ENIGMA

Panas matahari terasa menyengat bahkan sampai bisa menembus dinding kokoh dari bata. Alexa duduk di sudut ruangan sambil mengipasi sebelah wajahnya dengan tangan‒mencoba menghilangkan bulir-bulir keringat yang mengalir di pelipisnya‒matanya fokus pada ipad yang ia genggam. Namun tiba-tiba sebatang coklat mengganggu penglihatannya, mendongakkan kepala, ia malah melihat wajah tampan Marvin berhiaskan senyum manis.

“What is this?” tanya Alexa dengan alis terangkat bingung.

“Coklat.”

Menaruh ipad yang tadinya ia pegang, Alexa memfokuskan diri pada orang di depannya. “Ya aku tau jika itu coklat Marvin, maksudku kenapa kau tiba-tiba memberikanku coklat?”

“Hanya ingin, lagi pula Noona terlihat seperti orang stress sendirian di sini menggumam tidak jelas.” Marvin membalas sambil terkikik di akhir kalimat.

Alexa mengangkat sebelah alisnya, dua sudut bibirnya pun ikut tertarik. “Oh, aku memang pernah mendengar jika Marvin Lee itu orang yang perhatian, tapi aku tidak menyangka akan mendapat perhatiannya bahkan di saat hari pertama bekerja dengannya.”

Marvin menggaruk tengkuknya sambil tersenyum malu. “Aku hanya ingin akrab dengan Noona.”

Tawa Alexa pecah begitu saja saat mendengar jawaban pelan dari seorang Marvin Lee. Ia tidak menyangka bisa melihat sisi Marvin yang malu-malu seperti ini. “Terima kasih Marvin, kepekaanmu itu memang luar biasa, pantas saja mereka memilihmu menjadi leader Mavens dan ngomong-ngomong jangan merasa canggung begitu denganku, kita ini bukan hanya co-worker tapi juga tim. Aku akan menyimpan coklatnya untuk nanti. Oh ya, apa jadwalmu sudah selesai di sini?”

“Sebentar lagi Noona, hanya tinggal mengecek hasil foto grup kami saja.”

Balasan Marvin tentu saja membuat Alexa mengerutkan kening. “Kenapa kau tidak ikut mengeceknya bersama yang lain? Apa kau tidak penasaran?”

Marvin menggelengkan kepalanya. “Aku lebih penasaran dengan Noona yang asik bergumam sendirian di sini dan … aku juga ingin menanyakan sesuatu. Apakah keadaan Taewon Hyung baik-baik saja?”

Alexa menggigit pipi bagian dalamnya mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir tipis Marvin. “Lagi-lagi,” batin Alexa, tangannya diam-diam meremas bangku tempat ia duduk.

“Noona? Apa Taewon Hyung‒”

“Marv! Alexa Noona! Kenapa kalian berduaan saja di pojok, hah?! Kalian sedang apa?” protes dari Haejoon membuat Marvin yang ingin kembali menanyakan keadaan Taewon terhenti.

“Aku hanya ingin bertanya tentang‒”

Lagi dan lagi, perkataan Marvin harus terpotong, tapi kali ini karena dering ponsel pintar milik Alexa. Memberikan gestur maaf, setelahnya Alexa meminta izin keluar untuk menjawab telepon.

“Alexa-ssi! Kemana saja kau?! Kenapa belum kembali sampai sekarang?! Apa kau lupa jika aku memintamu menemani Jaehwan ke tempat syuting film?!”

Alexa mengerutkan keningnya. “Maaf Hwa Young-ssi, tapi saya sudah memberitahu Yun Yeong-ssi untuk menggantikan saya karena ternyata tadi ada beberapa masalah selama sesi photo shoot Mavens jadi  jadwal mereka sedikit terlambat.”

“Kau seharusnya memberi tauku tentang hal apapun yang terjadi di lapangan jadi aku bisa me-reschedul jadwal Haejoon dan Marvin!”

Helaan napas kasar keluar dari mulut Alexa, benar dia seharusnya melaporkan segala hal yang terjadi pada Hwa Young mengingat Hwa Young adalah manager utama dari Maverick. Sadar akan kesalahnnya Alexa segera berucap, “maaf atas keteledoran saya Hwa Young-ssi.”

Hwa Young berdecak kesal mendengar balasan Alexa. “Segera kembali jika sudah selesai! Haejoon dan Marvin masih ada jadwal dengan Maverick setelah ini dan setelah ini  temui aku di ruanganku.”

“Baik, saya mengerti, Hwa Young-ssi.”

Setelah mengakhiri teleponnya, Alexa segera masuk ke dalam studio. Di sana, Haejoon dan Marvin terlihat sedang berpamitan dengan member Mavens yang lain.

“Marvin, Haejoon! Apa kalian sudah selesai?” tanya Alexa saat melihat Marvin dan Haejoon mengambil topi dan masker yang tadi mereka kenakan. “Annyeong Manager-nim,” sapa member Mavens pada Alexa begitu dia sampai di hadapan mereka. Mendengar sapaan ramah itu tentu saja Alexa tersenyum. “Panggil saja Noona seperti yang lainnya dan ngomong-ngomong terima kasih atas kerja sama hari ini ya. Noona senang sekali bekerja sama dengan kalian.”

“Kami juga senang bertemu Noona, semoga kita bisa bekerja sama lagi di masa depan, Noona,” ucap Jeseok, salah satu member Mavens dengan mata berbentuk bulan sabit saat bibirnya memamerkan senyum.

