Pernikahan Impian

Rasya dan Nadia. Mereka saling mengenal sejak keduanya kalian di satu perguruan. Sejak pertama kali melihat Nadia, Rasya memang sudah tertarik dengan gadis itu.

Nadia adalah seorang gadis yang cantiknya begitu sederhana, Wanita itu sangat jarang bermake up. Ia lahir dari keluarga yang cukup kaya, Namun Nadia bukan gadis yang manja. Nadia adalah gadis yang sangat mandiri.

Nadia pernah memiliki seorang kekasih bernama Angga. Mereka menjalin hubungan sekitar tiga tahun. Sayangnya hubungan keduanya harus kandas karena Angga harus pergi keluar negeri melanjutkan pendidikannya.

Beberapa tahun kemudian, Setelah berpisah cukup lama. Akhirnya Rasya dan Nadia kembali di pertemukan. Saat itu, Nadia melamar sebagai seorang sekertaris di perusahaan yang Rasya pimpin.

Rasya yang memang menyukai Nadia sejak lama pun akhirnya langsung menyatakan cintanya pada wanita itu. Tanpa pikir panjang lagi, Nadia langsung menerima cinta Rasya.

Keduanya menjalin hubungan selama dua tahun. Hubungan keduanya pun tak seperti hubungan orang lain yang bisa bermesraan seenaknya. Rasya sangat menghargai Nadia sebagai seorang wanita.

Sayangnya Nadia selalu mengulur waktu ketika Rasya mengajaknya ke jenjang yang lebih serius. Alasannya, Nadia masih ingin bekerja karena ayahnya telah meninggal.

Selama ini, Nadia hanya tinggal bersama Ibu dan adik tirinya yang masih usia belasan tahun. Mereka begitu baik dan ramah tak lupa selalu perhatian. Itupun kalau di depan Nadia,, Entah kalau di belakang tak ada yang tahu.

"Maafkan aku Rasya, Aku belum siap menikah.. Aku harus menunggu adikku lulus kuliah dulu, Baru aku sudah siap..

"Aku akan tetap menunggu mu sampai kapanpun. Aku tahu kamu wanita yang sangat setia...

Rasya sangat mencintai Nadia. Cintanya kepada wanita itu sungguh sangat besar. Apapun akan Rasya lakukan agar kekasihnya ini bahagia.

Hal yang Rasya suka sari Nadia adalah? Wanita itu sangat pandai memasak. Mandiri dan tidak manja. Saat pergi berbelanja berdua, Nadia selalu menolak jika hendak pria itu bayarkan. Nadia lebih memilih untuk membayar Belanjaannya sendiri. Tapi yang namanya pria yang bertanggung jawab tetap Rasya yang membayar semuanya.

Rasya juga begitu akrab dengan ibu dan adik tiri Nadia yaitu Ameena. Bagi Rasya, Ameena sama seperti gadis lainnya yang punya sifat manja terhadap kakaknya. Rasya juga menyayangi Ameena sebagai seorang adik, Tak lebih dari itu.

Namun siapa yang menyangka, Semakin bertambahnya usia, Rasa sayang Ameena terhadap Rasya sebagai kakak berubah menjadi rasa suka.

Sejak awal Ameena dan Rani memang tak suka terhadap Nadia. Mungkin karena Nadia pintar hingga sang suami selalu membandingkan Ameena dan Nadia.

Siapa yang rela di bandingkan. Tak ada siapapun yang mau di banding-bandingkan. Rani dan Handoko ayah Nadia sering berdebat perihal perlakuan Handoko yang terkadang tak adil.

Rani marah, Dia benci, Ia tak suka. Akhirnya wanita itu punya rencana. Dimana pada malam itu, Ada rampok yang masuk ke dalam rumah besar itu. Handoko tewas terbu-nuh oleh para rampok tersebut. Padahal sebenarnya, Semua itu adalah rencana Rani sendiri. Pembu-nuhan berkedok perampokan tersebut akhirnya berhasil.

Sejak saat itulah kehidupan Nadia berubah. Tunangan Rasya tersebut di siksa dan di perlakukan tidak adil oleh Rani begitupun dengan Ameena.

