NovelToon NovelToon
OBSESSION

OBSESSION

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / EXO / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sam Lee

Yun dan Sean adalah sepasang kekasih dengan kepribadian yang berbeda, Yun yang penyayang dan lembut mampu menaklukan sifat keras dalam diri Sean. Sean yang merupakan ketua genk motor tersohor sangat mencintai Yun, pria itu juga posesif pada Yun. Yun juga memiliki perasaan yang sama, walau sering dibuat jengkel oleh sifat kekanakan pria itu. Mereka bahagia memiliki satu sama lain, tapi...

Semuanya berubah kala Yun harus pergi, kondisi keuangan keluarganya merosot tajam. Yun tak ingin pergi, ia ingin bersama Sean. Tapi Sean berubah, pria itu membuatnya memutuskan untuk pergi dari sisinya. Ia mencoba memulai kehidupan baru dengan kepribadian baru, ia pun bertemu pria berkepribadian tak tersentuh. Sama dengan Sean, pria itu adalah anggota genk motor di kota itu. Saat pria itu tak sengaja mendekatinya, semua orang jadi menjodoh-jodohkan mereka, Yun pun memutuskan untuk dekat dengan pria sekali lagi.

Apa yang akan terjadi selanjutnya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sam Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

You are not Alone!!

"Sore ini gw pulang, gak ada panggilan lagi, ngerti?" Ujar Kai, tapi Sean hanya menatap Yun yang sedari tadi membersihkan lukanya. Pria itu tak meringis ataupun mengaduh, tatapannya hanya tertuju pada gadis didepannya. "Sean, loe dengerin gw gak sih?"

"Gw denger, tenang aja, gw janji gak akan manggil kalian lagi." Ujar Sean, terganggu. "Udah sana pulang!!"

"Ntar sore, bocah!! Sekarang kita cuman bisa istirahat disini, gak bisa sewa kamar hotel." Ujar Kai, membuat Sean meliriknya. Seharusnya ada banyak orang disini, tapi yang bertarung kan cuman Kai dan Sean, jadi hanya mereka yang ada disana, yang lain ada di basement.

"Pelan-pelan, Kak!!" Ujar Kai, membuat Chandra hanya menghela nafas.

"Kalian kenapa harus bertarung, sih? Untung saja ada Yun, kalo tidak, mungkin kalian takkan selamat!!" Ujar Chandra, Yun hanya diam.

"Mereka yang takkan selamat, Kak." Ujar Sean, tak terima. "Untung saja ada pacarku ini, aku tak lepas kendali deh!!" Ujarnya sambil mengusap rambut Yun, wajah innocentnya mirip bocah yang senang diberi permen.

Kai hanya memutar matanya, Chandra menghela nafas. "Kurasa sebelum pergi, kau harus bicara dengan Sean!!" Bisik Chandra, membuat Kai menatapnya.

"Udah gak bisa, terserah dia deh!!" Bisik Kai, menyerah. Chandra mendekatinya, lalu berbisik padanya. Kai membulatkan matanya, ia melirik Sean yang sedang berusaha mengajak Yun bicara.

"Kenapa?"

"Kita perlu bicara di luar, ayo!!" Ujar Kai sambil beranjak, membuat Chandra menatapnya.

"Malas, ah!!"

"Yun gak akan kemana-mana, ada Bang Chan disini yang jagain." Ujar Kai sambil menarik tangan Sean yang malas-malasan, membuat pria itu akhirnya mau beranjak dari duduknya.

"Ada apa sih, Kai? Gw udah gak akan manggil EXO kok, kalo loe khawatirin itu." Ujar Sean, Kai menatapnya tajam.

"Eh, loe yakin gak mau lepasin Yun? Loe yakin perasaan loe itu gak akan berubah? Loe yakin dia masih sayang sama loe, huh?"

"Loe ngapain sih nanyain begitu? Dia nggak beneran lupain gw, gw yakin kok. Itu karna Dega, Dega berhasil rebut dia dari gw."

"Gw tau loe sayang sama dia, loe gak mungkin sakitin dia, loe bener-benar cinta sama dia. Tapi lihat dia, dia masih punya perasaan yang sama gak ke loe? Dia masih sayang, masih cinta sama loe? Loe yakin gak, dia masih nyimpen perasaan kalian 5thn lalu?"