Tiba-tiba deheman kencang terdengar  dari belakang tubuh Alexa, itu Haejoon. Ia terlihat sudah siap dengan topi dan maskernya, begitu juga dengan Marvin. “Noona, kami sudah siap, ayo kita kembali. Bukankah kami masih ada jadwal setelah ini?”

“Ayolah, Hyung! Kami masih ingin berbincang dengan Noona. Kau dan Marvin Hyung kan sudah sering berbincang dengannya.”

“Hei lumba-lumba! Kau harus ingat jika kita semua punya jadwal yang sibuk, jadi jangan‒”

Alexa mendesis menghentikan perdebatan antara Haejoon dan Cheol Soo sebelum berakhir memanas. “Noona minta maaf ya Cheol Soo, Noona masih ada pekerjaan setelah ini, kalian juga masih ada jadwal, kan? Mungkin lain kali kita akan lebih banyak berbincang lagi.”

Setelah mengucapkan selamat tinggal, Alexa, Marvin dan Haejoon segera masuk ke mobil dan kembali ke agensi. Mengingat jadwal padat yang menanti Marvin dan Haejoon, juga member Mavens tentu saja.

****

Tepat sesaat setelah sampai ke agensi, mereka langsung berpencar, Alexa pergi ke ruangan Hwa Young sedang Marvin dan Haejoon kembali ke ruang latihan karena menurut informasi dari Dohyun, Manager Jooyul sudah menunggu mereka di ruang latihan.

Suara seorang wanita yang tengah berbicara di telepon terdengar jelas dari depan ruangan milik Hwa Young. Alexa mengerutkan keningnya, merasa heran ketika mendengar suara Hwa Young yang biasanya selalu berwibawa, kini terdengar pelan seakan merasa takut. Berusaha mendengar, ia mendekatkan telinga ke balik pintu.

“Maafkan saya, tapi saat ini kondisinya sedang tidak baik jadi Anda tidak bisa berbuat seenaknya.”

“.…”

“Saya tidak bermaksud mengganggu rencana atau apa, tapi memang keadaannya tidak mendukung. Jadi saya tidak bisa membiarkan‒”

Hwa Young memutuskan sambungan secara sepihak begitu mendengar suara keributan di luar ruangan. Ia mengerutkan keningnya heran, merasa familiar dengan salah satu suara. Maka dengan amarah yang membakar dada, ia membuka pintu pembatas.

“Kenapa ini?! Apa kalian tidak punya sopan santun sampai harus ribut di depan ruangan orang, hah?!” bentak Hwa Young pada Alexa dan salah satu staf pria.

“Maaf Hwa Young-ssi, saya tidak bermaksud mengganggu, tapi orang ini terus memaksa masuk saat saya peringatkan bahwa Anda masih berbicara dengan orang,” jelas Alexa.

“Tidak, Nona! Itu tidak benar! Saya melihat sendiri, Nona ini menguping pembicaraan Anda. Makanya saya tegur,” balas staf lelaki itu sambil menunjuk Alexa.

“Itu tidak benar! Kenapa saya harus menguping pembicaraan Manager Hwa Young?”

“Cukup! Tuan Kwon, Anda bisa kembali bekerja dan Alexa-ssi aku ingin berbicara hal penting denganmu.”

Sekali lagi, Alexa kembali duduk di ruangan rapi milik Hwa Young. Kali ini keadaannya sedikit berbeda, tatapan Hwa Young yang tajam membuat aura ruangan sempit ini terasa lebih dingin.

“Kenapa begitu lama Alexa-ssi? Bukankah sudah kuminta untuk segera kembali?”

“Tadi jalanan sedang tidak mendukung, tapi saya sudah berusaha untuk sesegera mungkin sampai. Saya juga sudah berusaha menghubungi Anda Hwa Young-ssi, tapi Anda sedang berada dalam panggilan lain.” Alexa menjelaskan kondisinya dengan tenang, sama sekali tak terganggu dengan tatapan tajam dari Hwa Young.

Hwa Young mengangkat satu sudut bibirnya, tersenyum meremehkan. “Apa aku terlihat bodoh, Alexa-ssi sampai kau mencoba menipuku?” Mendengar pertanyaan Hwa Young jelas Alexa menggeleng, “lalu kenapa kau berbohong padaku dengan alasan murahan seperti itu, hah?” Alexa mengerutkan keningnya tidak mengerti, “di bagian Seoul yang mana pada saat jam 10 siang macet, hah?! Berpikirlah lebih logis jika ingin mencari alasan.”

“Tadi ada penebangan pohon makanya rute dialihkah dan terjadi sedikit kemacetan.”

Mendengar penjelasan masuk akal dari Alexa sedikit membuat Hwa Young merasa malu. Dengan segera ia mengubah topik.“Baiklah lupakan saja masalah kali ini, tapi selanjutnya jangan lupa untuk mengabariku jika ada kendala atau hal lain yang terjadi di lapangan,” Alexa mengangguk paham, “oh ya, besok kita akan melakukan rapat untuk membahas tentang rencana perilisan album terbaru, ikuti dengan baik dan pastikan kau tak terlambat!”

“Saya mengerti, Hwa young-ssi. Permisi.”

Setelah berpamitan, Alexa segera kembali ke ruangannya. Dari apa yang ia dengar, kalau ia tak salah mengambil maksud, Hwa Young ingin Alexa bisa memberikan kontribusi besar besok.