NovelToon NovelToon
Mendadak Dinikahi Mafia

Mendadak Dinikahi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Roman-Angst Mafia
Popularitas:16.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mei-Yin

Daisy Moreland diusir dari rumah, dikhianati kekasih dan berakhir di ranjang bersama pria asing.

Berniat melupakan masalah yang terjadi, kedatangannya ke kelab malam justru menambah daftar panjang masalahnya.

Daisy terjebak menikah dengan Daren karena memiliki wajah yang sama persis dengan calon istrinya yang kabur.

Bagaimana bisa?

Bagaimana nasib Daisy selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara

Kini mereka tengah dalam perjalanan menuju mansion utama keluarga Liew. Siang tadi Daren menghubungi dan memintanya datang ke salon untuk mempercantik diri. Pria itu mengatakan agar dirinya tidak mempermalukan suaminya.

Raina, sang pelayan pribadi dibuat bingung dengan gaya pakaian sang nona yang tiba-tiba berubah. Jika Della lebih suka pakaian yang terkesan mewah, dewasa dan menantang, berbeda dengan Daisy yang lebih suka model-model sederhana dan elegan.

Karena selera pakaian di ruang ganti tidak ada yang cocok, Raina meminta dibawakan pakaian baru dari butik langganan dengan jenis-jenis yang diinginkan sang nona.

Sepanjang perjalanan Daisy bingung harus bersikap bagaimana. Meniru sikap Della jelas saja tak bisa, karena dia tak pernah mengenal wanita itu.

Jelas perbedaan keduanya sangat kontras terlihat. Daisy terlihat lemah lembut dan anggun, sementara Della selalu terkesan angkuh dan arogan.

“Bagaimana hubungan Della dengan keluargamu? Mereka akur, kan?” tanya Daisy dengan suara rendah agar tak ada orang lain yang mendengar.

“Kau tidak harus peduli dengan orang lain, kau hanya harus menghormati kakek. Dia sangat menyayangi Della,” jawab Daren. Sejujurnya hubungan Della dan keluarganya sangat buruk, sikap arogan Della sering membuat keluarganya tersinggung. Namun, Della yang memiliki dukungan kuat dari Daren dan Marco, tak ada yang berani melawannya.

“Lalu aku harus bagaimana? Aku bingung,” keluh Daisy.

“Tetaplah jadi dirimu sendiri dan berusahalah agar orang lain tak curiga jika kau bukan Della.”

Mobil memasuki gerbang menjulang tinggi yang dikelilingi tembok raksasa. Daisy terperangah dengan kemewahan mansion yang ada di depan mata. Lebih megah dibandingkan Red Mansion.

Daren turun lebih dulu, sementara Daisy masih sedikit gemetar karena takut melakukan kesalahan.

Berjalan beriringan, Daren memeluk pinggang Daisy erat dan berbisik, “Jangan tunjukkan ketakutanmu. Angkat dagumu tinggi karena Della Hargrove tak pernah menunduk pada orang lain.”

Perlahan Daisy mengikuti perintah Daren. Saat kaki sudah sampai di sebuah ruangan, pintu klasik dengan ukiran abstrak terbuka. Daren menarik tangannya pelan.

“Salam, Kakek,” ucap Daisy membuat bola mata pria tua itu berbinar.

“Akhirnya cucu menantuku kembali. Jangan kabur-kabur lagi, Sayangku. Meskipun cucuku dingin dan tidak manusiawi, dia sangat mencintaimu,” kekeh Mario—tetuah di keluarga Liew.

“Bagaimana kabar Anda?”

“Sangat baik saat sudah melihatmu.”

Daisy tersenyum manis, membuat orang-orang yang ada di ruangan itu menatap jenggah dan penuh ejekan.

“Sandiwara apalagi yang ingin kau mainkan, Della?” sindir Bella.

“Aihh, Bibi jangan menuduhku sembarangan,” sahut Daisy sambil membalas tatapan tajam wanita paruh baya itu.

“Dasar bermuka dua,” tuduh Selly—sepupu Daren.

“Kakek mengundang kami ke sini untuk apa?” tanya Daren mengalihkan perhatian semua orang. Walau bicara dengan kakeknya, pria itu sama sekali tak mengubah nada dan raut wajahnya.

“Kurang ajar! Aku masih kakekmu. Seharusnya kau mengajak cucu menantuku berkunjung ke sini sebelum kau membawanya pulang.”

“Kami sibuk.”

“Alasan saja kau ini.”

Mario menggerutu pelan, usianya sudah tak lagi muda, tetapi karena harta dan gaya hidup yang sehat usianya tertutupi oleh kesehatan dan kebugaran tubuh.

Mereka makan malam dengan tenang. Para wanita jelas menatap Daisy tak suka, meski tak mengatakan secara terang-terangan.

Setelah makan malam, Daren dan Daisy diajak ke ruang kerja milik Mario. Pria tua itu menyerahkan dokumen ke arah cucunya.

“Ini milik orang tuamu. Semua harta dan aset mereka sudah menjadi milikmu semua. Kepemilikan ini tidak dihitung dari harta keluarga Liew, itu murni hasil kerja keras ayah dan ibumu. Kau tetap akan mendapatkan bagian dari keluarga Liew nantinya,” jelas Mario. Kemudian dia menyerahkan sebuah kotak ke arah Daisy, saat dibuka isinya set perhiasan turun temurun, “Ini milik mendiang istriku, diberikan pada ibunya Daren, kini akan menjadi milikmu karena kau adalah menantunya.”

