NovelToon NovelToon
Love Story

Love Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Cindy Heni Windasari

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cindy Heni Windasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04

Keira sudah cantik dengan gaun malam dengan rok yang panjangnya selutut. Pakaian itu tidak terlalu terbuka karena lengan Keira tertutup sampai siku. Gaun itu elegan dengan hiasan blink-blink yang membuatnya terkesan mewah sekali. Gaun yang ia kenakan berwarna Navy, Rambut Keira Tersusun rapi digerai. Ia juga memakai kalung yang membuatnya sekalian cantik.

Keira sudah sampai di hotel yang Juan katakan. Ia melihat suaminya yang menunggu di loby Hotel.

"Mas..." Suara itu membuat Juan menoleh. Ia terkejut melihat penampilan baru Keira yang menawan. Gadis itu tak sepenuhnya buruk. Tubuh Keira berisi dan kini Juan melihatnya saat melihat Keira mengenakan gaun yang pas ditubuhnya. Lekuk tubuhnya sangat indah membuat Juan menggelengkan kepalanya sesaat. Selama di rumah Keira memakai pakaian sederhana seperti daster bahkan kaos oblong. Baju yang longgar-longgar. Kini Keira terlihat begitu cantik sehingga Juan segera menggandengnya.

"Ayo masuk... Didalam sudah ramai." ucap Juan dengan lembut. Keira tersenyum dan menggandeng tangan Juan. Benar saat masuk kedalam Ballroom hotel sudah ramai banyak orang yang saling mengobrol dan bertegur sapa. Kini Keira duduk di kursi yang sudah disediakan. Juan memperkenalkan Keira kepada rekan kerjanya. Acara sudah dimulai seperti penyambutan para tamu, kemudian pengusaha besar yang bisnisnya sampai keluar negeri pun hadir. Keira menatap takjub banyak orang-orang sukses, banyak orang membawa pasangannya masing-masing pada acara tersebut.

"Mas selesai acara kita nggak pulang ke rumah?" tanya Keira dengan berbisik.

"Kita akan tidur di hotel, sayang sudah dibayar soalnya. Sesekali tidur di hotel nggak papa ya." Keira mengangguk dengan semangat.

"Iya mas." jawabnya dengan senyum mengembang.

Acara masih berlanjut, Keira meneguk minuman didepannya. Ia sudah bertanya pada Juan tadi soal minuman itu beralkohol atau tidak. Dan jawaban Juan itu hanyalah jus jeruk. Sehingga Keira berani meminumnya, Tak selang beberapa lama. Rasanya kepalanya begitu pusing sekali.

"Mas kepala aku pusing." ucap Keira pelan seraya memegangi kepalanya.

"Kamu kenapa?"

"mungkin istri pak Juan kecapean." ucap rekan kerjanya.

"Iya kali pak, bawa aja ke kamar." ucap istrinya. Keira merasa tubuhnya aneh.

"Ayo aku antar ke kamar." ucap Juan. Keira mengangguk, di papahnya Keira berjalan keluar dari ballroom hotel. Kini mereka memasuki Lift, di sana Keira merasa tubuhnya sangat aneh.

"Mas... Kok gerah banget yaa." ucap Keira dengan lirih.

"hah masa sih. Padahal dingin gini." jawab Juan tak mengerti. Ia berfikir apa itu dosis dari obat yang dikenakan untuk membuat Keira pingsan ya.

"Mas... Gerah banget..." ucap Keira seraya menarik bajunya. Juan terkejut akan hal itu, kini ia berfikir apakah Nela salah memberikan obat padanya.

"Jangan disini dong, sebentar lagi sampai kamar. Kalau sudah dikamar kamu boleh lepas pakaian." ucap Juan kewalahan menahan tubuh Keira. Suara lift berdeting, pintu terbuka dan Juan segera membawa Keira kedalam kamarnya.

"Mas mau kemana?" tanya Keira.

"Sebentar aku akan cari obat untukmu. Kamu disini dulu ya istirahat." ucap Juan. Keira hanya mengangguk saja, Juan segera pergi dari sana. Ia tak menutup pintu kamar hotel dengan rapat. Juan pun masuk kedalam lift dan pergi dari sana.

Namun siapa sangka setelah pintu lift tertutup seseorang berjalan dengan memegang dinding. Ia menempelkan hp ke telinganya.

"Sialan. Kamar saya no Berapa? Saya ingin cepat mandi." ucap Pria itu dengan sempoyongan.

"Kamar bapak no 999 pak." Jawab sekertaris nya. Pria itu melihat angka pada pintu kamar hotel dengan pandangan yang tak tentu. Samar samar ia menatap sebuah pintu dengan angka 999, ia memegangi kepalanya dengan kuat. Tubuhnya terasa panas, ia bisa gila jika tak merendam dirinya di air dingin.

"sial, siapa yang berikan obat perangsang ini." umpatnya. Sekali lagi ia menatap no pada pintu itu.

"benar No 999" gumamnya. Ia segera masuk kedalam kamar itu, tak lupa ia segera menutupnya kembali.

