NovelToon NovelToon
Gadis Itu Milikku !

Gadis Itu Milikku !

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: ErvhySuci

Mencintai atau dicintai?
Tapi kenyataannya memang tidak seindah dalam khayalan.
Antara mementingkan perasaan atau ego yang didahulukan.
Tapi cinta memang tidak pernah salah. Karena cinta bisa hadir di hati siapapun , kapanpun , dan di manapun.
Entah itu di sengaja atau tidak disengaja , cinta akan bersemi walaupun terpaksa.
Tapi , bagaimana dengan cinta yang terpendam?
Ego yang tinggi itu apakah bisa terhempas oleh kekuatan cinta?

Let's go , follow my story...
Dan kamu akan tau , betapa rumitnya kisahku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErvhySuci, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 004

"Kita langsung balik kan pak?" ucap Aera bertanya sembari memasang sabuk pengaman pada tubuhnya.

"Enggak. Mampir ke villa saya dulu sebentar. Gak jauh dari sini." ucap Derry yang membuat Aera bingung.

"Ada urusan lagi pak?" tanya Aera.

"Enggak , saya ngantuk. Lebih baik istirahat dulu karena kalau ngantuk gak boleh dipaksa menyetir. Bahaya kan?" ucap Derry yang membuat Aera mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Eumm begitu ya , iya bener sih pak. Ya sudah nggak apa-apa." ucap Aera.

Sebenarnya bukan karena mengantuk saja , tapi tubuhnya juga merasakan capek. Namun ia tidak mau Aera mengetahui hal yang sebenarnya terjadi. Ia tidak ingin dipandang lemah oleh perempuan.

"Kamu mau makan apa ?" tanya Derry sambil fokus menyetir.

"Terserah bapak aja." ucap Aera dengan tersenyum.

"Saya nggak pernah tau apa yang disukai para cewek. Makanya saya nanya." ucap Derry yang sepertinya jujur.

"Oh begitu ya , makanya jangan terlalu sibuk sama kerjaan pak. Bapak juga butuh seorang perempuan. Jadi , mulailah mencari pasangan pak agar bapak mengetahui banyak hal." ucap Aera tanpa sadar yang membuat Derry memandangnya sesaat.

"Kalau untuk saya , pekerjaan itu nomor satu. Karena saya seorang lelaki yang suatu saat pasti akan punya tanggung jawab yang besar. Mau makan apa anak istri saya nanti kalau saya nggak punya uang ? Lagi pula saya belum terlalu tua kan?" ucap Derry dengan santainya sambil mengacak rambutnya.

Ah sialnya , dia benar-benar begitu tampan ternyata.

"Jangan menatap saya seperti itu. Memangnya belum cukup lihat wajah saya setiap hari ?" ucap Derry yang fokus mengemudi tapi ternyata ia tahu saja jika Aera tadi sempat memandangnya.

"Hah apa ? Eh bapak apaan sih! Saya cuma ..." ucap Aera yang terdengar tampak ragu-ragu dengan ucapannya.

"Cuma apa?" tanya Derry yang kini justru menoleh sebentar.

"Ah enggak pak , nggak jadi." ucap Aera setenang mungkin.

"Kamu mau pizza nggak?" ucapan Derry lagi-lagi membuat Aera tersenyum , pasalnya ia tidak harus mikir panjang lebar untuk memilih makanan apa yang hendak ia beli.

"Mau aja sih pak." ucap Aera sambil mengangguk pelan.

"Beneran? " tanya Derry .

"Iya pak , saya nggak lagi diet. Jadi apapun saya makan." ucap Aera dengan tenang-tenang saja.

"Baguslah. Lagian kalau diet mau jadi apa , yang ada malah sakit. Dan saya yang rugi." ucap Derry sambil membelokkan arah mobil ke jalur drive thru.

"Astaga bapak rugi apa ? Aneh-aneh aja deh." ucap Aera.

Mobil pun mengantri , karena di depan ada dua mobil berbaris rapi yang juga sedang melakukan drive thru.

"Kerugiannya di perusahaan lah , karena kalau kamu sakit kan nggak bisa masuk kerja. Trus kerjaan kamu gimana?" ucap Derry dengan santainya.

"Ya kan bisa bapak handle." ucap Aera yang tidak mau mengalah.

"Sudah cukup , kan tadi cuma seandainya aja. Nggak beneren. Kamu mau tambah pesan apa lagi?" ucap Derry dengan tatapannya yang begitu sabar.

Aera pun tersenyum sesaat.

"Eumm iya pak maaf deh. Tambah kentang goreng mungkin bapak juga suka." ucap Aera.

"Boleh juga. Minumnya apa?" ucap Derry bertanya lagi.

"Apa ya , ice coffee tiramisu aja pak." ucap Aera.

"Emang enak ?" ucap Derry tampak ragu.

"Enak pak , itu kesukaan saya." ucap Aera dengan yakin.

Derry tidak menjawab , ia hanya menganggukkan kepalanya.

Sampai lah di loket , ia memesan pizza ukuran medium , kentang goreng dan dua minuman yang sama.

"Loh bapak juga pesan minuman yang sama kayak saya?" ucap Aera tanpa basa-basi.

"Kamu bilang enak kan? Nggak ada salahnya dong saya coba juga." ucap Derry dengan santainya sambil memajukan mobil menuju loket selanjutnya untuk melakukan pembayaran.

Lelaki itu mengeluarkan black card nya untuk membayar beberapa saat.

Aera merasa udara semakin panas saja , mungkin karena matahari sedang terik-teriknya. Pukul 11.45 wib. Pantas saja cuaca sangat membakar.

