NovelToon NovelToon
PENGGUNA BATU BINTANG

PENGGUNA BATU BINTANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Time Travel / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran / Pulau Terpencil
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Petualangan seorang putri dengan kekuatan membuat portal sinar ungu yang berakhir dengan tanggung jawab sebagai pengguna batu bintang bersama kawan-kawan barunya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Laut & Legenda Putri Duyong

Di sebuah kepulauan kecil  yang masih merupakan daerah kekuasaan Kerajaan Wasuwa, nampak perkampungan nelayan yang terlihat riuh.

Kepulauan kecil yang sering disebut Sahengidalaut  itu menjadi banyak persinggahan nelayan dari pulau utamanya yaitu Walesisu.

Sahengidalaut terdiri dari tiga pulau kecil yang saling berhadapan sehingga membentuk semacam cincin  dengan tiga celah atau selat kecil yang merupakan akses menuju laut lepas dan di pesisir bagian dalam kepulauan itu terdapat perkampungan nelayan. 

Tampak di pantai beberapa pemuda sedang melakukan permainan sepak raga. Hari ini mereka sedang merayakan panen mutiara.

Setiap musim panen Tiram pasti akan diikuti selamatan dan perayaan dengan berbagai pertandingan ataupun perlombaan.

Seperti lomba balap perahu Thecalonca ( perahu panjang dengan ujung haluan yang diukir bagai kepala ikan legenda Thecalonca ) , berburu kerang Mokua dan permainan sepak raga.

Permainan sepak raga yang dalam permainan ini, setiap pemain harus menunjukkan kemahiran dalam penanganan bola, pemain memainkan bola rotan dengan semua anggota badan kecuali dengan tangan seperti kaki, paha, dada, bahu, kepala, dan harus memastikan bahwa bola tidak jatuh ke tanah.

Arena lapangan sepanjang tiga hasta dan lebar dua hasta di tiap tiga pemain itu dibatasi semacam jaring berbahan kulit kayu yang dijalin.

Masing-masing terdiri dari tiga pemain meskipun di beberapa wilayah ada yang terdiri dari empat atau lima pemain. Tapi di Sahengidalaut mereka lebih suka hanya dengan tiga pemain saja.

Tak jauh dari keramaian itu di sebuah beranda seorang Tetua kampung yang sudah lanjut usianya duduk di kerumuni banyak anak kecil yang antusias mendengarkan dongeng legendanya.

Kakek yang bernama Dato' Lamaraeng adalah salah satu dari tiga tetua di kampung nelayan itu.

     "Alkisah di Teluk Nobe tinggal sepasang suami istri dan seorang anak laki-laki nya yang bernama Guya yang sudah beranjak dewasa, suatu hari ayah Guya mengajaknya melaut untuk menjaring ikan seperti yang selalu dia lakukan setiap harinya..." Sang Kakek memulai ceritanya.

    "Dan seperti biasa dia juga menyuruh Guya untuk turun menyelam ke dasar laut  mencari beberapa kerang Mokua ," lanjutnya sambil meminum air tehnya.

    "Guya, cukup tiga Mokua saja yang kau cari  pesan ayah Guya dan Guya pun menganggukkan kepalanya dan bergegas menceburkan diri ke dasar laut yang bening itu sehingga ayahnya masih bisa melihatnya dari atas sampannya... "

     Tiba-tiba seorang anak mengacungkan tangannya dan berseru.

     "Kek,kenapa hanya tiga kerang Mokua saja yang diminta ayah Guya itu? "

Kakek itu berhenti sejenak dan mengernyitkan dahinya ke bawah, merasa terpotong ceritanya lalu dia pun menjawabnya,

"Karena mereka hanya hidup bertiga semua nelayan Teluk Nobe tidak mau serakah, hanya ambil secukupnya saja, itulah alasannya kenapa hanya tiga Mokua yang diambil, kau tahu sendiri kan Mokua itu sebesar apa ukurannya? "

     " Oh begituuuu.. " sambil memanyunkan bibirnya anak itu kembali melipat tangannya dan menunggu Sang kakek melanjutkan kisahnya.

