Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Trauma
“Khalisa jawab aku” teriak Jack dengan suara keras
“Aku pernah menyelamatkan Syifa, saat itu dia terluka parah” Jawab Khalisa
“Terluka seperti apa Khalisa ?” Tanya Jack masih dengan suara yang menggelegar
“Kamu yakin ingin mendengarnya ?” Tanya Khalisa dengan mata berkaca-kaca saat mengingat sesuatu yang telah berlalu
Jack terdiam dan tangannya mengepal
“Katakan padaku Khalisa” Ucap Jack dengan suara lebih ahrus dari sebelumnya
“Dengarkan baik-baik, mungkin ini akan menyakiti kamu tolong degarkan baik-baik” Jawab Khalisa
Flashback On
Saat itu Khalisa ingin membeli sebuah bangunan kosong untuk di bangun sebuah pabik, kebetulan dia sendiri yang datang ke tempat itu untuk melihat langsung lokasinya. Khalisa pergi sendirian, mobilnya tidak bisa masuk ke dalam dan mau tak mau parkir di luar.
Khalisa turun dari mobil, dia masi mnegenakan celana jadi memudahkan untuk bergerak.
“Ini tempatnya” Ucap Khalisa, dia melihat beberapa orang berjaga-jaga di depan teras.
“Siapa mereka ?” Gumam Khalisa, dia melihat ada beberapa mobil seperti sedang kedatangan tamu tak di undang. Dari penampilannya sangat mengerikan, tak bersalang lama beberapa orang keluar dari dalam mereka tampak senang kemudian mereka semua masuk ke dalam mobil
“Mereka akan keluar, sebaiknya aku bersembunyi takut ketahuan oleh mereka” Batin Khalisa lalu dia kembali ke dalam mobil dan memundurkan mobil dan bersembunya di pohon besar
“Sepertinya ada yang tidak beres” Batin Khalisa, dia keliar dari mobil
Khalisa melangkahkan kakinya dengan cepat masuk ke dalam bangunan dua lantai itu, dulunya bagunan itu sebuah tempat usaha yang bangkrut sudah lama terbengkalai. Khalisa melangkahkan kakinya pelan-pelan sambil berjaga-jaga, bisa saja komplotan itu masih ada di dalam.
Khalisa berjalan dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya, sampai dia mendengar suara tangisan tapi suara itu pelan.
“Suara itu berasal dari arah sana” Ucap Khalisa menunjukka lantai dua dan dia langsung bergegas naik ke lantai dua
Sesamapai di sana, dia berjaga-jaga dengan hat-hati.
“Hiks hiks hiks” Suara tangisan itu tersendu-sendu membuat tangan Khalisa mengepal, dia tidak suka meliahat orang lain menangis dan menderita lalu matanya berubah tajam, insting membunuhnya kembali bangun
Khalisa mendekati sebuah ruangan yang tidak jauh dari tempat itu, beberap kain putih tergeletak di bawah. Ada bunga-bunga yang biasanya di pakai untuk menghiasi pengantin dan tusuk konde juga tergeletak tak beraruran, membuat nafas emosi Khalisa meluap. Amarahnya naik ke ubun-ubun.
“Astagfirulloh, innalillahi” Batin Khalisa sambil menutup mulutnya, dia takut kehilangan kendalinya
Khalisa masuk ke dalam ruangan itu, dia terkejut saat meliaht seorang wanita yang ada di depannya. Tubuhnya penuh luka, darah mengalir di sekujur tubuhnya serta dia tidak menggunakan sehelai benang pun. Wanita itu berbaring lemas dan tak berdaya di lantai, matanya sembab dan sayu penuh dengan keputusasaan.
“Tolong aku” Ucap Wanita itu dengan suara semaki pelan
Kahlisa meneteskan air mata melihatnya, senjata di tangannya terjatuh begitu saja. Tangannya mengepal dengan cepat dia memukul tempok dengan begitu kerasnya.
“Brengsek !” Umat Khalisa marah kemudian dia menarik nafas panjangnya lalu menjernihkan pikirannya
Lalu dia melepaskan blezarnya lalu menutupi tubuh wanita itu.
