NovelToon NovelToon
Di Ceraikan Suami Di Nikahi Bos Sendiri

Di Ceraikan Suami Di Nikahi Bos Sendiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: naja

Alana Zahira Mallika, seorang istri satu anak yang harus merasakan pedihnya prahara rumah tangga. Mati-matian Alana mencintai suaminya dan menerima segala kekurangannya, namun tanpa budi Fahrizal bak tak berdosa menyakiti nya dengan tak kasat mata.


Delapan tahun berumah tangga, selama itu pula Alana tak pernah tahu bahwa Fahrizal menjalin hubungan gelap dengan Laura Rava Robert yang merupakan teman lama Alana. Bak Gila harta Fahrizal sampai gelap mata terus mempertahankan Alana yang merupakan mesin penghasil uang, menuruti semua keinginan Laura bahkan sampai rela menceraikan Alana dengan balasan kemewahan yang Fahri terima.


Setelah perceraian selesai, Alana mendapatkan lamaran pernikahan dari seorang pemuda bernama Victor Orion Edwards yang merupakan Bos di tempat kerjanya, sekaligus kakak sepupu dari wanita yang merebut suaminya.


Akan seperti apa kisah Alana selanjutnya?

Mampukah sosok Victor menjadi obat luka bagi Alana, ataukah Victor hanya sebatas pelampiasan dendam semata

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemilik Yayasan.

Alana mulai memasuki area sekolah, memarkirkan motornya dengan sedikit canggung. Bagaimana tidak, semua orang tua maupun wali yang menjemput anak-anak sekolah semuanya menggunakan mobil mewah, sedangkan dia hanya menggunakan motor lusuh membuat nyalinya sedikit menciut. 

Matanya kini hanya bisa terkagum-kagum menatap bangunan sekolah yang begitu besar dan megah, meski sudah hampir sebulan Leon bersekolah di sini, rasanya masih serasa mimpi putranya bisa mendapatkan beasiswa dan pindah da4 sekolah lamanya ke sekolah ini, mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih baik.

Iya, ini adalah sekolah swasta terbesar di kota, sekolah elit yang hanya di isi anak orang-orang kaya. Sekolah ternama yang tidak bisa di ragukan lagi sarana prasarana nya. Dari beratus murid, hanya ada beberapa yang mendapatkan beasiswa termasuk Leon putranya.

"Bunda....!"

Alana yang awalnya termenung langsung menoleh ke sumber suara, melambaikan tangan dengan senyuman menyambut putra nya yang baru keluar dari pintu utama sekolah.

"Hai jagoan Bunda, bagiamana sekolah hari ini?" Alana langsung memeluk Leon, mengelus rambut putranya ini. Meski masih berusia tujuh tahun, baginya Leon terbilang lebih dewasa di banding teman sebayanya. Leon cerdas, mudah peka dalam setiap keadaan, namun begitu dingin sampai tak pandai bergaul dengan anak-anak lain.

"Bun, aku sudah besar. Jangan terus di elus-elus kayak anak TK."

"Iya-iya." Alana sampai terkekeh, beginilah Leon, si paling ja'im kalau di tempat umum apalagi kalau sampai di liat teman-temannya, "Ayo cerita pada bunda, ada hal menarik apa lagi hari ini?"

"Ceritanya nanti di rumah Bun. Sekarang ayo kita pulang!"

Alana lagi-lagi hanya tersenyum menanggapi raut wajah datar putranya. Rupanya memang ada hal yang menarik lagi, seperti hari-hari yang terjadi kemarin dan seperti biasa Leon selalu menceritakan semuanya. Kali ini putranya sampai terlihat buru-buru ingin segera pergi meninggalkan sekolah, entah apa yang terjadi sebenarnya. "Baiklah, tapi Leno tidak mendapat masalah kan?"

"Tidak Bun."

Alana dan Leon sudah siap untuk menggunakan helm masing-masing. Dari arah lain ada seorang murid wanita bersama dengan ibunya berjalan kearah mobil yang terparkir persis di sebelah motor Alana.

"Leon." Murid wanita itu malah langsung menyapa Leon, menolak masuk mobil meski sang sopir sudah membukakan pintu mobilnya. "Makasih untuk pinjaman buku nya. Berkat mu, aku bisa menulis PR dari Bu guru." 

"Eca." Leon yang di sapa sampai kaget dan reflek menurunkan helm yang akan dia pakai. Menatap teman sekelasnya yang tengah tersenyum kepadanya, dia perlahan mengangguk, bukan hanya membalas  ucapan terima kasih Eca, Leon juga menyapa orang tua di sebelah teman sekelasnya itu. "Iya, sama-sama."

