Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kehidupan kedua
Di sebuah kamar terdapat seorang gadis yang sedang tertidur tidak lama kemudian mata cantik itu terbuka dan terduduk tiba tiba dengan nafas tersengal sengal
"Aku..., Aku dimana ini, kenapa seperti di kamarku?" ucap gadis itu
"Benar ini dikamar ku, ta-tapi kenapa bisa bukanya..., bukanya aku mati bunuh diri dengan pedang putra mahkota?" ucap gadis itu lagi dengan kebingungan nya
"Apa itu semua cuma mimpi tapi itu seperti kenyataan" ucap gadis itu berdiri dan berjalan melihat suasana luar kenapa
Dan dia melihat semua pelayan sedang sibuk dan berjalan mondar-mandir mengerjakan tugas mereka tapi di antara mereka ada yang sedang membicarakan sesuatu karena penasaran gadis itu mendengar kan dengan teliti.
"Aku sangat kasihan melihat nona pertama, yang sudah tidak sadar selama 3 hari" ucap pelayan A
"Benar, apa kau tau jika putri kedua lah yang menyiram lantai dengan minyak di lantai gudang dapur itu, aku melihatnya tapi aku tidak berani bicara kau tau bukan jika aku di pecat ibu ku yang sedang sakit bagaimana akan membeli obat, aku sebenarnya merasa bersalah melihat luka di kepala nona pertama" ucap pelayan B
"Benar benar tega dan jahat putri kedua, jika ada pekerjaan lain aku ingin berhenti dari sini" ucap pelayan A
"Suttt jangan keras keras jika terdengar nona kedua habislah kita ayo pergi" ucap pelayan B
"Ayo cepat" ucap pelayan A
Sedangkan gadis yang menguping itu sangat terkejut, jadi aku sekarang berada di kejadian kuran satu hari aku di lamar putra mahkota, ini di saat aku terbentur batu tempat masak karena lantai dapur yang licin saat membuatkan makanan untuk Di Wei" ucap Bai Ying Huan.
"Jadi aku kembali kemasa lalu, apa ini kesempatan yang diberikan oleh sang pencipta, untuk aku memperbaiki takdirku, hiks... hiks... hiks..., Jika benar aku sangat bersyukur," ucap Bai Ying Huan
"Besok, berarti besok utusan kerajaan akan datang kerumah memberikan dekrit pernikahan untuk ku" ucap Bai Ying Huan
"Aku tidak mau mati sia sia lagi, aku aku harus pergi dari sini, besok saat dekrit datang aku akan meminta ikut ke istana untuk membatalkan pernikahan ini dan aku akan langsung pergi setelah dari istana, aku akan mempersiapkan semua ya, akan ku tinggalkan semua kenangan ini, aku tidak akan melakukan hal bodoh lagi hanya demi orang yang tidak menginginkan ku, mulai sekarang aku Ying Huan akan hidup demi diriku sendiri dan tidak akan pernah mau kembali ke sini lagi" ucap ying Huan
"Akan ku buktikan jika aku bisa hidup tanpa kalian semua, aku adalah anak yatim piatu mulai saat ini dan aku juga tidak akan memperdulikan kalian lagi, sudah cukup dulu sampai akhir dari hidup ku tidak mendapatkan apa pun, lebih baik aku menyiapkan pakai untuk besok dan juga buku berharga ku," ucap Ying Huan dengan tekat yang kuat.
...****************...
Keesokan harinya
Benar saja semua berjalan seperti dulu tidak ada yang berubah, kedatangan dekrit pun terjadi seperti yang lalu,
Saat dekrit selesai di bacakan Ying Huan pun berdiri dan memohon dengan tulus kepada Kasim istana untuk membawanya ke istana menemui permaisuri dan raja saat ini juga
"Tuan kasim yang terhormat maaf jika saya lancang dan terlihat tidak pantas, tapi ini adalah hal yang sangat penting apa boleh jika saya ikut ke istana bersama anda, untuk bertemu dengan yang mulia raja dan permaisuri, saya mohon pada anda satu kali ini saja, saya mohon bantuan anda tuan Kasim" ucap Ying dengan permohonan yang tulus sang kasim yang melihat itu sangat tidak tega menolak dia pun mengizinkan .
"Tuan Kasim maafkan putri saya yang kurang ajar ini tidak perlu di turuti saya akan mendisiplinkan nya," ucap jendral Bai marah dan tidak senang dengan tindakan putri pertama nya itu.