Aera mencari jedai yang kemanapun ia pergi selalu ia gantung di tasnya. Ia pun mengumpulkan rambutnya yang tampak panjang itu menjadi satu lalu menggulungnya untuk dijedai.

Wajahnya terlihat lebih fresh meskipun anakan rambut tampak menjulur diwajah.

Derry mengambil kembali kartu atm-nya dan memasukkannya kedalam dompet. Tanpa sadar , Derry memandang kesamping dan melihat gadis itu yang entah kenapa membuatnya merasa ada yang beda. Sedetik kemudian , ia pun kembali fokus kedepan. Ia mengemudikan mobilnya ke loket selanjutnya untuk mengambil pesanannya.

"Makasih ya pak atas banyak traktirannya hari ini."ucap Aera dengan tersenyum setelah menerima sekotak kardus pizza , sebungkus kentang goreng dan minumannya.

"Sama-sama. Makan aja duluan." ucap Derry dengan tersenyum walaupun tanpa memandang kesamping karena fokus menyetir.

"Aja nanti aja pak kalau udah sampai. Bapak mau minum sekarang?" tanya Aera.

"Nanti aja." ucap Derry.

"Masih jauh pak?" ucap Aera bertanya.

"Lima menit lagi juga sampai." ucap Derry .

Aera mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Ia jadi bingung harus berbicara apa lagi. Maka ia memilih untuk diam saja dulu.

Perjalanan menuju villa tidaklah buruk. Karena villa dibangun di pinggir kota namun tidak terlalu masuk kedalam desa. Tampak pepohonan yang rindang berjajar di sisi kanan dan kiri. Udah mulai terasa sejuk terhirup.

Mobil berhenti di depan pagar besi tinggi. Derry membunyikan klakson dua kali dan muncullah seseorang dari dalam. Lalu bapak-bapak itu membuka pintu gerbang lebar agar mobil bisa masuk kealaman rumah yang luas itu.

Villa di depan matanya itu sungguh megah. Bangunannya terdiri dari dua lantai dan bangunannya tampak begitu lebar.

"Ayo turun. Saya bantu bawa ini." ucap Derry sambil membawa makanan yang ia beli tadi.

"Baik pak." ucap Aera yang kemudian meraih kantong berisi minumannya.

Setelah turun dari mobil , Derry dan Aera di sambut oleh penjaga villa.

"Selamat datang den , non. Apa kabarnya ?" ucap lelaki paruh baya itu dengan ramah.

Tampaknya ia memang sudah bekerja disini sejak lama.

"Kabar kami baik pak , bapak bagaimana?" ucap Derry dengan tersenyum sambil bersalaman.

"Alhamdulillah kabar bapak juga baik den." ucapnya lagi.

"Syukurlah kalau begitu. Dan ini Aera pak , dia sekretaris saya. Tadi saya bertemu klien di dekat sini , makanya saya mampir. Kenalin dulu Aera , dia pak Darma penjaga villa saya." ucap Derry .

"Saya Aera pak. Senang bisa bertemu dengan bapak. Semoga bapak selalu sehat disini." ucap Aera dengan tersenyum.

"Bapak juga senang bertemu dengan non yang baik hati ini. Kalau begitu , apakah ada barang yang perlu saya bawakan kedalam den?" ucap pak Darma yang juga tersenyum dan menawarkan bantuannya.

"Oh tidak ada pak. Ya sudah kami masuk dulu ya pak. Bapak istirahat saja." ucap Derry dengan tersenyum.

"Baiklah den. Selamat beristirahat. Saya permisi dulu." ucap pak Darma yang kemudian menutup pintu gerbang lalu masuk ke ruang penjaga di samping pintu gerbang itu.

Halaman tampak luas dengan rerumputan hijau disekitar villa , serta bunga yang berwarna-warni bemekaran sempurna.

Derry membuka pintu dan masuk lebih dulu kedalam. Aera berjalan mengekor dan ia memandang sekelilingnya. Sungguh begitu rapi dan bersih tempat ini. Tak ada sarang laba-laba sedikitpun di sini.

Derry meletakkan makanan di meja. Ia melepaskan jas hitamnya lalu ditaruh sofa begitu saja. Lalu ia duduk dan menyandarkan tubuhnya kebelakang.

Aera pun duduk , ia menyodorkan minuman ke arah lelaki itu yang kini memejamkan matanya.

"Pak , ini minumannya. Bapak minum dulu. Bapak juga harus makan dulu , nanti baru tidur kalau udah kenyang." ucap Aera yang kemudian membuka bungkusan berisi pizza itu.

Derry membuka mata , ia meraih es kopi tiramisu itu dan meminumnya sedikit demi sedikit. Dan rasanya benar , memang enak.

"Kamu juga makan." ucap Derry saembari mengambil sepotong pizza.

"Iya pak , saya pasti makan." ucap Aera yang kini sedang memakan kentang goreng.

"Kamu nggak ada acara nanti ? " ucap Derry bertanya.

"Nggak ada pak." ucap Aera menjawab.

"Ya udah berarti kita tidak terburu-buru." ucap Derry yang terdengar tampak lega.

"Iya pak. Santai aja." ucap Aera dengan tersenyum.

"Ya udah , saya mau istirahat dulu sebentar. Kamu kalau mau istirahat juga bebas masuk kamar manapun terserah kamu aja. Saya ke atas dulu." ucap Derry yang kemudian pergi meninggalkan Aera sendiri disini.

Aera pun tampak menikmati makanan itu sambil menatap layar ponselnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Next......

1
Rita Riau
pak bos kayaknya ada rasa tuh Ra kekamu,,🤔😍
Muna Junaidi
Ter baik thor
Rita Riau
izin mampir Thor,,, kayaknya seru nih
vii~Suci❤️: makasih banyak kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!