NovelToon NovelToon
Transmigrasi Calon Ibu Muda

Transmigrasi Calon Ibu Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Sistem
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Q Lembayun

Tamara adalah seorang wanita muda yang independen dan mandiri. Ia bisa hidup bahagia dan kaya tanpa dukungan seorang laki-laki. Ia juga membenci anak-anak karena menurutnya mereka merepotkan dan rewel.
akan tetapi takdir membuatnya harus mencicipi kehidupan yang paling ia benci yaitu bertransmigrasi menjadi seorang ibu muda dari anak yang bernasib malang...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Q Lembayun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wanita miskin

Sebuah gambar yang memperlihatkan sosok pahlawan terlihat jelas dan sedikit transparan di depan cahaya matahari. Gambar itu berasal dari harta terakhir yang dimiliki Tamara saat ini.

Ya.

Uang 50.000 miliknya.

Tamara masih tertegun dengan uang ini. Ia tidak bisa berfikir lebih lama untuk memikirkan jalan keluar untuk masalah keuangan yang mereka miliki.

[Tuan Rumah...]

"Diam lah, aku sedang berfikir bagaimana cara mendapatkan uang sekarang."

[Bukankah uang 50.000 cukup untuk Tuan Rumah hidup. Aku dengar Tuan Rumah adalah seorang jenius di Fakultas Ekonomi. Menurut seorang Youtuber, uang 50.000 bisa diinvestasikan menjadi 5.000.000 dalam waktu beberapa menit saja]

Mendengar pernyataan sistem lobak, Tamara pun langsung mencibir.

"Aku adalah seorang pengusaha bukan seorang penipu. Bagaimana bisa berinvestasi dengan uang 50.000 dan berubah menjadi 5.000.000 dalam waktu semalam. Kecuali kamu ingin berjudi dan membeli pakan untuk tuyul, baru aku akan percaya."

Mendengar omelan Tuan Rumahnya, Sistem Lobak hanya mengerutkan mulutnya dengan lucu. Ia ingin menanggapi pernyataan Tamara, akan tetapi wajah Tamara yang sedang marah membuat Sistem Lobak tak berani berbicara lancang.

[Lalu apa yang akan tuan rumah lakukan dengan uang itu?]

"Apa yang bisa dilakukan? Tentu saja tidak ada. Dave saat ini sedang tidur dan beberapa saat lagi dia akan bangun. Ketika dia bangun, dia pasti akan lapar. Ketika dia lapar maka aku perlu memberinya makan dan ketika itu terjadi maka sudah dipastikan uang itu akan berkurang setidaknya setengah. Apalagi untuk berinvestasi, bahkan untuk makan besok saja belum tentu ada uang."

Tamara merasa putus asa, ini pertama kalinya ia merasakan rasa pening menjadi orang miskin. Dulu dia berfikir bahwa orang miskin hanya karena mereka terlalu pemalas dan kurang pintar mencari peluang. Namun sekarang ia sadar, bahwa orang miskin ketika melihat peluang masih tetap diam, bukan karena mereka bodoh tapi karena tidak memiliki kesempatan untuk memulai.

Tamara menggenggam uang 50.000 miliknya dengan erat. Ini adalah satu-satunya uang yang ia miliki saat ini. Uang ini akan membuat Dave kenyang setidaknya sampai hari ini.

"Uang ini untuk makan Dave selama satu hari, tapi bagaimana dengan besok atau lusa. Dia masih berumur 5 tahun, dan membutuhkan makanan yang bergizi. Sayur, daging, dan susu. Lalu bagaimana dengan pendidikan dan karirnya , aku bahkan tidak bisa menjamin apakah dia bisa makan dengan cukup di masa depan."

Perlahan air mata Tamara mulai jatuh. Ia putus asa dan marah. Ia tidak bisa melakukan apapun untuk membuat masa depannya lebih terjamin. Mungkin inilah yang dirasakan oleh seorang ibu yang memiliki ekonomi yang rendah saat menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak punya uang untuk menjamin anak-anak mereka.

Sistem lobak pun menjauh dan diam. Ia tau bagaimana keras kepalanya Tamara, ia juga tau betapa galak dan mengerikannya wanita itu ketika marah. Akan tetapi Tamara telah dipilih oleh sistem untuk memulai misi, tentu saja karena sistem tau bahwa Tamara sebenarnya orang baik.

Tamara mungkin orang yang sangat mandiri. Ia selalu mementingkan urusannya sendiri dibandingkan memikirkan orang lain. Ia sombong dan merasa mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Akan tetapi selama hidup Tamara, ia sangat bekerja keras dan mencari uang tanpa merugikan orang lain. Ia tidak pernah melakukan tindakan kriminal dan menipu untuk mendapatkan keuntungan. Semua hal yang Tamara nikmati di kehidupan sebelumnya benar-benar berasal dari kerja kerasnya sendiri.

Akan tetapi kali ini Tamara merasakan rasanya putus asa karena uang. Ia merasa bahwa saat ini ia tidak berdaya. Bahkan ketika ia ingin berusaha dan bangkit, ia masih tetap tidak tau mulai darimana.

