NovelToon NovelToon
My Ex Beloved

My Ex Beloved

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:84.4k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gamil Arfan Wiguna sangat mengharamkan untuk balikan dengan mantan. Bahkan, dia memiliki jargon yang masih dia pegang teguh sampai saat ini.

"Buanglah mantan pada tempatnya."

Namun, kedua orangtuanya mendesak Apang untuk segera menikah karena Apang sudah dilangkahi adiknya. Di saat seperti itu, semesta malah mempertemukan Apang dengan mantan pertamanya. Perempuan yang belum Apang buang pada tempat semestinya.

Apakah Apang akan membuangnya juga ke dalam bak sampah sama seperti mantan-mantannya? Atau malah terjadi cinta lama belum kelar di antara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Ijin Pamit

Naira mulai membuka mulutnya. Mengajak Apang untuk mengulang hal yang sama seperti sepuluh tahun lalu. Namun, Apang malah memundurkan wajahnya.

"Gua gak suka lu liar gini," ucap Apang penuh penekanan. Sorot mata yang penuh ketidaksukaan terlihat begitu jelas.

"Aku hanya ingin mengulang kenangan yang pernah kita lakukan. Apakah kamu masih merasakan getaran yang sama?"

Apang kembali terdiam. Dia memang merasakan hal yang sama seperti dulu. Tapi, hatinya sedikit membeku karena kesakitan di masa lalu. Apang memandang wajah Naira dengan begitu dalam.

"Kamu masih jadi orang pertama yang aku cinta, yang selalu aku rindukan di sepuluh tahun ini."

"Ra--"

"Maafkan aku udah menorehkan luka, tapi sekarang ini ijinkan aku untuk mengobati luka yang masih kamu derita." Tangan Naira sudah menyentuh pipi Apang.

"Luka itu tak seberapa, tapi rasa kecewa sudah begitu parah."

"Maafkan aku, Fan. Aku--"

Apang mengusap air mata Naira. Lalu, mencium kening Naira dengan begitu dalam.

"Sudahi tangisan lu. Dan jangan terlalu merasa bersalah atas apa yang sudah lu lakuin ke gua. Gua aja yang terlalu percaya diri mencintai lu. Pada nyatanya gua hanya cinta sendiri yang berujung sakit hati."

Naira menggeleng. Dia menggenggam tangan Apang yang masih ada di pipinya.

"Aku juga mencintai kamu, Fan."

"Cinta macam apa yang lu punya, Ra? Apa lu lupa bagaimana tangan lu nampar gua? Dorong tubuh gua hingga gua ketabrak motor dan salah satu tulang rusuk gua patah. Apa itu namanya cinta, Ra?"

Kini, giliran Naira yang terdiam. Air matanya terus menetes dengan begitu deras.

"Lu udah menyakiti gua luar dalam, Ra. Gua masih ingat itu."

Suara Apang terdengar bergetar. Pandangannya masih tertuju pada Naira yang membeku.

"Lu juga udah buat Bunda gua kecewa karena sudah begitu antusias ingin ketemu sama lu di tempat yang sudah kita tentukan. Kepergian lu tepat di mana gua mau ngenalin lu ke bunda."

Akhirnya, semua rasa sakit yang Apang rasakan dikeluarkan. Hati Naira sangat sakit mendengarnya.

"Tugas gua udah selesai ya, Ra. Gua ijin pamit."

Apang sudah menuju pintu. Namun, sepasang lengan melingkar di pinggang Apang. Dan dia merasakan kemeja bagian belakangnya basah

"Ra--"

"Apa perlu aku bersujud supaya kamu mau maafin aku?"

Apang sudah memutar tubuhnya karena tubuh Naira sudah turun ke bawah. Dia meraih pundak Naira seraya menggelengkan kepala.

"Jangan lakukan itu, Ra."

Apang pun memeluk tubuh Naira. Tangis Naira semakin pecah. Hati Apang seperti disayat sembilu. Tangannya memeluk erat tubuh Naira.

"Harus dengan cara apa supaya kamu memaafkan kesalahan aku, Fan?" Suaranya terbata.

"Ijinkan gua untuk membenci lu dan pergi."

Naira mengendurkan pelukannya. Dia menggeleng dengan wajah yang basah.

"Kamu boleh benci aku, tapi jangan pergi tinggalin aku, Fan. Kamu adalah tempat teraman yang aku miliki."

"Semua tempat akan aman kok sekarang. Hak lu udah kembali. Pasti banyak orang-orang yang akan melindungi lu." Apang berkata dengan seulas senyum.

"Lu gak perlu khawatirkan apapun lagi sekarang. Semuanya sudah lu miliki." Apang kembali mengusap lembut wajah Naira yang basah.

"Gua pamit, Ra."

Apang meninggalkan Naira yang kembali menitikan air mata. Tangis Naira sangat pecah. Ternyata apa yang dia lakukan sepuluh tahun lalu begitu membekas untuk Apang.

"Aku kira akan menyelamatkan kamu, tapi aku malah melukai kamu."

Apang menyandarkan tubuhnya di belakang kemudi. Tak terasa air matanya pun menetes.

"Pergi dari sini! Aku emang gak sayang sama kamu!"

Naira mendorong keras tubuh Apang hingga dia mundur ke tengah jalan, dan ternyata ada motor yang tengah melaju cukup kencang dan menabrak Apang.

"Aku sayang kamu, Ra."

Kalimat itu yang dia katakan sebelum semuanya berubah menjadi gelap.

Hembusan napas kasar keluar dari mulut Apang. Rasa sakitnya begitu dalam. Lukanya masih menganga begitu lebar meskipun sudah sepuluh tahun berlalu.

