Transmigrasi Figuran Novel

Kini kanaya sudah berada didepan gerbang besar bertuliskan ALEXANDER HIGH SCHOOL. Sekolah kepemilikan keluarga Alexander, Keluarga terkaya no.1 di Asia.

Sekolah ini merupakan salah satu Sekolah Swasta bertaraf Internasional, siswa-siswi disana adalah murid berprestasi, baik dari bidang akademik maupun nonakademik. Sekolah ini pun mengutamakan kepintaran dan keahlian, itu sebabnya banyak murid beasiswa dan tidak semua murid berasal dari keluarga berada.

Kanaya mulai berjalan dengan banyak pasang mata yang menatap kearahnya dengan berbagai pandangan. Ada yang melihatnya kagum, iri bahkan sampai mencemooh, mereka sungguh iri dengan Kanaya, karna selain cantik Kanaya juga memiliki body yang di idaman-idamkan para kaum hawa, selain itu juga Kanaya keturunan anak konglomerat, kurang sempurna apa lagi hidupnya.

Namun, sayangnya saja mereka tidak mengetahui jika sekarang yang berada di tubuh kanaya bukan kanaya asli melainkan Kaila si Ceo muda, jadi aura kepemimpinan masih melekat kuat pada dirinya

'Wah si Naya dua bulan gak sekolah makin cantik aja, apalagi auranya macam queen mafia njir'

'Bener coy, gue kan iri jadinya apalagi liat depannya makin gede aja'

'Hahah bener, apalah daya punya gue yang tepos ini'

'Wkwkw sungguh realita yang menyedihkan'

Sebenarnya masih banyak perkataan-perkataan lainnya yang mereka lontarkan, namun Kanaya memilih tidak menghiraukannya, karena baginya itu sudah biasa terjadi bahkan di dunianya dulu ia adalah seorang Publik Figure jadi apa yang ia lakukan pasti jadi sorotan media.

Dan pastinya ia sudah berpengalaman dalam menghadapinya apalagi baginya mereka seperti lalat yang suka menjilat, sangat menjijikan.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, kanaya bisa melihat jika ada David dkk atau bisa kita sebut saja para tokoh protagonis dalam novel, ia mengingat wajah mereka karna dalam ingatan Kanaya mereka adalah teman sekelas.

Kanaya berjalan menuju kelas dengan melewati David dkk.

'wah gila author gak kaleng-kaleng buat visual' batinya menjerit melihat ketampanan para protagonis saat melirik melewati mereka.

Sedangkan di sisi David dkk, mereka masih terkagum dengan visual dan penampilan Kanaya setelah lamanya ia tak masuk sekolah, mereka merasa Kanaya jauh lebih cantik dan sexy.

"Wah Kanaya dua bulan gak Sekolah makin bagus aja badannya" ujar Zayn si playboy AHS berpikir mesum.

"Mesum tol*l" ujar Abi tak ayal ia pun membenarkan dalam hati.

"Aelah mesum mesum, buktinya noh liat... yang di bawah lo aja udah bangun" sarkas Zayn menatap Abi sinis.

Mereka yang mendengar perkataan Zayn pun seketika melihat bagian bawah Abi, dan benar saja ternyata miliknya sudah bangun dengan tak tahu tempat, seketika mereka menertawakan kerandoman abi. Begitupun dengan David, ia terkekeh kecil melihat ke konyolan teman-temannya.

"Anj*ng malu maluin aja lo" seru Reyhan menggeplak kepala Abi.

"Y-ya mana gue tau...kalo adik gue mau bangun" ujarnya sedikit gugup, jujur ia sangat malu dengan adik kecilnya yang tak bisa di ajak kompromi.

"Udah bel masuk" ujar David menghentikan keributan mereka dan segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan memasuki kelas.

******

Sesampainya Kanaya didalam kelas, keadaan disana sudah sangat ramai, teman sekelas yang melihatnya masuk pun dibuat terkejut akan kehadiran nya.

Sebab, awal mereka mengetahui jika Kanaya masuk rumah sakit pun dari cerita Buk Jane sang Wali kelas, yang hanya mengatakan jika kanaya tidak masuk sekolah karena sakit. Namun ia tidak menjelaskan bagaimana kondisi dan apa penyebabnya.

Yah, meskipun peristiwa keracunan itu terjadi di Sekolah namun mereka tidak mengetahui kejadian pastinya, karna pada saat Kanaya makan-makanan beracun tersebut, ia tengah berada di taman belakang Sekolah dan yang pertama kali menemukanya sudah tergeletak tak sadarkan diri ialah David, ya David si ketua geng Demon.

