NovelToon NovelToon
Mata Sakti Lin Feng

Mata Sakti Lin Feng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Lin Feng, "Tuan Muda Teoris" dari Klan Lin, adalah bahan tertawaan di Akademi Awan Hijau. Dia jenius strategi, tapi bakat bela dirinya nol besar.

Segalanya berubah drastis saat arwah kakek-kakek telanjang mesum merasuki mata kirinya, memberinya kekuatan cheat [Mata Penjiplak] yang bisa meniru dan menyempurnakan jurus apa pun seketika.

Berbekal otak licik, mata copy-paste super, dan panduan kakek mesum di kepalanya, Lin Feng kini siap mengacak-acak dunia Jianghu. Ini adalah kisah di mana dia mempermalukan para jenius, men- trol/ musuh-musuhnya, dan mengejar tujuan utamanya membangun harem terbesar dalam sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 bagian 2

"..."

Hening.

Lapangan latihan yang tadinya bising oleh tawa dan cemoohan, kini senyap total.

"Apa," kata Zhang Yao, suaranya pelan dan berbahaya. "Apa yang baru saja kau katakan, Sampah?"

Para murid di sekitarnya menatap Lin Feng seolah dia baru saja mengumumkan bahwa dia adalah selingkuhan Kaisar.

"D-Dia bilang... tiga gerakan?"

"Apa Tuan Muda Lin sudah gila?"

"Dia pasti sudah gila! Zhang Yao itu level Praktisi puncak! Dia bisa membunuh Lin Feng dengan satu jari!"

Instruktur Wang memegangi kepalanya.

"Aku tidak dibayar cukup untuk mengurus ini..."

Lin Feng mengabaikan mereka semua. Dia dengan canggung mencoba merasakan berat pedang kayu di tangannya. Rasanya... sangat tidak nyaman.

"Kau tuli?" balas Lin Feng, memasang senyum malasnya yang khas. "Tiga gerakan. Aku akan berdiri di sini, kau boleh serang aku tiga kali. Jika kau bisa menyentuh jubahku... aku kalah."

Ini adalah gertakan paling gila dalam sejarah Akademi Awan Hijau.

"Itu... itu adalah level kesombongan yang baru," gumam salah satu murid.

Zhang Yao tidak tertawa lagi. Wajahnya memerah, lalu pucat, lalu kembali memerah karena amarah yang meluap.

"BAIK!" raung Zhang Yao. "BAIK, LIN FENG! KAU YANG MEMINTA INI!"

"Jangan bilang aku tidak memperingatkanmu kalau kau mati!"

Zhang Yao mengambil posisi. Qi internal mulai mengalir di tubuhnya, membuat debu di sekitarnya berputar. Dia serius.

"Ini dia! Gerakan pertama!" teriak Zhang Yao. "AWAN MENYAPU DATARAN!"

Dia melesat maju. Jauh lebih cepat dari yang bisa ditangkap mata murid biasa.

SWOOOSSHH!

Pedang kayunya menebas horizontal, mengarah lurus ke pinggang Lin Feng, menciptakan suara siulan yang tajam.

"Mati kau!"

"LIHAT!" teriak si Kakek di kepala Lin Feng. "BAHU KIRINYA NAIK 0,3 SENTI TERLALU TINGGI! DIA MEMBUANG BANYAK ENERGI! TUSUK RUSUK KIRINYA! SEKARANG!"

"RUSUK KIRI PALA LU PEANG!" jerit Lin Feng dalam hati. "DIA CEPAT SEKALI NJING! AKU BAHKAN TIDAK BISA MELIHAT PEDANGNYA!"

Mata kirinya memang melihat kelemahan itu. Otaknya yang jenius memahami cara untuk menyerang balik.

Tapi tubuhnya...

Tubuh ampasnya berteriak: 'BAHAYA! MATI KAU! MATI KAU!'

Lin Feng panik.

Dia tidak bisa menyerang balik. Dia tidak bisa memblokir. Dia bahkan tidak bisa berpikir untuk menghindar dengan anggun.

Dia hanya melakukan satu hal yang paling dikuasai tubuhnya saat menghadapi bahaya.