     "Nah sampai dimana tadi.. "

     " Oh iya lalu Guya pun menyelam menyusuri dasar laut dan dengan mudah menemukan satu kerang Mokua, maka diambilnya lah kerang itu dan dia menuju ke atas dan diberikan pada ayahnya, juga dia harus mengambil udara baru untuk penyelaman selanjutnya... " Kakek itu menghentikan sejenak bicaranya sambil mengernyitkan dahinya ke bawah kembali.

Karena seorang nenek melintas keluar dari dalam rumah membawa sebakul kacang tanah rebus yang masih panas dan dia taruh di depan kerumunan anak-anak kecil itu untuk dinikmati.

"Ayo cucu cucu... mumpung masih panas kacang rebusnya, " ujar Sang nenek yang adalah istri Dato' Lamaraeng. .

Anak-anak itupun berebut mengambil kacang rebus hangat di genggaman tangan mereka serta mulai mengupas dan mengudap sambil memperhatikan Kakek Dato' yang hendak melanjutkan cerita.

Istrinya kembali masuk ke dalam berniat mengambil kendi untuk disuguhkan pada anak-anak itu.

"Eh sampai di mana tadi... Oh iya lalu ayah Guya meminta dia mengambil hanya tiga kerang Mokua saja... " lanjut kakek itu namun terhenti lagi ketika anak yang tadi mengacungkan tangan kembali berseru.

"Bukan itu Kek, tadi Guya sudah sempat mengambil satu kerang Mokua dan sudah dia berikan pada si ayah," anak itu yang bernama Andiek meralat ucapan kakek Dato' .

"Eh iya betul, betul, betul... dan Guya pun menyelam kembali menjelajah dasar laut memeriksa diantara terumbu karang dan akhirnya dia pun menemukan kerang Mokua yang kedua sekali lagi dia harus naik ke atas untuk menghirup udara segar dan memberikan kerang itu pada ayahnya. " Kakek Dato' kembali minum teh nya yang mulai dingin.

     "Dan akhirnya dia kembali menuju dasar laut mencari kerang Mokua yang  ketiga,  kembali dia memeriksa tiap bagian di terumbu karang yang beraneka warna itu dan tiba-tiba.... "

Kakek itu berhenti sejenak menunggu reaksi anak-anak yang berhenti mengudap kacang rebus mereka, sambil terkekeh dalam hatinya melihat seorang anak yang melongo ketika mendengar kata tiba-tiba.

     "Tiba-tiba... " lanjutnya namun dia sejenak diam kembali. 

     " Ini airnya cucu-cucu kalian pasti haus juga kan? " Sang Nenek lagi-lagi melintas sambil membawa dua kendi air putih, membuat suaminya berhenti melanjutkan ceritanya.

    "Tiba-tiba.. THAAAKKK!!! " sambil mengetuk tongkatnya keras ke lantai dan diapun kembali terkekeh dalam hati karena anak-anak itu tersentak kaget.

     "Tiba-tiba Guya merasa ada sekelebat bayangan bergerak cepat dibelakangnya... "

Sambil terkekeh dia menunjuk seorang anak. Sekali lagi ceritanya terpotong.

    "Labussa kau tutup dulu mulutmu yang menganga itu bisa-bisa lalat masuk ke dalamnya Keh.. Keh.. Keh" Sang Kakek tergelak tak bisa menahan tawanya.

Anak yang bernama Labussa itu pun tersipu malu tersadar dari imajinasi liarnya dan mengatupkan bibirnya kembali.

Semua anak tertuju pada Labussa dan ikut tertawa. Membuat merah padam raut wajah Labussa karena malu.

Kembali Andiek mengangkat tangannya berusaha mengingatkannya dan berseru,

"Ayo kek lanjutkan ceritanya  bayangan apa yang ada di belakang Guya itu kek.. "

Anak-anak lainpun kembali penasaran dengan kelanjutan cerita Dato' Lamaraeng dan menanti sang kakek meneruskan ceritanya yang selalu terputus itu.

Sambil memperbaiki duduknya kakek Dato' pun berdeham..sambil berusaha membuat suasana kembali menegangkan,

     "Erhm.. erhm... Ya Labussa pun  terkejut melihat sesosok bayangan dibelakangnya..e..e..eh kok jadi Labussa sih.."  Karena hal lucu sebelumnya kakek Dato' sampai salah menyebut nama tokoh dalam dongengnya.

Kali ini giliran anak-anak itu tertawa tergelak-gelak.

