NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04. Mertua Jahat

"Apa Tante?! Jadi dia istrinya Alka? Tante ini gimana sih? Tante bilang mau jodohin aku sama Alka, tapi Tante membiarkan Alka menikahi wanita lain. Tante bener-bener jahat! Jauh-jauh aku datang ke sini hanya untuk menemui Alka, tapi inikah yang kudapat?"

Karin sangat marah dan terkejut mendengar penjelasan dari Malena mengenai pernikahan Alka dengan wanita lain.

Sebagai model yang sangat sibuk, dia meluangkan waktunya hanya untuk menemui Alka. Sudah berjuang mati-matian ia ingin memperjuangkan hati Alka agar bisa bersatu dengannya, tapi Alka malah memilih wanita yang rendah dan tidak sederajat dengannya.

Tatapan Devilnya menghujam jantung Diana. Dengan langkah lebar Karin mendekati Diana dan mendorongnya hingga membuatnya hampir terjatuh.

"Kau perempuan murahan! Berani-beraninya kau merebut Alka dariku! Apa kau pikir dirimu pantas berdampingan dengan Alka? Lihatlah, penampilanmu yang lusuh, kau hanyalah wanita kotor, kau wanita miskin yang tidak berperasaan! Wanita sepertimu hanya pantas untuk dijadikan pembantu, bukan ratu!"

Melihat Diana yang terhuyung hampir terjatuh membuatnya kembali mendorong hingga membuatnya benar-benar jatuh ke lantai.

Diana mengerang kesakitan, perutnya tiba-tiba kram dan sangat sulit untuk bisa kembali berdiri.

Bukannya menolong, Malena malah mentertawakannya. Dia tak peduli kalaupun Diana akan mati ditangan Karin, wanita yang digadang gadang untuk dijadikan menantunya

"Aku minta tinggalkan Alka sekarang juga! Atau nyawamu dalam bahaya!"

Tak mempedulikan rasa sakit yang dirasakan oleh Diana, kedua wanita itu nampak begitu menikmati kesakitan yang dialami oleh Diana.

"Mama, tolong aku, perutku sakit sekali. Tolong antarkan aku ke rumah sakit."

Diana berharap ada kepedulian di hati mertuanya dan mau membawanya ke rumah sakit, namun tak sedikitpun ada rasa prihatin di hati mertuanya, benar-benar menyedihkan sekali nasib Diana.

Dengan satu tangannya ia berhasil meraih kursi untuk berpegangan agar bisa berdiri.

Tubuhnya gemetaran hebat menahan rasa sakit yang menyerang perutnya.

"Biarkan saja dia Tante, nggak usah ditolong. Aku lebih senang membuatnya tersiksa dan mampus ditanganku! Dia yang sudah mencari gara-gara denganku, lihat saja, siapapun yang berani melawanku, tau sendiri akibatnya!"

Karin menahan tangan Malena dan memintanya untuk meninggalkannya tanpa rasa bersalah.

Diana mengerang kesakitan hingga membuat seisi rumah itu melihat dan buru-buru untuk memberikan pertolongan padanya.

"Ya ampun nyonya! Apa yang sudah terjadi pada nyonya? Kenapa nyonya bisa terjatuh?"

Seorang asisten rumah tangga tergopoh gopoh menolongnya, dengan sekuat tenaga dia membawa Diana untuk duduk di sofa.

Asisten itu nampak panik melihat Diana yang terus mengerang kesakitan. Tak satupun ada manusia yang melintas, Malena dan juga Karin telah berlalu meninggalkannya begitu saja.

Tidak punya pilihan lain, asisten itu langsung memanggil pak sopir untuk mengantarkannya ke rumah sakit.

"Nyonya tunggu sebentar ya? Saya akan meminta bantuan dulu, sebentar lagi kita akan ke rumah sakit."

Dengan menahan sakit, Diana meminta pembantunya untuk segera meminta bantuan karena ia sudah tidak kuat menahan rasa sakit.

"Cepat bibi, aku sudah tidak kuat, perutku sangat sakit sekali!"

Bibi langsung berlari keluar untuk mencari pak sopir dan berharap pak sopir tidak sedang ditugaskan keluar oleh majikannya.

***

"Tante, kira-kira aman nggak ya? Kalau dia mati di rumah ini?"

Tiba-tiba saja Karin dilanda rasa gelisah, takut Diana akan benar-benar mati di rumah Alka.

Dia mulai berpikir panjang untuk bisa menghilangkan jejak kejahatannya, agar tidak ada kecurigaan bahwa dirinyalah yang sudah mencelakai Diana.