Dia tersandung kakinya sendiri.

"WHOAA...!"

BRUK!

Lin Feng jatuh terjengkang ke belakang, mendarat dengan tidak elit di bokongnya yang mahal.

Dan pedang Zhang Yao...

SWISH!

...melesat tepat di atas hidung Lin Feng. Tebasan itu hanya mengenai udara kosong, membuat Zhang Yao kehilangan keseimbangan sejenak karena pukulannya meleset total.

Hening.

Lagi.

Zhang Yao membeku dalam posisi menyerang. Matanya membelalak.

Lin Feng duduk di tanah, menatap langit. Jantungnya berdebar kencang.

"Hah... hah... hah..."

"Sialan, Kek," batinnya gemetar. "Aku hampir mati. Kau bilang tubuhku akan mengikuti penglihatanku!"

Tawa si Kakek meledak di kepalanya.

"HAHAHAHAHA! ITU BRILIAN! BENAR-BENAR TAK TERDUGA! 'JURUS JATUH MENGHINDARI MAUT'! KAKEK SUKA GAYAMU, NAK! STRATEGI TERBAIK! HAHAHA!"

Para penonton tidak tahu harus bereaksi apa.

"D-Dia... menghindar?"

"Tidak... Tadi dia jatuh."

"Tidak... dia menghindar sambil jatuh?"

"Itu... keberuntungan macam apa itu?"

Xiao Ning'er, yang menonton dari jauh, menyipitkan matanya.

"Bukan. Itu bukan keberuntungan. Waktu jatuhnya... terlalu sempurna. Dia jatuh tepat saat Zhang Yao mengerahkan seluruh kekuatannya. Itu... itu seperti dia tahu kapan Zhang Yao akan menyerang."

"KAU...!" Zhang Yao berbalik, wajahnya merah padam karena malu. "KAU SAMPAH! KAU BERANINYA MENGHINDAR DENGAN CARA MEMALUKAN SEPERTI ITU?!"

Lin Feng, masih duduk di tanah, menatap Zhang Yao. Dia menghela napas panjang, mencoba menenangkan jantungnya.

Lalu dia tersenyum.

Senyum paling menyebalkan di dunia.

"Satu," katanya sambil tersenyum menawan. "Tinggal dua lagi. Atau... kau mau menyerah sekarang? Aku tidak akan menertawakanmu. Mungkin."

"MENYERAH?!"

Zhang Yao merasa darahnya mendidih dan naik ke otaknya.

"AKU AKAN MEMBUNUHMU!"

Dia tidak lagi peduli dengan aturan akademi. Dia tidak peduli pada Instruktur Wang yang berteriak

"HENTIKAN!"

"GERAKAN KEDUA!" teriaknya. "AWAN BERGULUNG MEMBELAH LANGIT!"

Kali ini, dia tidak menebas. Dia menusuk.

Dia memfokuskan semua Qi internalnya ke ujung pedang kayu, menciptakan suara ZIIING yang tajam. Ini adalah tusukan lurus, cepat, dan brutal, mengarah lurus ke bahu Lin Feng. Dia tidak berniat membunuh, tapi dia berniat mematahkan tulang bahu si Vas Bunga sombong ini.

"Sial, sial, sial, dia datang lagi!" jerit Lin Feng dalam hati.

"Hooo! Yang ini lebih baik!" seru si Kakek, terdengar antusias. "Dia belajar hal baru! Tapi dia masih bodoh! Lihat! Siku kanannya terlalu kaku! Sudut tusukannya 3 derajat terlalu tinggi dari yang seharusnya! Dia mengincar bahumu, tapi dia akan meleset ke atas!"

"DIA AKAN MELESET?!" batin Lin Feng.

"Dia akan mengenai bagian atas bahumu, mungkin menggores lehermu. Itu masih sedikit sakit!"

"KAU SEBUT ITU MELESET, SIALAN?!"

Pedang itu melesat ke arahnya. Cepat. Terlalu cepat bagi tubuh Lin Feng untuk bereaksi.

Mata kirinya memberinya data.

[Kelemahan Terdeteksi: Sudut Serangan Salah]. Otaknya berputar.

