NovelToon NovelToon
Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Aku Dan Lelaki Yang Merenggut Kesucianku

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Konflik etika
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Pernah mengalami pelecehan saat akhir SMA, membuat Latifa hampir gila dan trauma. Latifa berubah drastis dan selalu mengurung diri serta depresi. Hal itu membuat kedua orang tua Latifa curiga.

Satu-satunya cara agar Latifa sembuh, yaitu Latifa diungsikan ke kampung halaman orang tua Latifa yang tentram dan damai.

Empat tahun kemudian Latifa kembali ke kota, demi sang buah hati. Latifa melamar pekerjaan di sebuah rumah makan yang ternyata pemiliknya merupakan seseorang yang ada hubungannya dengan lelaki yang pernah membuat masa depannya menjadi suram.

Ketika Latifa sesekali membawa sang putra semata wayang ke kota, kehadiran sang putra menimbulkan sebuah kecurigaan seseorang. Siapakah sebenarnya seseorang itu, sampai rela menyewa mata-mata untuk mengawasi putra dari Latifa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 Kembali ke Jakarta

  Hampir empat jam perjalanan Bogor ke Jakarta ditempuh, semua karena macet di akhir pekan. Seperti sudah menjadi tradisi, jalanan di kota besar di Indonesia, akhir pekan memang selalu macet, kendaraan pribadi tumpah ruah ke jalan.

  Rasa lelah menyelimuti sekujur tubuh Latifa yang kini sudah menuruni bis di terminal Rambutan. Hanya tinggal menaiki satu kali angkot lagi, Latifa sampai di rumah kedua orang tuanya, yang sudah empat tahun tidak pernah dia datangi.

  Kini rasa rindu begitu membuncah di dalam dada, membuat Latifa begitu gembira. Sehingga dia tidak sadar sudah menabrak seseorang saking antusias dan tidak fokus dengan jalanan.

  Kantong oleh-oleh yang dibawa Latifa terlepas dari tangannya, sehingga Latifa terpaksa berjongkok dan meraih kantong yang isinya bolu lapis dengan selai keladi ungu di dalamnya. Latifa hanya membawa oleh-oleh itu untuk keluarganya, sebab menurutnya bolu lapis itu sangat enak dan jarang ada di toko-toko kue di Jakarta.

  "Maaf."

  Ucapan maaf terlontar dari sebuah suara. Latifa tidak menoleh, sebab ia masih mengutip kantong yang jatuh itu. Latifa hanya berguman, "tidak apa-apa."

  Latifa segera berdiri, lalu berjalan menuju angkot yang dia maksud tanpa menoleh lagi pada orang yang bertabrakannya tadi.

  "Mbak, ini barangnya masih ada yang tertinggal," teriak pemuda yang diperkirakan usianya hanya berbeda beberapa bulan lebih tua dari Latifa. Pemuda itu begitu tampan dengan kulit kuning bersih, hidung mancung, dengan tinggi yang cukup menjulang untuk ukuran orang Indonesia, yakni sekitar 178 senti meter.

  Namun teriakan itu tidak terdengar oleh Latifa yang kini sudah menaiki salah satu angkot menuju ke rumah orang tuanya.

  "Ya ampun ke mana perempuan itu?" bingungnya seraya celingak-celinguk mencari Latifa yang yang tidak sengaja bertabrakan dengannya tadi. Akan tetapi Latifa sudah tidak ada dan tidak ada sama sekali.

  "Den Dika, kenapa Den?" Seorang lelaki paruh baya yang diduga Supir dari pemuda itu menghampiri dan bertanya heran.

  "Barusan saya tidak sengaja bertabrakan dengan seorang perempuan muda, dan barang bawaannya ada yang jatuh, saat saya mau bantu, dia keburu pergi. Tapi barang bawaannya ternyata masih ada yang tertinggal satu," terang lelaki muda yang dipanggil Dika oleh si lelaki paruh baya itu, sembari mengangkat kantong yang isinya entah apa.

  "Kita susul saja, Den. Kasihan, takutnya itu barang yang penting," usil Supir itu.

  "Tapi, saya tadi sudah kehilangan jejaknya Pak, saat dia nyebrang dia sepertinya menaiki salah satu angkot itu, tapi saya tidak tahu angkot yang mana yang dia naiki," jelasnya lagi bingung.

