Alice Theodore Aktris cantik yang sedang naik daun tiba tiba saja mengalami hal di luar nalar.
Setelah ia terpeleset bukanya meninggal justru ia malah masuk kedalam raga ZEYARA MICHELLE ALEXANDER , adik dari second male lead pada novel yang semalam ia baca.
bagaimana Alice menghadapi ini semua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeyy Anne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Zeya menuruni tangga menuju ruang makan, dari kejauhan dia dapat melihat mama dan papanya sudah berada di meja makan, tapi ia tak melihat abangnya mungkin belum pulang.
"Selamat malam ma pa" Sapa zeya
"Malam sayang" Jawab mama dan papa
Zeya langsung mendudukkan dirinya di kursi samping mamanya berasa.
"Loh zey kamu kenapa kok matanya bengkak, kamu habis nangis ya, kenapa kamu ada masalah? " Tanya sang mama saat ingin menuangkan sayur ke piring zeya. Pertanyaan mama tersebut mengundang atensi papa yang langsung menatap putrinya.
"Engga kok ma ini tuh gara gara baca novel aja, di novel tuh ceritanya sedih banget, pemeran utamanya punya penyakit parah walaupun dia sudah berjuang tapi akhirnya dia kalah sama penyakitnya, zeya jadi kepikiran bagaimana jika nasib zeya seperti tokoh di novel itu " Ucap zeya tertunduk lesu, karena tak bohong dia pun takut, tubuhnya memang gampang sekali sakit.
"Zeya! Papa gasuka kamu ngomong kaya gitu ya, kamu pasti akan baik baik saja papa jamin itu" Ucap sang papa yang tidak sengaja menggunakan nada tinggi, karena ia tak suka mendengar kalimat yang keluar dari mulut putrinya itu, bagaimana pun dia akan membuat zeya sehat sehat saja walaupun harus menghabiskan seluruh hartanya.
Sang mama yang sadar anak gadisnya takut karena mendengar bentakan dari Sang suami pun langsung menegur suaminya.
"Papah! Jangan bentak zeya kaya gitu dia takut" Ucap sang mama.
Papa yang tersadar tadi tak sengaja meninggikan suaranya kepada putrinya pun langsung menatap putrinya, melangkah mendekat untuk memeluk tubuh sang putri.
"Maafkan papa ya nak, papa cuma gasuka kamu mengucapkan kata kata itu, kamu anak baik baik saja selalu" Ucap sang papa kepada zeya disela pelukannya.
"Iya papa, zeya juga minta maaf sama papa sama mama karena salah ngomong kaya tadi" Ucap zeya menyesal
"Eh kita makan aja yuk nanti keburu masakan mama dingin" Ucap sang mama mencairkan suasana, kemudian mereka makan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
Selesai makan malam zeya langsung pamit untuk pergi kekamarnya, karena ia harus menyiapkan keperluan untuk bersekolah besok.
Sedangkan di markas andromeda kondisinya sangat ramai, mereka sedang bersantai , tak lama suara vano mengundang atensi inti andromeda.
"Eh lihat deh zeya upload postingan baru foto gitu, tapi kayanya dia habis nangis deh matanya bengkak" Ucap vano
"Hah mana" Alex langsung merebut ponsel vano untuk melihat postingan adiknya itu.
"Kenapa lagi dia " Tanya alex pada diri sendiri, dia mulai tak tenang memikirkan alasan adiknya itu menangis, apakah ada yang menyakiti nya.
"Gue pulang dulu deh mau ngecek adek gue" Ucap alex tiba tiba, dia langsung bangkit dari duduknya dan meninggal markas.
Sedangkan arga diam diam mengamati postingan itu, siapa yang sudah membuat gadis itu menangis, dia harus mencari tahu.
Kemudia arga ikut pamit untuk pulang, sedangkan yang lain merasa heran dengan tingkat bos dan wakilnya itu.
"Lah alex mah wajar dia khawatir sama zeya, terus si bos ngapain ikut cabut" Tanya vano pada arion
"Gue rasa si bos ada rasa sama zeya" Jawab arion
"Gue rasa juga gitu sih kelihatan banget sering curi curi pandang " Ucap vano
Kemudian mereka melanjutkan kegiatan mereka mengobrol santai dengan anggota lain.
