Seorang tentara bernama Refendra Wijaya ditugaskan di medan tempur berjuang untuk mempertahankan kedamaian dunia. Rafendra bertugas sebagai pasukan khusus yang memiliki kemampuan diatas semua tentara bahkan jendral tidak bisa memberikan perintah kepada pasukan khusus ini. Pasukan ini disebut pasukan bayangan yang berada langsung dibawah komando presiden.
Pasukan ini diturunkan karena pasukan utama yang menegakan keamanan dan ketentraman di satu negara tetangga kalah dan atas perintah presiden pasukan bayangan ini turun untuk membantu.
Singkat cerita Rafendra dan timnya berhasil dalam perang tersebut, tetapi ketua tim yaitu rafendra mengalami cedera dan harus cuti selama 2 minggu penuh. Dan setelah cuti dari tugas Tim yang di komando ni oleh Rafendra dibubarkan dan dia beserta timnya bekerja untuk perusahaan terbesar. disini lah dimana sorang CEO akan mengubah hidup Rafendra ke depannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khresno Bayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Pekerjaan hari pertama Rafendra dan ke empat temannya berjalan sangat lancar, Zaki dan Fikri yang tidak memerlukan waktu lama untuk beradaptasi di perusahaan Subroto karena selama bertugas kemiliteran mereka berdua sangat amat mahir perihal IT termasuk pertahanan Cyber dan Hacking.
Sedang kan Ahmad aga sedikit kerepotan karena harus mempelajari tentang Administrasi dan tata kelola berkas perusahaan tapi dalam kesulitan beradaptasi Ahmad selalu dibantu oleh Sherly yang memang dari dulu sudah terbiasa dengan administrasi berkas.
Sedangkan Rafendra sendiri memang cekatan dalam berbagai hal, dihari pertama Rafendra sudah membuat beberapa orderan untuk beberapa konsumen yang ingin memakai perusahaan mereka untuk urusan interior rumah maupun kantor yang akan dibangun.
Keluwesan Rafendra dalam hal komunikasi lah yang membuat calon konsumennya tertarik untuk menggunakan jasa mereka. Rafendra kemudian menyusun beberapa laporan customer yang ingin menggunakan jasa perusahaan mereka dan diserahkan ke Mei selalu Sekretaris dari Kristina.
Tokkk tokkk tokkk Rafendra mencoba mengetuk ruangan Sekertaris CEO. "Masuk" Ucap Meily nda dari dalam ruangannya.
"Permisi bu" Ucap Rafendra kepada Meilynda "Oh iya gimana Rafendra ada yang kamu bingungkan dengan pekerjaanmu" Sahut Mei.
"Emmm enggak bu, saya sudah agak terbiasa dengan kerjaan ini" Ucap Rafendra Sambil masuk keruangan Meilynda. "Terus kamu mau apa mengetuk pintu ruangan saya?" Sahut Mei kembali.
"Emmm ini bu saya tadi mendapatkan beberpa customer yang menghubungi ke kantor menanyakan perihal desain interior perusahaan dan saya mengirimkan beberapa contoh dan ini hasilnya bu" Ucap Rafendra sambil menyodorkan hasil laporannya.
Mei yang kaget melihat kerjaan Rafendra sangat terkagum baru pertama kali ini dia melihat karyawan baru yang sudah mengerti perihal job barunya.
"Iya ini saya Terima nanti saya laporkan dulu ke Bu Kristina kamu boleh kembali ke bilik kerjamu dulu, dan terimakasih kinerja mu dihari pertama sangat bagus" Ucap Mei kepada Rafendra.
"Baik bu, kalau begitu saya permisi dulu" Sahut Rafendra sambil berjalan keluar ruangan. Jam sudah menunjukan waktu jam pulang Zaki, Ahmad, Fikri dan Sherly sudah menunggu Rafendra dibawah karena renca setelah ini mereka akan sama sama ke kos mentari sebagai kos mereka sementara.
"Aduh aku keasikan kerja jadi lupa udah jam pulang" Ucap Rafendra dalam hati sambil melihat jam sudah pukul empat belas lebih lima belas menit. Segera selalah itu Rafendra segera membereskan tempat kerjannya dan berjalan ke marah lift.
Tapi tiba tiba ruangan CEO terbuka ke keluarlah Kristina yang sedang berbicara dengan Mei tanpa melihat ke arah luar ruangan dan Bughhh tanpa Kristina sadari dia menabrak Rafendra yang sedang berjalan ke arah lift
Sontak tubuhnya langsung jatuh ke lantai tapi sebelum tubuhnya terjatuh dengan sigap Rafendra langsung memandang tangan Kristian dan menarik tubuh Kristina ke Pelukannya.
Sontak Kristina langsung memeluk tubuh Rafendra dengan erat karena refleks. "Bu Kristina tidak apa apa kan?" Ucap Rafendra sambil melihat ke arah Kristina yang masih terpejam.
Mendengar kata kata dari Rafendra Kristina langsung melepaskan pelukannya dan mendorong Rafendra. "Ehhhh Gua enggak papa, makasih ya dan maaf tadi gua enggak lihat lo jalan didepan ruangan" Sahut Kristina dengan wajah agak malu.
"Iya bu enggak apa apa, kalau begitu saya permisi dulu bu, teman teman saya sudah menunggu dibawah" Sahut Rafendra dengan senyuman ramah kepada Kristina dan Mei.
Kristina dan Mei hanya mengangguk dan membiarkan Rafendra untuk pulang terlebih dahulu. Untung saja kejadian tadi hanya mereka bertiga saja yang melihatnya karena seluruh karyawan dilantai atas sudah pada pulang.