Ingin Rasanya Nadia bercerita dengan Rasya atas semua yang ia alami setelah ayahnya tiada..Tapi Nadia tidak berani, Nadia tidak ingin Rasya khawatir padanya. Terlebih cabang perusahaan di luar kota membuat Rasya semakin sibuk dan tak punya waktu untuk Nadia sendiri.

Nadia merasa kesepian, Rasya begitu sulit di hubungi. Mau curhat dengan siapa? Nadia benar-benar merasa sendiri sekarang.

Hingga suatu hari, Nadia kembali di pertemukan dengan mantan kekasihnya yaitu Angga. Di mulai dari bertukar kabar sampai keduanya benar-benar merasa dekat kembali.

Rasa yang hilang kini telah tumbuh kembali. Nadia merasakan dilema karena ternyata Angga masih serius padanya. Keduanya kembali menjalin kasih, Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan Rasya.

Sebagai sesama pria, Angga juga tahu kalau Nadia telah menjadi kekasih Rasya. Sayangnya, Rasa cintanya kepada Nadia begitu besar.

Hubungan keduanya masih terus berlanjut. Berlanjut dalam hubungan terlarang yang seharusnya tak Nadia dan Angga lakukan. Nadia merasa takut, Bagaimana nanti kalau Rasya tahu bahwa ia sudah tidur dengan pria lain?

.

.

.

Banyak orang yang mengatakan bahwa orang baru akan kalah dengan orang lama. Contohnya Rasya dan Angga..Cinta Nadia begitu besar untuk Rasya tapi saat Angga kembali cinta itu mulai terbagi. Dan anehnya,Rasya percaya saja dengan apa yang Nadia katakan.

Benar, Cinta itu memang buta. Butanya cinta Rasya untuk Nadia membuat Rasya tak peduli. Berbagai alasan yang keluar dari mulut Nadia Rasya percaya.

"Kamu agak gemukan ya.." Tanya Rasya merasa ada sedikit perubahan terhadap tubuh Nadia yang semakin berisi.

"I..iya..Aku lagi enak makan, Makanya BB ku tambah?Kenapa kamu gak suka wanita gemuk?" Rasya tertawa. Walaupun statusnya seorang kekasih,Rasya tak pernah menyentuh Nadia walaupun hanya sekedar pegangan tangan. Rasya sadar siapa dia, Seorang cucu Kyai besar di kota B. Menyentuh wanita yang belum mahramnya adalah haram.

"Aku gak peduli kamu gemuk atau enggak.. Apapun itu aku tetep cinta sama kamu.." Nadia tersenyum kaku. Ia semakin gemuk bukan tanpa alasan, Nadia hamil.

Ya, Nadia hamil anak Angga. Pria itu juga begitu perhatian terhadap Nadia yang sedang mengandung anaknya.

Rahasia itu tersimpan dengan begitu rapatnya. Rani dan Ameena saja tidak tahu apalagi Rasya. Namun, yang namanya bangkai tetaplah bangkai. Mau di tutup sebagaimana pun pasti lama kelamaan akan tercium juga.

Ameena dan Rani tahu akan hal itu sayangnya mereka diam. Rani akan bongkar di saat hari yang mereka targetkan tiba.

"Aku harus pergi keluar negeri.. Cabang perusahaan Daddy sedang ada Masalah.. Daddy sudah berangkat.." Pamit Rasya pada Nadia..

"Lama?" Rasya mengangguk.

"Mungkin sekitar satu bulan...

"Ya sudah hati-hati...

Mau tak mau Nadia melepas Rasya. Ia mengelus perutnya yang kini sudah berusia tujuh bulan. Nadia bingung harus bagaimana, Selama tujuh bulan ini Rasya belum tahu tentang kehamilan Nadia. Perut Nadia yang kecil dan Nadia yang selalu berpakaian longgar membuat Rasya tak ada curiga sedikitpun.

"Maafkan aku Rasya. .