Mendengar kata ‘mendiang’ membuat Daisy bisa menyimpulkan jika mereka telah tiada. Kepala menoleh pada Daren yang mengangguk.

“Ini memang untukmu,” ucapnya.

Daisy mengangguk dan tersenyum ke arah Mario. “Terima kasih, Kakek.”

Urusan selesai mereka berniat pulang. Mario tak menahan karena tahu jika mereka pengantin baru yang masih butuh waktu berdua.

Saat melewati ruang keluarga, para anggota keluarga menatap keduanya penuh selidik. Penasaran gerangan apa yang membuat mereka dipanggil ke ruang kerja Mario.

Saat mobil sudah melaju, barulah Daisy bisa bernapas lega. “Keluargamu menyeramkan,” komentarnya.

“Maksudmu?”

“Mereka tak menyukai kita.”

“Memang.”

“Kenapa?”

“Karena aku kaya.”

Daisy memberengut kesal. “Kakekmu bahkan lebih kaya.”

“Dasar bodoh!” Daren mengacak rambut istrinya gemas.

“Kenapa kau mengataiku bodoh. Aku tidak tahu, itulah alasannya bertanya.”

“Kau tidak tahu siapa suamimu?”

“Kau ... Ethan Daren Liew.”

Gemas dengan jawaban istrinya, Daren mengulurkan tangan dan merangkul leher istrinya seolah ingin mematahkannya. “Kenapa ada wanita sebodoh dirimu!” dengusnya kesal.

Daren sungguh tak menyangka jika ada wanita sebodoh Daisy. Apakah wanita itu tidak tahu siapa dirinya?

Ethan Daren Liew, pebisnis muda yang mampu membawa perusahaan keluarganya menduduki peringat lima besar.

Namanya masuk dalam urutan daftar orang-orang berpengaruh. Wajahnya sudah tak asing karena sering terekspos di majalah bisnis. Anehnya Daisy sama sekali tak mengetahuinya. Daren sampai menepuk kening wanita itu pelan.

“Kau gadis kecil yang polos,” kekeh Daren.

“Aku tidak sepolos itu,” sanggah Daisy. Dia pernah berpelukan, berciuman bahkan bercumbu bersama kekasihnya. Jadi dia tidak sepolos itu. “Aku pernah hampir melakukannya.”

Daren yang seolah mengerti ke mana isi pikiran istri kecilnya, kembali mendaratkan sentilan pelan di dahi.

“Buang pikiran kotormu jauh-jauh. Aku tidak bertanya tentang kasus percintaan yang kau lewati.”

“Hanya menjelaskan agar kau tak mengataiku polos.”

“Kau tidak polos karena kau sebenarnya bodoh,” ejek Daren.

Malam itu Daisy dan Daren tidur dengan sangat tenang. Awalnya saling memunggungi, lama-lama akhirnya saling berpelukan. Bahkan Daisy memeluk tubuh Daren dengan sangat erat.

Keesokan paginya saat terbangun Daisy sudah tak menemukan suaminya lagi. Ranjang di sebelahnya dingin, pertanda pria itu sudah pergi sejak lama.

Saat menoleh ke arah jam dinding matanya melebar sempurna karena melihat waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Bisa-bisanya dia tertidur hingga seperti orang mati, Daisy merutuk dalam hati.

“Selamat pagi, Nyonya.” Raina sudah berdiri di depan pintu kamar dan langsung menyapa begitu melihatnya keluar kamar.

“Sejak kapan kau di sini?”

“Sejak Tuan pergi ke kantor,” jawabnya sopan.

“Di mana tuanmu bekerja?” tanya Daisy penasaran.

“Pertanyaan Anda haruskah saya jawab?” Raina memang pelayan pribadi yang berani, sebab dia memiliki dukungan dari tuannya. Dia bukanlah pelayan biasa. Sengaja sang tuan menempatkannya berada di sisi wanita arogan yang selalu membuat masalah sebab semua pelayan yang dipekerjakan untuk wanita itu selalu berakhir mengenaskan.

Daisy menatap Raina lekat. “Jika aku katakan jika aku bukanlah nona yang selama ini kau layani, apa kau akan percaya?”

To Be Continue ....

1
Riyanti Bee
/Heart/
T o R a 21
mana ini Thor klanjutan'y kangen akoh..
Dwie Anna
bagus
De'yus Mbot
lanjut dong thor
Santi
ditunggu episode keren selanjutnya ya, Author ku
Santi
paragraf terakhirnya keren banget 😆
mati terhormat ditangan orang jahat
bukan mati kelaparan sebagai gelandangan... ahay
Santi
Daisy... makanan Indonesia enak semua deh... Rendang itu no satu
kalo mau nafsu makan... pesen aja nasi liwet.. ikan asin.. lalapan.. jangan lupakan pete sama jengkol ya
Santi
makin penasaran
Santi
mulai deg deg an
Anne139
thor kok lama up nya
Santi
kenapa sepi komentar ini
ceritanya bagus padahal
Astuti Setiorini
lanjut thor
Anne139
kereeennn... next
Nella Liiga Ayorbaba
Lanjut thor
Anne139
mulai deh... next thor
Astuti Setiorini
cie daren ada rasa ini
Anne139
next thor... udah bbrp hari nunggu up nii
Hanima
lgi thorrr
Anne139
laanjuuuttt.... 😘
Astuti Setiorini
deasy harus tangguh dan kuat seperti saudra kembarnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!