Leon dan Eca yang berinteraksi, Alana yang kaget. Apa mungkin teman sekolah yang selalu Leon bantu adalah anak gadis ini. Sungguh imut dan cantik, tapi Leon selalu mengatainya cengeng karena di setiap cerita putranya, anak gadis manis ini kerjaannya selalu menangis di kelas dan karena itulah Leon selalu ingin membantunya.

Detik selanjutnya saat Alana mulai mengangkat kepala, dia lebih kaget lagi karena sepertinya ibu dari anak kecil yang di panggil Eca oleh putranya adalah orang yang dia kenal. "Ibu Pricillia!" panggilnya sambil membungkuk memberi hormat. Alana sampai malu, kenapa dia baru tersadar kalau yang ada di depan nya adalah beliau. "Maaf saya baru mengenali ibu."

"Tidak apa-apa, jangan terlalu kaku. Kalau di luar anggap saja kita teman. Kita juga seumuran Alana." Pricillia sampai tak enak karena Alana selalu berlebihan, sudah di bilang jangan ada batasan anggap saja mereka teman. Jangan terbebani, terlebih di depan anak-anak. 

Leon yang sadar akan situasi sampai kaget, dalam isi pikirannya bertanya-tanya, "Apa Bunda mengenal ibunya Eca?" gumam nya dalam hati, Dia sampai langsung meraih telapak tangan sang bunda, seolah butuh penjelasan karena sepertinya status keluarga ibu Eca lebih tinggi dari pada mereka sampai sang Bunda begitu menghormati nya.

Alana yang sadar akan ekspresi Leon langsung mengangkat sudut bibirnya dan berusaha mengenalkan Ibu Pricillia. "Kenalkan Nak, beliau Ibu Pricillia, ibu pemilik yayasan sekolah ini. Beliau juga yang memberi kesempatan untuk mu bisa bersekolah di sini."

Iya, beliau adalah Pricillia Edwards. Putra kedua keluarga Edward sang konglomerat yang terkenal kaya raya dan baik hati. Sumber kekayaan mereka beraneka ragam. Jika Pak Edward bergelut di bidang bisnis perkantoran yang kini di pegang oleh putra sulung mereka, Nyonya Edward sendiri bergelut di bidang pendidikan dan kebudayaan yang kini di lanjutkan oleh putrinya Priscillia.

Ibu Pricillia merupakan pemilik yayasan sekolah ini, sekaligus pemilik gedung bangunan tempat les privat anak-anak dimana Alana bekerja. Bahkan saat tahu putra Alana cukup cerdas, saat itu pula Pricillia menawarkan beasiswa untuk Leon mengingat kecerdasan nya yang luar biasa.

"Bilang makasih pada Ibu Pricillia, Nak."

Leon langsung melepaskan genggaman tangannya dari sang Bunda, melangkah kaki dengan perlahan dan mulai mengulurkan tangannya, "Terima kasih atas kemurahan hati Ibu." lirihnya sambil menyalami tangan Ibu Pricillia.

Pricillia sendiri sampai terkagum-kagum, sungguh baik attitude anak laki-laki ini. Memang terlihat jelas kalau ini anak Alana, karena kesopanan mereka begitu sama.

"Justru ibu yang mau berterima kasih, Nak. Terima kasih selalu membantu Erika. Dia selalu menyusahkan ya?" ucap Pricillia sambil mengelus kepala anak kecil itu. Dia sudah bisa membayangkan semanja apa putrinya.

Pasalnya. Entah ke berapa kalinya dia selalu di telepon pihak sekolah karena Putrinya selalu menangis di sekolah, bahkan bukan hanya selalu menangis, putrinya itu sampai tak mau mengikuti pelajaran dan bolos bolosan. 

Namun akhir-akhir ini keadaannya mulai lebih baik, bahkan lebih rajin belajar. Rupanya, setelah dia telusuri, wali kelasnya mengatakan Eca sering di bully dan anak yang bernama Leon lah yang selalu Eca ceritakan yang selalu membantunya, dia sampai tak mengira rupanya putra Alana lah yang selalu membantu putri nya. Erika bahkan senyaman itu sampai memperkenalkan panggilan manja nya di rumah pada orang lain padahal biasanya hanya ingin di panggil Eca oleh anggota keluarga saja.

...***...

"Laura, ini sudah sore sayang, aku harus bergegas pulang. Istri ku pasti keheranan karena sedari tadi aku keluar rumah, dan belum pulang-pulang."

"Sebentar lagi." Laura malah memposisikan tubuhnya, menempel sempurna memeluk kekasihnya dalam keadaan mereka tanpa busana. Akhir akhir ini dia selalu di marahi sang Ayah, dan sekarang rasanya dia ingin di sayang dan di manja. "Cium!" rengek nya sambil mendongak dan menggesek kan kedua buah dadanya memancing hasrat lelaki itu.