  "Sebaiknya kita segera pergi saja, Pak Rustan. Biarlah barang ini saya bawa saja," lanjut pemuda itu mengarahkan Pak Rustan.

  "Apakah Den Dika akan langsung pulang ke rumah Bapak dan Ibu, atau ke rumah Juragan Besar?" tanya Pak Rustan memastikan. Yang dimaksud bapak dan ibu oleh Pak Rustan adalah kedua orang tua Dika, sedangkan juragan besar merupakan kakek kandung dari papanya Dika.

  "Ke rumah Papa dan Mama saja, Pak. Kakek juga sudah ada di sana," jawab Dika. Pak Rustan patuh dan segera menuju pintu mobil lalu membukanya untuk Dika.

  "Terimakasih, Pak."

  Pak Rustan mengangguk hormat membalas ucapan dari anak majikannya itu..

  Pradika Pratama atau lebih dikenal sebagai Dika, merupakan anak pertama dari pasangan Pak Raka dan Bu Salena, mereka dikaruniai dua anak laki-laki. Sedangkan sang adik bernama Dwirafa Putra Raka, atau lebih dikenal dengan panggilan Rafa. Kini sedang menjalani pendidikan S1 semester enam di Universitas ternama di Ibu Kota Jakarta.

  Berbeda dengan sang kakak, Rafa lebih memilih kuliah di universitas dalam negeri.

  Mobil yang disupiri Pak Rustan tiba di sebuah rumah yang cukup besar, dengan halamannya yang luas. Sepertinya rumah itu berada di dalam sebuah kawasan perumahan elit.

  Dika menuruni mobil, lalu segera memasuki rumah setelah seseorang sudah menyambut dari dalam rumah.

  "Kak Dika, apa kabar? Ciee, yang akan memimpin perusahaan cabang milik Kakek," ejek Raka yang ternyata adiknya Dika yang menyambut.

  "Apaan sih, aku pulang ke Indonesia hanya liburan setelah lulus S1. Setelah itu kembali lagi Amerika dan melanjutkan S2 di sana," sergah Dika pada adik semata wayangnya yang wajahnya kurang lebih sama tampannya dengan Dika.

  "Tidak ada yang akan melanjutkan S2 ke Amerika. Kamu harus sudah memimpin perusahaan cabang milik kakek di kota Jakarta ini bulan depan. Kamu bisa melanjutkan S2 di negara kita tanpa harus ke Amerika," sanggah Kakek Danial tegas.

  Dika tidak bisa membantah jika sang kakek suah berbicara. Namun, Dika menyayangkan jika pendidikan S2 nya tidak dilanjutkan di sana, sebab Dika sudah merasa nyaman belajar di negara Paman Sam selama ini.

  "Tapi, bagaimana dengan S2 Dika, Kek?" Dika bertanya dengan nada kecewa.

  "Kamu bisa melanjutkan pendidikan S2 di negara kita, tidak di Amerika. Jika kamu membantah, maka nasibmu akan sama seperti Papamu. Tidak memegang perusahaan satupun dari warisan kakek," tegasnya.

  "Tapi, sejak awal Papa memang tidak berminat untuk memimpin perusahaan Kakek, bukan? Papa lebih memilih pengusaha di bidang kuliner. Dan Papa sangat menikmatinya. Dan Papa sangat bahagia."

  "Tidak perlu membela Papamu. Papamu saja yang bodoh, dia tidak mau melangkah lebih maju dan memimpin perusahaan di bidang elektronik yang kakek geluti, dia pemalas dan tidak mau bersaing," rutuknya mengumpat Pak Raka sang anak yang dianggapnya membantah.

  "Baiklah, Dika, persiapkan diri kamu bulan depan untuk memimpin di perusahaan Javilen Elektronik cabang Jakarta." Kakek bergegas pergi setelah mengatakan itu pada Dika.

  Kepulangannya dari Amerika bukan disambut dengan euforia, melainkan langsung dibebani mandat, bukan amanah seperti yang dikatakan papanya empat tahun yang lalu saat mengantarnya ke bandara.

