Dalam kehidupan sebelumnya, Xin Yi tidak pernah mengerti. Mengapa Gu Rui, yang disebut sebagai Putri satu-satunya keluarga Gu, selalu membidiknya.
Selalu merebut apa yang jadi miliknya, dan berusaha mengalahkan nya disetiap hal yang ia lakukan.
Tidak sampai suatu hari, Xin Yi menemukan catatan lama ibunya.
Dia akhirnya mengerti, bahwa yang sebenarnya anak kandung Tuan Gu adalah dirinya...
" Xin Yi, matilah dengan tenang dan bawa rahasia itu terkubur bersama tubuhmu. "
Gu Rui membunuhnya dengan kejam, merusak reputasinya, mencuri karya miliknya, dan memfitnah nya sebagai putri palsu yang hanya ingin menipu harta ayahnya.
....
" Tunggu, jadi maksudnya aku adalah Xin Yi itu sekarang.. "
Xi Yi, seorang pemenang penghargaan aktris terbaik selama lima tahun berturut-turut.
Harus kehilangan nyawanya akibat ditikam sampai mati oleh fans fanatiknya.
Dia kemudian terlahir kembali sebagai Xin Yi didunia yang lain.
Dia adalah seorang aktris, mampukah dia berubah menjadi Xin Yi Idol.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 : Pagi yang Sibuk dan Gu Rui yang Kalah Telak
Pagi di villa dimulai dengan suara burung berkicau dan sinar matahari yang hangat. Para siswi bangun dengan semangat baru setelah pesta barbeque semalam. Mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan berbagai permainan di taman. Namun, bagi Gu Rui, ini adalah kesempatan untuk mengalahkan Xin Yi.
Permainan pertama adalah voli air. Dengan penuh semangat, Gu Rui memukul bola ke arah Xin Yi, berharap dia akan gagal menangkapnya. Namun, Xin Yi dengan mudah memukul balik bola itu, mencetak poin demi poin.
“Lagi-lagi kau kalah, Gu Rui,” ledek salah satu temannya sambil tertawa.
Gu Rui menggerutu, wajahnya memerah. “Ini hanya pemanasan. Lihat saja nanti.”
Permainan selanjutnya adalah tebak kata. Xin Yi menggunakan kemampuan aktingnya untuk memberikan petunjuk dengan sempurna. Dalam waktu singkat, timnya memenangkan permainan itu, membuat Gu Rui semakin frustrasi.
"Kenapa dia selalu menang?" gumam Gu Rui, menggigit bibirnya.
Permainan terakhir adalah lempar panah, yang merupakan keahlian Gu Rui. Dia dengan percaya diri memamerkan keterampilannya di awal. Namun, Xin Yi, dengan fokus dan ketenangannya, berhasil mencetak poin sempurna, membuat Gu Rui terdiam.
“Sepertinya kau tak bisa mengalahkannya hari ini, Gu Rui,” ejek salah satu temannya.
Gu Rui mendengus, melipat tangan di dada. “Tunggu saja. Aku tidak akan menyerah semudah itu.”
---
Gu Lan yang Penasaran
Di gedung kantor pusat Gu Corporation, Gu Lan duduk di ruang kerjanya yang luas. Matanya tertuju pada laporan di tangannya, tetapi pikirannya melayang ke wajah Xin Yi.
“Wang,” panggilnya dengan suara berat.
Asisten pribadinya segera masuk. “Ya, Tuan Gu?”
“Saya ingin kau mencari tahu semua tentang seorang gadis bernama Xin Yi. Siapa dia, dari mana asalnya, semua yang kau bisa temukan,” perintahnya.
Wang mengangguk. “Baik, Tuan Gu. Saya akan melakukannya segera.”
Setelah Wang pergi, Gu Lan bersandar di kursinya, menatap langit-langit. Ada sesuatu tentang Xin Yi yang membuatnya tidak bisa berhenti memikirkan gadis itu.
---
Fang Yin yang Waspada
Di rumah keluarga Gu, Fang Yin duduk di ruang baca. Pikirannya dipenuhi kecemasan sejak mendengar nama Xin Yi dari suaminya.
Dia mengambil ponselnya dan menghubungi seorang kenalannya di industri hiburan. “Aku butuh bantuanmu. Cari tahu tentang seorang gadis bernama Xin Yi. Dia mungkin terlibat dalam acara survival show mendatang.”
“Apakah dia ancaman?” tanya kenalannya.
“Aku belum tahu. Tapi aku tidak akan membiarkan siapa pun mengganggu keluarga kami,” jawab Fang Yin dengan tegas.
---
Trailer Acara Survival Show
Di ruang tamu villa, televisi menyala menampilkan trailer acara survival show yang akan datang. Para gadis berkumpul, menonton dengan penuh semangat.
“Survival Idol Show! Sebuah kompetisi epik yang akan menentukan siapa yang akan menjadi bintang masa depan!” suara narator bergema.