****

"Berikan Rasya pada Ameena maka rahasia mu akan aman.." Nadia menggelengkan kepalanya, Rasya adalah pria yang baik. Kalaupun harus Nadia lepas bukan berarti untuk Ameena..

"Aku tidak akan melepaskan Rasya..

"Oh jadi begitu? Artinya kamu harus siap kalau Rasya akan meninggalkan mu..",Ucap Rani mengancam.

"Silahkan saja kalau kalian akan bongkar rahasia kehamilan ku ini...Karena itu lebih baik daripada aku menyerahkan Rasya pada putrimu yang jahat itu.." Setelah mengucapkan itu, Nadia menuruni anak tangga hendak pergi.

"Kalau kamu tidak mau memberikan Rasya padaku biar aku yang rebut paksa dia darimu.." Ameena bicara dengan lantang, Dengan emosi Ameena mendorong punggung Nadia membuat wanita hamil itu jatuh terguling.

Nadia tak sadarkan diri detik itu juga. Merasa panik, Rani dan Ameena membawa Nadia ke rumah sakit. Kabar masuknya Nadia ke rumah sakit terdengar di telinga Angga.

Pria itu langsung menuju ke rumah sakit. Begitu sampai di sana, Angga mendapatkan kabar bahwa anaknya terpaksa harus lahir belum waktunya.

Perasaan hancur itu semakin hancur ketika sang dokter mengatakan bahwa Nadia kritis dan ingin bertemu dengannya.

"Ang..Angga..

"Iya, Aku disini.." Angga genggam tangan itu dengan erat.

"Wak..waktuku..mungkin ti..tidak akan lama lagi..." Angga menggelengkan kepalanya, Pria itu menangis tersedu melihat wanita yang ia cintai sekarang seperti ini.

"Jangan bicara seperti itu.. Kamu pasti akan sembuh. Aku yakin itu.. Kita rawat anak kita bersama ya.." Nadia menggelengkan kepalanya..

"To..long..Rawat anak ki..ta... Kata..kan, K..kalau ak..aki sayang dia..

Tiiii...tttt..

"Nadia ? Please jangan tinggalin aku..Nadia bangun Nadia!! NADIA!!!

Kematian Nadia tanpa di ketahui oleh Rasya. Sesuai dengan janjinya, Angga membawa pergi putranya dan lebih memilih merawat anak itu sendiri. Angga berjanji akan merawat dan memberikan kasih sayang untuk sang putra. Pria itu membawa putra nya keluar negeri.

Betapa hancur nya hati Rasya. Niat hati sepulang dari luar negeri Rasya ingin segera menikahi Nadia, Kini justru semua berubah ketika bukan Nadia lah yang ia temui melainkan makam wanita yang ia cintai itu.

Rasya menangis, Ia menyesal karena telah pergi meninggalkan wanita itu sendiri. Andai ia tahu akan seperti ini, Rasya pasti tak akan pergi dan memilih untuk menemani wanita tersayangnya itu.

Kematian Nadia membuat dua wanita itu amat bahagia. Rani dan Ameena menjalankan rencana yang sudah ia susun di otaknya.

Rani memberikan sebuah surat, Dimana surat itu adalah surat wasiat dari Nadia, Padahal hanya rekayasa Rani dan putrinya.

Dalam surat itu Nadia mengatakan bahwa Rasya harus berjanji padanya akan menjaga Ameena yang tengah sakit keras. Nadia ingin Rasya lah yang membiayai semua pengobatan Ameena hingga gadis itu sembuh. Padahal Ameena sehat-sehat saja..Tapi yang namanya cinta dan obsesi. Pasti akan rela melakukan apapun termasuk berpura-pura punya penyakit ganas.

Rasya pun percaya saja dan tanpa menaruh curiga. Karena tulisan yang yang terukir dalam kertas tersebut sangat mirip dengan tulisan milik Nadia.

Jelas, Karena Rani sudah membayar orang untuk meniru tulisan Nadia agar Rasya percaya.

"Saya akan menepati janji saya.. Saya akan merawat dan membiayai pengobatan ameena hingga sembuh.." Tutur Rasya.

.

.

.

TBC