NovelToon NovelToon
Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Balas Dendam Dahlia Dan Putranya

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dahlia hidup dalam kenyamanan jauh dari orang-orang yang mengenal masa lalu kelamnya bersama putranya.

Tetapi suatu ketika tepat di hari penghargaan yang diadakan di negaranya, dia tiba-tiba melihat sosok yang tidak ingin Ia lihat selama-lamanya.

Lagi, sebuah kejadian tidak menyenangkan terjadi membuatnya harus kehilangan anaknya dan menggali kembali dan dalam hatinya yang sudah lama terlupakan.

SIAP MENGIKUTI ACARA BALAS DENDAM DAHLIA? YUK,, BACA!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Alan anak yang jenius

Dahlia dan Denisa menunggu cukup lama sampai akhirnya terlihat seorang pria keluar bersama seorang perempuan yang merupakan seorang perempuan paruh baya. 

Yang membuat Dahlia terkejut adalah perempuan paruh baya itu dikenalinya, dia adalah salah satu kliennya yang pernah ia buatkan lagu untuk promosi produk mereka. 

"Dahlia?" Ucap Sang Perempuan menghampiri Dahlia yang menunggu beberapa meter dari mereka. 

"Halo Nyonya Park," ucap Dahlia menghampiri perempuan paruh baya itu dan segera membungkuk di hadapan Nyonya Park. 

"Kebetulan sekali kita bertemu di sini, aku berencana untuk mengenalkanmu pada Tuan Galang," ucap Nyonya Park sambil tersenyum membuat Dahlia menatap Galang dan Galang pun menyipitkan matanya menatap perempuan di hadapannya. 

Galang sudah mendengar mengenai perempuan bernama Dahlia yang akan bekerja sama dengan mereka untuk promosi kerjasama mereka, tapi tak menyangka kalau Dahlia yang dimaksud oleh Nyonya Park ternyata adalah Dahlia yang telah membuat kekacauan dengan tunangannya. 

Dahlia tersenyum, "kebetulan sekali juga, aku dan Tuan Galang sudah saling mengenal, Aku bahkan kemari untuk menyerahkan dokumen ini padanya," ucap Dahlia langsung mengambil kesempatan memberikan sebuah dokumen di tangannya pada Galang. 

Sebenarnya Galang tidak ingin mengambil dokumen itu, tetapi karena di sana ada Nyonya Park, maka dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja sehingga dia mengambil dokumen tersebut Lalu memberikannya pada sekretarisnya. 

"Kalau begitu tidak ada yang perlu ku khawatirkan lagi, semuanya akan berjalan dengan lancar," kata Nyonya Park sambil melirik Galang, "pihak kalian bisa menghubungi Dahlia untuk penyiapan iklan kerjasama Kita." 

"Baik," jawab Galang. 

Nyonya Park kembali melihat Dahlia, "Apa kalian masih memiliki sesuatu untuk dibahas?" Tanya Nyonya Park. 

"Sepertinya tidak ada lagi, dokumen penting yang harus saya serahkan pada Tuan Galang sudah saya berikan," kata Dahlia. 

"Kalau begitu luangkan waktumu untuk makan siang bersamaku," ucap Nyonya Park. 

Dahlia langsung mengangguk, "tentu saja," ucap Dahlia membuat Nyonya Park segera berpamitan pada Galang dan meninggalkan tempat itu. 

Galang berdiri menatap tajam ke arah kepergian perempuan di hadapannya, 'aku pikir dia perempuan yang mudah dihadapi, ternyata tidak.' ucap Galang dalam hati sambil tersenyum kecut. 

Pria itu pun segera pergi menuju lift di bagian lain dan turun ke parkiran. 

Begitu masuk dalam mobil, sang sekretaris yang duduk di sampingnya kemudian berkata, "Bagaimana dengan dokumen ini?"

Galang melihat dokumen yang ada di tangan sekretarisnya, pria itu terdiam selama beberapa saat sebelum berkata, "berikan!" 

Galang menerima dokumen dari sang sekretaris dan segera membuka dokumen tersebut, dia terkejut ketika mendapati rahasia-rahasia gelap keluarga Mahesa tercatat dalam semua dokumen itu. 

Rahasia gelap terbaru dalam dokumen itu tercatat pada 5 tahun yang lalu yang artinya bahwa Dahlia telah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan keluarganya sendiri sebelum meninggalkan keluarganya. 

Galang pun sudah menghafal semua isi dokumen tersebut karena sebelum memutuskan untuk bertunangan dengan Tiara dia telah menyelidiki latar belakang keluarga Tiara namun dia sama sekali tidak mempermasalahkannya. 

"Hancurkan benda itu!" Perintah Galang pada sekretarisnya. 

"Baik," jawab sang sekretaris mengambil kembali dokumen itu dan menyimpannya di dalam tas. 

"Selidiki perempuan itu," ucap Galang. 

"Baik," jawab sang sekretaris. 

Maka mobil terus melaju sampai Galang tiba di kediamannya yang merupakan salah satu unit apartemen paling terkenal di ibukota. 