     "Hahahahaha!".semua tertawa termasuk Labussa yang berusaha kembali berimajinasi dan malah membayangkan dirinya yang menjadi Guya.

     " Guya kek... Guya...! ". sekali lagi Andiek berseru mengingatkan.

" Iya, Guya maksud kakek dan terima kasih selalu diingatkan ya," kemudian dia melanjutkan lagi ceritanya.

"Nah ternyata di belakang Guya berdiri putri Duyong, putri Duyong itu penghuni kerajaan bawah laut paling dalam tidak seperti kita, bangsa Duyong itu separuh tubuh bawahnya seperti badan ikan bersisik kemilau kehijauan dan tubuh atasnya seperti badan kita dengan dua tangan yang di antara jari jemarinya berselaput, seperti... seperti... ada yang tahu? " kakek Dato' ingin tahu bayangan mereka menggambarkan bangsa Duyong itu.

Ramai anak anak itu menjawab pertanyaan kakek Dato'

" Seperti kaki belakang Katak ya kek..!" sahut Labussa

 " Seperti kaki bebek pastinya," anak disamping Labussa membayangkan bentuk telapak tangan orang Duyong sambil mengetuk-ketuk dahinya.

" Seperti sirip ikan betik kah? " Andiek ikut menjawab.

" Keh.. Keh.. Keh.. kalian anak-anak pandai ...ya semua benar memang seperti itu kurang lebih bentuknya coba lihat jari kakek dan bayangkan jika antara jari kakek ini ada selaputnya, " kakek Dato' kemudian memberi gambaran dengan tangannya sendiri sambil terkekeh.

Dan ketika kakek Dato' akan kembali melanjutkan ceritanya, mendadak dari kejauhan terdengar teriakan para pemain sepak raga ke arah bocah-bocah yang sedang asyik mendengarkan dongeng kakek Dato'.

" Andiek, Labussa, Isogi, Tenri, Labolong, Dalle! Masuk lapangan sepak raga giliran kalian bermain di sini... Ayo lekas kemari!! " Teriak seorang pemuda yang bernama Labosi.

"Yaaaahhhh padahal lagi seru-serunya dengar cerita kakek Dato', " Andiek dan teman-temannya serasa kecewa

"Jangan khawatir cu' nanti kan bisa Kakek sambung kembali, Kakek juga pegal duduk terus di sini ayo main sepak raga sana, kakek juga ingin lihat sampai dimana kepandaian kalian bermain sepak raga," Sang Kakek mencoba menghibur anak-anak itu.

Dia beranjak berdiri dari kursinya dan anak-anak itupun bangkit dari tempatnya sesudah membersihkan tempat itu dari kulit kacang yang bertebaran di alas tikar rotan beranda Kakek Dato'.

Dan bersama-sama mereka pun berjalan menuju arena sepak raga. Dan tanpa disadari semua penduduk pulau itu di sebuah sudut terpencil pesisir luar kampung itu seberkas sinar berbentuk Gerbang Sinar mendadak muncul dan keluar seorang putri duyong eh maaf putri Tihu yang manis jelita itu dari sisi berlawanan.

Dengan anggun dia berjalan menyusuri pantai mencari jalan setapak menuju kampung kakek Dato' Lamaraeng. Sambil terpukau keindahan alam Sahengidalaut yang begitu memukau dan sangat menawan hatinya.

Apakah misinya akan tercapai? Ataukah justru gagal mencari orang yang diperkirakannya? Tunggu Bab selanjutnya yaaaa....?!

1
Nitopeng
samurai showdown /Sneer/
Dwi Utomo
ok
Nitopeng
keren!
Nitopeng
Luar biasa
Nitopeng
gila!
Nitopeng
wuk wuk
Rosy
OK banget apalagi ada gambarnya
Rosy
Suromenggolo kurang gede badannya
Rosy
Garudaaaa!!!
Guns
nyummy
Guns
penempatan ilustrasinya kasih jarak Thor biar imbang
Guns
good night
Guns
kreatif, rumah pohonnya asyik
Guns
banyak pengetahuan baru, itu kan elf Thor? hhhh tapi bagus memperkaya etnis kita hhhh
Guns
/Good/
Guns
hhhhh Goblin itu Thor! hhhh sip!
Guns
jadi ingat Saur Sepuh
Guns
keren, pengetahuan baru nih /Good/
Guns
hhhhh
Guns
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!