Dia tidak bisa menghindar ke kiri. Tidak bisa ke kanan. Tidak bisa mundur.

Jadi, dia melakukan satu-satunya hal yang tidak terduga.

Dia mengambil setengah langkah... maju.

Itu bukan gerakan bela diri. Itu adalah gerakan canggung orang yang kaget, sedikit membungkukkan bahunya seolah-olah dia akan bersin.

SWIIIIISSSHH!

Tusukan Zhang Yao meleset.

Pedang kayu itu melesat tepat di atas bahu Lin Feng. Saking dekatnya, angin dari tusukan itu membuat rambut Lin Feng berkibar.

Tapi karena Lin Feng maju setengah langkah dan membungkuk, tusukan itu...

RRRIIIIIPPP!

...menyambar dan merobek lengan jubah sutra putihnya.

Lengan jubah yang mahal itu robek dari bahu hingga siku.

Zhang Yao tersandung ke depan, momentumnya hilang total. Dia membeku, menatap pedangnya. Dia menatap Lin Feng.

Dia... meleset lagi.

Dia berhasil merobek bajunya. Tapi dia tidak mengenai kulitnya.

Lin Feng berdiri diam. Dia perlahan-lahan melihat ke lengan jubahnya yang robek. Kain sutra putih itu kini menjuntai dengan menyedihkan.

Para penonton menahan napas.

Wajah Lin Feng yang tadinya tersenyum malas, kini berubah menjadi ekspresi... duka cita yang mendalam.

"Kau..." bisik Lin Feng.

Zhang Yao mundur selangkah.

"Hah?"

"Kau sudah merobeknya," kata Lin Feng, suaranya bergetar karena "amarah" yang ditahan.

"Jubahku... Edisi Terbatas Musim Semi dari Paviliun Sutra Gila. Dua ribu tael perak. IBUKU BAHKAN BELUM MELIHATKU MEMAKAINYA!"

Lin Feng mengangkat kepalanya. Wajahnya yang tampan kini terlihat mengerikan.

"Kau... monster," katanya.

Lalu dia mengangkat dua jari.

"Dua."

"Dua gerakan. Kau meleset lagi," katanya dengan nada datar yang mematikan. "Dan kau berhutang jubah baru padaku, Bajingan."

1
adi ambara
buang lah novel sampah ni thor..mc yg sombong bodoh...
I'M WHITE: lagi proses buff itu kak, makasih masukannya 👍
total 1 replies
adi ambara
minta kekuatan..tapi bodoh sombong..
I'M WHITE
porsi dialognya emang sengaja ane banyakin 🤣
Tiandi
terlalu banyak dialog daripada narasi, semangat thorr/Shy/
Tiandi
kenapa nggak pakai judul "Mata Penyalin Aktif" lebih enak aja gitu baca baca../Smile/
I'M WHITE: terlalu mainstream
total 1 replies
Tiandi
icip-icip dulu
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Cie cover baru
I'M WHITE: tumben dirubah ama NT, biasanya dibiarin aja
total 1 replies
Dwalkii
menurut kakak kuat di narasi tapi kurang di dialog. menurut ku, maaf kak sok tahu ya🙏

tapi overall, ini cukup bagus👍
Dwalkii
Saskehhh!!!🤣🤣
Dwalkii
🤣
Dwalkii
Oke... ini menghancurkan citra Manusia kuno di pikiran ku.
Dwalkii
Bagian ini lucu🤭
Aveline
lucuu bangett😭🤣🤣
Aveline
wkwkwk 😭😭
Aveline
kakk lucu banget 🤣🤣
Dwalkii
mampir kak, tapi ga sekedar mampir trus like. aku baca yaa/Proud/

untuk kalimat 'haaaah' ini seperti menghela napas kan? harusnya Hoamm, mungkin?🤭

maaf kak sok tau, tapi aku lebih nyaman begitu🙏
Aveline
kawin banget nihh author?🙏😭
Gege
dan tema remasan dada pun berakhir.. 🤣🤣
I'M WHITE
sebenernya babnya dah sampe 30 tapi bijgung mau up semua apa satu satu gini🤣
Gege
masih dengan remasan dada yang belom juga terselesaikan... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!