Di sana hanya ada jendral Bai dan istrinya Sedang Bai Di Wei sudah pergi entah mana
"Tidak perlu menghukumnya, dia meminta dengan baik apa salahnya aku mengabulkannya dan nona Ying silakan ikut saya, saya akan mengantar anda nona" ucap Kasim itu tidak senang dengan Jendral Bai, mereka pun pergi ke istana sedang kan Jendra Bai dan istrinya sangat marah melihat putri itu
"Gadis kurang ajar itu awas saja saat dia pulang akan ku hukum dia" ucap Jendral Bai
"Benar suamiku gadis tidak tau diri itu berani sekali pergi tanpa pamit pada kita" ucap istri Jendral Bai.
"Kita tunggu saja dia pulang, lihat gara gara dia putri kesayangan ku pergi pasti dia menangis saat ini" ucap jendral Bai
Sedangkan saat ini Ying Huan sudah sampai di istana, karena Kasim yang membuka jalan jadi tidak perlu lama mereka pun menuju ruang kerja kaisar dan di persilahkan masuk.
"Salam hormat yang mulia semoga panjang umur" ucap Kasim dan Ying Huan
"Bangunlah salam kalian aku terima, ada apa Kasim Han kenapa kau kemari apa tugasmu sudah selesai, lalu siapa gadis yang bersama mu?" tanya raja kai Hong
"Menjawab yang mulia, hamba sudah menyelesaikan tugas hamba dan saat ini baru saja saya kembali dari rumah jendral Bai, lalu untuk masalah siapa nona ini ini adalah nona Bai Ying Huan yang baru saja menerima dekrit dia memohon pada hamba ingin meminta ikut kemari karena ingin bertemu dengan raja dan permaisuri" ucap Kasim Han
"Oh jadi nona ini lah gadis yang di pilih oleh Permaisuri secara langsung, lalu ada apa nona kenapa anda ingin bertemu dengan raja ini dan permaisuri" tanya raja Kai Hong
"Ying Huan memberi hormat kepada yang mulia raja, maaf kan atas kelancangan hamba yang mulia, tapi apa boleh sebelum saya menjelaskan maksud kedatangan saya kemari saya mohon permaisuri untuk hadir, maaf beribu-ribu maaf" ucap Ying tegas tanpa rasa takut dan percaya diri terlihat sekali tiada keraguan di Wajah Ying Huan dan itu membuat raja kagum,
"Baiklah, Kasim Han tolong suruh pelayan untuk memanggil permaisuri untuk kemari" ucap raja
"Baik yang mulia" ucap Kasim Han pelayan untuk memanggil permaisuri setelah itu Kasim pun kembali keruang raja
"Nona raja ini ingin bertanya, maaf bukan maksud menyinggung mu tapi aku sangat penasaran, apa benar kau putri kandung dari jendral Bai Song" tanya raja kai Hong
"Hamba benar putri pertama serta putri kandung dari Jendral Bai Song yang mulia" jawab Ying Huan dan itu membuat raja kaget dan bingung
"Kasim apa gaji dari kerajaan untuk seorang jendral sangat kecil" tanya raja lagi pada Kasim Han
"Menjawab yang mulia setau hamba gaji dari jendral itu sangat besar dan sangat lah mencukupi" jawab Kasim Han dengan kebingungan kenapa raja bertanya seperti itu
"Nona Ying apa ayah mu miskin dan dalam masalah besar dalam keuangan?" tanya raja lagi pada ying Huan
"Menjawab yang mulia, saya tidak pernah tau ayah saya miskin atau kaya, saya tidak pernah tau soal itu, tapi setau saya mereka sangat kecukupan, adik saya pun sering belanja banyak dan ibu juga tidak pernah mengeluh kekurangan, para pelayan juga semua di gaji lumayan besar" ucap Ying Huan
"Lalu jika begitu kenapa kau, maaf nona, maksudku jika orang tuamu kecukupan kenapa penampilanmu seperti seorang pelayan, pelayan pun masih lebih mewah dari mu, ada apa ini sebenarnya" ucap raja yang bingung mendengar ucapan raja rasa sakit di hati Ying Huan pun kembali terkoya bukan karena tersinggung karena pada kenyataannya apa yang di ucapkan oleh raja adalah kebenaran.
Belum ada jawaban dari Ying Huan dia malah menundukkan kepalanya semakin dalam karena ingin menyembunyikan kesedihannya
Bersambung