Zombie Hunter, sebuah game misterius yang telah membawa satu tim yang beranggotakan dua puluh orang masuk ke dalam dunia pararel. Sehingga kedua puluh orang itu terjebak di sebuah kota mati yang dipenuhi dengan jutaan zombie.
Seakan di dunia tersebut telah terjadi hari kiamat, hanya dipenuhi dengan mayat hidup yang sangat menyeramkan. Mereka akan menyerang manusia dengan cara membabi buta.
Tapi bagaimana kalau ternyata game tersebut telah membuat peraturan bahwa hanya satu orang saja yang memiliki kesempatan untuk menang dan bisa keluar dari dunia yang mengerikan itu? Akankah ada yang berhasil selamat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
"Jangan dibuka! Bisa saja salah satu diantara mereka ada yang terinfeksi." Raka melarang siapapun yang ada di mini market tersebut untuk membuka pintu. Dia tidak mengizinkan Alex, Putra, dan Tian masuk ke dalam mini market.
Liondra sangat terlihat marah sekali kepada Raka, dia sama sekali tidak paham, mengapa Raka bisa bersikap sekejam itu. "Kok kamu tega banget sih? Karena pengorbanan mereka yang memilih untuk memancing perhatian zombie-zombie itu, kita semua sekarang bisa berada disini."
Apa yang dikatakan oleh Liondra memang benar adanya, mereka semua bisa berada di mini market berkat jasa Alex, Putra, dan Tian, yang telah memancing perhatian para zombie-zombie dengan suara pecahan barang yang dilempar oleh ketiga pria itu dari balkon gedung. Seandainya pedang Yoga tidak jatuh ke aspal, mungkin saja Gina, Maudy, Amel, Hilman, dan Ardi akan selamat.
Raka semakin kesal kepada Liondra, lagi-lagi Liondra tidak pernah berada di pihaknya. "Aku melakukan ini semua demi keselamatan kita semua. Bagaimana kalau diantara mereka ada yang terinfeksi? Itu akan mengancam nyawa kita."
Riska sangat sependapat dengan Liondra. "Tapi kan kita belum mengeceknya. Kita seharusnya mempersilahkan dulu mereka masuk, setelah itu kita cek ada luka tidak ditubuh mereka? Kita harus memberikan mereka kesempatan!"
Yoga pun ikut berbicara, dia berkata sambil menatap satu persatu diantara semua orang yang ada di mini market tersebut. "Tidak segampang itu. Itu terlalu beresiko. Kita sekarang tuh sudah merasa sedikit tenang. Apa kalian ingin mengambil resiko dengan memaksakan mereka masuk? Bagaimana kalau tiba-tiba salah satu diantara mereka ada yang menjadi zombie dan menyerang kita?"
Sena mengangkat satu tangannya, "Aku gak mengizinkan mereka masuk. Itu memang sangat terlalu beresiko."
Amir, Beni, dan Farhan saling berpandangan satu sama lain. Sebenarnya mereka sangat merasa kasihan kepada Alex, Tian, dan Putra. Tapi mereka tidak ingin mengambil resiko, bagaimana kalau salah satu diantara mereka bertiga ada yang terinfeksi?
Sehingga Amir, Beni dan Farhan terpaksa harus menggelengkan kepala mereka, sebuah isyarat bahwa mereka sependapat dengan Raka, untuk tidak mengizinkan Alex, Putra, dan Tian masuk ke dalam mini market.
Raka tersenyum smirk, dia memang berharap ketiga pemuda yang ada di luar sana segera mati, agar saingan dia semakin sedikit. Sehingga memudahkan dia untuk menjadi pemenangnya. "Ada dua orang mengizinkan Alex, Putra, dan Tian masuk ke dalam. Dan ada enam orang yang tidak mengizinkannya. Sebagai ketua tim, aku harus memilih pendapat dari suara terbanyak. Kalau begitu fix, kita tidak boleh membukakan pintu untuk mereka. Demi keselamatan kita semua."
Liondra sangat tidak terima dengan keputusan dari Raka, sampai dia menyolot. "Tapi tak bisa begitu dong. Setidaknya kamu harus memiliki hati nurani. Mereka pasti sangat ketakutan dan kelelahan..."
"Aku ketua tim disini. Seharusnya kamu dan semua yang ada di sini mengikuti apapun yang aku perintahkan!" Raka memotong perkataan Liondra, sampai dia berkata dengan sedikit emosi, bahkan dia menatap tajam kepada Liondra.
Liondra sangat kecewa sekali kepada Raka, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Karena pintunya telah dihalangi oleh ke-enam pria yang ada di sana. Membuat dia sangat merasa bersalah Alex, Putra, dan Tian.
Raka menambahkan perkataannya, "Apalagi sebentar lagi akan segera pagi. Kita harus bersembunyi di dalam gudang. Jangan sampai pada zombie melihat keberadaan kita."
Kondisi mini market yang dindingnya terbuat dari kaca sangat beresiko untuk mereka semua, karena pada siang hari zombie-zombie yang ada di luar sana bisa melihat keberadaan orang-orang yang ada di dalam mini market tersebut.
"Kalian sangat kejam!" Riska pun mengumpat dengan penuh rasa kecewa.
sekarang giliran Alex Tian dan Liondra yang harus berjuang menyelamat kan diri dari s3rbu4n para Zombie .. 😎😎
dan... selanjutnya kamu pastinya yg akan menjadi korban Raka😏😏😏
Semoga kamu menikmatinya Raka. Kasih salam perpisahan ya biar arwahmu tidak gentayang an 🙊✌. Kira2 Raka langsung game over atau engga nih. Atau masih ada drama lagi /Drool/
semoga liodra,tian &alex selamat......
walaupun aturan mainnya hanya satu orang yg menang dan dipastikan bisa selamat, tapi msh berharap Alex, Liondra dan Tian bisa selamat dan keluar dari situ
Kira2 Liondra bisa selamat enggak ya? dengan darah yang terus merembesss, sedang zombie jika memciumm bau darah seperti manusia yang menciumm bau duitt warna merahh 🤭
Alex dan Tian...bagaimanapun caranya kalian bertiga harus selamat, meski harus melawan syistem...kalian harus bisa keluar dari dunia portal yang menyesatkan..