Mega, gadis cantik berusia 19 tahun yang super duper manja dan suka sekali memakai pakaian yang cukup terbuka tiba tiba dinikahkan dengan seorang Ustad mesum yang tiba tiba masuk ke dalam kamar kamar mandi nya. Ya,ini sungguh tidak masuk akal bagi Megaa, tapi dia pun tidak bisa mengelak karena kedua orang tua nya yang memaksa nya untuk menikahi pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayna Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Mmmhh..Mas.Aku..Aku gak bisa napas. "Ucap Megaa, Namun Raffa tak menghiraukan nya.
"Lepasin"ucap Megaa sambil memukul dada suami nya dengan keras. Raffa yang mulai merasakan Istrinya meronta akhirnya melepaskan ci *man nya dari b*b*r Mega.
"Maaf!"Ucap Raffa sambil menggerakkan tangannya ke bibir Mega menghapus bekas ci*mannya tadi.
"Dasar Mes*m!" Bentak Mega kemudian berlari menuju lemari pakaian. Dan mengambil lalu mengenakan dress tidur kensi panjang selutut serta celana dalam berwarna lilac.Ya itu saja, pakaian yang selalu ia pakai kalau mau tidur.la tidak memikirkan perasaan suami nya kini yang sedang menatapnya dengan pakaian sepeti itu.
"Imut sekali!"Gumam Raffa tatkala melihat dress selutut yang dipakai istrinya, pandangan nya tak lepas dari Mega,ia memperhatikan gadis itu dengan tatapan yang dalam. Mendapat tatapan intim seperti itu membuat Mega merasa risih dan sedikit cangggung.Biasanya dia juga selalu berpakaian terbuka dihadapan orang tua dan teman teman nya,tapi dia tidak pernah diliatin segitunya oleh mereka.
"Ouh!"Ucap Raffa kaget mendapati lemparan bantal dari Mega.
"Rasain tuh! itu baru bantal belum yang lebih keras dari itu"Ucap Mega puas melampiaskan rasa kesal nya akibat diperhatikan secara mesum oleh Raffa.
"Mas juga punya sesuatu yang keras!"Balas Raffa tak mau kalah.
"Dasar sinting!"
"Sayang jadi istri itu tidak boleh kasar ke suami.Dosa jatuh nya!" Nasihat Raffa ke Mecca.
"Yang dosa itu kalau lo natap gue dengan tatapan nafsu kek tadi, risih tau gak!" Jawab Mega tak terima nasehat dari Raffa.Lalu dia naik ke tempat tidur dan mengambil hp nya yang terletak diatas meja disamping kiri tempat tidur nya.
"Dosa dari mana coba yaang? mas tanya ke kamu." Tanya Raffa gemes sambil melangkah menghampiri Mega yang tengah duduk diatas tempat tidur nya.
"Dosa dari Allah lah,masa iya memperhatikan orang sampai segitu nya, itu nama mes*m tau gak. !"Jawab Mega kesal sembari menunduk memainkan ponsel nya.
"Hei! Lihat mas! Yang dosa itu kalau pria non mahram menatap kamu seperti itu baru dosa. Kalau sama mas jatuh nya bukan dosa tapi pahala sayang. Karena hubungan kita sekarang ini suami istri yang sah dimata agama,dan nama nya ibadah." Jelas Raffa yang tak merubah sedikitpun panggilan nya seraya menatap intens mata istri nya.
Mega yang mendapat perlakuan seperti itu sontak menundukkan pandangan nya kebawah. Namun, kembali wajah nya diangkat Raffa untuk meliahat rona wajah istri nya yang kini tengah memerah menahan rasa malu.
"Sampai disini paham kan bocil?" Tanya Raffa diikuti sunggingan senyum mengejek pada Mega sambil tangan kanan nya mengacak acak rambut basah Mega.
"Aku? Bocil?"
"Bukankah itu benar ada nya?"
"Enak saja dibilang bocil.Gue Mega Amalia yang sudah berusia lebih dari tujuh belas tahun dibilang bocil sama ustad mes*m kek lo ?" Jawab Mega sambil menyerang Raffa dengan menjambak rambut pria itu dengan posisi setengah berdiri dengan lutut sebagai tumpuannya, sedangkan Raffa mencondongkankan tubuhnya ke belakang.
"Emang berapa sih selisih nya dari tujuh belas? Mas jadi penasaran."Tanya Raffa yang kini menahan serangan tahan Mega yang berusaha menjambak rambut nya.Walapun sebenar nya dia tau betul berapa usia istri nya yang sesungguhnya.
"Sa-satu tahun.Maksud gue usia gue sekarang udah Sembilan belas tahun dan itu berarti kalo gue udah dewasa.bukan bocil lagii!" Tegas Mega berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Raffa.
Namun Raffa semakin mengeratkan genggaman nya membuat Mega tak berdaya melepaskan diri dari Firaz.
"Kemarilah! Duduk dip*ngk*an mas!" Ucap Raffa sambil menarik tubuh Mega.
"Apaan sih?"
"Mas suka kamu duduk disini"Goda Raffa sambil memeluk tubuh istrinya.
"Dasar otak mes*m!"Ucap Mega tetap diam dalam pelukan Raffa,karena percuma saja berontak ia tak akan dilepaskan.
"Mes*m ke istri sendirikan gapара!"
"Itukan bagi elo!"
Cupp! Satu ci*man Raffa kembali mendarat ke b*b*r polos sang istri
"Jangan ci*m ci*m ah!"
"Mau lagi?"
"Dasar ustad mes*m! Sint*ng!"
Umpat Mecca yang masih berada dipelukan Raffa.
Cupp!! Lagi lagi raffa menempelkan b*b*rnya ke b*b*r Mega.
"Lepasin guee!!!"
"Yang sopan kalau ngomong,kalau gak mas gak akan lepasin kamu dan bakalan meluk kamu sampai pagi."Ancam Raffa.
"Lepasin akuu!"Ucapnya kemudian.
"Masih kurang"
"Kurang apa nya?"
"Panggilan sayang nya!"
"Harus nya panggil apa coba?"
"Terserah kamu mau panggil apa Mas juga boleh"Ucap Raff menawarkan.