"Mass.. Kamu udah balik, tolongin aku mas... tubuh aku panas banget.." ucapnya lirih. Pria itu terkejut saat melihat seorang gadis dengan pakaian yang setengah terbuka. Lagi-lagi dirinya mengumpat, apakah dirinya salah memasuki kamar. Namun ia juga sudah tak tahan dengan reaksi yang tubuh nya rasakan. Ia melihat gadis itu bangkit dari duduknya diatas kasur.

"Mas kamu kenapa diem aja?" tanya nya lagi. Suara nya begitu lembut dan sayu, Pria itu sampai memejamkan matanya saat gadis itu menyentuhnya.

"Mas... Panas banget gimana cara sembuhin nya?." tanya nya lirih. Pria itu menikmati sentuhan gadis itu yang kini berhenti pada lehernya.

"Aku akan menyembuhkan mu." ucap pria itu dengan serak.

...----------------...

Pagi ini Juan sudah membawa sang ibu bersama dengan Nela dan beberapa orang yang dibawanya ke hotel. Kini Juan menggesekkan kartu kamarnya dan segera masuk, mereka terkejut melihat pakaian yang berserakan dilantai.

"Astaga Keira!!" suara melengking itu membuat kedua insan yang terlelap dengan balutan selimut tebal pun terbangun. Pria itu terkejut bukan main saat melihat banyak orang dikamar itu. Keira juga terkejut akan hal itu, ia memegangi selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia sangat terkejut lagi saat melihat pria yang duduk disebelahnya dengan tanda tanya. Ia menatap sang suami yang berdiri tegak dengan tatapan yang terkejut bukan main.

"Apa-apaan ini Keira... Salah apa anak saya sama kamu sampai hati kamu berselingkuh." ucap Sinta histeris. Keira masih mencerna ucapan Sinta dan kenapa dirinya di ruangan ini bersama dengan pria asing.

"Aku tidak menyangka kamu berkhianat seperti ini keira. Kamu jahat... Jahat sekali... Berbuat Zina seperti ini."

"Mas... Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, dengerin aku dulu mas..." ucap Keira panik. setelah beberapa saat paham kenapa situasinya seperti ini Keira berubah menjadi panik.

"Keira Evangelista binti Rozali mulai detik ini saya talak kamu, Kamu bukan istri saya lagi." Duarrr..... Bagaikan petir disiang bolong, hati Keira hancur sekali mendengar hal ini.

"Pak ustad apa yang harus kita lakukan pada mereka."

"Mereka harus segera dinikahkan." Keira menggelengkan kepalanya saat mendengarkan perkataan orang-orang itu. Dan entah kenapa ada pak ustadz di sana, Keira tak mengerti kenapa.

"Bisa kalian keluar!" Kini pria itu bersuara. Ia tak mengerti kenapa banyak orang di ruangan itu.

"Tidak. Kami tidak akan keluar sebelum kamu bertanggung jawab atas perbuatan kalian ini, ini zina ingat ini zina." ucap Sinta meraja Lela.

"Saya akan bertanggung jawab. Biarkan kami memakai pakaian dulu, saya minta kalian keluar." ucap Pria itu lagi. Juan menatap Keira dengan tatapan kecewa. Mereka akhirnya menunggu diluar kamar. Pria itu segera mencari ponselnya dan menelfon seseorang untuk menyelidiki kenapa bisa dirinya salah masuk kamar.

"Maafkan saya." ucap pria itu menatap Keira yang dia membisu di tempatnya.

"Saya tidak tahu kenapa saya ada di ruangan ini, dan saya–"

"Pernikahanku hancur." ucap Keira lirih, nyaris tak terdengar.

"Aku akan bertanggung jawab." ucap pria itu tulus. Keira menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu gila? Kita nggak saling kenal, dan aku nggak tau kamu siapa dan kenapa ini bisa terjadi? Mas Juan baru saja menalak aku dan aku harus menikah dengan orang baru?"

"Dimata agama kamu resmi bercerai, yang terpenting saat ini saya akan tanggung jawab. Kamu hanya mengurus perceraian kamu Dimata negara." bukan itu hal yang ingin Keira dengar. Ia tak mau hal itu terjadi, Apa-apaan ini. Dan Kenapa ini semua bisa terjadi padanya.

1
snow Dzero
Thor saran aj ya secara Kiera dan Daniel kan baru kenal harus y ad rasa canggung apalagi Liam kan beda 2 tahunan doang sama kei ,terlalu 2 the poin Thor buat ngakuin sbgai ank
Cindy Heni: terimakasih sarannya/Smile/ Author pastikan kedepannya kalau buat novel lebih baik hehehe... untuk Novel ini udah selesai, jadi hanya tinggal update /Grimace/ kalau di ubah harus ubah lagi semuanya/Cry/
total 1 replies
snow Dzero
Luar biasa
Cindy Heni
tengkiyuuuuu❤️❤️
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aelah cerita bagus kayak gini gak ada yg baca apa ya... ayo semangat othor...
Cindy Heni
terimakasih sudah berkunjung
Los Dol TV
aku kunjung...
Los Dol TV
kunjungan 2 bab terlihat hmmm gitu, thor. kunjung balik ke karyaku ya..
Dewi Sartika
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!