Apang tak lantas melajukan mobilnya. Dia menunggu Naira keluar dari kantor terlebih dahulu. Hatinya begitu sakit ketika melihat wajah Naira yang begitu hancur.

"Maafin gua, Ra. Untuk saat ini gua ingin membenci lu."

.

Melihat wajah Naira yang begitu pilu membuat bunda Nena ikut sedih.

"Naira," panggil sang bunda ketika mereka sudah berada di rumah sakit.

"Are you okay?"

"Harusnya kita tak mengambil hak kita, Bun." Kalimat itulah yang menjadi jawaban dari Naira.

"Arfan?" Naira mengangguk.

"Dia ninggalin Naira. Dia benci Naira."

Tangis Naira pun pecah kembali. Bunda Nena merentangkan tangannya di atas ranjang pesakitan. Naira berhambur memeluk tubuh sang putri tercinta.

"Antara benci dan cinta itu beda tipis, Sayang," ujar bunda Nena sambil menenangkan putri tunggalnya.

"Untuk apa Arfan membantu kamu jika dia sudah tak menyimpan perasaan kepada kamu? Tidak akan dia se-effort ini jikalau dia memang benci kamu sungguhan."

"Tapi, Bun--"

"Arfan hanya ingin melihat balasan apa yang akan kamu lakukan setelah apa yang sudah dia berikan di waktu dulu dan sekarang. Wajar Arfan membenci kamu karena kamu tak berbicara jujur kepadanya dari awal. Akhirnya, menimbulkan kesalahpahaman yang tak berkesudahan."

Bunda Nena menghapus air mata yang sudah membasahi pipi Naira. Dia pun tersenyum ke arah sang putri.

"Sekarang, saatnya kamu yang berjuang untuk menyadarkan Arfan bahwasannya dia masih mencintai kamu. Hanya saja, tertutup oleh rasa benci yang tak sebesar cinta yang dia miliki untuk kamu."

Naira tak menjawab apapun. Dia hanya menatap wajah sang bunda.

"Kejarlah cintamu! Sudah cukup lama ka6mi memendam sakit yang tak berdarah. Sudah waktunya sekarang kamu bahagia dengan orang yang kamu cinta."

.

Pesan dari Naira masuk ke ponsel Apang. Dia mengerutkan dahi ketika Naira meminta bertemu di sebuah tempat. Selepas pekerjaannya selesai, dia menuju tempat yang Naira maksud. Sebuah danau yang sepertinya pernah dia datangi bersama Naira sewaktu masa sekolah. Apang tak banyak bertanya. Dia hanya menyetujui ajakan Naira.

Tibanya di sana, dia tak melihat ada orang. Namun, dia tetap melangkahkan kaki hingga dia melihat ada seorang wanita dan laki-laki berpelukan. Rasa penasaran pun semakin menjadi. Dia mulai mendekat dan bibirnya tersenyum tipis.

"Ngajak gua ketemu hanya untuk memperlihatkan kemesraan kalian!"

Naira segera menjauhkan tubuhnya dari pelukan lelaki yang terlihat merindukannya. Dia menatap Apang yang sudah berwajah begitu datar. Apang pun memutar tubuhnya dan meninggalkan tempat itu. Berkali-kali Naira memanggil pun tak Apang hiraukan.

Ketika Apang hendak masuk ke dalam mobil, Naira berhasil menghadang Apang. Dia nampak terengah-engah karena berlari sekuat tenaga untuk mengejar lelaki tinggi itu.

"Fan, itu gak seperti yang kamu kira. Aku--"

"Makasih, Ra. Lu udah buat gua semakin benci sama lu."

...***To Be Continue***...

Banyakin dong komennya, nanti up lagi.

1
Salmi Ati
semoga saja ibra tidak berbuat yang macam2 sama naira karena di tolak.
Dien A
abang Er jangan kebangetan donk wkwkwk masa apang yang ganteng dan baik hati mau di bawa ke mobil sampah hheeee.... lanjuttt kak... double up donk
Lusi Hariyani
ya ampun s enjan bnr2 dh hbs kesabaran y sm apang jd krm mobil bak sampah buat angkut yg CLBK ha...ha...
Noey Aprilia
Pst krjaan para singa.....
Glirn udh blikn sm mntan,mlah d sruh naik mbil smpah.....
nsibmu y pang pang... 🤣🤣🤣
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Medy Jmb
Kena Lo Pank😀😀😀
Haura Az Zahra
lanjut othor 😄😄😄
Haura Az Zahra
whahaha aduh kasian bang Ibra ,cari cewek lain ya bang 😁😁
Lusia
apang
Sri Lestari
Haha kene karma ini si pang pang kemarin² buang mantan sekarang dibuang Adx sepupu,,,
Elia Erawati
lucu banget masuk bak sampah ber 2
Rahmawati Abdillah
hahahah dendam banget dan niat banget Abang er ingin membuang Apang dan Naira ke mobil bak sampah😂
Ita Rosdiana
lanjuut ka
Lovita BM
waduuuuhh
Valen Angelina
ibra terlalu sakit hati.. bisa jdi penjahat nnti
Yus Nita
😃😃😃😃😃....
kereeen abang Er....
Salim S
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/abang Err udah bawa mobil bak sampah....buat s ibra aja abang Er....buar mobil bak sampah nya ga sia2...pasti Apang panik karena abang Ee ga pernah main2 dengan ucapa nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kasih Sklhqu
Abang ER mantap rasain tuh pang pang di buang ke mobil bak sampah 🤣🤣🤣🤣
Ida Lestari
lnjut trus thor
semangat.....
Salmi Ati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!