Pada saat itu, David tengah mencari teman-temannya di rooftop gedung belakang sekolah, karena mereka sepakat akan membolos pelajaran kimia dari pak Catur.

Saat David sudah berada di pembatas rooftop, dari atas ia bisa melihat seorang siswi tengah makan sendiri di taman.

Sebenarnya ia tak begitu memperhatikan siapa siswi tersebut. Hanya saja saat ia akan berbalik, ia bisa melihat jika gadis itu sudah terjatuh dan tergeletak di atas rumput. Merasa penasaran akan hal itu, ia pun segera turun dan langsung menghampirinya.

Saat sudah berada di bawah, ia dibuat terkejut karena melihat jika gadis tersebut adalah Kanaya, segera David memeriksa kondisinya dan mengetahui jika Kanaya sudah terkena racun karena mulutnya yang sudah berbusa.

Tanpa pikir panjang, langsung saja David menggendongnya dan membawanya menuju rumah sakit terdekat, ia juga segera menelpon Antonio selaku ayah dari Kanaya.

Dan itu sebabnya hanya para Guru dan orang tuanya saja yang mengetahui kejadian tersebut.

Back to story

Kanaya berjalan menuju bangkunya yang terletak di barisan kedua dari depan, ia langsung menelungkup kan kepalanya pada liputan tangan, dan berusaha memejamkan matanya sebelum bel berbunyi.

Kanaya tengah memikirkan tentang sejauh mana bab novel sudah berjalan, ia berharap semoga saja ini baru bab awal maka dari itu ia bisa melihat keseluruhan adegan tanpa melewatkan keseruan di dalamnya, dan perlu di ketahui guys, Kanaya ini sangat suka keributan dimanapun ia berada.

Tak lama bel pun terdengar di penjuru sekolah, Kanaya menegakkan kan tubuhnya dan melihat jika sang ketua geng Demon berjalan masuk bersama teman-temannya.

David dkk duduk di meja belakang, dan sebagian ada yang duduk di depan kursi Kanaya, mereka memilih barisan meja itu karena berada di bagian pojok dekat jendela lantai dua jadi mereka bisa melihat langsung ke arah lapangan basket outdoor.

Tak lama Guru pun datang dan memulai pembelajaran pertama mereka.

Kringg

Kringg

Bel istirahat sudah terdengar nyaring, para siswa-siswi sudah membereskan buku- buku yang berserakan diatas meja, setelahnya Kanaya berjalan keluar kelas menuju kantin.

Setibanya di kantin, Kanaya memilih bangku yang tidak terlalu mencolok, ia ingin makan dengan tenang dan menyaksikan bagaimana para tokoh novel berperan dengan baik.

Tak lama berselang, datanglah rombongan David dkk beserta Alya dkk, mereka terlihat seperti penguntit kecil.

'Cih alya!!... katanya cantik, tapi apa ini???...gak lebih cantik dari gue, badannya aja tepos gitu... huh! untung aja dia di selametin sama aura protagonis dan kepinterannya jadi masih keliatan oke...coba kalo enggak, mungkin aja dia yang jadi figuran nya!!' pikir Kanaya setelah melihat penampilan dari sang protagonis tersebut yang terkesan biasa saja dan hm terlihat cupu.

"Eh Kanaya...udah sembuh lo? " tanya Cici berbasa-basi pada teman sekelasnya, dulu Kanaya di kenal dengan sifat introvert nya, jadi tak banyak siswi yang mau berteman dengannya.

"Hm udah" jawab Kanaya dengan tersenyum manis.

kini Kanaya ingin merubah citranya di Sekolah agar lebih ekspresif saja. Namun, meskipun begitu ia tak ingin terlalu berurusan dengan para tokoh novel karna dirinya hanya ingin menikmati perannya menjadi seorang figuran.

"Daebak!!... tumben lo nyaut, biasanya lo diem-diem baek" seru Cici antusias mendengar jawaban dari kanaya.

"ya..gue mau coba berteman aja sih" jawabnya sembari menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

"Kalo gitu pilihan yang tepat, lo akan jadi teman pertama gue... lo mau kan?" tanyanya antusias berharap mendapat jawaban iya dari Kanaya.

"Boleh deh"

"Oke..kita sekarang teman" serunya bersemangat.

Saat Cici akan mengatakan sesuatu, terdengar bunyi gebrakan keras dari meja yang di tempati David dkk.

Brakk