Sesampainya dirumah alex langsung masuk dengan tergesa, mamanya dan papanya yang melihat putranya tampak khawatir langsung bertanya.
"Abang kenapa buru buru gitu, ga nyapa mama dulu? " Tanya sang mama langsung menghentikan langkah alex, saking fokusnya ingin segera menemui adeknya itu dia sampai tidak ngeh ada orang tuanya di ruang santai.
"Abang cuma mau ngecek adek ma soalnya tadi dia ngunggah foto habis nangis, abang cuma khawatir" Ucap alex
"Adikmu memang habis menangis tadi, katanya dia habis membaca novel sad ending tentang perempuan yang berjuang melawan penyakitnya tapi berakhir kalah, adikmu itu takut nasibnya akan sama dengan tokoh novel itu, makanya dia menangis" Mama menjelaskan kepada alex, alex yang mendengar itu hanya bisa diam, setelah mendengar penjelasan dari sang mama dia ikut takut jika itu benar benar akan terjadi.
"Papa, papa bisa janjikan sama aku kalo adik aku bakal baik baik saja, uang papa kan banyak pasti papa bisa memilih kan perawatan terbaik untuk tubuh zey yang ringkih" Ucap alex menatap papanya denga tatapan memohon , mamanya yang melihat itu hanya memalingkan wajahnya, ia tak kuat melihat muka putra nya yang terlihat putus asa, putranya tidak pernah memohon kepada orang lain.
Bahkan dari dulu jika putranya menginginkan sesuatu maka dia akan berusaha keras dengan usahanya sendiri, dan sekarang dia sedang memohon kepada sang suami. Tak terasa air mata mulai menetes dari mata sang mama.
Sedangkan sang papa yang ditatap seperti itu hanya menghembuskan nafasnya pelan.
"Abang, papa bakal melakukan apapun untuk kesehatan adik kamu, papa bakal menukarkan segalanya yang papa punya untuk menjaga zeya tetap sehat, abang bisa pegang kata kata papa ya" Ucap sang papa kepada alex.
"Makasih papa, aku mau ke atas dulu, mau ngelihat adik" Pamit alex langsung melangkahkan kakinya ke lantai 2.
Sampai di pantai 2 alex langsung masuk kedalam kamar zeya tanpa mengetuk pintu dulu, saat membuka pintu kamar yang pertama dia lihat kamar zeya sudah gelap, hanya cahaya dari lampu tidur saja, ternyata adiknya sudah tidur.
Alex melangkahkan kakinya mendekati tempet tidur zeya, dia melihat adiknya yang sudah tertidur dengan tenang nafas yang teratur, cukup lama alex mengamati zeya, kemudia tangan nya terulur untuk mengelus kedua mata zeya yang masih membengkak.
"Adik abang harus kuat selalu ya, gaboleh sakit, gaboleh ada yang nyakitin juga, tenang aja abang bakalan jagain kamu dari semua yang jahat di dunia ini walaupun nyawa abang jadi taruhannya" Ucap alex kepada zeya walaupun dia tahu zeya tak mungkin mendengar karena tidur. Tak apa dia hanya mengungkapkan apa yang dia rasakan.
Zeya mengeliat dalam tidurnya merasakan sentuhan lembut di matanya, tapi ia tak berniat bangun. Alex yang melihat adiknya sedikit terganggu dengan kehadirannya akhirnya menyudahi kegiatannya, kemudian dia mencium kedua kelopak mata zeya, dan melangkahkan kaki meninggalkan kamar zeya.
Sedangkan seseorang di balik balkon zeya hanya menatap kegiatan kakak beradik itu, dia terus mengamati keduanya, setelah melihat sang kakak keluar dia langsung masuk kedalam kamar zeya dan memperhatikan gadis itu yang sedang tertidur dengan tenang, mendekat secara perlahan agar tak menimbulkan suara di setiap langkah kakinya, sampai di samping ranjang gadis itu, dia langsung mengamati wajah tenang gadis itu.
Dia bimbang dengan perasaannya apakah benar benar ia menyukai gadis di depannya ini atau tidak. Kemudia pria itu melirik jam tangannya ternyata sudah larut, dia memutuskan untuk menyudahi kegiatannya mengamati wajah gadis didepannya ini, lalu ia melangkahkan kaki ke balkon dalam sekejap bayangannya hilang di telan kegelapan.