Setelah memasuki apartemen, dilihatnya seorang pria kecil yang bernama Alan sedang berbicara dengan seorang pelayan sehingga Galang menghentikan langkahnya untuk diam-diam mendengarkan percakapan antara dua orang itu. 

"Lukisan itu bukan milik Alberto, tetapi seorang seniman dari tahun 1975 bernama Alexander Dovena,  dia membuat dua lukisan seperti ini, yang satu telah di museumkan sementara yang satunya lagi ternyata ada di sini," ucap Alan. 

"Apa lukisan ini juga palsu?" Tanya sang pelayan yang ditugaskan untuk menjaga Alan selama pria kecil itu berada di kediaman Galang. 

"Ini asli," jawab Alan. 

"Hm? Jadi yang di sana itu palsu sementara yang ini asli? Bagaimana kau tahu kalau lukisan yang ini aslinya dan yang di sana itu palsu?" Tanya sang pelayan. 

Alan memperhatikan kedua lukisan itu sebelum berkata, "pemilik 2 lukisan ini bersahabat, mereka lulus dari universitas yang sama dan tumbuh di lingkungan yang sama. Karena memiliki guru yang sama, keduanya memiliki teknik melukis yang sama Pula, tetapi yang satu ini jelas memiliki teknik melukis yang berbeda. Setiap pelukis memiliki karakteristik yang unik, semuanya di tentukan oleh jenis cat dan komposisi penggunaan air pada setiap cat yang digunakan. Tapi jelas dari lukisan palsu ini menggunakan kekentalan yang berbeda dari karya aslinya," ucap alan menjelaskan. 

"Memangnya kau pernah melihat lukisan asli karya ini?" Tanya sang pelayan. 

"Tentu saja tidak," ucap Alan membuat sang pelayan merasa kecewa. 

Sang pelayan pun berkata, "Kalau begitu kau tidak boleh sembarangan menyebut lukisan di rumah ini palsu. Tuan Galang bisa marah kalau-"

"Karena aku membandingkannya dengan lukisan yang ada di sana," kata Alan sambil menunjuk salah satu lukisan yang terletak di dinding yang lain. 

"Huh?" Sang pelayan yang terkejut. 

"Kenapa dengan lukisan itu? Bukankah itu karya milik seniman lain," tanya sang pelayan merasa heran. 

"Siapa bilang? Justru itu adalah karya asli milik George," jawab Alan. 

"Apa kau bisa mempertanggungjawabkan ucapanmu?" Tiba-tiba sebuah suara dari belakang membuat Alan dan sang pelayan menatap ke belakang di mana Galang dan sekretarisnya telah muncul. 

Alan berdiri dengan kesal menatap pria dihadapannya, "Kenapa kau pulang cepat?" Tanya Alan dengan ketus. 

"Ini rumahku! Jadi apa kau bisa mempertanggungjawabkan ucapanmu barusan?" Tanya Galang. 

"Kenapa aku harus bertanggung jawab? Kau yang harus bertanggung jawab karena sudah mengoleksi lukisan palsu!" Ucap Alan sebelum berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Galang. 

"Kau sudah mengerjakan tugasmu?" Tanya Galang membuat Alan menghentikan langkahnya. 

Pria kecil itu berbalik menatap Galang dengan ekspresi kesal, "Kau pikir aku sama denganmu yang begitu lambat dalam bekerja?" Gerutu Alan sebelum melanjutkan dengan langkahnya memasuki kamar. 

Galang menyipitkan matanya menatap kepergian pria kecil yang sombong di hadapannya sebelum akhirnya dia berbelok ke ruang kerja dan mendapati dokumen yang dimintanya pada Alan untuk dibereskan telah selesai di atas meja. 

Galang langsung duduk di sofa memeriksa dokumen tersebut dan dia terkejut melihat Bagaimana cara kerja Alan yang luar biasa. 

Sang sekretaris juga terkejut melihat itu, dia pun tidak akan bisa membereskan dokumen dengan seteliti itu, "dia sungguh luar biasa, Bagaimana bisa anak umur 4 tahun melakukan pekerjaan orang dewasa seperti ini?" Ucap sang sekretaris yang merasa sangat kagum pada Alan. 

Galang memperhatikan dokumen di tangannya selama beberapa saat sebelum pria itu berdiri dan mengambil setumpuk dokumen lain dari dalam lemari, "berikan dokumen ini padanya dan suruh dia untuk menulis rangkumannya sampai nanti malam," perintah Galang membuat sang sekretaris terkejut. 

"Anda yakin dengan dokumen sebanyak ini?" Tanya sang sekretaris yang mana jika dia diberi pekerjaan seperti itu juga tidak akan bisa menyelesaikannya, bahkan membaca semuanya sampai selesai akan memakan waktu setidaknya dua hari. 

"Lakukan saja!" Tegas Galang akhirnya membuat sang sekretaris membawa dokumen tersebut ke kamar Alan. 

Tok tok tok.. 

"Aku masuk," ucap sang sekretaris Seraya membuka pintu kamar Alan dan mendapati Alan sedang sibuk dengan kertas dan penanya. 