Fahrizal sudah pasti langsung tersenyum dan miliknya pun kembali berdiri. "Dasar nakal!" bisik nya sambil perlahan melumat bibir yang sudah pasrah minta di jarah. Benar-benar kenikmatan duniawi, dia benar-benar tidak bisa mendapatkan kenikmatan seperti ini dari istrinya sendiri.

Jika Alana dan Laura di banding, jelas sangatlah berbeda. Laura jauh lebih baik dari pada Alana, jauh lebih cantik, jauh lebih seksi,  jauh lebih kaya, bahkan jauh lebih lihai memanjakannya di atas ranjang membuat nya bak mabuk kepayang. Namun selama ini dia tidak bisa meninggalkan Alana, bahkan Laura sendiri tahu keadaan nya. 

"Besok lagi sayang. Kita sudah hampir setengah hari terus di tempat tidur." Fahrizal berusaha keras menahan hasratnya meski ini begitu menggoda. Lebih baik ditahan dari pada Alana curiga. Terlebih untuk pertemuan mereka hari ini, entah sudah beberapa kali mereka melakukan hubungan intim, dan rasanya itu sudah cukup lebih dari puas.

"Besok kita tidak bisa bertemu Mas, aku harus kerja, aku hari ini free karena di kantor ada meeting, dan ayah yang menggantikan ku di meeting itu." Laura kembali merengek, satu tangannya mengelus pipi Fahrizal berusaha memohon untuk jangan dulu meninggalkan nya dan satu tangannya menggerayangi tubuh kekasihnya itu dan berkahir memainkan sesuatu yang masih berdiri tegak.

"Tuh kan, mas juga masih mau."

Fahrizal sampai menyeringai, langsung mengangkat tubuh Laura agar berada di atasnya dan dia pun langsung terlentang agar wanita ini melakukan apapun yang di inginkan nya. "Lakukan sayang satu jam lagi!"

Laura mulai bergerak perlahan, setelah memasukkan milik Fahri pada miliknya, dia langsung mengerakkan pinggangnya dengan gemulai, maju mundur dengan ritme yang beraturan bahkan sesekali memutar pinggulnya saat Fahri merespon pergerakan nya, semakin cepat semakin menarik kenikmatan membuat desahan Fahri memanaskan suasana. Laura sampai tersenyum senang saat melihat ekspresi Fahri yang terlihat puas, nikmatilah sepuasnya dan jangan pernah mengingat istrinya.

"Lihatlah Alana, suami mu kini benar-benar sudah jatuh di pelukan ku. Akan ku pastikan Mas Fahri tidak akan mau lagi menyentuh mu."

1
Dian Mardiana
ayooo thooorrr up dongggg kangen nih ma kelanjutannye
Dian Mardiana
Thor kok lama amat kg up2...semangat Thor tinjukin klu kamu bisaaa
yeni kusmiyati
lama banget thor updatenya
Masrah Riniy
sukses slu utk novelx alana
Sunaryati
Mudah- mudahan novelmu berhasil dan booming, proposalmu untuk kerjasama dg Wijaya, diterima
Nisa Ramadani
semoga berhasil alana
Sunaryati
Lanjuut






.
Nisa Ramadani
kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel kel
pawang laki laki🤣🤣🤣🤣
dady ed ma bisa aja
Sunaryati
Semangat Alana, kuat dan keras berusaha. Jadikan wanita tangguh tak mudah di tindas, percaya sama Bos Victor yang ingin membantumu membalas dendam orang-orang yang merendahkan dan menyakitimu dengan mendukungmu jadi wanita sukses
Nisa Ramadani
dasar tidak profesional
Nisa Ramadani
ya allah nyesek banget aku pernah di posisi alana tpi masalah percintaan nya tidak
karena karyawan baru kaya di permainan kan diempar sana sini😭😭😭😭
Sunaryati
Amazing, pepet terus Victor. Cara membalas drnday suami khianat dengan membuat diri semakin sukses dan cari pasangan yang lebih dari mantannya. Akal bulus nasehatmu ada udang dalam rempeyel/Good//Good/
Nisa Ramadani
wkwkwkwkwkwwkwkwkkwwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwwkwkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkw wkwkwwkwk
di luar pemikiran ku torrrr
ternyata yang di gosipin mbalah girang🤣🤣🤣🤣🤣
Nisa Ramadani
dasar ember semua apa nggak sadar siapa yang di gosipin
minta di pecat apa
Nisa Ramadani
wkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk wkwekwkkwwkkwkwk
peka dikit lah lana kasian perjaka tua itu
mati matian cari perhatian mu/Facepalm//Facepalm/
dzaky ej
lanjuttt
Nisa Ramadani
🤣🤣🤣🤣 blm tua lah victor
tenang
alana jdi sekertaris pak viktor aja
Sunaryati
Buka hatimu untuk dimasuki wanita, Bos Victor
Sunaryati
Sakit jiwa, Laura
Nisa Ramadani
memang gila tu si laura
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!