Gambar para peserta muncul sekilas di layar, termasuk Xin Yi dan Gu Rui. Gu Rui tersenyum puas, sementara Xin Yi menatap layar dengan alis terangkat.
“Ini dia,” gumam Xin Yi. “Momen yang mengubah segalanya.”
Hua Hua, salah satu siswi, menoleh padanya. “Kau juga akan ikut acara itu, Xin Yi?”
Xin Yi mengangguk dengan tenang. “Ya. Dan aku akan memenangkan ini.”
Gu Rui mendengus, mendengar percakapan mereka. “Jangan terlalu percaya diri. Kau tidak tahu apa yang akan terjadi,” katanya dengan nada tajam.
---
Huo Qian yang Tertarik
Di ruang kantornya, Huo Qian masih memegang proposal acara survival show. Meski awalnya ingin menolaknya, dia merasa tertarik setelah melihat profil Xin Yi di database acara tersebut.
Dia menatap layar laptopnya, memperhatikan foto Xin Yi yang terpampang di halaman profil. “Xin Yi…” gumamnya, senyum kecil terukir di wajahnya.
Dengan cepat, dia mencatat nomor telepon Xin Yi yang tercantum di database. Dia mengetik pesan di ponselnya dengan singkat:
Huo Qian: “Kau siap untuk tantangan besar?”
Beberapa saat kemudian, Xin Yi yang sedang duduk di ruang tamu villa menerima pesan itu. Dia menatap layar ponselnya dengan bingung sebelum mendengus kesal.
“Orang ini lagi,” gumamnya. Dia mengetik balasan singkat:
Xin Yi: “Apa pedulimu?”
Di kantor, Huo Qian membaca balasan itu dan tersenyum tipis. “Sepertinya ini akan menyenangkan,” katanya pelan.
---
Persiapan Menuju Kompetisi
Xin Yi duduk di kamar tamunya, memegang undangan resmi untuk acara survival show. Dia tahu ini adalah titik awal dari semua masalah yang dihadapi Xin Yi asli dalam novel.
“Aku harus mengubah nasibku,” pikirnya. “Aku tidak akan membiarkan mereka menjatuhkanku kali ini.”
Sementara itu, di kamarnya, Gu Rui dengan penuh semangat mempersiapkan dirinya. “Aku akan memastikan Xin Yi kalah di babak pertama,” gumamnya, senyum licik terukir di wajahnya.
Di sisi lain kota, Huo Qian memberi tahu asistennya tentang keputusannya. “Aku ingin menjadi juri rahasia di acara ini. Pastikan aku memiliki suara mutlak untuk menentukan hasilnya.”
Chen, asistennya, terkejut tetapi segera mengangguk. “Baik, Tuan Huo. Saya akan mengatur semuanya.”
Huo Qian menyandarkan tubuhnya di kursi, matanya memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam. “Kita lihat apakah kau bisa menghadapiku, Xin Yi.”
---
Rencana di Balik Layar
Di sebuah kantor produksi yang mewah, produser utama acara survival show, Zhao Wei, sedang berbicara dengan seorang tamu istimewa—Fang Yin, istri Gu Lan.
“Zhao Wei, aku tahu kau sibuk, tapi aku datang untuk meminta bantuan kecil,” kata Fang Yin dengan senyum tipis, meski matanya memancarkan ketegasan.
Zhao Wei mengangguk sopan. “Apa yang bisa aku bantu, Nyonya Gu?”
Fang Yin melipat tangan di pangkuannya. “Aku ingin kau memprioritaskan putriku, Gu Rui, dalam acara ini. Pastikan dia mendapat sorotan dan dukungan yang layak. Dan satu lagi, aku ingin seorang peserta bernama Xin Yi dieliminasi di babak pertama.”
Zhao Wei terdiam sejenak. “Tentu, aku mengerti, Nyonya Gu. Tapi Xin Yi? Apakah dia masalah?”
Fang Yin tersenyum dingin. “Dia hanya gadis kecil yang tidak tahu tempatnya. Aku tidak ingin dia menjadi gangguan bagi Rui.”
Zhao Wei mengangguk lagi, tapi pikirannya mulai berpikir lebih jauh. Setelah Fang Yin pergi, dia membuka profil peserta dan menatap foto Xin Yi.
“Xin Yi…” gumamnya. Wajah gadis itu terpampang jelas di layar, dengan senyum manis dan mata yang penuh semangat.
Dia memutar-mutar pena di tangannya. “Wajah ini… ini adalah wajah yang bisa menarik perhatian penonton. Jika dia dieliminasi terlalu cepat, netizen akan marah. Apalagi, dia punya latar belakang yang menarik.”
Zhao Wei menatap layar lebih lama, lalu memutuskan untuk tidak terburu-buru mengikuti permintaan Fang Yin. Dia tahu bahwa mempertahankan Xin Yi dalam acara ini akan membawa keuntungan besar bagi rating.
Duh siapa itu kak, apa bakal ada penguntit dirumah xin yi?