“Kamu harus bertahan, aku akan membantumu dan membawa ke rumah sakit” Ucap Khalisa
Lalu Khalisa membawa wanita it uke rumah sakit dengan cepat, karena itu membutuhkan pertolongan karena hampir kehabisan darah. Para pelaku kejahatan itu pasti sangat sadis dan kejam.
“Ya Allah, selamatkan dia” Batin Khalisa karena perasaanya tidak karuan, andai saja dia datang ke bangunan kosong itu lebih awal mungkin dia masih bisa memiliki kesempatan menolongnya
Beberapa saat kemudian, Khalisa sudah sampai di rumah sakit. Wanita itu langsung di tangani dokter, Khalisa duduk di kursi tunggu karena dia merasa khawatir dan terus memunajat kepada Allah untuk menyelamatkan wanita itu. Dia tahu jika tertolong pun wanita itu akan mengalami trauma yang sangat berat, dia tidak mungkin bisa melupakan kejadian yang menyakitkan itu.
“Nona Khalisa” Panggil Perawat
“Saya sus” Jawab Khalisa
“Dokter ingin bicara dengan nona” Ucap Perawat
Khalisa mengangguk, dia lalu mengikuti perawat masuk ke dalam ruangan itu.
“Nona Khalisa, apa hubungan anda dengan wanita itu ?” Tanya Dokter
“Saya hanya menemukan wanita itu tergeletak di bangunan kosong dok, kebetulan saya ingin membeli bangunan kosong itu” Jawab Khalisa
Dokter terdiam sesaat, seperti ada hal besar yang akan di sampaikannya…
“Nona itu mengalami pemerkosaan dan penyiksaan secara bersamaan, dari sampel seperma yang di temukan kemungkinan dia di perkosa oleh dua puluh orang. Dan sekujur tubuhnya mengalami luka sayatan benda tajam, pukulan dan tendangan” Ujar Dokter
Air mata Khalisa menetes begitu saja, sama seperti denga napa yang di pikirkannya. Tangan Khalisa mengepal. Haruskah dia menghabisi oramg-orang itu ? tangannya yang sudah bersih haruskan di gunakan untuk membalas dendam.
“Nona itu mengalami trauma berat, bahkan dia hanya diam saja. tatapannya kosong dan air matanya terus menetes” Lanjut Dokter
Khalisa terdiam, dia merasakan apa yang dia alami wanita itu.
“Tolong berikan perawatan yang teraik dokter, dan dia juga membutuhkan pendampingan psikolog untuknya” Ucap Khalisa
“Baik” Jawab Dokter
Setelah itu Khalisa melihat wanita itu yang kini sudah di pindahkan ke ruang inap, wanita itu hanya terdiam tapi air matanya terus menetes seperti orang yang linglung.
“Aku akan menangkap orang-orang itu dan membawanya padamu” Ucap Khalisa
Wanita itu menoleh ke arah Khalisa, wanita yang sudah menyelamatkannya.
“Jack Jatnika” Ucapnya, hanya nama itu yang keluar dari mulutnya
“Jack Jatnika ?” Tanya Khalisa terkejut wanita itu menyebut nama Jack
“Apak amu ingin bertemu dengannya ?” Tanya Khalisa
Air matanya kembali menetes dengan deras, dia justru menangis tersendu-sendu.
“Apa seharusnya hari ini kamu menikah dengannya ?” Tanya Khalisa
Wanita itu malah menangis semakin kencang dari sebelumnya.
“Berarti benar, hari ini pernikahan wanita ini dan Jack. Tapi siapa mereka ? musuh Jack ?” Batin Khalisa
“Aku akan menghubungi Jack” Ucap Khalisa
Wanita itu hnya menggelengkan kepalanya, dia mengambil sebuah gunting dari dalam bajunya yang ingin menusuk perunya dengan cepat Khalisa menghalanginya. Tangannya tertusuk gunting dan mencengkram gunting itu.