Malena sendiri juga berpikir keras agar kejahatannya tidak diketahui oleh Alka. Rencananya untuk menjodohkan Alka dengan Karin tidak boleh sampai gagal, tapi jika masih ada Diana dirumahnya, sangat sulit untuk menyatukan mereka, apalagi jika sampai Diana meninggal dirumahnya, urusannya bertambah rumit, selain dia tidak bisa menikahkan Alka dengan Karin, dia juga akan dipenjarakan karena dituduh melakukan kejahatan hingga membuat membantunya meninggal.

"Jangan sampai dia mati di rumah ini. Biarpun tidak mati, dia akan menjadi penghalang pernikahan kamu dengan Alka. Kita harus mencari cara untuk menyingkirkannya, jangan sampai Alka pulang dan tau kelakuan kita yang sudah bersikap jahat terhadap wanita itu. Di rumah ini semua orang lebih respect pada Alka, jika ada salah satu orang mengetahui kejahatan kita, tamatlah riwayat kita."

Mereka sama-sama larut dalam kegelisahan. Dengan mondar-mandir tak tenang mereka tengah memikirkan cara untuk bisa membuat sandiwara yang tidak akan bisa diketahui oleh Alka maupun yang lain.

Dengan senyuman devil, Malena mendekati Karin dan membisikkan sesuatu kepadanya.

Karin ikut tersenyum dan setuju dengan cara yang tengah direncanakan oleh Malena.

"Aku sangat setuju dengan cara Tante. Tante benar-benar sangat pintar, tunggu apa lagi, ayo lakukan sekarang sebelum Alka datang."

Kedua wanita itu kembali keluar dan berpura-pura tidak tahu apa-apa mengenai Diana yang kini ditemani oleh dua asisten rumah tangganya.

Wanita tua itu pura-pura peduli pada Diana dan ingin segera menolongnya.

"Ada apa ini? Apa yang sudah terjadi pada Diana?"

Malena berjalan mendekat dan diikuti oleh Karin. Dilihatnya Diana yang sudah sangat pucat tak kuat menahan rasa sakit.

Karin berharap Diana benar-benar akan mati dan tidak akan menjadi pengganggu hubungannya dengan Alka.

"Ini nyonya, nyonya Diana kesakitan, tadi saya ingin meminta bantuan sama Pak sopir untuk mengantarkannya ke rumah sakit, tapi rupanya pak sopir tidak ada di rumah. Kami bingung, harus bagaimana kami menolongnya sampai ke rumah sakit?"

Asisten itu begitu panik dan menjelaskan semuanya pada sang majikan, berharap majikannya mau menolong Diana dan membawanya ke rumah sakit.

Malena berjongkok dengan menatap kesal pada Diana, dalam hati tak henti-hentinya mengumpat, ingin sekali segera melenyapkannya.

"Karin, Tante minta tolong sama kamu. Tolong antarkan Tante membawa Diana ke rumah sakit. Diana harus segera mendapatkan penanganan yang tepat, kalau tidak, nyawa akan jadi taruhannya."

Diana hanya bisa pasrah jika mertuanya akan membantunya membawa ke rumah sakit. Dia berharap pertolongan mertuanya benar-benar ikhlas datang dari hati, tanpa berpikir untuk mencelakainya.

Dengan senyuman smirk Karina mengangguk. Dia terlihat begitu baik dan ingin membantunya.

"Baiklah Tante, ayo kita bawa mbak Diana ke rumah sakit. Kasihan sekali dia, di saat suaminya tugas di luar kota, dia malah sakit, tapi nggak papa, kan masih ada kita yang peduli padanya. Aku akan siapkan mobilnya, kalian bantu mbak Diana sampai ke mobil ya?"

Tanpa adanya rasa curiga, kedua asisten itu membantu Diana untuk sampai ke dalam mobil yang terparkir di halaman depan.

Kedua asisten itu hanya bisa berdoa dan tidak diizinkan untuk ikut mengantarkan Diana sampai rumah sakit.

'Dasar wanita bodoh! Kau yang sudah memasukkan dirimu ke sarang ular, dan sekarang, ular itu akan melilit dan menelanmu!'

1
Ipoen She Mandja
lanjut lagi donggg
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
Ma Em
Diana atau Diva mungkin itu orangtua kandungnya semoga kamu cepat kembali pulih ingatanmu kalau benar dr Yuda orang tuamu cepat balas Malena dan Karin agar dia merasakan sakit seperti yg kamu rasakan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga saja Diana selamat dari kekejaman mertua dan Karin dan segera ditemukan oleh orang tua kandungnya untuk balas dendam pada kedua orang biadab yg tdk punya hati
Ika Dw
Halo semuanya 🤗, ini novel ke 3 ku, siap ramaikan 👍😁, jangan lupa like komen ya? Buat penyemangat author 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!