Setelah sekian lama, akhirnya Dave bangun di pelukan ibunya. Ia mengucek matanya dengan ekspresi lucu dan memeluk ibunya sekali lagi. Anak itu terlihat kekurangan tidur akibat khawatir tentang keadaan Tamara. Hal itu membuatnya tidur lebih lama dari jam biasanya.

"Bangun, kamu sudah tidur selama hampir tiga jam. Bahuku sudah kesemutan sekarang."

Suara Tamara saat ini sangat datar dan jauh dari kesan ramah. Akan tetapi Dave tidak menyadarinya, ia hanya peduli saat mendengar keluhan sang ibu yang mulai kesemutan. Dave pun langsung bangun dengan panik dan khawatir.

"Maaf Bu, aku tidur sangat lama."

Anak itu terlihat menyesal dan sedih, hal tersebut membuat Tamara merasa bersalah. Ia sangat jarang melihat seorang anak yang begitu masuk akal dan terkesan dewasa. Mungkin karena anak ini hidup bersama ibunya dan mengalami banyak masalah, sehingga ia harus bersikap layaknya orang dewasa jauh lebih cepat dari umur yang seharusnya.

Wajah Dave yang terlihat sedih membuat Tamara terdorong untuk menghiburnya lebih banyak. Akan tetapi sebagai seorang wanita yang tak pernah bergaul dengan anak-anak, Tamara pun bingung bagaimana cara melakukannya. Ia pun segera mengalihkan pembicaraan untuk membuat Dave mengalihkan pikirannya pada hal lain.

"Apakah kamu lapar?"

Anak itu tidur untuk waktu yang lama, hal tersebut membuat Tamara yakin bahwa Dave pasti sedang lapar. Apalagi semalam ia pingsan dan tidak tau apakah Dave diberi makan oleh suster atau tidak. Akan tetapi tanggapan Dave membuat Tamara tercengang, anak itu menggelengkan kepala dan mengatakan bahwa dia tidak lapar.

"Aku tidak lapar Bu."

Mendengar jawaban itu Tamara langsung merasa marah. Ia tidak menyangka anak ini akan berbohong padanya.

"Dengarkan aku Dave, aku benci pembohong."

Suara tajam Tamara membuat Dave kaget dan takut. Citra Tamara di mata anak itu adalah ibu yang lemah lembut dan polos. Sangat jarang marah dan mudah merasa gelisah. Bahkan ketika ibunya marah, wanita itu hanya akan menangis dan mengeluh. Jadi kali ini Dave melihat ibunya marah untuk pertama kalinya, dan ia pun langsung panik dan meminta maaf.

"Maafkan aku Bu, aku tidak bermaksud berbohong." ucapnya menyesal.

"Sekarang aku tanya sekali lagi, apakah kamu merasa lapar?"

Dave pun mengangguk malu, akan tetapi Tamara masih belum puas dengan cara Dave menjawab pertanyaannya.

"Aku membutuhkan jawaban."

"Aku lapar Bu." ucap Dave jujur.

Melihat anak itu menunduk dan menyesal, Tamara pun langsung merasa kasihan. Akan tetapi ia ingat apa yang diucapkan Sistem Lobak padanya. Kelak Dave akan mengalami penyimpangan moral, dia akan menjadi salah satu kriminal yang diburu polisi. Jika Tamara tak bertindak tegas dari sekarang, mungkin masa depan Dave yang buruk akan terulang kembali.

"Dengarkan Dave, aku adalah ibumu dan kamu adalah anakku. Tidak ada kebohongan yang bisa kamu ucapkan di depanku mulai sekarang. Jika kamu merasa lapar maka kamu katakan bahwa kamu lapar. Aku memiliki tanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan hidup mu. Apakah kamu mendengar ku?"

Mendengar omelan ibunya, Dave pun langsung mengeluarkan air mata dan menangis. Ia sangat jarang dimarahi, karena Dave memang memiliki pribadi yang tenang dan patuh. Akan tetapi ia tetaplah seorang anak kecil yang berumur 5 tahun, jadi sangat mudah merasa sedih ketika ibunya marah padanya.

"Maafkan aku Bu."

Tamara merasa lega bahwa ternyata anak ini jauh lebih mudah diatur. Jika terus begini, maka dapat dipastikan bahwa Dave mungkin akan memiliki masa depan yang lebih cerah.

"Sekarang cuci wajahmu dengan bersih, lalu pergi ke kantin dan makan disana. Jangan pergi ke tempat lain tanpa seizin ku. Setelah kamu kenyang kembali dan ceritakan pada ibu apa saja yang kamu makan."

Anak itupun langsung mengangguk dan bangun meninggalkan Tamara dengan uang 50.000 miliknya. Tamara pun langsung menghela nafas lega. Kini ia harus berfikir lagi untuk kehidupan esok yang mungkin akan lebih sulit dari sebelumnya.

1
Travel Diaryska
up, semangat author ✨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!