Pria itu penasaran dengan apa yang dicoret-coret oleh alam sehingga dia mendekati alam dan begitu terkejut saat melihat ternyata alam sedang menulis not-not lagu. 

Anak 4 tahun yang sudah bisa menulis dan membaca sekarang mengerti not-not lagu juga? 

"Dari mana kau melihat yang seperti ini?" Tanya sang Sekertaris. 

"Aku memikirkannya sendiri, Aku mau membuat lagu untuk dihadiahkan Pada ibuku," kata Alan membuat sang sekertaris mengangkat sebela alisnya, dia tentu saja tidak yakin Apakah not-not lagu tersebut benar-benar bisa disatukan menjadi sebuah lagu yang enak didengar. 

Tetapi karena sangat penasaran, sang sekretaris pun meletakkan dokumen di atas meja sambil berkata, "Tuan Galang menyuruhmu untuk merapikan dokumen ini dan membuat rangkumannya. Tapi sebelum itu mainkanlah lagu itu menggunakan piano yang ada di ruang tengah."

"Kenapa aku harus memainkannya? Aku baru akan memainkannya di hadapan ibuku!" Tegas Alan. 

"Biar kuberikan sedikit penilaian, ibumu pasti senang kalau--"

"Baiklah!" Seru Alan merasa sangat senang sambil turun dari kursinya lalu pria kecil itu membawa bukunya ke arah ruang tengah. 

"Benarkah aku boleh memainkan piano ini?" Tanya Alan. 

"Tentu saja!" Kata Sang sekretaris segera membuka penutup piano dan mengangkat Alan duduk di kursi. 

Alan pun merapikan bukunya lalu mulai memainkan lagu yang baru saja ia tulis. 

Alunan suara piano yang terdengar sinkron dan memikat hati membuat sang sekretaris terdiam memandangi Alan dengan nafas tertahan. 

Jelas-jelas pria kecil di hadapannya adalah seorang jenius! 

Pada saat itu juga, Galang yang mendengar suara piano kini keluar dari ruang kerjanya dan menghentikan langkahnya saat melihat pria kecil sedang memainkan piano. 

Sang sekretaris yang menyadari kehadiran Galang langsung berlari menghampiri Galang, "dia benar-benar jenius, dia menulis sendiri lagu yang sedang ia mainkan. Katanya Itu hadiah untuk ibunya," ucap sang sekretaris. 

"Singkirkan piano itu dari rumah ini. Dan selidiki mengenai keaslian lukisan itu," ucap Galang sambil menatap ke arah sebuah lukisan yang tadinya dikatakan Alan sebagai lukisan palsu. 

"Apa?" Sang sekretaris terkejut, tidak mungkin lukisan itu palsu karena mereka membelinya langsung dari broker terpercaya. 

Tetapi kemudian sang sekretaris mengganggukan kepalanya, "baik," jawab sang sekretaris. 

1
SALSA Bila
lanjut
zahra ou
cari tahu aja pacar tiara saat itu. culik, sekap, siksa, 😄 masa org hebat tp oon. gk dslidiki dlu. buat apa pnya hrta n kuasa
Sugiharti Rusli
semua konspirasi si Tiara dan mamanya sih tante, yang benar Milda apa Wilda yah🙄🙄🙄
Ayesha Almira
mulai terkuak,
Aditya HP/bunda lia
mampus kau Tiara serapi apa kau menyimpan bangkai akhirnya akan tercium juga
Elok Pratiwi
tidak menarik ... mutar muter cerita nya
Elok Pratiwi
tidak menarik .... mutar muter aja cerita nya
Sugiharti Rusli
sepertinya pemecah keluarga mereka yah si Tiara dan ibunya sih, dia tega menjatuhkan sepupu dan bibinya sekalipun dengan dukungan si kakek yang dikendalikan,,,
Aditya HP/bunda lia
gak sabar banget pengen kebusukan si tiara cepet kebongkar
Ayesha Almira
sbntr LG kbsukan Tiara terbongkar...
Aditya HP/bunda lia
semangat bang sekertaris ayo ungkap kebusukan si tiara
Sugiharti Rusli
bagus juga sih yah si sekretaris berinisiatif melakukan tes DNA ke Alan dan Galang
Ayesha Almira
semoga seketaris Galang dpat mengungkap kejadian 5 THN lalu
Liswati Angelina
lanjut thooorr semangat 💪💪💪💪💪
Ayesha Almira
past syok Galang,dh ditipu ma tunangganya
Sugiharti Rusli
apa yang akan kamu lakukan Galang menerima kenyataan ini, masih dendam sama Dahlia dan Alan putra kandung kamu sendiri,,,
Aditya HP/bunda lia
Tuh ... Galang kamu kan jenius pasti mikir berarti yang tidur sama kamu malam itu bukan si tiara ..
Sugiharti Rusli
payah nih pengawal abal" keknya, loyalitasnya hanya karena sogokan
Aditya HP/bunda lia
awas kau terjebak pengawal mata duitan ...
Sugiharti Rusli
jiahh semua mau membajak pengawal nya Alan🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!