"Loe kenapa, sih? Loe gak yakin sama gw gitu? Meskipun dia udah lupa, gw bisa bikin dia balik lagi kayak dulu. Yun yang manis, Yun yang sayang sama gw, dia bakal balik kayak dulu."

"Loe gak mikir apa? Loe bisa aja nyiksa anak orang, Sean. Loe gak boleh maksain perasaan orang, loe gak bisa kayak gitu. Kalo loe kayak gitu, itu bukan cinta, itu obsesi, Sean. Loe terobsesi sama Yun, loe udah gak cinta lagi sama dia, melainkan loe punya obsesi buat milikin dia atau mungkin ngalahin Dega yang dulunya ada dibawah kita."

"Gw sayang dia, Kai. Ini perasaan gw, bukan obsesi atau sejenisnya. Gw tau itu, karna gw yang rasain. Loe yang gak pernah suka sama orang lain gak akan ngerti, loe gak pernah ada di posisi gw, Kai!!"

"Sean!! Ini bukan mengenai pernah atau nggak, gw bisa bedain perasaan loe, gw bisa liat mata loe. Loe gak mandang Yun sebagai dirinya yang dulu, tapi loe mandang dia seolah dia piala bergilir yang bisa loe dapetin, karna loe udah ngalahin pemilik sebelumnya."

"Kai, kalo loe ngomongin Yun itu piala, gw hajar loe!!" Ujar Sean, kesal. "Gw gak pernah mikir begitu tentang Yun, gw sayang sama dia, gw suka sama dia!!" Teriak Sean, membuat Kai menghela nafas. "Ini bukan obsesi, ini perasaan gw yang sebenarnya, Kai. Loe tau?"

"Nggak, loe gak bisa boongin gw, Sean!!" Ujar Kai, membuat Sean naik pitam. Pria itu menarik kerah kaos Kai, tangannya bersiap memukul Kai.

"Sean!!"

Sean terdiam, ia menoleh. Pria itu tampak kaget, lalu ia menatap Kai. Kai hanya diam, pria itu membuang tatapan kearah lain.

"Apa yang kalian lakukan disini? Kenapa kau ingin memukul Kai, Sean?"

***

Wendy sesekali meringis, saat menyentuh luka parah di wajah Dega. Pria itu hanya diam, sibuk dengan pikirannya sendiri. Meskipun lukanya cukup parah, tapi ia tak mau dilarikan ke rumah sakit. Dega hanya diam, tak sekalipun bicara. Wendy yang tak terbiasa menjadi ikut canggung padanya, ia hanya sesekali meringis. Tapi lama kelamaan gadis itu juga gemas, ia menekan luka pada sudut bibir Dega.

"Ah!! Pelan-pelan, Wendy!!" Pekik Dega, membuat Wendy cukup kaget.

"Ah, terlalu keras ya, hehe." Ujar Wendy, terkekeh garing, Dega hanya memutar matanya. "Loe kenapa, sih? Gak seneng gw obatin? Mau gw obatin Josh aja?" Ujarnya, sebal.

"Itu sih kepengen loe! Ah, Wendy, sakit!!" Pekik Dega kembali, kala Wendy kembali menyerang lukanya. "Tega banget sih sama temen sendiri juga!!"

"Uhh, manjanyaaa!!" Ujar Wendy, ingin sekali ia menguyel-uyel pria itu, tapi ia teringat Dega tengah terluka di seluruh tubuhnya. "Untung loe gak ada yang patah, kalo ada, gw paksa loe ke rumah sakit." Ujarnya, kesal. Sebenarnya Wendy khawatir, pasalnya Dega itu orang sok kuat. Takutnya ada geger otak, tapi dia gak bilang. Beruntung Wendy itu calon dokter,mengikuti jejak ayahnya, jadinya Wendy bisa tau keadaan Dega. "Loe suka beneran ya, sama Yun? Kok loe mau sih dipukulin demi dia? Gak cuman sekali lho, ini yang kedua kalinya."

"Dia cinta pertama gw, anak SMP waktu itu." Jawab Dega, membuat Wendy teringat satu-satunya gadis yang pernah Dega ceritakan padanya.

