Seno duduk di kursi roda dengan pakaian rapi, tapi penampilannya kali ini sedikit berbeda dari biasanya. Ia mengenakan topeng yang memiliki wajah penuh luka di pipi kanannya, topeng yang memang didesain khusus sesuai permintaannya pada seniman terkenal di Eropa.

"Ayo, Emir. Kamu dorong kursi anak manja itu!" seru Eyang Elaine sembari memperbaiki sanggulnya.

Seno yang disebut sebagai anak manja mendelik sinis.

Paman Emir terkekeh dan mendorong kursi roda yang diduduki Seno. "Tidak salah Eyang menyebutmu anak manja, kau terlalu malas menggunakan kaki!"

Seno hanya mendengus dan tak mengatakan apa-apa. Mereka hanya memakai satu mobil.

Ketika hendak masuk ke dalam mobil, sebuah mobil lain datang dan berhenti tepat di depan mobil yang akan mereka pakai.

Seorang gadis cantik turun lalu berjalan dengan anggun menghampiri rombongan Eyang. Semua pasang mata terpaku hingga suara lembut gadis itu menarik paksa kesadaran mereka untuk kembali.

"Seno, Eyang. Kalian mau kemana?" tanyanya dengan suara lembut.

1
Anonymous
suka banget sama karakter alea, ga pernah ngeluarin air mata buat orang jahat & dia tetap tegar
Giandra
ada lagi yang cari penyakit
Retno Harningsih
up
Giandra
ayo Alea perjalanan hidupmu baru dimulai tunjukkan ketegasanmu jangan biarkan orang orang terutama para pelakor menindasmu
Giandra
zea dan Bianca mencari penyakitnya sendiri
Retno Harningsih
up
Giandra
momen canggung malah kepergok ada yang masuk pasti salah paham
Giandra
semoga lancar acaranya
Giandra
kau menggali kuburanmu sendiri ana siapapun itu kalau dia customer perlakukan dengan baik sesuai prosedur
Giandra
semoga aman sampai acara pernikahan terlaksana dan seterusnya
Giandra
semoga Alea kalau sudah menikah dengan Seno pribadinya berubah lebih tegas dan cerdik tidak mudah ditindas karena sudah mendapatkan pelajaran hidup yang keras
Hrawti
Luar biasa
Adyava
Novelnya bagus sih cuman kadang nama pemerannya berubah-ubah, tolong lebih teliti lagii yaa thor/Smirk/
Reaa: okee kak terimakasih sudah mengingatkann, selanjutnya aku bakal lebih telitii lagii/Smile/
total 1 replies
Giandra
nama tokoh pemerannya berubah ubah
Reaa: maaf yaa kak klo tidak nyaman dlm membaca novelku yg inii, selanjutnya aku bakal lebih teliti lagii/Smile//Smile/ & terimakasih sudah mengingatkann/Rose//Rose/
total 1 replies
Giandra
sepandai-pandai tupai melompat suatu saat pasti akan terjatuh.siap siap kau dikebiri arka
Giandra
Alea Cinderella
Sheryl
Suka banget sama novelnyaa, seruu poll
Sheryl
Lanjut Thorr
A F I S ❀
bau² pelakor tpi seno lucuu bgt mna kepergok eyang lgi wkwk
A F I S ❀
wahh siapa tuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!