  "Bagaimana Kak, pulang dari Amerika bukan menerima ucapan selamat atas kelulusan S1 nya, melainkan dapat mandat dari Kakek?" ejek Rafa seraya meraih bahu Dika lalu memberi sebuah rangkulan sebagai tanda ucapan karena Dika sudah lulus sebagai Bachelor, bahkan Dika termasuk salah satu mahasiswa yang berprestasi di sana.

  "Selamat, ya, Kak. Walaupun Kakek tidak memberi selamat, setidaknya aku selalu memberimu selamat dan motivasi," ucap Rafa seraya melerai kembali rangkulannya.

***

  Setelah dari rumah kedua orang tuanya. Dika memutuskan untuk pulang dulu ke apartemennya. Apartemen yang lumayan mewah yang dia beli atas hasil jerih payahnya selama kuliah nyambi bekerja di Amerika.

"Den Raka, apakah perlu saya antar?" Pak Rustan mencegat Dika dan menanyakan apakah Raka butuh bantuannya untuk diantar.

"Sepertinya tidak, Pak. Pak Rustan santai saja sembari menunggu tugas selanjutnya, siapa tahu Mama atau Papa sebentar lagi minta tolong Pak Rustan. Saya ke apartemen dulu," balas Dika seraya memasuki mobilnya. Mobil Dika pun meluncur membelah jalan menuju apartemen milik Dika di kawasan Jagakarsa.

Saat menaiki lift untuk menuju apartemennya, Dika seperti ada yang menguntit. Namun saat menoleh, sang penguntit itu tidak ada. Sampai tiba di depan unitnya dan pintu unit mulai terbuka, tiba-tiba seseorang mendorong tubuh Dika.

"Kamu?!!"

1
Noviyanti
kesempatan dalam kesempitan ya dika 🤣
Lina Zascia Amandia: Semangat... KakNovi, pasti cuannya lbh gede drpd bikin novel. Sukses ya untuk pekerjaannya. Jangan lupa sempetin baca karya saya
Noviyanti: ya lagu fokus cari cuan dulu Lin
total 5 replies
Noviyanti
dika teringat latifa mah
Noviyanti
gk sabar dika ketemu sama gaza
Lina Zascia Amandia: Mksh Kak Novi udh hadir.
total 1 replies
Citra Merdeka
dika nyosor terus 😁
Citra Merdeka: 😁😁😁🍓🍎🍎🍊🍈
Lina Zascia Amandia: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
Citra Merdeka
like
Lina Zascia Amandia: Trmksh
.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Nasir
Lanjut...
HarryJu
Next...
Riyall Arieserra
up date lagi torr
Lina Zascia Amandia: Ditunggu ya besok.
total 1 replies
Citra Merdeka
nunggu latifa kena penyakit bucin 😁
Lina Zascia Amandia: Sippp
total 1 replies
Citra Merdeka
lanjut Thor.... gantung bikin penasaran 😁
Lina Zascia Amandia: Tungguin, nanti dilanjut...
total 1 replies
Citra Merdeka
aku mampir Thor... mana kopi 😁
Lina Zascia Amandia: Ayo kopinya kasih dong... hehhehe
total 1 replies
Lina Zascia Amandia
Mampir dong wahai Readers Zayang...
Citra Merdeka
semoga dimudahkan dan berjodoh aamiin
terima kasih Thor update nya selamat pagi
Citra Merdeka: sama-sama Thor
Lina Zascia Amandia: Mksh byk. Trmksh singgahnya. Selamat pagi juga.
total 2 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya selamat malam
Lina Zascia Amandia: Trmksh Kakak cantik sudah singgah..
total 1 replies
Citra Merdeka
waduh Dika usil😁
Lina Zascia Amandia: Wkwkwkwkkwkw
total 1 replies
Citra Merdeka
terima kasih Thor update nya
Citra Merdeka: siaaap In syaa Allah
Lina Zascia Amandia: Sama2. Tungguin lanjutannya ya Kak. Promosiin sekalian ke teman2nya ya Kak biar rame.
total 2 replies
Noviyanti
gk sabar liat dika bertemu sama gaza
Noviyanti
hm menarik nih. teruskan
Noviyanti
ya telusuri terus ya, biar bisa ketemu sama anakmu
Noviyanti
semangat latifa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!