"Loe yakin? Maksud gw, emang sih Yun itu seumuran sama dia, tapi kan siapa tau..."

"Sean, dia preman yang gw takutin waktu itu, sekaligus mantan pacarnya Yun, gak yakin darimana gw?" Ujar Dega, pelan.

"Terus sekarang loe mau ngapain? Rebut dia balik? Masa loe diem aja liat cewek yang loe sayang direbut gitu aja? Apalagi setau gw, dia juga sayang sama loe." Ujar Wendy, Dega menghela nafas.

"Gw gak tau, gw ngerasa gak pantes aja buat dia." Ujar Dega, pelan. "Beda sama Sean yang udah kenal lama sama dia, Sean pasti bisa ngerti Yun. Gw yakin, Yun bisa baik-baik aja dekat Sean. Tapi disisi lain, gw gak rela Yun sama Sean, gw pengen milikin Yun buat gw sendiri. Tapi rasa takut itu masih ada, apalagi gw hampir mati di tangan dia." Ujarnya, matanya memerah. "Gw cengeng, gw udah tau sejak lama, gw sama dia itu sama, tapi dia jauh lebih kuat, bahkan ternyata bisa lebih kuat dari yang terlihat. Gw malu sama dia, gw bukan cowok yang bisa dia andelin. Sedangkan dia masih bisa lindungi gw, meskipun itu berarti ia harus mengorbankan dirinya. Gw gak seberani itu, Wen, gw masih penakut kayak dulu."

Wendy menghela nafas, ia menatap tajam Dega. "Kata siapa, loe penakut? Kata siapa loe masih kayak dulu? Kata siapa loe gak berkorban lebih banyak dari Yun, huh? Kata siapa?"

"Wen..."

"Gw tau loe, Ga. Loe cowok terkuat yang gw kenal, loe cuman gak percaya sama diri loe sendiri. Coba loe pikir, kalo loe kayak gini terus-terusan, hidup loe gak akan berubah. Loe lepasin Yun sekarang, besok ada Yun yang lain, ada Sean yang lain, terus loe lepasin dia lagi? Gitu? Hidup loe gak akan pernah beres kalo gitu terus, loe hanya perlu sedikit percaya sama diri loe!! Percaya sama gw, loe lebih berani dari yang terlihat. Loe, Dega Anthony, temen gw yang paling bego ini, loe gak tau apa yang ada di diri loe kalo loe masih di posisi yang sama. Penakut? Cengeng? Gak berguna? Buang semua kata-kata itu, loe harus punya sugesti buat semangatin diri loe sendiri."

"Ngomong gampang, Wen. Gw ngadepin Sean tadi aja gemeteran, gw masih kayak dulu, gw gak berubah."

"Josh juga kayak gitu, Ga!!" Ujar Wendy, membuat Dega menatapnya tak percaya. "Dia selalu gemeteran kalo mau berantem, tapi dia selalu menang." Ujarnya, Dega mengerutkan keningnya. "Gw pernah liat dia berantem, waktu masih sama gw dulu." Ujarnya, agak ragu mengatakannya.

"Apa? Beneran?"

Wendy mengangguk pelan, Dega terdiam tak menyangka akan mendengar pengakuan seperti itu. "Lupakan, itu cuman masa lalu." Ujarnya, tersenyum. "Pokoknya loe gak boleh nyerah, loe harus taklukin rasa takut loe, loe harus kuat, buat Yun juga!!"

"Gw udah kalah, Wen, udahlah, percuma..." Ujar Dega, ia menghela nafas pelan.

"Kata siapa loe kalah?"

Dega menoleh kearah pintu masuk, tatapannya teralih kearah Wendy yang tersenyum.

"Kita siap bantu loe rebut Yun balik, Ga!! Loe gak sendirian!!"

1
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
tetap semangat ya,Thor buat update terus
tutiana
Luar biasa
Sam Lee: makasih, semoga terhibur ❤
total 1 replies
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
bagus
༄𝓜§⍟ Marwah ( AliMar)༄𝑓𝑠𝑝⍟
semangat terus ya Thor dan jangan lupa mampir juga di karyaku,cintaku bertepuk sebelah tangan
spirit thor
Sam Lee: makasih, ntar mampir kalo ada waktu yaa...❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!