“Aku tidak akan menghubungi Jack, tapi jangan melakukan hal bodoh seperti ini lagi ya” Lanjut Khalisa
Gunting itu terlepas dari tangan wanita itu, dia menangis kembali Khalisa langsung memeluknya.
“His hiks hiks” Wanita itu menangis di pelukan Khalisa
“Aku harus mengurus orang-orang itu dan memberi mereka pelajaran” Batin Khalisa
Beberapa hari kemudian, Khalisa menjenguk ke rumah sakit. Khalisa membawa sebuah koran sambil memasuki ruang rawat inap. Dia melihat wanita dengan nama Asyifa Nazwa masih seperti hari-hari sebelumnya duduk dan terdiam, hanya tidak ada air mata lagi. tak pernah berbicara, kadang-kadang ketakutan, mimpi buruk dan mengamuk apalagi ada yang menyentuhnya seorang laki-laki.
“Syifa, aku membawa berita baik untuk kamu” Ucap Khalisa
Asyifa hanya menoleh, Khalisa hanya satu-satunya orang yang dia percaya itu pun belum tentu dia mau berbicara dengan Khalisa.
“Orang-orang itu sudah mati terbakar” Ujar Khalisa lalu dia , meletakkan koran dia pangkuan Syifa
Wajah cantik yang tidak ada cahaya serta pucat dan sayu, penuh kesedihan yang terlihat di wajahnya dia menoleh ke bawah melihat berita yang di sampaikan oleh Khalisa.
“Mereka sudah membayar atas apa yang di perbuat pada kamu” Ucap Khalisa
Asyifa memberikan Khalisa sepucuk kertas.
“Ini alamat rumah dirimu ?” Tanya Khalisa
Asyifa haya diam, tidak menjawab pertanyaan Khalisa.
“Aku akan ke sana, apa yang kamu butuhkan ?” Tanya Khalisa
Asyifa menggelengkan kepalanya
“Baiklah, sekarang kamu harus makan dulu. Aku akan menyuapi kamu” Ucap Khalisa dan Asyifa hanya diam saja
Khalisa menyimpan sepucuk kertas ke dalam sakunya, lalu mengambil makanan di meja dan duduk. Dia menyuapi Asyifa meski pun wanita itu diam saja dan menutup mulutnya.
*****
Pukul 4 sore, Khalisa pergi ke rumah yang di kelilingi kebun singkong dan ubi jauh dari rumah penduduk lainnya. Rumah gubuk dari kayu, rumah itu kini menjadi rumah yang bersanding dengan rumah besar milik Jack. Tapi saat itu hanya kebun singkong dan ubi, di tengah rumah gubuk itu. Khalisa masuk ke dalam rumah, dia memeriksa semua ruangan di rumah itu terlihat berantakan seperti telah terjadi pembantaian di rumah itu. Khalisa memperkirakan sudah terjadi sesuatu dengan keluarga Asyifa. Mungkin ada hubungan dengan musuhnya Jack. Khalisa teru berjalan sampai ke dalam kamar, di sana dia menemukan buku harian milik Syifa lalu Khalisa duduk di ranjang sambil membaca buku itu.
“Ternyata Jack pernah bersembunyi di rumah ini, dia bertemu secara tidak sengaja dengan Asyifa. Jack belajar banyak hal dari Asyifa, adik laki-laki Asyifa beserta ayahnya. Termasuk ilmu agama dan cara Bertani, di sinilah Jack berhijrah. Dia bertekad untuk meninggalkan dua kelamnya dan akan menikahi Asyifa. Tapi sayangnya musuh masih memburu Jack dan justru menyekiti Asyifa beserta keluarganya” Ucar Khalisa
Kriiing … Kriiing … Kriiing …
Handphone Khalisa berdering keras, membuat dia segera mengangkat telponnya.
[Hallo]
[Ada apa ?]
[Nona Khalisa tolong segera ke rumah sakit]
Khalisa terkejut mendengar informasi yang di berikan oleh pihak rumah sakit.
[Baik saya akan ke sana secepatnya]
Panggilan iyu di akhiri, Khalisa memasukkan buku harian Syifa ke dalam tasnya lalu dia meninggalkan tempat itu.