"Haduhhhh bisa malu gue kalau dilihat banyak orang tadi untuk saja sudah sepi" Sahut Kristina yang malu. "Salah sendiri jalan enggak pakai mata, makanya kalau keluar ruangan itu lihat depan jangan ke samping" Goda Mei kepada Kristina.
"Lahhh kan lo tadi yang ngajak gua ngobrol kan" Sahut Kristina yang tidak Terima dengan ucapan sahabatnya itu. "Iya udah lah, tapi kalau dilihat lihat tu cowok ganteng dan seksi juga ya" Sahut Meilynda kepada Kristina.
"Halah lo kalau lihat cowok ganteng dikit aja langsung dilirik" Sahut Kristina. "Jarang jarang lo Na ada karyawan yang kayak Rafendra kayaknya dia sering olehraga deh" Ucap Meilynda yang masih terkagum dengan Rafendra.
"Udah lahhh yuk pulang, gua mau istirahat capek kerja seharian" Ajak Kristina dan berjalan marah lift, Meilynda yang melihat sahabatnya sudah jalan ke arah lift kemudian mengejarnya.
*******
Setelah Rafendra sampai di lobi dia melihat Zaki, Ahmad, Fikri dan Sherly sudah menunggu di lobi kantor. "Maaf maaf aku terlambat" Ucap Rafendra yang sudah didepan mereka.
"Ya ya ya enggak papa lah maklum awal kerja pasti kamu dapat kerjaan yang banyak kan dari CEO kita" Sahut Fikri yang menggoda Rafendra.
"Yaaa gitu lah, yuk kita pergi ke kos udah cepak juga ini badan kelamaan duduk" Sahut Rafendra yang mengajak mereka semua untuk berjalan ke kos.
"Ehh bentar deh Fen kita jalan kaki ini ke kos?" Ucap Fikri saat mereka berjalan keluar kantor. "Iya iya lah jalan kaki masak iya naik motor" Sahut Ahmad.
"Lahhhh jalan kaki lagi, udah saharian mantengin komputer sekarang malah jalan kaki" Gerutu Fikri. "Udah lah Fik kita kan dulu juga jalan kaki terus di mendan perang dan kamu aja enggak pernah protes kenapa sekarang jadi protes mau aku pindah kerjakan dari Tim Shadow?" Sahut Rafendra sambil mengancam Fikri.
"Ehhhh santai dong Capt bercanda tadi jangan dibawa serius" Sahut Fikri yang takut. "Mangkanya kalau punya mulut itu dijaga jangan asal jeplak aja" Sahut Zaki yang mengejek Fikri.
Sontak membuat mereka berlima tertawa karena tingkah kocak dari Fikri. "Hahahahaha, temen temenmu lucu juga ya Mad" Ucap Sherly kepada Ahmad sambil melenggang tangannya.
"Iya begitulah Sher kalau enggak ada Fikri kemungkinan kami bertiga sudah stres dari dulu dengan beban misi yang begitu besar" Jawab Ahmad sambil mengeratkan pegangan tangannya.
"Yahhh aku bersyukur bisa kenal mereka dan kamu Mad, dan Khusus untukmu aku tidak tau harus berterimakasih kayak gimana tanpa pertolonganmu dulu aku mungkin tidak akan disini" Sahut Sherly yang merasa beruntung bisa bertemu kembali dengan Ahmad.
"Cukup kamu berada disampingku terus Sher itu sudah cukup buat aku" Sahut Ahmad sambil melihat ke Arah Sherly. Sherly hanya mengangguk dan senyum kepada Ahmad.
"Woe kalian berdua mau ikut apa mau pacaran dulu lekat banget jalannya" Teriak Fikri yang sudah jauh dari Ahmad dan Sherly. Rafendra yang melihat tingkah random sahabatnya itu cuma geleng geleng.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka berlima sudah sampai di kos mentari. "Emmm bagus juga kosnya" Ucap Ahmad yang melihat kos mentari yang begitu tapinya.
"Benar mad kayaknya bakal betah disini nanti kita" Ucap Zaki. Rafendra yang melihat kos mentari pun merasakan perasaan yang sama dengan sahabatnya.
Beberapa saat ada ibu ibu yang mendatangi mereka di gerbang masuk kos mentari. "Maaf adek adek ini mau cari kos atau bagaimana iya?" Ucap Ibu ibu itu.
"Ehh iya bu, maaf kami tadi disuruh sama Jendral Herman ke kos mentari ini" Ucap Rafendra sambil memberikan kartu Identitasnya. "Oh mas Rafendra dan teman teman ya, silahkan masuk kenalkan saya bu sumi ibu kos di kos mentari" Ucap bu sumi sambil mempersilahkan mereka masuk.
Setelah mereka masuk bersama bu sumi mulai menjelaskan aturan dan kamar mereka, karena kos mentari campuran maka kamar kos untuk laki laki dan perempuan dipisah lokasinya.
"Kalian ingat ya aturan kos ini, jangan ada perempuan yang masuk kedalam kamar kalian kalau melanggar saya depak dari kos ini" Ucap Bu Sumi.
Rafendra dan kawan kawannya hanya mengangguk dan mengambil kunci kamar mereka dan menuju ke bangunan sebelah kanan sedangkan Sherly dibangunan sebelah kiri.
Mereka pun akhirnya masuk ke kamar masing masing, Rafendra yang melihat kondisi kamar kosnya sangat senang dengan fasilitas nya. "Wahhh lumayan juga kosnya plus enggak jauh dari kantor" Ucap Rafendra pada dirinya sendiri.
Setelah masuk ke kos Rafendra kemudian beberes dan istirahat karena dia lelah seharian hanya duduk menghadap komputer yang membuatnya lebih capek dari pada di medan tempur.